AXELINO VANDER DRAVION, adalah seorang mafia berpengaruh dan terkenal di seluruh penjuru dunia dengan kekejaman nya. seorang Axel tak luput dari julukan seorang mafia iblis kejam dan sangat tidak mau kenal dengan apa itu cinta, namun ketika Axel bertemu dengan bocil tengil cantik dengan mata nya yang indah mampu memikat seorang Axel. siapakah gadis yang mampu membuat seorang Axel tertarik tersebut?
yukk, baca novel aku biar bisa tahu gimana cerita nyaa...!!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yinndyx, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 21 MIIM
"maaf kan aku" ucap Axel memegang tangan Aurora yg di pasangi infus.
Axel menatap wajah tenang Aurora yg terlihat pucat. Axel membelai rambut Aurora yg menutupi wajah Aurora.
Degg
"Aku tidak tahu dengan perasaan ku, tapi aku merasa tenang jika ada kamu di samping ku" lirih Axel dengan tatapan sendu.
"Aku tidak tahu dengan cinta tapi aku merasa jika aku sangat menyayangimu Aurora" batin Axel dan ikut terlelap di samping Aurora.
*****
Malam pun tiba,,
Tok
Tok
Tok
Axel terbangun dari tidur nya dan melihat jam yg melingkar di tangan nya, Axel sedikit terkejut melihat jam sudah menunjukkan jam 7 malam.
"Maaf tuan ini pakaian anda" Jack datang dengan membawa pakaian ganti Axel.
"Hm, terima kasih Jack" ucap Axel dengan sedikit lembut.
Degg,,
Bagaikan di sambar petir Jack terdiam mendengar ucapan Axel yg dari dulu tak pernah ia dengar.
"Sa-sama sama boss" ucap Jack dengan tersenyum bangga karena pasal nya dia merasa orang pertama yg mendengar kata 'terima kasih' dari Axel.
Axel tersenyum melihat tingkah Jack dan meninggal kan Jack untuk membersihkan tubuh nya dan mengganti pakaian nya.
"Astaga aku tidak sedang tidak bermimpi kan? Ya ampun nona Aurora memang pembawa kebaikan untuk pria dingin itu" gumam Jack yg tak henti henti nya. Hingga Isa tak sadar jika Axel sudah kembali ke dalam ruangan tersebut.
"Ya dia memang gadis ku" suara bariton Axel membuat Jack terkejut.
"Apa bos mencintai nona Aurora?" Tanya Jack tanpa dosa.
Tidak ada jawaban Axel hanya mengangkat bahu nya sebagai jawaban nya.
"Tapi aku rasa dia memang jodoh mu" ucap Axel yg mengasal asal.
Tiba tiba pintu terbuka dan masuk lah pria muda tampan dan berwibawa.
"Apa yg kalian maksud dengan jodoh" tanya Vincent dengan penuh selidik.
Jack memutar bola mata nya dengan malas.
"Bukan urusan mu bocil" ketus Jack.
Terjadi lah aksi perdebatan antara Jack dan Vincent, hingga tiba tiba,,
"Hiks hiks mommy hiks Daddy jangan tinggalin lola hikss" teriak Aurora mengigau dengan mata yg terpejam.
Axel dan sahabat nya langsung menoleh ke arah Aurora. Axel pun langsung berjalan mendekati Aurora.
"Heyy, are you okay?" Ucap Axel dengan lembut dan memegangi tangan Aurora.
Axel terus mengerutkan dahinya ketika terus mendengar racauan Aurora menyebut mommy dan Daddy nya.
"Hiks mommy Daddy hiks hiks TIDAKKKK" teriak Aurora dan langsung membuka mata nya dengan nafas yg memburu.
Aurora kembali menangis setelah mengingat mimpi dan sekaligus ingatan tentang orang tua nya kembali terulang.
"Panggil Sam cepat Jack" titah Axel.
"Hey, are you okay? Don't cry!!" Ucap Axel dan langsung mendekap tubuh Aurora yg bergetar hebat.
Aurora yang menyadari Axel memeluknya dengan lembut pun terdiam dan merasa sedikit tenang.
Tak lama kemudian Samuel masuk dengan membawa suster di belakang nya.
Axel kembali duduk ketika melihat Sam sudah datang dan mengangguk untuk memberi izin untuk Sam memeriksa keadaan Aurora.
"Apa yg anda rasakan nona?" Tanya dokter Sam kepada Aurora.
Aurora menggelengkan kepala nya. "Sakittt, aku mau ingatan ini hilang a-aku ke-kepala ku pusing ketika ingatan ini datang" lirih Aurora seolah mengadu karena sedari dulu Aurora tidak pernah menceritakan semua perasaan sakit yg ia pendam selama ini.
Axel yg mendengar ucapan Aurora tak bisa menahan rasa sakit yg juga merasuki dada nya. Axel merasa sesak melihat Aurora menangis.
"Tenang nona, nona bisa menceritakan semua nya kepada saya" ucap Sam dengan lembut. "Tapi saya tidak akan memaksa nona jika memang nona Aurora belum siap menceritakan semua nya tak apa, tapii jika nona ingin menceritakan semua nya saya siap mendengarkan" ucap Sam dengan lembut dan tersenyum manis.
Axel yg melihat kedekatan Sam dan Aurora langsung mengepalkan tangan nya dengan kuat hingga kuku nya menembus kulit Axel hingga membekas.
"Nona sekarang makan ya? Dan segera minum obat agar tubuh nona cepat pulih" ucap Sam dan mendapat anggukkan dari Aurora.
"Sus siap kan makanan nya" ucap Sam kepada suster.
Tak lama kemudian suster membawa nampan berisi bubur ayam untuk Aurora. Axel yg melihat makanan yg di bawa suter tersebut menghentikan langkah suster tersebut.
"Apa apaan ini makanan nya cuma ini?" Tekan Axel kepada Samuel.
"Iya lah bro kan gadis mu lagi sakit" jelas Sam.
"Tidak tidak Jack kau pesan makanan yg bergizi lagi dari ini" titah Axel kepada Jack.
"Hufttt, terserah kau saja Axel" ucap Sam yg merasa jengah.
Setelah perdebatan dingin telah berlalu, Aurora pun kini sudah tertidur pulas dengan tenang.
*
*
*
Keesokan pagi nya di ruangan tempat Aurora terbaring.
Aurora terbangun dan membuka mata nya dan ingin menggeliat kecil namun terhenti karena ia merasa ada yg merasa ada yg menindih lengan nya.
Saat sadar jika Axel yg menggenggam erat tangan nya Aurora terdiam sesaat melihat wajah Axel yg tenang dengan mata terpejam.
"SEMPURNA" gumam Aurora pelan hampir tak terdengar dengan tersenyum.
Namun bukan Axel jika tidak bisa mendengar ucapan Aurora.
Axel tidak benar benar tidur ia sudah lebih bangun dari pada Aurora. jadi Axel bisa mendengar ucapan yg baru saja Aurora katakan ia tersenyum dan membuka mata nya menghadap ke arah wajah Aurora.
Aurora terkejut melihat Axel yg terbangun.
"K-kau sudah bangun?" Ucap Aurora sedikit gugup ketika wajah nya sangat dekat dengan wajah Axel.
"Hm, dan aku mendengar ucapan mu barusan" ucap Axel sambil tersenyum smirk.
Aurora melebarkan mata nya."mendengar apa?" Tanya Aurora gugup.
Axel yg melihat pipi Aurora memerah seperti udang rebus pun tertawa dan mencolek hidung Aurora dengan gemas.
"Bagaimana?" Tanya Axel.
"Apa nya?" Tanya Aurora yg bingung dengan pertanyaan Axel.
"Keadaan mu sayangg" ucap Axel yg gemas dengan tingkah Aurora.
Aurora yg mendengar kata 'sayang' pun terkejut dan langsung melebarkan bola mata nya dengan sempurna.
"Heyy aku bertanya pada mu nona Aurora" ucap Axel yg kini membantu Aurora duduk dan bersandar.
"A-aku gapapa kok aku juga ga sakit" jawab Aurora dengan polos nya.
"Good" jawab Axel dengan tersenyum hangat jika bersama Aurora.
"Aku ingin pulang" lirih Aurora sambil menundukkan kepala nya tak berani menatap wajah Axel.
Axel mengerutkan dahinya ketika mendengar ucapan Aurora yg ingin segera pulang.
"Kenapa?" Tanya Axel.
"Bosan" jawab Aurora dengan polos.
Axel menghembuskan nafas kasar nya.
Sebenarnya Aurora memang sudah boleh pulang namun Axel masih ingin bersama Aurora tapi ia gengsi dan kaku jika harus berbicara jujur kepada Aurora.
"Baiklah tapi tidak ke kontrakan mu" ucap Axel dengan santai.
"Hah? Maksud nya gimana ya?" Tanya Aurora yg sedikit terkejut dengan ucapan Axel.