RAKHA

Rakha maju ke depan di sebelah Kanaya,Kanaya langsung memeluk Rakha. Dan hal itu membuat seluruh pegawai dan staff di kantor kaget di buatnya, mereka menebak-nebak kira-kira siapa Rakha sebenarnya?atau jangan-jangan putra big bos mereka itu Rakha? begitulah pikir mereka.

"Perkenalkan putra sulung saya Rakha Mahesa,pewaris sah dari KM. Company"ujar Kanaya ayang langsung membuat mereka semuanya geger

"Apakah itu benar Signora?"tanya salah satu pegawai

"Ya itu benar,dia memang sengaja tidak memberitahukan siapa dirinya untuk melakukan pembersihan kepada para topo yang ada di sini"jawab Kanaya

"Ada yang mau bertanya lagi?"tanya Kanaya

"Mi dispiace signora"Leon mengangkat tangannya

"Ya silahkan,perkenlkan dulu siapa nama kamu"ujar Kanaya kepada Leon.

"Perkenalkan nama saya Leon Albanus,saya adalah rekan kerja Leon,lebih tepatnya kepala divisi di bagian IT"

"Apa yang ingin kamu tanyakan signor Albanus?"tanya Kanaya

"Apakah setelah ini Rakha,,,ah maksud saya signor Rakha akan pindah dari tim kami?"tanya Leon

"Kalau itu kita serahkan kepada yang bersangkutan,sebab dia juga masih dalam tahap belajar dalam mengelola perusahaan"jawab Kanaya

"Bagaimana Rakha?kamu mau belajar langsung dengan Aspri Raya atau masih mau belajar sambil bekerja di bagian IT?"tanya Kanaya kepada putranya

"Untuk sementara sampai aku lulus dan bisa memegang perusahaan sendiri aku akan tetap berada di tim IT,aku sudah nyaman berada di sana"jawab Rakha dengan muka datarnya

"Nah sudah dengar kan signor Albanus apa jawaban dari Rakha?apa masih ada yang mau di tanyakan lagi?"ujar Kanaya

"Tidak,terimakasih Signora"Leon kembali duduk di tempatnya

"Baiklah,jadi Rakha akan tetap memegang kepemimpinan di sini,namun dia akan tetap berada di ruangan tim IT "ujar Kanaya

Setelah memberi pengumuman Kanaya keluar dari aula dan berjalan menuju lift di ikuti oleh suami dan anaknya,jangan lupakan asprinya. Kanaya kembali ke ruangannya dengan Ken dan Rakha sedangkan Aspri Raya kembali ke ruangannya sendiri.

"Mama,ini aku baru masuk kuliah lho,kok Yo wes di awei tanggung jawab seng gede"protes Rakha

"Lha iku kan wes tanggung jawabmu cah bagus"ujar Kanaya santai

"Ya tapi kan mbok Yo ngrantosi kulo sampun rampung studyne ngono lho ma"(tapi kan ya nungguin aku selesai studynya gitu ma)

"Lha kan iso di sambi ke"(lha kan bisa sekalian nak)

"Nggeh pun nopo terose panjenengan ndoro" (ya sudah terserah sampean ndoro)

"Ya gitu dari tadi kan enak"Kanaya menuju lemari pendingin mini miliknya yang ternyata ada air mineral kemasan mini

"Wes,ngalah sama mama,turuti saja apa maunya" Ken menepuk pundak putra sambungnya tersebut

"Ya mau gimana lagi pa?"ujar Rakha

"Bagaimana kuliahmu di sini?"tanya Ken yang susuk di kursi sofa yang ada di ruangan sang istri

"Alhamdulillah lancar pa"jawab Rakha

"Wes nduwe pacar urong?"tanya Kanaya

"Boro-boro pacar ma,kenalan cewek aja aku gak punya"jawab Rakha santai

"Lha kenapa?"tanya Kanaya heran

"Males aja yang mau pacaran, buang-buang waktu aja, apalagi Rakha kan sering di ruangan kalau di kantor,kalau udah waktunya pulang ya langsung pulang gak pernah mampir-mampir lagi"

"Tapi kamu gak belok kan Rakha?"Kanaya menyipitkan matanya saat bertanya

"Astaghfirullah mama Iki lho,ya nggak lah ma,Rakha masih normal lho ini"kesal Rakha yang di bilang belok

"Lha,mama kan cuma nanyak,dimana salahnya cobak?"Ken hanya mampu menggelengkan kepalanya melihat perdebatan antara ibu dan anak itu

Ken sudah tidak heran dengan mereka yang selalu saling berdebat dan saling menggoda. Kanaya yang anak tunggal jadi merasa ada teman debat saat memiliki Rakha. Meskipun usianya masih muda,namun Rakha memiliki pemikiran yang dewasa karena keadaan yang memaksanya.

"Sudah-sudah,kalian itu kalau sudah ketemu ada aja yang si ributkan,tapi kalau saling jauhan pasti deh selalu ngerengek kangen"lerai Ken

"Ish,hubby ini,aku itu bukan maksud apa-apa hubby, cumak kan usia Rakha itu biasanya anak-anak sudah pada punya pacar,dan sudah ada ketertarikan terhadap lawan jenis,lha ini boro-boro pacar, tertarik sama cewek aja nggak"kesal Kanaya karena di lerai sebab dia belum puas untuk adu mulut dengan sang putra

"Mama,bukan gak tertarik,tapi emang belum ada yang bisa menarik perhatian aku"Rakha jadi kesal dengan ibunya ini sebab di bilang gak tertarik sama cewek

"Emangnya kamu mau cewek yang model gimana sih kha?"tanya Kanaya kepo

"Sedikasihnya sama Gusti Allah saja lah ma"jawab Rakha cuek

"Kalau kamu dapetnya cewek macam mama yang udah punya anak gimana?"

"Yo ndak masalah, sekarang pertanyaannya,kalau Rakha dapet yang buy one get one gimana sama mama?memangnya mama setuju?"

"Lho kalau mama Yo ndak masalah,kan lumayan tuh,dapet mantu sekaligus dapet cucu"

"Honey,omongan adalah doa lho"peringat Ken

"Gak masalah hubby,siapapun jodoh Rakha nantinya, yang penting dia baik dan seagama"ujar Kanaya

"Mama masih mau di sini?"tanya Rakha yang sudah malas mau berdebat dengan mamanya lagi

"Kamu ngusir mama?!"sentak Kanaya sebal

"Siapa yang ngusir sih ma,,, astaghfirullah,,, itu di rumah Abbas sama Elyas udah nungguin mama lho, lagian kan urusan mama udah selesai di sini"sebal Rakha karena di bilang ngusir

"Astaghfirullah Rakha,mama lupa kalau bawa mereka,sudah pasti ngereog itu nanti,soalnya tadi mama tinggal masih pada tidur akibat jet lag"panik Kanaya

"Makanya pulang gih,Rakha juga mau kembali ke ruangan tim IT "

"Iya deh,mama pulang dulu ya kha,kalau ada apa-apa kamu bisa hubungi Tante Raya ya?ayo hubby kita pulang,pasti si kembar udah pada bangun ini"Kanaya segera membereskan apa yang dia bawa tadi

"Yang sabar ya pa punya istri macam mama"Rakha menepuk pelan bahu sang papa

"Justru hal gini yang bikin papa makin cinta sama mamamu kha"jawab Ken

"Dasar bucin, istri lupa sama anaknya di bilang makin cinta,hadeehh"Rakha menepuk jidatnya sendiri

Dan Ken hanya tertawa melihat kelakuan putra sulungnya tersebut. Kanaya dan Ken terburu-buru saat keluar dari ruangannya sampai tidak sempat pamitan dengan Raya. Rakha hanya geleng-geleng kepala melihat kelakuan sang mama yang selalu saja begitu. Biarpun mereka sering ribut dan berdebat Rakha sangat menyayangi mamanya.

Baginya sang mama adalah malaikat tak bersayap miliknya dan juga para saudaranya. Sang mama yang mampu membesarkan dan mendidik anak-anaknya sendirian sebelum kedatangan papa sambungnya. Sang mama yang tidak gila harta meskipun beliau adalah orang berpunya,tidak memperebutkan warisan yang tidak seberapa peninggalan sang papa yang kini justru dia serahkan kepada adik bungsunya.

Sang mama yang mampu hidup dalam kesederhanaan demi keselamatan para anak-anaknya dari orang-orang yang gila harta dan mengincar mereka. Rakha keluar ruangan sang mama setelah melihat Kanaya pergi begitu saja.

"Mamamu kenapa Rakha?"tanya Raya yang masih bingung

"Lupa kalau bawa dua bocil dia Tan"jawab Rakha

"Astaghfirullah,gak berubah juga penyakit lupa mamamu itu kha"Aspri Raya hanya bisa menggelengkan kepalanya

"Ya begitulah mama,ya sudah ya Tan,aku mau balik ke habitat aku di ruangan tim IT"pamit Rakha

"Gak enak di sini aja Tah kha?"

"Gak ah Tan,di sini sendirian,enak di sana ada temennya."ujar Rakha dan berlalu dari sana

_________________

Selamat membaca 🥰🥰🥰

Jangan lupa dukungannya dengan like ❤️ vote dan giftnya komentarnya juga 😊😊😊