Aluna Givana , seorang gadis cantik yang malang, dia harus bekerja paruh waktu untuk membiayai kehidupannya, kedua orang tuanya tidak tau dimana karena semenjak kecil dia ada di panti, saat Aluna hendak berjalan pulang setelah bekerja seharian, ia tertabrak mobil yang melaju dengan kencang dari belakang, membuat dirinya tidak terselamatkan. lalu saat bangun dia mendapati dirinya berada di brankar rumah sakit!?,
"kalian ciapa??" "princess" "mine!" "Lachella"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon natassya siregar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 13
Setelah drama pagi tadi, kini mereka tengah bersiap sarapan. Jika biasanya mereka sarapan berenam namun kini pagi-pagi di mansion sudah kedatangan tamu yang paling ditakuti oleh Ethan, Kala dan juga Kenan.
Siapa lagi jika bukan granpa mereka alias ayah dari Arkan bernama Jonathan xander, Jonathan tak hanya sendiri melainkan bersama istri tercinta nya yaitu Samantha xander. El menatap lucu ke arah Jonathan yang menatap ke arah El dengan tatapan dingin nya. Jika ketiga kakak nya ketakutan beda hal nya dengan El yang malah terus menatap Herry.
" Jangan dilihatin. " Bisik Kenan yang duduk di sebelah El.
"Napa?" Tanya El sambil berbisik namun bisikan itu terdengar jelas karena di meja makan begitu hening, biasanya sebelum sarapan mereka mengobrol tapi kali ini melihat adanya Jonathan yang tak menyukai percakapan di meja makan akhirnya mereka memilih diam.
"Takut. " Bisik Kenan namun langsung terdiam melihat tatapan grandpa nya. El menatap heran, sedangkan Clara membuka suaranya.
" Ayo sarapan nya di mulai ayo." kata Clara
"Iya ayo, malah pada diem pada mau jadi patung?" Canda grandma Samantha
" Glanpa tuh yang patung dali tadi diem mulu, a lagi caliwawan?" Tanya El.
"Caliwawan?" Ujar Jonathan membuat ketiga kakak El ketar ketir.
"Siapa wawan?" Tanya Jonathan dengan konyol nya membuat Irene menepuk kening nya sedang kan Clara hanya tersenyum miris.
" Maksud princess itu sariawan pah. " Jawab Clara membenarkannya.
"Oh, gak saya gak sariawan." Jonathan malah menjawab kembali pertanyaan El membuat semua langsung melongo.
" Ekhem, sarapan dulu. " Sindir Arkan membuat jonatahan langsung mendelik namun menyetujui ucapan Arkan . Mereka sarapan bersama dengan suasana hening, bahkan El saja sudah sedari tadi gatal ingin berbicara.
Akhinya membutuhkan waktu sekitar setengah jam untuk sarapan karena Jonathan menginginkan beberapa makanan yang jarang sekali di makan disana yaitu dessert karena memang Ethan an, Kala dan Kenan tak begitu menyukai makanan manis alhasil mereka jarang memakan nya. Setelah sarapan mereka masih berada di meja makan, tentu El bingung karena belum di perbolehkan beranjak dari meja makan.
"Mommy." Ucap Lili membuka suaranya karena di meja makan benar-benar hening.
"Kenapa hm?" Jawab Nika.
"El mau main. "Celetuk El membuat Clara menatap Arkan , sedangkan Arkan ikut membalas tatapan istrinya seolah mengerti.
"Tunggu bentar ya, granpa kayaknya mau ajak kalian main." Ujar Clara membuat Ethan, Kala dan Kenan langsung terkejut bahkan wajah mereka begitu pucat setelah mendengar ucapan mommy nya. Mereka mengerti apa maksud dibalik kata bermain dengan granpa nya, bukan bermain petak umpet, kejar-kejaran atau yang lainnya melainkan bermain melatih diri mereka terutama bermain menembak.
" Main? Acikkk. "Seru El dengan hebohnya, bahkan El menggoyangkan badanya.
"Princess sttttt. "Kala mengkode kepada El untuk diam.
"Kenapa? Kakak ndak cuka main cama glanpa ya?" Tanya El dengan wajah polos nya membuat Kala menepuk keningnya kemudian menatap sekilas granpa nya yang sedang menatap El dengan tatapan yang rumit. Jonathan tanpa mengucapkan sepatah katapun langsung beranjak dari duduk nya.
" Ayo, kalian mau bermalas-malasan seperti itu. "Celetuk Jonathan menohok membuat Ethan, Kala dan Kenan bergegas turun dari kursi kemudian mengikuti granpa nya.
Jonathan tanpa mengucapkan sepatah katapun langsung beranjak dari duduk nya.
"Ayo, kalian mau bermalas-malasan seperti itu. "Celetuk menohok membuat Ethan, Kala dan Kenan bergegas turun dari kursi kemudian mengikuti granpa nya.
" Sana ikut main. "Ucap Samantha sambil mengelus rambut El.
"Huum." El menganggukkan kepala nya, namun sebelum itu El mengambil buah anggur lumayan banyak kemudian turun dari kursi di bantu oleh Irene. Sambil berjalan, mulut El tak berhenti mengunyah buah anggur.
" Dimana kakak cama glanpa om?" Tanya El dengan mulut yang tak berhenti mengunyah bertanya kepada salah satu bodyguard yang berada di sana.
" Di ruang berlatih nona muda." Jawab bodyguard itu tanpa mengeluarkan ekspresi apapun.
"Belatih? Dimana? El ndak tahu."
"Mari saya antar nona muda. "
"Oke om. " El mengikuti bodyguard nya dari samping bahkan buah anggur yang El makan sempat ditawarkan kepada bodyguard, namun bodyguard tersebut langsung menolak nya.
Tok...
Tok...
Ceklek...
" Mari nona muda. "Ajak Bodyguard itu. Saat pintu dibuka, El angsung masuk, dibuat takjub dengan ruangan tersebut.
" Baru tahu gue ada ruangan kayak gini di sini, ckck banyak banget pistol. " Ujar El dalam hatinya. Bagaimana tidak takjub, ruangan yang dimasuki oleh El adalah ruangan yang berisi berbagai macam senapan dan keamanan lainnya. Yang membuat El semakin penasaran terdengar suara tembakan membuat El berlari menghampiri ke sumber suara.
" Ayo fokus!" "Woahhhh. " Mata El berbinar melihat kakak nya tampak keren menggunakan kacamata serta masing-masing memegang senjata, tapi tenang mereka ditemani oleh orang yang profesional. Tapi meskipun begitu ketiganya sudah mulai bisa mahir meskipun kadang Kenan meleset dan mendapatkan semprotan dari Jonathan
Dor...
Dor...
Dor..
Suara senapan saling bersahutan membuat El langsung mengigit buah anggur yang dia makan, kemudian kedua tangan nya menutup telinga. Bodyguard langsung menghampiri Jonathan kemudian tak lama Jonathan menoleh menghampiri El.
" Fokus!" Teriak Jonathan membuat Ethan, Kala dan Kenan yang tadinya menengok mau tak mau harus fokus kembali.
"Ayo ikut. " Ajak Jonathan. El hanya membuntuti karena dia juga sangat penasaran. Jonathan turun tangan langsung memakaikan El perlengkapan pengaman juga Jonathan membawa buah anggur yang menggantung di mulut El.
"Anggul na El.. "Nanti lagi, ayo. El kini sudah memakai pelindung Kepala, sarung tangan, kacamata dan juga rompi anti peluru.
"Ayo." El kini berdiri di salah satu meja yang biasanya digunakan untuk pemula.
"Lihat, mata kamu fokus kesana. "Tunjuk Jonathan ke arah
Tempat yang akan di tembaki.
"Hum. " El mengangguk, dengan gaya tengil nya El mulai mengangkat senapan nya dibantu oleh Jonathan.
Dor..
. " Ah kaget El. " El Hampir terjengkang, untung saja Herry masih bisa menahan tubuh El.
"Princess." Ucap Ethan, Kala dan Kenan dengan panik nya.
" Fokus!" Teriak Jonathan membuat mereka kembali urung menghampiri adik nya. Sedangkan El yang sudah sadar langsung menoleh ke arah ketiga kakak nya yang sedang menatap ke arah El.
" Lili oke." Teriak El dengan semangat nya, seolah Lili mengerti dari tatapan serta wajah ketiga kakaknya yang begitu amat khawatir.
"Bental glanpa. "Tangan mungil El langsung menaruh senapan tersebut kemudian turun dari meja menghampiri buah anggur yang belum sempat tadi dia habis kan kemudian setelah itu kembali menghampiri Jonathan dengan mulut yang penuh.
" Mubazil nanti anggul n malah. "Celetuk El dengan lucu nya. Jonathan menatap cucu perempuan nya yang kini tampak lucu dengan pipi yang mengembung.
" Ekhemm. " Karena Jonathan dingin dia bingung harus bagaimana jika berbicara dengan anak perempuan. Maklum anaknya laki-laki dan juga cucu nya juga laki-laki, Jonathan jarang bertemu dengan El karena ya kalian tahu bagaimana dulunya El
"Napa? Glanpa mau?" El menawarkan anggur yang sudah dia gigit kini tinggal setengah.
Kejadian tak terduga membuat Ethan, Kala, Kenan dan para bodyguard terperangah adalah Jonathan membuka mulut nya tepat di depan El seolah mengkode kepada El untuk segera memasukkan potongan buah anggur ke dalam mulut nya.
"Itu granpa? Bener kan?" Tanya Kala dengan wajah yang melongo.
"Biasanya granpa gamau makan pas latihan. "Timpal Kenan sedangkan Ethan hanya diam memperhatikan.
# to be continued