NovelToon NovelToon
PEWARIS

PEWARIS

Status: sedang berlangsung
Genre:Crazy Rich/Konglomerat / Cinta Paksa
Popularitas:598
Nilai: 5
Nama Author: Just story

Menceritakan tentang dimana nilai dan martabat wanita tak jauh lebih berharga dari segenggam uang, dimana seorang gadis lugu yang baru berusia 17 tahun menikahi pria kaya berusia 28 tahun. Jika kau berfikir ini tentang cinta maka lebih baik buang fikiran itu jauh - jauh karena ini kisah yang mengambil banyak sisi realita dalam kehidupan perempuan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Just story, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 8 : 10 Tahun Berlalu

Sepuluh tahun telah berlalu, diiringi gemerlap kota dan laju pesat kemajuan zaman. Kota itu kini menjelma sebagai surganya para penikmat kehidupan malam. Berjajar di sana beberapa klub eksklusif terbaik di dunia, salah satunya menjadi tujuan seorang pria yang kini telah menginjak usia 27 tahun.

Kilauan lampu neon berpadu dengan dentuman musik menghantarkan malam panjang yang penuh gairah. Di balik setiap pintu klub, kisah baru menanti untuk terukir — dan malam ini adalah miliknya.

" Rasanya aku tidak kuat lagi, Tuan... bisakah kita langsung ke kamar saja ? " Suara itu lirih, hampir tenggelam di antara riuhnya musik malam. Gadis itu, seorang penghibur sewaan, duduk dengan tubuh limbung di salah satu meja bar. Matanya sayu, dan gerakannya tak lagi stabil, seolah energi yang ia miliki telah terkuras habis.

Mingyu : Segalanya tidak akan menyenangkan jika kita terburu - buru sayang

Tangan mingyu perlahan menjalar di  paha wanita itu, sentuhannya memancing desahan lirih yang lolos tanpa sadar. Nafasnya tersengal, dan dalam helaan yang samar, nama mingyu meluncur dari bibirnya — sebuah panggilan penuh kerinduan dan pasrah.

" Mingyu"

" Apa kau menikmati nya? "

Di tengah aktivitas yang kian memanas, seorang pelayan wanita muncul tanpa suara, membawa nampan berisi es batu yang dipesan oleh Mingyu. Dengan ekspresi datar dan gerakan profesional, ia meletakkan es batu di meja mereka.

" Pesanan nya sudah lengkap ya tuan, saya permisi dulu "

" Tunggu !!!! Apa kau sudah hilang akal !!!! Beraninya kau mengganggu kami !!!! " 

Ucap wanita sewaan itu geram, karena sikap pelayan tersebut yang dianggap nya menggangu aktivitas mereka.

Pelayan : Saya tidak mengganggu, saya hanya mengantarkan pesanan sesuai prosedur

Wanita sewaan : Berani nya kau menjawab!!!! Apa kau tak sadar kalau kami adalah tamu prioritas?

Pelayan : Itulah yang sedang saya pikirkan, anda mampu untuk membuka table terbaik kami. Tapi kenapa anda tak memiliki cukup uang untuk menghabiskan malam anda tempat yang lebih baik ?

Wanita sewaan : Kurang ajar !!!!! Beraninya kau !!!

Gadis itu baru saja mengangkat tangannya, amarahnya terlihat jelas di sorot matanya, ketika Mingyu dengan cepat meraih pergelangannya. Pegangan Mingyu cukup kuat untuk menghentikan gerakannya, namun cukup lembut agar tidak melukai nya.

Mingyu : ambillah aku sudah selesai dengan mu

Wanita sewaan : Tapi tuan, bagaimana dengan kamar hotel yang telah di pesan ?

Mingyu : Kau bisa memakai nya dengan kekasih mu, sekarang pergilah aku masih ada urusan yang lain

Wanita itu meraih tasnya dengan cepat, lalu pergi tanpa sepatah kata pun. Namun, mingyu tak menggubris kepergiannya. Tatapannya tetap terpaku pada pelayan di hadapannya, seolah hanya itu yang penting baginya saat ini.

Mingyu : Berapa harga mu untuk semalam ?

Pelayan : Disini saya bekerja bukan jualan, jika tidak ada lagi yang diperlukan saya pamit

Pelayan itu berbalik hendak pergi, namun Mingyu menahan lengannya. Dengan cepat, ia melepaskan genggaman mingyu dari tangannya. Sorot matanya yang penuh amarah berubah tajam, dan tanpa ragu, telapak tangannya melayang menghantam pipi mingyu dengan keras.

Mingyu : Berani nya kau menampar ku

Sebelum keadaan semakin memanas, seorang pria bertubuh tinggi—sekitar 183 cm, dengan ciri khas blasteran yang jelas dari garis wajahnya—bangkit dari meja yang tak jauh dari mereka. Pria itu melangkah mendekat senyum di bibirnya

" Hey mingyu, kita udah pada mau balik nie gimana kalo close bill sekarang aja ". Pria blasteran itu bernama vernon, dia adalah sahabat mingyu sejak sekolah di asrama.

Mingyu : Hey pelayan sialan, urusan kita belum selesai tapi bawa kartu ini dan selesai kan pembayaran meja ku dan dia

Pelayan : Baik tuan

Pelayan itu pergi setelah Jimin menyerahkan kartunya, meninggalkan keduanya dalam keheningan.

Vernon : mingyu, ada apa? Kenapa kau terlihat kesal?

Mingyu : "Wanita sialan aku, aku pasti akan memberi nya pelajaran"

" Bagaimana? Apa dia sudah membayar semua nya ? " ucap seorang pria dengan mata berbentuk almond.

Wonwoo salah seorang sahabat mingyu dan vernon, mereka saling mengenal dan jadi dekat saat masa - masa perkuliahan dulu. Vernon, yang masih kebingungan menatap Mingyu. Saat pelayan datang kembali menghampiri Mingyu.

Pelayan : Maafkan saya tuan, tapi pembayaran anda tidak dapat kami proses

Mingyu : itu tidak mungkin, Apa kau sengaja ingin mencari masalah dengan ku ?!

Di tengah kebingungan yang meliputi Mingyu, langkah cepat Kim Woon mendekat. Tanpa basa-basi, ia memberikan salam dan hormat dengan tergesa-gesa, seakan waktu tak berpihak padanya.

Kim woon : Maafkan saya tuan muda, tapi kakek anda meminta saya untuk menjemput anda sekarang. Dan beliau ingin saya memberi tahu anda bahwa semua akses kartu anda telah di blokir dan tidak akan dikembalikan sebelum saya membawa anda menemui beliau

Mingyu : " apa lagi mau orang tua itu"

Begitu sampai di rumah, Mingyu langsung masuk dan menuju ruang tamu, tempat kakeknya duduk menanti.

Mingyu : Kakek, apa maksud semua ini ??? Apa kau sengaja berniat untuk mempermalukan diri ku di hadapan teman - teman ku ???

Do hyun : Aku senang akhirnya mengetahui, kalau kau masih memiliki rasa malu

Mingyu : Katakan saja apa yang kakek ingin kan dari ku sekarang ?

Do hyun : Kau tahu yang ku inginkan lalu kenapa masih bertanya ?

Mingyu : Dan kakek pun tahu sampai mati pun, aku tidak akan sudi untuk duduk di kursi itu dan mati seperti ayah

Do hyun : Baiklah kalau itu keputusan mu, tidak masalah. Tapi kau tak akan akan menikmati dari fasilitas apa pun yang ku miliki

Mingyu : Itu bukan urusan ku, kakek sendiri yang akan menanggung malu saat orang-orang mulai berbicara bahwa pewaris tunggal keluarga konglomerat nomor satu di korea tidak mampu membayar tagihan nya

Do hyun : Kakek tidak keberatan dengan rumor itu, tapi apa kau sanggup untuk keluar rumah ini tanpa fasilitas yang ku miliki ?

Mingyu : Kenapa kau selalu mengganggu ku ? Apa hal ini juga yang terus kau lakukan pada ayah hingga ia memilih mengakhiri hidup nya ?

Do hyun : Terserah apa yang kau katakan, tapi aku kali ini aku punya tawaran untuk mu. Yang jka kau setujui maka aku akan membebaskan mu dari semua tanggung jawab dan kewajiban ini

Mingyu : Apa isi tawaran nya ?

Do hyun : Mudah saja kau hanya perlu memberikan pengganti, yang akan meneruskan segalanya dan akan memenuhi semua ekspektasi ku

Mingyu : Dimana aku harus mencari seseorang seperti itu ? Untuk menggantikan ku ?

Do hyun : Bukan di cari, tapi kau harus menikahi gadis yang ku pilih dan memberikan ku seorang pewaris laki laki dari nya

Mingyu : Baiklah aku akan menikah tapi biarkan aku memilih gadisnya

Do hyun : Tidak mingyu, siapa wanita itu hanya kakek yang berhak menentukan nya. Karena siapapun dia, dia tidak boleh menjadi boomerang baik bagi kau atau aku

Mingyu : Apa maksudnya, aku tidak mengerti

Do hyun : Gadis yang ku inginkan harus berasal dari bawah, dia tidak boleh berpendidikan atau pun memahami perkembangan jaman

Do hyun : tidak memiliki teman atau seseorang yang membuat nya pernah menjalan hubungan dengan orang lain.

Do hyun : Jika dia memiliki keluarga, maka mereka harus tunduk dibawah kaki kita dan harus dipastikan mereka tak kan pernah berani untuk menyerang kita

Mingyu : Tapi kakek dizaman sekarang ini mustahil untuk menemukan gadis seperti itu?

Do hyun : Kau tidak perlu khawatir mengenai gadis nya, kau hanya perlu setuju dan mengikuti arahan ku

Di saat Jimin masih bingung dengan apa yang terjadi, tanpa mereka sadari, seseorang telah berdiri di balik pintu sejak tadi. Wajahnya pucat, sorot matanya dipenuhi rasa takut dan resah.

Kim woon : " Gadis yang dimaksud tuan, apakah dia yeon ji ? "

Sementara itu, di paviliun yang terang oleh cahaya lampu, seorang gadis muda duduk menanti dengan gelisah. Bayangan lampu berpendar lembut di dinding, membentuk siluetnya yang tampak sendu. Usianya hampir genap tujuh belas tahun, namun sorot matanya tak mampu menyembunyikan keresahan.

Jari-jarinya meremas ujung gaunnya, sementara pandangannya terus mengarah ke pintu. Setiap detik yang berlalu terasa berat tanpa kepulangan ayahnya, yang menjadi satu-satunya harapan di malam yang seharusnya penuh kebahagiaan.

Yeon ji : "Ayah kenapa kau belum pulang, apa mungkin ayah tidak akan kembali malam ini ? "

Gadis itu kembali menata kue di hadapannya dan tersenyum

Yeon ji : waktu nya telah berlalu, walaupun ayah tidak disini tapi aku masih bisa membuat harapan semoga di ulang tahun ku yang 17 ini, aku diizinkan untuk bisa melihat Seperti apa dunia luar

####################################

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!