Apa itu kekuatan ? Apa itu bakat ? Dan apa itu keistimewaan ? Jika kamu memiliki kekuatan besar atau bakat dalam dirimu, apa yang akan kamu lakukan ? Menggunakannya untuk kebaikan, atau sebaliknya ?
"Memiliki kekuatan besar maka datanglah tanggung jawab yang besar." kurang lebih seperti itu kata-kata dari Ben Parker, meskipun hanya karakter fiksi, tapi kata-katanya sangat tidak biasa. Dan sekarang, cerita ini akan menceritakan kisah orang-orang yang luar biasa.
Note : update 2 hari sekali.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ryn_Frankenstein, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 08 : Strongestman, Chapter 07.
.
Banyak sekali orang-orang berzirah berjatuhan setelah menerima serangan yang tak biasa, pasalnya orang berjubah itu terus mengeluarkan bola-bola ungu yang bisa meledak setelah di lepaskan ke arah targetnya. Gelapnya malam membuat semua prajurit aliansi kewalahan, tak hanya bisa melihat karena gelap, bertarung di dalam hutan bukanlah hal mudah dilakukan.
Entah sudah berapa korban yang telah tewas atas perbuatan manusia misterius itu pada kali ini. Pasukan panah yang cukup kesulitan menyerang, karena banyaknya pohon sehingga pandangan mereka kurang akurat agar bisa melihat target. Hari ini benar-benar sangat tidak beruntung, belum juga sehari penuh sudah banyak memakan korban yang tidak sedikit.
"Sial, kita harus membuat rencana baru." ucap Sang Raja dari salah satu Kerajaan yang berada di garing belakang sambil menunggangi kuda.
"Rencana apa lagi ? Ini sudah 2 kali kita menyusun rencana yang baru dalam keadaan mendadak seperti ini." balas dari Raja lainnya yang ada disebelahnya.
Meski mereka semua berada di garis belakang, tapi suara dari teriakan para prajurit dan ledaian serangan sangat terdengar sekali di indra pendengaran mereka. Bahkan meski jauh dan terhalang oleh banyaknya pohon hutan, ledakan serangan yang ditimbulkan olah musuh cukup membuat hembusan angin hingga menyentuh kulit mereka. Tak hanya itu di langit pun juga terlihat jelas ada asap hitam bekas dan sisa ledakan.
Tiba-tiba salah satu prajurit datang.
"Lapor yang mulia, musuh kita bisa membuat pasukannya sendiri...!!"
"Apa maksudnya...!!"
Prajurit itu menjelaskan, jika sosok musuh yang mereka hadapi memanglah sendiri, tapi ketika orang misterius itu menancapkan ujung bawah tongkatnya di tanah, tiba-tiba bayangnya meluas. Setelahnya keluarlah banyak pasukan mahluk hitam seperti manusia dari permukaan bayangannya. Mereka sangat banyak tapi masih bisa dikalahkan jika orang yang menyerangnya lebih kuat.
Mereka kalah tak meninggalkan jasadnya tapi lenyap bagaikan debu, tapi mengalahkan satu mahluk hitam saja sudah cukup dibuat kewalahan. Dan anehnya, mahluk hitam ini terus muncul dan menambah, dan itu benar-benar menguras tenaga para prajurit yang merupakan petarung terbaik.
"Jadi kita harus menyerang sumber kedatangan mereka."
"Benar, sudah tidak salah lagi musuh utama kiat harus benar-benar kita kalahkan."
"Aku sudah tak tahan, aku akan maju saja." ucap salah satu Raja lainnya lagi yang akan menarik pedangnya dari sarungnya.
Saat akan kudanya maju, tiba-tiba beberapa prajurit menghalanginya.
"Jangan menghalangi jalanku, aku tidak akan tinggal diam melihat pasukanku mati begitu saja...!!"
"Yang mulia, anda adalah salah satu Raja Kerajaan Eropa, nyawa anda sangatlah penting untuk rakyatmu, biarkan kami sebagai pasukan yang maju."
"Tidak bisa begitu...!!"
"Kawanku, aku tahu perasaanmu, tapi peran kita di garis belakang sangatlah penting. Bukan sekedar maju ketika musuh sudah mendekat tapi membuktikan kalau kita tetap siap melakukan sesuatu di saat-saat terakhir."
"Omong kosong...!!"
Tak menghiraukan perkataan rekan yang sama-sama berstatus Raja, dirinya tetap maju, lalu kudanya membawanya berlari ke garis depan. Beberapa Bangsawan yang sedang bertarung bersama pasukannya berhenti sejenak setelah melihat salah satu Raja melaju melewatinya.
"Dia mau kemana ?"
"Tuan muda, awas...!!"
Slaasshh....!!
"Aarrgggghhhh....!!"
Sebuah sayatan pedang terlukis di punggung salah satu pemuda Bangsawan itu. Walaupun sakit, dia masih bisa bertahan, dia langsung berbalik dan seketika mengayunkan pedangnya ke arah salah satu mahluk hitam yang sudah menyerangnya.
"Kau terlalu meremehkan 'ku mahluk hitam yang bodoh...!!"
Itulah kata-kata pemuda Bangsawan itu setelah membalas serangannya meski ia tahu kalau semua mahluk hitam disini tidak memiliki akal.
Satu demi satu semua mahluk hitam terus berjatuhan, tapi mereka selalu saja muncul bagaikan menggantikan setiap makhluk yang gugur, semua itu atas kekuatan yang dikendalikan orang misterius itu. Tidak seperti pihak pasukan aliansi, setiap anggota yang gugur, tentu saja tidak ada menggantikannya, mau tak mau harus tetap maju dan menyerang serta membalas.
"Kita takkan bisa terus sepeti ini, ini semua akan berakhir dengan buruk."
"Aku heran dan penasaran, bagaimana cara pendahulu kita mengatasi masalah ini ?"
"Intinya kita harus menyerang orang berjubah itu, dia kalah, maka semuanya akan berakhir."
Di tengah-tengah peperangan semua prajurit yang berdekatan saling berkomunikasi untuk mencari cara atau membuat rencana agar mereka bisa menyerang orang berjubah itu. Tapi, setiap ada seorang prajurit yang datang mendekatinya, pasti akan terlempar sangat jauh setelah menerima serangan dari musuh mereka.
Sementara, disisi orang yang berjubah dengan penutup kepalanya, ia hanya diam berdiri sambil memegang tongkatnya. Setiap ada prajurit atau orang-orang pihak aliansi yang mendekat, akan ia serang agar menjauhinya.
"Sial, kekuatan yang ku kumpulkan selama 30 tahun masih belum cukup." gumamnya.
Lalu terlihat rombongan prajurit berjumlah lebih dari lima orang yang berhasil mengalahkan mahluk hitam terdekat pun berlari ke arahnya. Tak ingin mereka semua mendekat, ia segera mengarahkan ujung tongkat atasnya ke arah ke para prajurit yang mendekat.
Wusss....!!
Tiba-tiba sebuah bola cahaya muncul dan langsung melesat ke arah mereka, begitu kena bolanya langsung meledak dan membuat mereka semua terjauh, bahkan ada juga yang terlempar. Atas serangan ini para prajurit itu tidak diketahui sekarang keadaannya mati atau tidak, begitu juga para prajurit sebelum-sebelumnya.
"Benar, aku terlalu cepat bertindak, jika begini sudah, sangat jelas, aku tidak bisa menguasai dunia ini dalam waktu dekat." gumam orang misterius ini.
Hari semakin malam berada di tengah malam dan langit juga sudah gelap, hanya bintang-bintang di langit serta bulan purnama yang menerangi semuanya. Tiba-tiba pandangan orang misterius ini menangkap objek bercahaya biru yang bergerak sangat cepat. Yang membuatnya terheran adalah gerakannya bukan sekedar cepat tapi setiap objek itu melewati mahluk hitam miliknya jatuh dan lenyap.
Cahaya biru itu semakin dekat ke arahnya sekaligus membuat kedua matanya dapat melihat objek itu dengan sangat jelas. "Orang ? Orang ini bercahaya ?"
Semakin dekat ke arahnya, orang misterius ini langsung melompat tinggi untuk mundur, karena objek bercahaya biru ini adalah sosok pemuda datang mendekatinya sambil mempersiapkan pukulannya.
Duar.....!!!
Pukulannya memang tak kena, tapi dampaknya tidak main-main, karena bekas pukulannya membuat sebuah ledakan yang membuat lubang berdiameter lima meter serta membuat permukaan tanah disekitarnya bergetar. Benar, manusia yang memiliki kekuatan ini yang bukan lain Brian, setelah sekian lamanya ia berlari hampir setengah hari, dan sekarang dirinya sudah sampai di medan perang yang letaknya berada di dalam hutan.
Orang misterius kini menatap marah, karena kedatangan Brian mengganggu konsentrasinya sehingga semua mahluk hitam miliknya langsung lenyap. Semua prajurit terkejut, tapi mereka terkejut bukan hanya karena semua mahluk hitam yang mereka lawan menghilang, tapi kedatangan Brian yang cukup mencolok berhasil menjadi pusat perhatian mereka.
.
.
.
.
.
.
Bersambung.....