NovelToon NovelToon
Aku Anakmu

Aku Anakmu

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Kehidupan di Kantor
Popularitas:2.1k
Nilai: 5
Nama Author: Jordi Vandanu

tentang seorang anak yang lahir dari seorang ibu, yang ditinggalkan oleh sang suaminya sejak dari dalam kandungan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jordi Vandanu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Berapa Pak?

Putra yang membawa koper baru Dian, sementara Dian sendiri kewalahan dengan beberapa paper bag bermerk toko.

"pak, tadi semua bapak yang bayar ya? Berapa semua? Bapak sih bawa saya ke mall besar, sudah jelas mahal mahal, gimana saya bayarnya? Nyicil ya pak, boleh? " tanya Dian sepanjang jalan. Putra hanya tertawa kecil.

"masuk! " perintah Putra, sambil membuka pintu taksi, dan sopir memasukkan koper dengan hati hati ke bagasi.

"kamu jaga baik baik ya, anggap saja ini hadiah dari kami bertiga, karena kamu sudah bekerja dengan baik 1 bulan ini. " ucap Putra.

"apa mbak Jelita atau mbak Kinan juga seperti ini pak? "

Putra menggeleng.

"karena mereka sudah terlalu sering ikut keluar kota, jadi sesekali saja. Udah Dian, pakai saja, jangan ngomong apa apa lagi. " jawab Putra. Dian menutup mulutnya. Kicep! Hahaha.

Mereka masuk ke lobi, Putra kembali membawakan koper.

"oooh jadi kalian habis shopping yaa, jadi itu tujuan kamu ikut ke sini? " tiba tiba Jeni berdiri dari duduknya, menghampiri Putra dan Dian.

"maksud mbak apa? "

"mereka orang orang kaya lo, pasti kamu di bawa ke mall kan? Terus kamu ajak belanja belanja, dan Putra yang bayarin? " Jeni tersenyum sinis.

"lo kenapa Jen? Sawannya kambuh? " Putra menyela.

"saya emang dibayarin sama pak Putra, terus apa hubungannya sama mbak? Kan bukan uang anda, terus saya juga bukan karyawanmu mbak, masalahnya dimana? " jawab Dian tenang. Ketenangan yang membuat Jeni terdiam. Putra tercengang, begitu juga Dika yang baru saja keluar dari lift. Bibir Dika tersenyum samar, suka melihat perlawanan Dian.

"eh, songong nih cewek kampung! " tunjuk Jeni.

"ih, panas ya cewek kota?! " balas Dian lagi, Jeni tambah kepanasan.

"pak tolong antarkan saya ke kamar, saya gak bisa naik lift, kan saya dari kampung. " pinta Dian pada Putra.

Putra terbahak, lalu menoleh pada Dika. Yang sedang tertawa juga.

Jeni menghentakkan kakinya.

"lo kok lama sekali Ka, capek gue nungguin. " kata Jeni pada Dika.

"mau jalan gak nih? Gue sudah malas juga. " balas Dika.

"ayo! " Jeni menggandeng tangan Dika.

"laah batal deh wudu' gue. " kata Dika, lalu melepaskan tangan Jeni, Dika hanya bercanda, bagaimana pun juga, Jeni adalah sahabatnya, meski menyebalkan. Jeni hanya merengut saja.

"kamu gak curiga sama Putra dan cewek kampung itu? " tanya Jeni. Dika menatap kesal.

"namanya Diandra. Bukan cewek kampung, kita makan di sana aja. " tunjuk Dika pada sebuah restoran ayam khas Bali, yang terletak di seberang jalan depan hotel.

Jeni menghela nafas kesal.

"kenapa makan disana? ke mall aja yuk Dik. " ajak Jeni.

Dika menggeleng.

"malas gue malam malam begini ke mall. " jawab Dika.

"yaaah, kaki aku capek kalau jalan. " keluh Jeni.

"ya udah, kita kembali ke kamar aja kalau begitu. " ucap Dika.

"tapi aku laper. "

"pesan go food aja, udah ah, jadi gak mood gue, capek! Mau istirahat. " ketus Dika, langsung balik badan berjalan masuk kembali ke hotel.

Jeni kalang kabut mengikuti. Langkahnya terseok, lagian bukannya pakai pakaian santai, malah pakai heels, pakai segala rok mini ketat, kan jadi susah jalannya, padahal di Bali kan orang pada cuek bebek semua dengan penampilan ya, para wisatawan berpakaian senyaman mungkin aja.

"temani gue makan di kamar ya Dik. " kata Jeni.

Dika menoleh.

"nggak ah, kamu makan sendiri saja, aku capek! Besok mau meeting dan ke lokasi pagi pagi. " jawab Dika tegas. Jeni merengut.

Tapi Dika tak dapat di tawar lagi.

Dalam kamarnya, setelah salat Isya. Pintu kamar Dian diketuk. Seperti kata Putra, Dian mengintip di lobang kecil. Nampak petugas hotel.

"ya mas? " tanya Dian.

"saya diminta sama pak Dika untuk mengantar makanan ini mbak. "

"oh, oke mas, terimakasih ya. " Dian menerima bungkusan itu. Dian segera membukanya, terdapat nasi putih, ayam bakar madu, sambal dan lalapan di dalamnya.

"mmm.. Tahu aja pak Dika kalau aku lagi lapar. " gumam Dian, segera disantapnya makanan itu, Dian bukanlah penganut diet, dan untungnya juga dia bukan orang yang gampang gendut, meski makan malam sekalipun, tapi ya gak sering sering juga.

Putra, Dika serta Jeni, sedang duduk di bar, yang ada di lantai paling atas hotel ini. Terlihat bule bule sedang berjingkrak mengikuti irama musik yang menggelegar, Dika dan Yogi ikut menggerakkan badan dan jemari mereka. Jeni sepertinya sudah tak sabar pengen turun. Tapi dia kebelet.

"gue ke toilet dulu ya. " pamit Jeni, Dika dan Yogi tak menjawab.

"elo menyukai Diandra ya Put? " tanya Dika. Putra hanya tersenyum.

"haha, bagaimana dengan elo? Jangan bilang nggak bro! " seru Putra tertawa. Dika ikutan tertawa.

"siapa yang tak menyukai cewek seperti Dian itu Put, cantiknya alami, berpakaian dan bertutur kata sopan tapi tegas. " mata Dika menerawang.

"sangat jarang ada gadis kayak itu di era sekarang. " ucap Putra.

"kata ayah, sebejadnya laki laki, ketika memilih istri, pasti ingin yang terbaik, pasti tak ingin tubuh istrinya di lihat sama orang banyak, pasti ingin istri yang sopan santun, agar bisa mendidik generasi kita dengan baik, dan satu lagi, selalu membuat kita ingin cepat pulang, haha. " kata Dika geli. Putra ikut terkekeh.

"mengarah ke Dian deh. " canda Putra.

"begitulah."

"ikuti takdir saja Dik, kalau Dian jodoh lo, ya sudah takdir, begitu juga sebaliknya. "

Dika mengangguk, masih muda ini.

Tak mereka sadari Jeni mendengar semua itu dengan geram, wajahnya memerah kesal.

"jadi mereka menyukai type cewek kampungan itu?? Awas aja kamu cewek norak!! " gumam Jeni, mengepalkan tangannya.

Sementara itu Dian sudah tertidur nyenyak di kamarnya yang nyaman.

1
Rhu-dhiee
bagus
Jordi Vandanu: terimakasih sudah mamoir..
🙏🙏
total 1 replies
Mochika mochika
sebanyak apapun harta yang kau berikan,tidak akan mampu memutar kembali waktu ke puluhan taun yang lalu!!nyawa yg hilang pun tidak bisa kembali bangkit🙄🙄
sepusing2nya mereka mencari plngan pake orang suruhan😂
Mochika mochika
Luar biasa
Jordi Vandanu: terimakasih kaka.. 😘
total 1 replies
Dewi Georgeous
lanjut
Jordi Vandanu: iya kakak.
total 1 replies
yukio_gchs
Aku sudah berulang kali membaca dan ceritanya masih belum bosan untuk dinikmati. Terus bertahan thor! ❤️
Jordi Vandanu: terimakasih kakak.
total 1 replies
Setsuna F. Seiei
Terinspirasi banget sama karaktermu, thor! 👍
Jordi Vandanu: terimakasih yaaa
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!