NovelToon NovelToon
Pasutri Bobrok

Pasutri Bobrok

Status: sedang berlangsung
Genre:Ketos / Nikahmuda / Dikelilingi wanita cantik / Tunangan Sejak Bayi / Cinta Paksa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:3k
Nilai: 5
Nama Author: Rrnsnti

Cegil? itulah sebutan yang pantas untuk Chilla yang sering mengejar-ngejar Raja.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rrnsnti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sisi Lain

Sepulang sekolah, Chilla mengajak Raja mampir ke suatu tempat yang membuatnya penasaran. Raja, yang awalnya hanya ingin pulang ke rumah, akhirnya mengikuti saja kemauan Chilla, Mereka berdua sampai di sebuah warteg sederhana yang berada di pinggir jalan. Raja duduk di atas motor, menunggu Chilla yang tengah memesan makanan di dalam.

Sudah hampir satu jam berlalu Devan menunggu disini, dan Chilla belum juga keluar dari warteg. Raja merasa sedikit bingung, tapi ia memilih untuk bersabar. Sejujurnya, dia tak begitu suka menunggu, terutama ketika waktu berjalan dengan lambat seperti ini. Sesekali, ia melirik ke arah warteg, berharap Chilla segera keluar dan pulang.

Namun, beberapa saat kemudian, pintu warteg terbuka dan Chilla muncul. Raja melihat tidak ada apapaun di tangan, tapi apa yang membuatnya terkejut adalah ekspresi wajah Chilla yang tidak biasa. Chilla menghampiri Raja dengan langkah santai, lalu mengulurkan tangannya, seperti meminta sesuatu.

“Selama nikah, kamu belum nafkahin aku karena sibuk jajanin pacar kamu itu. Sekarang aku minta uang nafkah dari kamu, sini aku minta 500 ribu,” ujar Chilla dengan nada canda yang membuat Raja terdiam sejenak.

Raja terkekeh pelan mendengar ucapan Chilla, lalu menyipitkan mata. “Kamu beli apaan? Kalau di restoran sih nggak masalah habis 500 ribu. Ini cuma di warteg,” ujarnya sambil merogoh dompet dan membuka beberapa lembar uang.

Tanpa banyak bicara, Raja mengeluarkan lima lembar uang merah dan memberikannya pada Chilla. “Udah deh, nanti kamu tau sendiri,” kata Chilla singkat sambil menerima uang itu. Setelah itu, dia kembali masuk ke warteg untuk membayar dan mengambil makanannya.

Beberapa menit kemudian, Chilla keluar lagi dengan membawa sebuah keresek besar yang berisi nasi bungkus. Raja semakin penasaran dengan apa yang terjadi. Chilla menghampirinya, lalu memberikan perintah yang cukup mengejutkan.

“Antarin aku ke jalan sepi di persimpangan, ya,” ujar Chilla dengan suara lembut namun tegas. Chilla ingin bertemu dengan seseorang disana.

Raja menatap Chilla dengan bingung. “Ngapain?” tanyanya penasaran.

“Udah, ikutin aja,” jawab Chilla sambil tersenyum tipis.

Raja tidak bisa berkata banyak. Ia hanya mengangguk pelan dan menyalakan motornya, kemudian membawa Chilla menuju jalan sepi yang dimaksud. Ketika sampai di persimpangan yang cukup jauh dari keramaian, Chilla meminta Raja berhenti dan parkir di pinggir jalan.

Ternyata, jalan yang mereka tuju bukan hanya jalan sepi biasa. Raja yang masih penasaran, memperhatikan sekitar. Tidak lama kemudian, sekumpulan anak-anak kecil mulai menghampiri mereka. Ada sekitar 15 anak yang dengan riangnya berlari menuju Chilla, langsung memeluknya dengan erat. Ada yang memegang tangan Chilla, ada yang memeluk kakinya. Semua anak-anak itu tampak sangat bahagia.

Chilla tersenyum hangat, memeluk mereka satu per satu. “Rizal, ini bagiin makanannya ya, Kakak cuma bisa bawa ini dulu. Lain kali, Kakak bawa alat tulis buat kalian,” ujar Chilla dengan lembut sambil mengusap kepala anak kecil itu.

Raja merasa terkejut dan bangga. Chilla memang selalu tampak cantik, tetapi untuk pertama kalinya, dia melihat sisi lain dari gadis itu. Chilla yang selalu menggodanya dan membuatnya kesal, kini menunjukkan sisi lembut dan penuh kasih sayang. Melihat Chilla berbicara dengan penuh perhatian kepada anak-anak itu, Raja merasa sangat kagum.

“Rizal, ini Kak Raja, dia yang udah kasih makanan buat kalian. Ayo bilang makasih,” kata Chilla lagi sambil menunjuk Raja.

Dengan suara ceria, anak-anak itu berkata, “Makasih, Kak Raja!” mereka mengucapkan terima kasih dengan tulus. Mereka sangat bahagia hanya karena sebuah makanan saja.

Raja hanya tersenyum kikuk. Ia merasa canggung, tapi hatinya terasa hangat mendengar ucapan terima kasih mereka. Anak-anak itu langsung membuka nasi bungkus yang dibawa Chilla, dan mulai makan dengan lahapnya.

Chilla berdiri di samping mereka, memandangi dengan penuh kasih sayang. Raja yang masih duduk di motor, menatapnya dengan penuh rasa penasaran. Setelah beberapa waktu, ia akhirnya memutuskan untuk bertanya.

“Sejak kapan kamu kenal mereka?” tanya Raja.

Chilla menghela napas pelan, lalu menjawab, “Mungkin hampir dua tahun. Aku kasihan sama mereka semua. Mereka anak-anak yang hidup di jalanan, enggak punya banyak. Jadi, kadang-kadang aku kasih makanan buat mereka, kadang aku ajarin juga mereka belajar. Ayah mau biayain pendidikan mereka, tapi mereka cuma mau cari uang buat keluarga mereka masing-masing. Mereka masih kecil, tapi udah jadi tulang punggung keluarga,” kata Chilla sambil memperhatikan anak-anak yang sedang makan dengan lahap. Ayah biru memang tadinya ingin membiayai mereka tapi mereka tidak mau, yang akhirnya ayah biru hanya memberi uang bulanan yang tidak banyak untuk mereka. Dan kadang Chilla akan menghabiskan waktunya bersama mereka.

Raja merasa terhenyak mendengar cerita itu. Ia menyadari betapa mulianya hati Chilla. Gadis yang selalu tampak manja dan ceria, ternyata memiliki kepedulian yang luar biasa terhadap orang lain, terutama terhadap anak-anak yang kurang beruntung seperti mereka. Raja merasa bangga, bukan hanya karena Chilla adalah istrinya, tetapi juga karena hatinya yang besar.

Melihat anak-anak itu, Raja merasa terharu. Selama ini ia hanya berpikir tentang dirinya sendiri, tetapi Chilla justru melihat lebih jauh. Ia peduli pada masa depan anak-anak yang tidak punya apa-apa, dan berusaha memberi mereka sesuatu yang lebih baik. Chilla tidak hanya cantik dari luar, tetapi juga dari dalam.

Raja menyesal karena pernah menyakiti hati Chilla. Ia ingat betapa seringnya ia bersikap kasar dan egois, hanya karena cemburu atau kesal pada sikap Chilla yang terkadang manja. Padahal, Chilla selalu berusaha melakukan yang terbaik untuk orang lain. Kini, setelah melihat kebaikan hati Chilla, Raja merasa sangat bersyukur bisa bersamanya.

"Chilla," panggil Raja pelan, membuat Chilla menoleh ke arah dirinya.

“Hm?” jawab Chilla, tersenyum manis.

“Aku... aku bangga sama kamu,” kata Raja dengan tulus. “Kamu luar biasa.”

Chilla hanya tersenyum mendengar pujian itu. “Aku cuma pengen bantu mereka. Mereka butuh perhatian dan kasih sayang,” jawab Chilla dengan tulus.

Raja merasa hatinya semakin hangat. Di tengah hiruk-pikuk kehidupan mereka, Chilla adalah sosok yang menenangkan dan memberi arti lebih dalam setiap harinya. Raja tahu, dia telah menemukan seseorang yang tak hanya bisa mengisi hidupnya dengan kebahagiaan, tetapi juga mengajarkan arti kebaikan yang sesungguhnya.

Saat itu, Raja berjanji pada dirinya sendiri, tidak akan lagi menyia-nyiakan cinta dan perhatian yang diberikan Chilla. Ia ingin mendampinginya, bukan hanya sebagai suami, tetapi juga sebagai partner hidup yang selalu ada, siap berbagi kebahagiaan dan kesedihan. Karena Chilla lebih dari sekadar gadis cantik, ia adalah sosok yang penuh kasih sayang, yang membuat hidup Raja semakin berarti.

1
Kelinciiiii
bersyukur ja
Ciaa
ayo lanjut seru juga ceritanya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!