Lanjutkan dari kisah cinta Nesti Patricia Pattinson dan Ardila Edelweis
" Aku tidak akan pergi meninggalkan mu,,!!"
Ardila Edelweis
" Aku akan selalu menunggu sekarang, esok nanti atau bahkan di kehidupan selanjutnya ,, !"
Nesti Patricia Pattinson
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nsti Nsti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
27
HAPPY READING 🥰🥰🥰
,
,
,
,
,
......................
Stelah melakukan pemeriksaan dokter lucky sudah pamit keluar dan Ardila pun sudah di pindahkan ke tempat tidur pasien.
Hingga kini yang tertinggal hanya Ardila Nesti Nafisa Muon berserta Ridho, Ridho sedikit menjauh dari arah Ardila dengan raut canggung nya sedang kan Ardila sesekali terus memperhatikan Ridho meski dalam berbincang dengan Nesti.
"Kenapa kau tidak membawa Helen Nafisa,,?" Celetup Ardila
"Aku menitipkan Helen pada uncle nya,, karena tidak mungkin dia ku bawa kesini Karena masih terlalu kecil,,!" Jawab Nafisa yang kini berdiri di samping ranjang Ardila.
"Uncle,,?? "
"Hmmp dia sepupu jauhku,, dan kau belum bertemu dengan Nya,, kalau kau masih penasaran kau bisa menanyakan sendiri pada Nesti karena sekarang dia sudah bekerja di perusahaan Nesti untuk mengganti ku sementara waktu,,!"
"Benarkah begitu baby,,??"
"Hmmp" Gumam Nesti sedikit canggung yang kini Duduk di samping Ardila terbaring
Ardila hanya tersenyum tanpa rasa penasaran yang lebih sembari melirik Ridho yang masih berdiri di dekat sofa yang terbilang sedikit berjarak dari ranjangnya.
"Apa aku boleh meminta waktu sebentar baby,,?'
"Untuk,,??"
"Aku ingin berbicara sebentar dengan phi Ridho,,!". Ucap Ardila yang membuat Nesti seketika mengerut kan dahinya.
Ardila meraih satu tangan Nesti dengan tatapan penuh permohonan
"Baby please,,!!". Nesti memicing kan mata nya sembari melirik sekilas ke arah Ridho dengan tatapan kesal nya
"Hmm oke,, tapi ingat,, hanya sebentar,,!!!". Tekan Nesti
"Ya aku janji,, and thank you baby,,!" Dengan wajah malas Nesti mulai berdiri dan melangkah ke arah luar ruangan dengan diikuti Muon dan juga Nafisa dari arah belakang.
Hingga kini yang tertinggal hanya Ardila di Juga Ridho di ruangan VIP yang cukup luas
"Phi Ridho,,?" Panggil Ardila
"Hmm ya,," Senyum senang Ridho dengan melangkah ke arah Ardila
"Dimana ibu,,??"
"Ow ibu,, semalam phi meminta ibu pulang,, karena phi tidak mau ibu kelelahan karena kamu tahu sendiri kondisi ibu seperti apa,,!" Ucap Ridho dengan senyum di bibirnya
"Ya Ardila mengerti,, dan Ardila ingin berterima kasih karena phi sudah menemani Ardila dalam menjalani operasi ini,, dan Ardila senang karena akhirnya Ardila bisa melihat phi Ridho,,"
"Phi juga senang karena akhirnya kamu bisa melihat kembali Ardila ,,"
"Phi terlihat sangat tampan seperti aktor Korea yang sering Ardila tonton,,!" Senyum senang Ardila.
"Aw bukankah sudah Phi bilang,, Kamu akan jatuh hati jika melihat phi mu ini secara langsung,,!" Ledek Ridho dengan tawa nya
"Aishhh Cekzz,, " Decak Ardila dengan wajah kesal nya
"Ya Maafkan phi,, phi hanya bercanda,, dan jangan memasang expresi seperti itu,, Karena itu terlalu lucu di mata phi mu ini,,!" Tawa Ridho dengan mencubit pelan pipi Ardila
"Aw kenapa Phi jadi bertingkah aneh seperti ini,, dan itu sama sekali tidak lucu,,!" Ucap Ardila dengan wajah cemberut nya
"Oke oke sekali lagi maaf kan phi mu ini,,phi hanya terlalu senang karena melihat mu bisa melihat expresi phi ini,,!"
"Dan phi tidak bisa berbohong lagi pada Ardila,, karena Ardila akan mudah menebak itu semua hanya dengan Melihat corak mata phi,,!!!"
"Hufftt apapun itu Phi senang melihat mu seperti ini Ardila ,, tetap lah menjadi Ardila yang phi kenal,, Ardila yang selalu lembut dan murah senyum,,!"
"Hmmp ya,, dan Ardila Juga berharap seperti itu,, tetap lah menjadi Phi yang menyenangkan dan dewasa,, karena Ardila akan tetap menyayangi phi Ridho layak kakak kandung Ardila sendiri,,!" Ucap Ardila tulus hingga membuat senyum Ridho seketika surut
"Ya,,phi janji padamu,, dan besok ataupun lusa phi akan mempertemukan kamu dengan ibu,,"
"Aku menunggu nya,," Senyum antusias Ardila
"Oke kalau begitu Phi pamit dulu,, Karena phi harus mengurus toko phi dalam proses pemindahan,,!"
"Ow,, apa itu artinya phi Sudah menemuka toko untuk usaha kue phi,,???"
"Hmmp ya,,dan maaf phi tidak bisa terlalu lama untuk menemani mu disini,,!" Saut Ridho sembari mengecek jam tangan nya
"Baiklah,, sekali lagi terimakasih untuk waktu nya,, dan jangan lupa sampai kan salam Ardila untuk ibu,,"
"Oke,,phi akan menyampaikan nya,,dan sampai ketemu lagi,,!" Senyum Ridho
"Ya,, jangan lupa hati-hati di jalan,,!" Sahut Ardila hingga akhir nya Ridho segera pergi meninggalkan ruangan.
Setiba di luar ruangan Ridho nampak tersenyum puas ke arah Nesti membuat Nesti seketika Membuang wajah malasnya sembari masuk kembali kedalam kamar inap Ardila.
Nesti melangkah maju dengan diikuti Nafisa dan Juga Muon dari arah belakang Ardila Nampak tersenyum senang melihat Nesti yang sedikit tersenyum paksa menghampiri Ardila.
"Hmmp apa kamu sudah makan baby,,??" Tanya Ardila dengan senyum hangat nya
"Belum,, karena nafsu makan ku seketika hilang,,,!" Ucap Nesti dengan expresi nya sembari duduk di samping Ardila terbaring
Ardila terlihat tersenyum kikuk sembari melirik ke arah Nafisa dan juga Muon membuat Nafisa mengangkat bahu sebagai tanda tidak Tahu nya Ardila memberi tatapan kode berupa anggukan ke arah Nafisa dan Muon membuat Nafisa dan Muon seketika paham.
"Ekheem hmm maaf Nesti seperti nya aku harus pulang karena aku sudah terlalu lama meninggal kan Helen ," Ucap Nafisa dengan senyum canggung nya
"Hmm aku juga,, karena ini sudah sore dan aku harus pulang juga Karena belum mengganti pakaian ku dari semalam,,!" Sambung Muon dengan seringai nya Nesti mengerut kan dahinya dengan tatapan bingung ke arah Nafisa dan Juga Muon.
"Terima kasih untuk semuanya Muon dan juga Nafisa,, dan aku sangat beruntung memiliki teman yang selalu ada seperti Kalian,," Sahut Ardila dengan senyum harunya
"Kau tidak perlu berterima kasih Ardila ,, kami datang karena kami tulus sayang padamu,,aku harap setelah ini tidak ada lagi drama antara kau dan juga Nesti,, berbahagia lah,,, dan jika nanti Kalian ada masalah dan tidak dapat lagi mengatasi nya maka segera lah berpisah,, karena hidup single akan jauh lebih menyenangkan dari pada harus bersama namun,,,"
"Tutup mulut mu bodoh,,,!!! Sekali lagi kau bicara seperti itu,, aku sendiri yang akan menjahit mulut mu yang beracun itu,,,!!!!!! Ketus Nesti kesal dengan tatapan tajam
"Ow,, kenapa kau malah emosi seperti itu,,???" Sahut Nafisa dengan menyembunyikan senyum jahilnya
"Sudah sudah,, sekarang bukan waktu nya untuk berdebat,, lebih baik kita Segera pulang p'nafisa,," Ucap Muon dengan senyum paksa nya sembari menahan lengan Nafisa.
"Hufftt,, kau benar,, tidak ada untung nya juga berdebat dengan bocah sensitif seperti ini,, oke Kalau begitu aku pulang dulu,, tapi ingat pesan ku,, terutama kamu Ardila ,,,"
"Nafisa orntara,,,!!!!!!!" Teriak Nesti sembari bangkit dari duduknya Ardila nampak tersenyum melihat kelakuan Mereka
"Ow,,oke oke oke,, santai Nesti,, kau jangan kau jangan berteriak-teriak seperti ini,, ingat ini rumah sakit,," Ucap Nafisa dengan senyum jahil nya dengan segera berjalan ke arah luar ruangan.
Hingga kini yang tertinggal hanya Ardila dan juga Nesti, Nesti Kembali Duduk di samping Ardila terbaring dengan expresi kesal nya.
Ardila meraih satu tangan Nesti dengan posisi masih terbaring di atas ranjang
"Baby,,? Apa kamu masih kesal padaku,,??" Tanya Ardila pelan sembari mengelus tangan Nesti
Nesti hanya Diam dan enggan menolehkan ke arah Ardila dengan tatapan kesal yang masih belum luntur di pipinya.
"Oke,,jika kamu masih marah,,itu hak mu,,dan aku tidak akan memaksa mu untuk memanfaatkan ku,,!" Ucap Ardila dengan melepas kan kembali tangan Nesti
Nesti membuang nafas panjang nya dengan menoleh ke arah Ardila yang memasang wajah cemberut nya
"Oii apa kamu benar-benar marah padaku,,???" Ucap Ardila dengan Expresi Bingung nya
"Menurut mu,,???" Ucap Nesti malas Ardila meraih kembali tangan Nesti dan mencium singkat tangan Nesti
"Aku mengerti perasaan mu Baby,, namun aku juga tidak tega jika tidak menyapa nya,,aku harap kamu mengerti maksud ku Baby,, dan jangan berpikiran sempit tanpa mendengar penjelasan ku dulu,," Nesti kembali membuangnya nafas panjang nya
"Hmmp aku percaya padamu bunny,, tapi Tidak dengan pria yang kamu anggap phi mu itu,,!" Ucap Nesti kesal
"Ya aku mengerti perasaan mu Baby,,"
"Dan tadi kamu juga memujinya dengan mengatakan dia tampan,,!" Ucap Nesti cemberut hingga membuat Ardila menyembunyikan tawa nya
"Apa ada yang lucu,,????" Sambung Nesti dingin
"Oke oke maaf kan aku,, namun apakah boleh aku meminta pelukan dari istri ku ini,,!" Ucap Ardila dengan nada manjanya sembari mengembangkan kedua tangannya.
"What,,???" Ucap Nesti dengan mengerut kan dahinya
"Hufftt oke,, Jika kamu tidak mau,, aku Juga tidak akan memaksa kan nya,,!" Ucap Ardila dengan menarik kembali tangannya membuat Nesti seketika gelagapan
"Oh sh**t,apa seperti ini caramu meminta maaf dengan gampang menyerah seperti ini,,???" Gerutu Nesti
"Lalu apa lagi yang harus aku perbuat,, kamu tahu aku baru saja melewati meja operasi,, dan sekarang kamu malah kesal dengan sesuatu yang aku sendiri tidak pernah terpikir dengan apa yang ada di pikiran mu sekarang,,!" Sahut Ardila kesal
"Oh tuhan,, kenapa sekarang Malah kamu yang kesal,,???". Ucap Nesti yang tidak kalah Kesal nya
"Oiii,, ternyata apa yang di kata Nafisa tadi ada benar nya,,!" Sahut Ardila dengan segera membalikkan tubuhnya membelakangi Nesti
"What,,??? " Kaget Nesti dengan expresi paniknya
"Hmmp sudah lah,, Kalau kamu hanya akan terus membuat ku pusing lebih baik sekarang kamu pulang saja,, aku bisa merawat diri ku sendiri disini,,!" Kesal Ardila membuat Nesti semakin kehabisan kata-kata.
"Bunny,,?? Please kamu jangan berbicara seperti ini,,!" Ucap Nesti gugup dengan meraih lengan Ardila untuk menoleh kembali ke arah Nya Ardila hanya diam dengan membuang wajah malasnya.
"Maafkan aku Bunny,, aku tidak bermaksud membuat mu kesal seperti ini,, aku harap kamu bisa mengerti dengan sikap ku,, Karena aku tidak mau seseeorang merebut mu dari ku,,!" Ucap Nesti dengan nada lirih nya Ardila mulai menatap mata Nesti dengan expresi iba nya dengan meraih kedua tangan Nesti.
"Dengar kan aku Baby,,aku tidak akan pergi kemanapun,, karena tempat ku disini bersama mu,, dan aku tidak akan pernah membagi cinta ku pada siapapun dalam bentuk apapun,, aku mohon kamu jangan cemburu buta seperti ini lagi,,"
"Apa aku salah,, jika aku cemburu pada pria yang jelas-jelas menaruh Perasaan pada istriku,,?" Ucap Nesti Membuat Ardila seketika terdiam
"Hmmp jawab aku Bunny,,?? Apa aku salah dengan sikap ku ini,,??" Sambung Nesti dengan mata berkaca-kaca
Ardila meraih kuat tangan Nesti Hingga membuat Nesti masuk kedalam pelukan Ardila.
"Maafkan aku Baby,,kamu tidak salah,, dan jangan bersedih seperti ini,, dan aku mengerti dengan perasaan mu,, maafkan aku baby,," Ucap Ardila lirih dengan mengelus punggung Nesti.
"No,, kamu tidak perlu meminta maaf Bunny,, ini semua murni kesalahan ku karena terlalu takut kehilanganmu,,!" Ucap Nesti bergetar dengan menyembunyikan kesedihannya nya di balik bahu Ardila.
Ardila menarik kembali tubuh Nesti dari pelukannya membuat Nesti menjadikan siku nya untuk penompang tubuhnya supaya tidak menimpa Ardila .
"Lupakan semua nya,, dan jangan memikirkan sesuatu yang bisa membuat mu bersedih seperti ini,, aku berjanji akan selalu menjaga hati dan perasaan ku padamu Baby,,dan aku sungguh tidak terpikir untuk membagi cinta ku pada siapapun,, dan kamu jangan merasa bersalah seperti ini,,jika kedekatan ku dengan phi Ridho hanya akan membuat mu sedih aku berjanji mulai hari ini aku akan menjaga jarak darinya demi menjaga hubungan kita,,!" Ucap Ardila Sembari mengusap mata Nesti.
"Are you sure,,??"
"Yes, I am sure baby,,!" Senyum Ardila dengan mencium singkat bibir Nesti
"Bagaimanapun jika aku masih melihat mu bertemu lagi dengan nya,,??"
"Aku akan menemui mereka jika ada kamu yang menemani ku,,"
"Ow,, apa kamu sedang tidak berbohong,,???"
"No,, karena aku juga takut jatuh cinta Padanya, Bukankah dia sangat tampan seperti aktor Korea yang dulu sering kita tonton bersama!" Ucap Ardila dengan mata jahil nya
"Oii,, apa kamu sungguh ingin di hukum,,???" Ancam Nesti dengan nada kesal nya
"Apa hukuman itu dapat membuat ku jerah dengan tidak berani nakal lagi,,??". Senyum jahil Ardila dengan mengangkat kedua alisnya
"Ow,, Apa kamu sungguh aku hukum sekarang,,?? Supaya tidak memuji dia lagi,,??" Sahut Nesti dengan menyipit kan matanya
"Cekzzzz bilang saja itu memang keinginan mu mesum,,!!" Celetup Ardila dengan mencubit kasar hidung Nesti
"Aishhh kamu menyakiti ku,,!" Seringai Nesti dengan wajah cemberut nya membuat Ardila tersenyum puas
"Ya karena kamu memang pantas di hukum supaya mata mu yang mesum ini tidak mengganggu penglihatan ku,,!" Kesal Ardila dengan mengelus pipi Nesti yang masih berada tepat di depan wajahnya
"Ow,, apa seperti ini caramu menghukum istri mu,,??" Ucap Nesti dengan memperbaiki untaian rambut Ardila
"Hmm tidak Juga,,!"
"Lalu,,??"
"Apa kamu mau melihat hukuman yang layak untuk wanita mesum seperti istri ku ini,,??"
"Hmmp " Angguk Nesti Ardila tersenyum senang dengan menarik tekuk Nesti dan menyatukannya bibir nya dengan bibir Nesti
Nesti ikut tersenyum senang dengan membalas sentuhan bibir Ardila dengan lumatan lembut nya
Ardila dan Nesti saling berciuman dengan penuh cinta hingga akhirnya Ardila mengakhiri ciuman mereka dengan ciuman hangat.
Cup
"Aku mencintai mu Baby,, dan tidak peduli setampan dan secantik apapun mereka,, karena Ardila Hanya akan jatuh cinta pada wanita mesum ini,,!" Ucap Ardila Dengan mengelus pipi Nesti.
"Hmmp aku juga mencintaimu Baby,,aku percaya dengan cinta mu,, nAmun aku berharap tidak akan ada orang lain yang menginginkan perpisahan Kita,, Karena pemilik jantung yang selalu kamu anggap mesum ini hanya akan bergetar Jika itu kamu Bunny,, tetap lah bersama dan jangan pernah ada kata perpisahan dalam bentuk alasan apapun,," Senyum Nesti dengan menyatukan dahinya dengan dahi Ardila.
"Hmmp aku berjanji,," Ucap Ardila dengan mengacung kan kelingking nya
Nesti tersenyum senang dengan menjalin jari kelingkingnya dengan kelingking Ardila dan menyatukan jempolnya sebagai cap janjinya Ardila dan Nesti saling menatap dengan saling menebar senyum kebahagiaan mereka.
"Oh ya Baby,,kapan kita akan melanjutkan honeymoon kita,,?" Ucap Ardila Membuat Nesti kembali menarik tubuh nya dengan tegak.
"Hmmpp besok,,??" Ucap nya
"Bagaimana apa kamu setuju,??" Sambung Nesti
"Besok,,?? Tidak kah itu terburu-buru,,?"
"Cekzzzz tidak ada yang terburu-buru,,kita sudah menunda nya selama tiga tahun,," Celetup Nesti dengan wajah malas nya sembari mengambil handphone nya di atas meja dan memainkan nya.
"Apa yang kamu lakukan kan,,??" Ucap Ardila penasaran
"Sedang memesan tiket penerbangan kita,,!". Sahut Nesti dengan terus memainkan Handphone nya
Nesti nampak serius dengan tatapan nya di layar handphone hingga akhirnya Nesti selesai dan meletakkan kembali handphone nya di atas meja dengan kembali duduk di samping Ardila.
"Semuanya sudah aku atur mulai dari penerbangan hingga penginapan kita nanti,,!" Ucap Nesti dengan expresi bangga nya.
"Oii apakah semudah itu,,??" Kaget Ardila
"Hmm why not,,! "
"Cekzzzz apa semua nya begitu mudah untuk seorang Nesti Patricia Pattinson,,??" Celetup Ardila dengan wajah kesal nya
"Ya begitu lah,, semuanya bisa ku dapat kan dengan mudah terkecuali dengan wanita satu ini,, Karena untuk mendapatkan cinta nya membuat seorang Nesti Patricia Pattinson harus berjuang mati-matian hingga aku berhasil menaklukkan nya dan menjadikan nya sebagai istri ku,, " Senyum Nesti dengan mencubit lembut hidung Ardila.
"Aw,, apa itu artinya aku begitu spesial untuk mu baby,,??" Senyum senang Ardila
"Melebihi kata spesial,,! Karena kamu lah semangat hidup ku
,
,
,
,
,