NovelToon NovelToon
The Mystery Of Life: MAGICAL TREE

The Mystery Of Life: MAGICAL TREE

Status: tamat
Genre:Fantasi / Tamat / Cintapertama / Romansa Fantasi / Diam-Diam Cinta / Cinta Murni / Fantasi Wanita
Popularitas:396
Nilai: 5
Nama Author: Carmellia Amoreia

Seorang wanita bernama Nairiya yang saat ini berusia 23 tahun yang merupakan seorang pianis di acara pernikahan temannya itu tiba-tiba mendapatkan tugas dari bayangan malaikat untuk menyelamatkan temannya yang akan menikah itu.

Namun Nairiya malah terluka parah akibat menyelamatkan temannya itu, rupanya temannya itu lah yang memiliki niat jahat kepadanya.

Bayangan malaikat itu meminta Nairiya untuk mengembalikannya ke dalam pohon dan ternyata setelah kembali ke dalam pohon, seorang pria bernama Leonardo yang diduga adalah bayangan malaikat itu akhirnya sadar dari komanya dan mengingat semua kejadian itu.

Apakah bayangan itu akan meninggalkannya sendirian? Atau membantunya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Carmellia Amoreia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

CHAPTER 4 - MY FRIEND'S WEDDING DAY

Saat jam sudah menunjukkan pukul 8 pagi. Suasana di ballroom terlihat sudah lumayan ramai dan dipenuhi oleh beberapa tamu yang sudah datang dari sebelumnya, dekorasi kain putih yang dipenuhi oleh bunga-bunga di setiap sudut atas ruangan tersebut sangat indah selain itu lampu gantung yang terletak di atas tengah ruangan itu pun sangat elegan seperti lampu gantung di sebuah istana kerajaan pada zaman dahulu kala. Ada pula beberapa vas bunga dengan corak abstrak terletak di dekat panggung untuk para pengantin nantinya juga terlihat mewah, tidak lupa juga pencayaan lampunya yang berwarna kuning keemasan itu semakin membuat ruangan ini terasa hangat dan cantik.

Aku yang sudah sampai di dalam ballroom yang mewah dan dipenuhi oleh nuansa berwarna putih, cream dan merah muda itu akhirnya berjalan menuju ruangan ganti mempelai wanita untuk bertemu dengannya karena sudah lama sekali kami tidak bertemu.

Saat sudah berada di ruang ganti temanku itu pun, aku melihat ibu Meirilyn dengan putrinya sedang asik mengobrol tentang sesuatu. Lalu saat aku masuk, Meirilyn dan ibunya pun langsung menoleh ke arahku dan mengenaliku serta tersenyum lebar kepadaku. Meirilyn yang terlihat sangat senang setelah bertemu denganku itu pun lalu menyapaku sambil berjalan ke arahku, “Halo Nairiya”

“Halo juga” jawabku sambil mendekat berjalan ke arah Meirilyn lalu memeluknya dengan perasaan bahagia.

Setelah kami berpelukan sebentar, akhirnya kami melepaskan pelukan itu dari satu sama lain dan aku pun menanyakan kabar temanku itu dengan tersenyum, “Kamu apa kabar hari ini? Cantik banget deh”

Meirilyn pun langsung tersenyum manis ke arahku lalu bertanya kepadaku kembali, “Ohh makasih, aku baik kok, kalau kamu?”

“Aku juga baik” jawabku sambil tersenyum kembali ke arahnya dan merangkulnya dengan lembut.

Lalu Meirilyn pun merangkulku kembali sambil menatap ke arah sebuah tas berwarna merah yang ada tepat di sebelah kanan ibunya itu dan tiba-tiba teringat akan sesuatu, “Ehh iya ini aku ada sesuatu buat kamu”

Ia pun berjalan menuju tas tersebut dan membukanya untuk mencari sesuatu, aku pun berjalan mengikutinya dari belakang sambil merasa penasaran tentang benda apakah yang sedang ia cari. Tak lama kemudian saat aku sudah berada tepat di belakangnya itu sambil melihat dirinya yang sedang membongkar dan mencari barangnya sejak dari tadi itu, ia pun berhasil menemukan benda tersebut.

Ternyata benda itu adalah sebuah kotak bingkisan yang berwarna coklat muda, ia pun langsung membawa benda itu dan menoleh ke arahku. Aku pun langsung menatap ke wajahnya itu yang terlihat sangat bahagia ini, setelah itu ia pun memberikanku sebuah kotak bingkisan itu kepadaku dan aku pun langsung menerimanya dengan tangan kananku sambil menunjukkan senyuman bahagiaku kepadanya lalu berkata, “Ahh terima kasih banyak lyn, kamu baik sekali”

Meirilyn pun hanya mengangguk mengiyakan saja sambil menatap ke arahku lalu berkata, “Iya sama-sama, oh iya acaranya bentar lagi mulai, kamu siap-siap aja dulu. Pianonya ada di sebelah kiri panggung”

Aku pun tersenyum kepadanya lalu berkata, “Oke makasih ya, aku duluan dulu ya. Bye-bye”

Aku melambaikan tanganku kepadanya sambil tersenyum lalu ia pun tersenyum balik dan melambaikan tangannya kepadaku juga sebelum akhirnya aku keluar dari ruangannya dan berjalan menuju piano tersebut.

Saat aku baru saja keluar dari ruang ganti pakaiannya temanku itu, tiba-tiba aku melihat seorang pria yang mirip sekali dengan apa yang bayangan itu baru saja mendeskripsikannya kepadaku, yaitu memakai kacamata, tinggi, tidak terlalu kurus dan memiliki rambut yang tipis. Saat itu ia sedang berjalan ke arahku dan dari kejauhan dapat terlihat bahwa raut wajahnya sedang kesal dan marah pada sesuatu.

Aku lanjut saja berjalan seolah-olah aku sedang tidak melihat dirinya lalu tiba-tiba pria itu yang dari tadi sedang menatapku dengan dalam itu pun memanggilku dan bertanya, “Nairiya, kamu tidak kenal aku kah?”

Di saat itu juga, aku merasa sangat kaget saat baru saja dipanggil olehnya itu, pasalnya aku tidak kenal dengan orang itu apalagi karakteristik orang itu yang mirip dengan yang dideskripsikan oleh bayangan itu. Jadi aku langsung saja berpikir hal yang buruk tentangnya walaupun aku belum menyaksikan sama sekali apa yang telah ia lakukan kepadaku, namun aku bisa merasakan firasatku yang berkata bahwa orang ini sedang mengincarku dan menargetku. Aku pun hanya bisa tertegun lalu menoleh ke arahnya dan menjawab dengan perasaan yang penuh dengan ketakutan, “Maaf tapi aku tidak kenal”

Saat melihat ke arah wajahnya, ia memiliki raut wajah yang galak dan juga seperti sedang mengekspresikan kemarahannya pada sesuatu namun aku tidak tahu apa hal itu sebenarnya. Lalu ia pun menatap wajahku dengan dalam dan berjalan perlahan mendekatiku sambil berkata, “Apakah kamu tahu jika harusnya aku yang menikahinya”

Oh iya Tuhan, setelah ia berkata hal itu kepadaku, aku pun mulai mengingat topik apa yang pernah diceritakan oleh Meirilyn itu mengenai dirinya dan ternyata ini adalah orang yang telah berpacaran dengannya selama SMA dan sifat aslinya terungkap saat sudah bekerja. Karena sifatnya yang terlalu merugikan temanku itu seperti suka menyalahkan pacarnya sendiri untuk hal yang bahkan adalah hasil perbuatannya sendiri dan juga sifat agresifnya kepada pacarnya itu tanpa alasan apapun yang jelas seperti suka memukul, menampar dan bahkan melempar barang ke arahnya.

Setelah menyadari hal itu pun, aku langsung berjalan menghindarinya, namun beberapa saat aku menjauhinya tiba-tiba aku teringat akan kata bayangan itu jika nanti orang ini akan membuat keributan di pesta nikahan ini. Akhirnya aku pun berhenti dan menoleh ke arah belakang untuk memastikan lokasi pria itu berada, dan ternyata pria itu sedang ingin masuk ke dalam ruangan ganti pakaian temanku itu.

Saat aku ingin menghentikannya, tiba-tiba pintu ruangan ganti wanita itu pun terbuka dan ternyata itu adalah ibunya Meirilyn yang sedang ingin keluar ruangan tersebut. Ketika ia keluar dari ruangan itu, pria yang tadinya ingin masuk ke dalam ruangan itu pun akhirnya terpaksa tersenyum dan menyapanya, “Halo ibu”

Namun ibunya Meirilyn pun mengabaikannya saja dan langsung berjalan ke arahku sambil tersenyum lalu bertanya, “Kamu ngapain masih di sini? Ga tau ya tempatnya di mana, ayo aku anterin aja”

Aku pun tersenyum kembali ke arahnya sambil mengangguk saja dan mengikutinya berjalan ke arah piano yang terletak di samping kiri panggung itu. Saat sudah sampai di sebuah piano tersebut, ibunya Meirilyn pun meminta izin untuk pergi ke toilet dulu. Aku pun hanya mengiyakannya. Setelah itu, ibunya Meirilyn pun berjalan menuju toilet yang terletak tidak jauh dari sana.

Aku pun mulai menaruh tasku di kursi yang ada di sana dan mulai mengecek suara dari piano tersebut dan berbagai sistem suara lainnya. Beberapa saat setelah aku mengecek semuanya, akhirnya semuanya sudah sesuai dan pas untuk suaranya nanti. Lalu aku pun melihat ke ruangan ballroom tersebut yang saat ini sudah terlihat semakin ramai dari sebelumnya, tak berapa lama akhirnya dua orang moderator yang mana terdapat seorang wanita dan seorang pria yang mulai membuka acara itu dengan senang hati menyambut semua tamu undangan yang hadir di sana.

Namun tiba-tiba aku mendengar suara dari bayangan malaikat itu lagi yang kali ini berkata dengan lembut menyemangatiku, “Kamu pasti bisa ini, kamu akan menghentikannya sebelum ia sempat melakukan kejahatan itu”

Aku pun langsung merasa merinding sekujur tubuhku, namun aku tetap harus fokus dengan berlangsungnya acara ini. Aku tidak mengerti kapan tepatnya aku bisa menghentikan perbuatan pria itu jika aku saja sekarang tidak melihatnya melakukan hal itu.

Lalu beberapa saat kemudian, kedua moderator itu pun mempersilakanku untuk memainkan musik yang nantinya akan dinyanyikan oleh seorang penyanyi wanita dengan tema cinta dalam pernikahan. Aku pun langsung saja menatap ke arah piano tersebut dan memainkannya dengan gerakan jari jemariku yang lincah menekan tuts piano tersebut sesuai dengan irama dan tempo dari lagu itu.

1
Sinho
sedikit saran, tolong dikurangi kata 'itu' terlalu banyak dan aneh, semangat kak
Alpha Betha
Lanjutkan.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!