A Marriage Of Revenge

tok..

tok..

tok..

Terdengar pintu ruang CEO diketuk dari arah luar. Tak ada sahutan dari sang pemilik ruangan, hingga ketukan pintu yang ketiga kalinya juga tak kunjung ada sahutan. Karena tak segera mendapat jawaban, orang itu langsung membuka pintu nya dan menyerobot masuk kedalam.

Matanya seketika memicing dan dahinya mengernyit saat melihat sang pemilik ruangan tengah duduk melamun dikursi kebesarannya dan senyum terus mengembang diwajah tampannya.

"ekhemm.. "dia berdehem membuyarkan lamunan nya.

"Ada yang lagi jatuh cinta nih... " sindir nya mengejek

Mendengar ada suara orang lain masuk kedalan ruang kerjanya, seketika Rowan menolehkan kepalanya menatap orang itu. Ia berdehem menetralkan kegugupannya, setelah itu ekspresinya berubah kembali datar.

"tidak sopan sekali kamu masuk kedalam ruangan ku tanpa mengetuk dahulu pintunya", omel Rowan pada Daniel

Ya, pria yang masuk kedalam ruang kerja Rowan adalah Daniel.

"ck!" Daniel berdecak mendengarnya, ia lalu mendudukkan dirinya dikursi sofa yang ada didalam ruang kerja Rowan.

" aku sudah mengetuk pintu berkali-kali bahkan hampir mau jebol itu pintunya, tapi kamu sendiri yang tidak mendengar nya. Apa telinga mu sedang bermasalah?, oh bukan.. Bukan telinga mu tapi hatinya sepertinya yang sedang bermasalah", sindir Daniel

"Apa istri muda mu itu sudah berhasil membuat tuan muda Rowan jatuh hati dalam pesona nya ?". Imbuh nya seraya memainkan alisnya naik-turun.

Mendengar itu, Rowan membulatkan matanya. Ia lalu meraih pena diatas meja kemudian melemparkannya kearah Daniel.

"Sembarangan".

Daniel tergelak tertawa mendengarnya membuat Rowan berdecih, ia lalu beranjak dari kursi kebesarannya dan berjalan mendekat Daniel lalu duduk dikursi single sofa yang berhadapan dengan pria itu.

"Bagaimana kau sudah menemukan wanita itu ?" ujar Rowan bertanya

"Hm.. Dia sekarang berada dimansion ku", jawab Daniel

"Bagus, setelah ini pindahkan dia kemansion ku dan kurung dia diruang bawah tanah". Titah Rowan

Daniel mengangguk.

Rowan percaya jika Ivana tidak akan mungkin bisa kabur melarikan diri mansion Daniel. Mengingat mansion itu memiliki sistem keamanan super ketat dan canggih, seperti jenis keamana sensor listrik yang Daniel pasang dibeberapa titik ruangan didalam mansion. Jadi, jika ada orang lain masuk kedalam dan tak sengaja menyentuh sensor itu, lalu sensor tersebut mengeluarkan arus listrik yang cukup kuat dapat menyebabkan efek kejutan atau pingsan. Selain itu, Daniel juga menggunakan sistem keamanan biometriik juga pengenalan wajah, satu lagi Daniel juga memasang pintu dan kaca jendela yang tahan pecahan. Tak lupa juga ada beberapa bodyguard yang Daniel pekerjakan untuk berjaga disekitar mansion. Super ketat bukan ?

Hal itu Daniel lakukan bertujuan untuk menghalau musuh-musuhnya agar tidak bisa sembarangan masuk kedalam mansionnya, apalagi dia berprofesi sebagai detektif yang kehandalannya sudah tidak diragukan lagi. Dan, juga Daniel sering bekerjasama dengan para pebisnis dunia gelap.

"Satu lagi yang ingin aku bicarakan dengan mu ", ucap Daniel dengan raut wajah yang terlihat serius

"Katakan", sahut Rowan cepat

Daniel mengeluarkan sebuah berkas dokumen yang ia simpan dibalik jas nya, lalu ia sodorkan berkas dokumen itu pada Rowan.

"Apa ini ?" tanya Rowan penasaran seraya menerima dokumen itu.

"Tentang identitas Cala ". Jawab Daniel

"Identitas Cala ?" cicit Rowan mengerutkan dahinya

"hm.. Ternyata dia bukan anak kandung keluarga Hestu".

Tanpa pikir panjang, Rowan segera membuka dokumen itu dan membaca nya dengan teliti sembari telinga nya juga mendengarkan penjelasan dari Daniel.

"Cala itu bukan anak kandung keluarga Hestu, dia diadopsi dari panti asuhan sejak berusia satu tahun. Hestu dan istrinya mengadopsi hanya dijadikan sebagai anak pancingan. Karena setelah dua tahun mereka mengadopsi dan merawat Cala, istri Hestu dinyatakan hamil Ivana. Semenjak itu, mereka pilih kasih dan selalu memperlakukan Cala dengan kasar. Cala sering disiksa oleh istri Hestu..  "

Mendengar itu, Rowan mengeraskan rahangnya dan mengepalkan kedua tangannya. Mata menatap tajam pada lembar kertas yang berisi foto Cala dan identitas perempuan itu.

" Dan, lagi satu hal yang harus kau tau. Ternyata orang tua kandung Cala masih mencari keberadaannya sampai saat ini.. " Imbuh Daniel seraya melirik kearah Rowan melihat ekspresi lelaki itu dan dalam hatinya terus berucap maaf, seolah ia tengah menyembunyikan sesuatu.

.

.

Bandara kota J .

Mommy Riana dan Daddy Riko baru saja tiba dikota J, setelah menempuh perjalanan udara sekitar 15 jam lamanya.

"Tuan.. " sapa Ruth

"Ruth, bagaimana kabar mu ?" ujar daddy Riko bertanya seraya menepuk pelan pundak mantan asistennya itu tapi kini masih menjadi orang yang paling ia percaya dan kini ia menetap dikota J. Setelah mengundurkan diri sebagai tangan kanan sekaligus asisten daddy Riko, kini Ruth tengah menikmati masa tua nya bersama sang istri setelah mewariskan semua usaha dan bisnisnya pada anak-anak nya untuk dikelola.

"Saya baik tuan". Jawab Ruth sopan, ia diminta daddy Riko untuk menjemputnya. Meskipun bisa saja Daddy Riko meminta Rowan yang menjemput, tapi mommy Riana melarang nya. Istri nya itu bilang agar kedatangannya menjadi kejutan untuk Rowan.

Mendengar itu, Daddy Riko mengangguk-anggukkan kepalanya.

"Anda ingin pulang kemansion tuan muda Rowan, tuan ?" tanya Ruth

"hm.. Antarkan aku dan istri ku kesana". Kata Daddy Riko

"baik tuan, mari .." Ruth segera membukakan pintu mobil untuk Daddy Riko dan Mommy Riana.

"ayo mom", Daddy Riko meminta istrinya itu untuk masuk dulu.

Mommy Riana menganggukkan kepalanya dan lekas masuk kedalam mobil, saat Daddy Riko hendak menyusul masuk tiba-tiba ponsel nya yang ia simpan didalam saku celana berbunyi.

Daddy Riko segera merogohnya dan melihat siapa yang mengirimkannya pesan.

Mata nya ketika membaca pesan tersebut yang berisi..

"Saya sudah menemukan diputri mu tinggal, jika ingin informasinya lebih detail temui saya di alamat yang sudah saya kirimkan. Saya tunggu secepatnya..."

.

.

.

To be continue ..