NovelToon NovelToon
Love At SIG Training

Love At SIG Training

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Dosen / Cintamanis / Dikelilingi wanita cantik / Beda Usia / Diam-Diam Cinta
Popularitas:1.4k
Nilai: 5
Nama Author: Firda 236

Pelatihan SIG atau Sistem Informasi Geografi yang di lakukan Amira bersama teman-teman sebagai kegiatan dalam semester 3, siapa sangka akan mempertemukan Amira dengan seorang pria yang akan menjadi tambatan hatinya. Sang asisten Dosen pelatih yang awalnya Amira kira sangat menyebalkan namun dengan cara ajaib bisa meluluhkan hatinya, membuatnya jatuh cinta dan menerima kehadiran pria itu sebagai pemiliki hati.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Firda 236, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

SEVEN

Jam sudah menujukan pukul 17.00 wib, Mas Fahmi meminta kami semua agar mengirimkan hasil pemetaan yang kami buat ke link google drive yang telah dia kirimkan melalui sekertaris yang meneruskannya ke grup kelas aku mengangguk mulai mengeluarkan handphone yang sejak tadi berada di kantung celana ku agar kami- aku dan Ilham- mudah mengirimkannya. Tapi fokus ku mendadak teralih saat suara Mas Fahmi kembali terdengar dan kembali membuat ku kesal.

“Buat yang ngerjainnya barengan atau satu projek bisa kasih nama bareng tapi harus ada ikon Lovenya ya” ucapnya dengan sedikit melirik ku.

Memang sih bukan hanya aku dan Ilham saja yang mengerjakan projek bersama ada beberapa teman ku yang juga membuatnya berdua tapi mereka semua laki-laki, hanya aku dan Ilham yang mengerjakannya selayaknya pasangan. Aku mendengus kesal, merasa tersindir bukan main, aku berjanji setelah ini saat Mas Fahmi pulang nanti, aku akan mencubitnya. Awas saja, tunggu kamu Mas.

Setelah acara bersih-bersih ruangan, kami berkumpul di salah satu ruang kelas, guna melaksanakan acara penutupan. Pak Asep kembali menjadi yang pertama memberi sambutan, mengucapkan terima kasih kepada Pak Wahid dan Mas Fahmi yang sudah menjadi Dosen Pelatih, sebelum kemudian sambutan di lanjut Pak Wahid dengan kalimat motivasi dan penyemangatnya, yang terakhir Mas Fahmi, aku agak malas mendengarkan dia berbicara sebenarnya, hanya saja yang dia sampaikan ada benarnya. Bahwa kami harus tetap giat untuk mencapai semua mimpi dan kesempatan akan selalu terbuka, begitu katanya. Aku terenyuh sedikit, hanya sedikit.

Sambutan telah selesai, kini waktunya pemberian sertifikat sebagai kenang-kenangan, aku enggan mengajukan diri saat Pak Asep meminta agar perwakilan dari semester 3 yang memberikannya dan meminta teman ku yang lain untuk melakukan, sang sekertaris, menjadi perwakilan.

Setelah acara penutup selesai dengan cepat dan alakadarnya kami semua keluar bersiap untuk mengambil foto bersama, aku yang sudah mulai lelah tanpa mau repot-repot mengatur posisi dan lebih memilih berdiri di tempat yang sudah di tentukan sebagai spot foto, hingga sebuah rengkuh-an di bahu membuat aku menoleh dan mendapati Mas Fahmi yang melakukannya, aku berusaha melepaskan tangannya dari bahu ku tapi bunyi ‘Cekrek’ yang timbul membuat ku pasrah dan membiarkannya merengkuh ku, dan membuat ini sesegera mungkin selesai.

Acara beserta kegiatan pelatihan ini akhirnya selesai, Mas Fahmi juga Pak Wahid segera beranjak menuju ruang istirahat mereka, sebelum kemudian keluar dan berpamitan pada kami semua yang masih mondar-mandir memindahkan barang yang belum sempat dipindahkan. Aku beranjak sebentar, menaruh barang yang sempat aku pegang dan terburu-buru mengikuti Mas Fahmi yang berada di belakang Pak Wahid menuju mobil yang akan membawa mereka menuju stasiun kereta.

“Mas Fahmi!” dia berhenti, menoleh dan menunggu ku mendekat.

Aku sampai didepannya, mengulas senyum dan mengulurkan tangan dengan dia yang menyambut juga dengan senyum yang sama.

“Makasih ya, udah bantu dan nyambut saya kemarin juga nemenin ngobrol” Aku mengangguk, dengan satu langkah mendekat padanya.

“Sama-sama Mas, oh iya ada sesuatu yang pengen saya kasih sama Mas Fahmi” dia sedikit menatapku tanya, aku melepaskan jabatan tangan kami dan mengarahkan tangan ku menuju pinggangnya mencubit pria itu sedikit keras membuat Mas Fahmi mengaduh kesakitan, dengan tubuh yang sedikit membungkuk dan perut yang dia pegangi, menahan sakit yang timbul.

1
MiftaXeimora
see it!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!