Han Yu, yang dianggap berbakat kini di anggap sia sia setelah membangkitkan akar elemen petir bintang satu dan Spirit War batu retak warna putih. Membuat dirinya menjadi bahan ejekan banyak orang.
Namun, saat batu itu berubah menjadi energi yang memasuki tubuhnya, Han Yu merasakan pencerahan tentang kekuatan luar biasa dari Spirit War batu retak satu langkah menempuh jutaan mil, satu lambaian menghancurkan planet, dan satu pukulan membakar musuh.
Setelah tersadar, Han Yu tertawa bahagia, "Aku akan menjadi Dewa Perang tak terkalahkan!" Namun, orang-orang hanya bisa berkata dengan iba, "Kasihan, seorang jenius yang kini menjadi gila."
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jin kazama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 8. Terbentuknya Lautan Spiritual.
Bab 8. Terbentuknya Lautan Spiritual.
Waktu berjalan begitu cepat, hingga tak terasa dua hari berlalu. Han Yu masih tenggelam dalam kultivasinya, menyelami kedalaman energi spiritual yang semakin kaya dan mendalam. Setelah mencapai level kedua dari Ranah Pengumpulan Qi, sebuah perubahan fundamental mulai terjadi di dalam dirinya, bukan hanya pada fisiknya, tetapi juga pada jiwanya.
Proses ini dimulai dengan munculnya lautan kesadaran di dalam dirinya. Awalnya, lautan itu hanyalah sebuah hamparan kabut samar yang berdenyut seirama dengan energi spiritualnya.
Namun, perlahan-lahan kabut itu mulai berkondensasi, mengalir, dan berubah menjadi air jernih yang luas, membentuk sebuah lautan kesadaran sejauh 20 meter. Lautan ini adalah manifestasi langsung dari kekuatan mental Han Yu, menggambarkan kestabilan dan kejernihan pikirannya.
Seiring dengan terbentuknya lautan kesadaran, sesuatu yang lebih besar mulai terjadi. Di dasar lautan itu, Dunia Jiwa perlahan muncul, seolah-olah terlahir dari inti keberadaan Han Yu. Dunia Jiwa ini tidak terpisah dari lautan kesadaran; keduanya menyatu menjadi satu entitas yang saling melengkapi.
Jika lautan kesadaran adalah wadahnya, maka Dunia Jiwa adalah isinya, yang memancarkan cahaya kehidupan spiritual yang murni dan penuh energi. Dua penyatuan ini di sebut Lautan Spiritual.
Di dalam Lautan Spiritual yang baru terbentuk itu, energi jiwa mulai mengalami proses pemadatan. Kabut energi jiwa yang semula mengalir bebas kini mulai mengembun menjadi inti-inti energi kecil, yang kemudian berkumpul untuk membentuk sebuah sosok yang identik dengan Han Yu.
Sosok ini adalah wujud jiwa Han Yu, cerminan murni dari keberadaan batinnya. Tidak hanya menyerupai tubuh aslinya, versi jiwa Han Yu ini membawa kekuatan spiritual yang sangat kental, seakan menjadi penjaga dan pusat dunia tersebut.
Ketika lautan kesadaran dan Dunia Jiwa sepenuhnya menyatu, sebuah momentum luar biasa terjadi. Han Yu, dalam keadaan duduk bersila di tengah lautan spiritualnya, terlihat begitu tenang dan fokus.
Matanya tetap terpejam, tetapi auranya semakin kuat, memancarkan ketenangan sekaligus dominasi.
Di atas kepalanya, enam bola energi setinggi 4 meter perlahan terbentuk, memancarkan kekuatan yang luar biasa. Empat di antaranya berasal dari elemen dasar, masing-masing memancarkan warna yang mencerminkan sifatnya:
Emas, yang bersinar terang, melambangkan elemen cahaya dan kemurnian.
Biru tua, dengan kilatan petir yang menyambar, mewakili elemen petir yang penuh kekuatan destruktif.
Biru muda, tenang dan menenangkan, melambangkan elemen air yang mengalir tanpa henti.
Merah, bergejolak seperti kobaran api, mewakili elemen api yang melambangkan semangat dan kehancuran.
Namun, dua bola lainnya terlihat berbeda. Mereka tidak hanya memancarkan kekuatan, tetapi juga memutarbalikkan ruang di sekitarnya.
Satu bola energi melambangkan hukum ruang. Ia terlihat memutar dan memadatkan ruang, menciptakan distorsi kecil yang terasa seperti celah menuju dimensi lain.
Satu bola energi lainnya melambangkan hukum waktu. Cahaya dari bola ini berdenyut dengan ritme yang tidak biasa, seolah mempercepat dan memperlambat aliran waktu di sekitarnya.
Keenam bola energi ini berputar perlahan di atas kepala Han Yu, membentuk pola harmoni yang mempesona. Setiap bola saling melengkapi, menciptakan keseimbangan sempurna antara elemen dasar dan hukum universal.
Pada saat itu, Han Yu tidak hanya menjadi penguasa atas elemen-elemen tersebut, tetapi juga mulai merasakan jejak kekuatan yang lebih tinggi, potensi untuk menguasai ruang dan waktu.
Sebelum lautan Spiritual Han Yu terbentuk, empat elemen dan dua hukum berada dalam bentuk laten,
Elemen Petir (Biru Tua): Di sumsum tulang belakang, sumber kecepatan dan energi destruktif.
Elemen Cahaya (Emas): Di pusat dada, terhubung dengan vitalitas dan kemurnian.
Elemen Air (Biru Muda): Dalam aliran darah, mewakili fleksibilitas dan adaptasi.
Elemen Api (Merah): Di pusar/Dantian bawah, sumber semangat dan energi.
Dua hukum:
Hukum Ruang: Tersembunyi di atas Dantian, terhubung dengan dimensi alam semesta
Hukum Waktu: Di pusat otak, terkait aliran kesadaran dan intuisi.
Sebelum pembentukan Lautan Spiritual, elemen-elemen hanya memberikan pengaruh kecil, sementara hukum-hukum berada dalam keadaan dorman. Ketika Lautan Spiritual terbentuk, semua kekuatan ini terpusat di satu tempat dan secara bersamaan membentuk sosok jiwa Han Yu yang lebih kuat serta terintegrasi.
Lalu Spirit War Batu Retak miliknya juga segera mengembun dan memandat. Mengambang di belakang jiwa Han Yu setinggi 4 meter.
Saat Han Yu membuka matanya dia merasakan perasaan yang luar biasa.
-Penglihatan: Mata menjadi lebih tajam, mampu melihat fluktuasi energi, elemen tersembunyi, dan melewati ilusi.
-Pendengaran: Mampu menangkap suara hingga frekuensi ekstrem, termasuk detak jantung musuh dan bisikan hukum.
-Penciuman: Indra penciuman dapat mendeteksi aroma energi, racun, dan elemen dari kejauhan.
-Perasa: Lidah mampu merasakan esensi spiritual, menentukan manfaat atau efek ramuan dan elixir.
-Peraba: Kulit menjadi sensitif terhadap perubahan energi, memberikan refleks cepat dan kemampuan mendeteksi serangan.
Han Yu merasa dia seperti berada di dunia baru yang benar-benar berbeda.
Namun, satu hal yang pasti, Spirit Warnya sangat istimewa. Saat berkultivasi dan menyerap energi, baik itu dari energi matahari, bintang, dan bulan, semuanya langsung di murnikan menjadi energi Qi.
Energi ini didistribusikan secara merata ke dalam empat elemen di tubuhnya. Pembagian energi harus selalu seimbang, karena ketidakseimbangan akan menyebabkan tubuhnya merasakan rasa sakit yang menyengat, hingga membuatnya gemetar hebat.
Hal ini pernah terjadi beberapa kali, dimana rasa sakit yang dialaminya begitu hebat hingga membuatnya merintih, karena memengaruhi jiwanya.
Han Yu terus tenggelam dalam kultivasinya. Ia tidak terburu-buru untuk menjalankan misi mengalahkan monster beruang dan kadal bertulang baja, karena ia sangat menyadari pentingnya meningkatkan kekuatannya sebelum menghadapi kedua monster tersebut.
Pada pagi hari, ia menyerap energi matahari, sementara pada malam hari, ia menyerap energi dari bintang-bintang dan bulan. Semua energi tersebut dimurnikan oleh Spirit War Batu Retak miliknya dan kemudian dibagi rata ke dalam enam bola energi yang mewakili enam akar elemen yang ada di dalam lautan spiritualnya.
Selama proses kultivasi, Han Yu menyadari dua hal penting. Pertama, ia harus membagi energi Qi yang diserapnya ke dalam dantian dan enam bola energi, yang menyebabkan kultivasinya menjadi lebih lambat. Meski demikian, ia tidak keberatan, karena ia tahu bahwa risiko memiliki enam akar elemen adalah distribusi energi yang lebih besar.
Pembagian energi ini sudah sangat jelas baginya: 50% energi yang diserapnya diberikan untuk keenam bola energi yang mewakili akar-akar elemen, sementara 50% lainnya masuk ke dalam dantian.
Tiga hari berlalu dengan cepat. Selama periode ini, enam bola energi yang ada di lautan spiritualnya menyala terang. Han Yu merasakan kontrolnya terhadap keempat elemen semakin meningkat.
Suatu saat, ia teringat pada inti monster musang api yang ia kalahkan sebelumnya. Tanpa menunda waktu, ia segera mengambil inti monster tersebut dari cincin ruang miliknya dan mulai menyerap energinya. Dalam sekejap, 50% energi murni dari inti monster itu diserap oleh keenam bola energi, sedangkan sisanya masuk ke dalam dantian-nya.
Han Yu merasakan bahwa kontrolnya terhadap keenam akar elemen yang terwujud dalam bola energi semakin kuat. Yang membuatnya lebih senang adalah bahwa pemahamannya terhadap hukum ruang dan waktu juga meningkat pesat.
Waktu terus berjalan, hingga tanpa terasa dua hari pun berlalu. Kini, Han Yu mulai melatih kontrol atas hukum ruang dan waktu miliknya. Dalam dua hari tersebut, ia mengalami peningkatan pesat dalam penguasaan hukum ruang. Ia kini mampu bergerak dengan kecepatan luar biasa, menempuh jarak hingga 6 meter dalam sekejap.
Di sisi lain, dalam penguasaan hukum waktu, Han Yu kini dapat memperlambat dan mempercepat waktu hingga dua menit.
Peningkatan ini membuatnya sangat puas, karena ia tahu kemampuan tersebut akan sangat berguna dalam menghadapi musuh di masa depan.
Han Yu tersenyum puas dan bergumam pelan, "Saatnya menjalankan misi: mengalahkan monster beruang, kemudian monster kadal bertulang baja. Setelah itu, mengambil jamur bulan perak dan kembali ke desa. Melaporkan hasil pencapaian ke Paviliun Longtian dan mendapatkan imbalan. Hehe..." katanya sambil terkekeh kecil.
Setelah menarik napas dalam-dalam, Han Yu segera bangkit berdiri dan berjalan keluar dari gua yang telah menjadi tempat peristirahatannya sementara. Dengan tekad yang kuat, ia melesat ke dalam hutan kabut gelap yang lebih dalam, siap mencari target misi pertamanya.
WUSH!
Han Yu melesat dengan kecepatan luar biasa, menyisakan jejak elemen petir yang berkilat di udara sebelum akhirnya menghilang tanpa bekas.
semangat terus kak author, semoga sehat selalu, biar bisa up terus💪🏻💪🏻💪🏻