NovelToon NovelToon
Cinta Kita Sama Tapi Tuhan Kita Yang Beda

Cinta Kita Sama Tapi Tuhan Kita Yang Beda

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:4.1k
Nilai: 5
Nama Author: indah Mayaddah f

Kamu anak tuhan sedangkan aku hamba Allah. Bagaimana mungkin kita akan bersatu dengan dalam ikatan suci dan menjadikanmu imam yang tidak sujud pada tuhanku ?. Tetapi jika kita tidak berjodoh kenapa kita di pertemukan dan kenapa perasaan ini begitu kuat padamu ?. Dari pertemuan yang tidak di sengaja Muhkta dan Satria di perpustakaan kampusnya, menimbulkan perasaan dihati Satria untuk perempuan yang tak sengaja menambaraknya. Apakah dari pertemuan tidak disengaja itu cinta mereka akan tumbuh ? Yuk ! Baca selengkapnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon indah Mayaddah f, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 8 Meminta Restu

Kabar berita kecelakaan yang menimpa Mukhta dan Adzkia telah menyebar luas sampai terdengar oleh sahabatnya termasuk Satria. Saat mendengar berita tersebut mereka langsung menengok Mukhta dan Adzkia di rumah sakit.

"Assalamu'alaikum" Ujar kedua sahabat Mukhta

"Permisi" Ucap Satria bersamaan dengan kedua sahabat Mukhta

"Wa'alaikumsalam, kalian sahabat Mukhta kan ?" Tanya Uma Rahma tersenyum

"Iya, tante" Jawab Dinda

"Kalau kamu siapa ?" Tanya Uma Rahma kepada Satria pasalnya ini pertamakali Uma melihat Satria

"Saya Satria tante, sama temannya Mukhta" Jawab Satria

"Kamu bukannya laki-laki yang waktu itu mengikuti mobil putri saya sampai rumah ?" Tanya Aba Rasyid lupa-lupa ingat

"Iya, om" Jawab Satria sambil menyalami kedua orang tua Mukhta

"Mau apa kamu kemari ?" Tanya Aba Rasyid ketus

"Saya ingin menjenguk Mukhta om" Jawab Satria

"Saya izinkan kamu menjenguk putri saya tapi dengan satu syarat ..." Ucap Aba Rasyid terpotong

"Apa om ?" Tanya Satria

"Jauhi anak saya dan jangan pernah temui dia lagi, kamu setuju ?" Tanya Aba Rasyid dengan nada marah

"Apa ?!!!" Tanya Satria kaget

"Aba" Ucap Uma Rahma sambil mengelus lengan suaminya

"Om saya disini juga ingin meminta izin" Ujat Satria dengan hati dag dig dug

"Apa ?" Tanya Aba Rasyid ketus

"Saya meminta izin untuk meminang Mukhta untuk menjadi istri saya" Ucap Satria memberanikan diri untuk mengucapkannya

"Maaf saya tidak bisa memberikan restu untukmu" Jawab Aba Rasyid

"Kenapa om ?" Tanya Satria penasaran

"Kenapa masih nanya alasannya kerena kota berbeda keyakinan, maaf saya tidak bisa mengizinkan putri saya untuk pindah agama dan saya tidak mungkin memaksa kamu untuk ikut agama kita. Pasti kamu mengetahuinya buka, dalam kitab suci agama saya mengatakan : "Untukmu agamamu dan untukku agamaku". Dan sekarang kamu mengerti apa maksud saya ?" Ucap Aba Rasyid

"Apabila saya masuk agama islam, apakah om akan merestui saya ?" Tanya Satria

"Apakah kamu masuk Islam hanya untuk mendapatkan Mukhta saja, bukan karena keinginanmu sendiri ?" Ucap Aba Rasyid

"Sebenarnya om ibu saya sebelum menikah dengan ayah saya beliau beragama Islam namun semenjak meminta restu kepada kakek untuk keluar dari agamanya, dan kakek saya awalnya sangat marah tetapi untuk kebahagiaan putrinya menyetujui ibu saya berpindah agama. Saat kecil saya juga pernah diajari kakek dari ibu saya mengaji dan sholat, namun saat saya sekolah menengah pertama saya memilih agama mayoritas di rumah. Ada rasa ingin berpindah agama, sebelum mengenal Mukhta tapi belum terlaksana mungkin ini jalan untuk saya masuk Islam dan meminta izin kepada kedua orang tua saya" Jawab Satria

"Meminta izin kepada orangtuamu, jika mereka mengizinkan kamu pergi kerumah kakek dari ibumu untuk mengajarimu tentang agama Islam. Apabila kamu sudah mualaf dan mendapatkan ilmu tentang agama Islam temui saya di rumah, untuk melamar anak saya" Ucap Aba Rasyid

"Beneran om ?" Tanya Satria begitu senangnya

"Iya, saya serius" Jawab Aba Rasyid tersenyum

"Kalau begitu saya izin menemui Mukhta untuk terakhir kalinya sebelum halal" Ucap Satria dengan senyuman mengembang

"Emangnya kamu mau kemana ?" Tanya Aba Rasyid

"Saya mau menemui kakek saya yang berada di Arab Saudi, untuk membantu saya menjadi mualaf" Jawab Satria

"Tunggu dulu, saya akan bertanya terlebih dahulu kepada perawatnya" Ucap Aba Rasyid

"Baik, om" Jawab Satria

***

Aba Rasyid bergegas meminta izin kepada suster untuk melihat putrinya, awalnya suster tidak mengizinkannya tetapi saat dokter datang dan aba Rasyid meminta izin sebentar saja akhirnya dokter mengizinkannya.

"Masuklah, Nak" Ucap Aba Rasyid

"Baik, om" Jawab Satria lalu ia bergegas masuk ke ruangan

Disaat Satria masuk ruangan Mukhta, Mukhta masih memejamkan matanya. Satria merasa begitu sakit melihat keadaan Mukhta yang masih berbaring koma.

"Mukhta, mungkin ini pertama kali dan terakhir kalinya saya menyentuh tangan kamu sebelum halal. Tapi tolong jaga hati kamu untuk saya, tunggu saya. Saya akan pergi sebentar setelah itu saya akan kembali dengan iman kita yang sama. Maafkan saya, tidak menunggu kamu sadar dari koma. Saya izin akan pergi ke Arab Saudi untuk memperdalam agamamu, agar saya mampu menjadi suami dan imam yang kamu harapkan. Tunggu saya menjadi mu'alaf" Ucap Satria menggenggam tangan Mukhta sambil meneteskan air mata

"Saya janji, saya tidak akan lama berada di Arab Saudi. Saya Pamit" Ujar Satria pamit

Saat akan melepaskan genggamannya, keajaiban muncul. Tangan Mukhta bergerak, matanya bergerak, matanya bergerak namun belum membuka matanya. Satria yang melihat itu langsung lari memanggil dokter dan membuat aba Rasyid dan Uma Rahma khawatir lalu menghampirinya.

"Dokter !!!, Suster !!!" Seru Satria

"Ada apa nak ?, apa yang terjadi ?" Tanya Uma Rahma

"Tangan Mukhta bergerak Tante, om" Jawab Satria santusias

"Alhamdulillah" Ucapan syukur keluar dari mulut orang tua Mukhta

Tak lama dokter datang dan memeriksa keadaan Mukhta, selang beberapa menit dokter selesai memeriksa Mukhta mereka langsung menanyakan keadaan putrinya.

"Bagaimana keadaan anak saya dok ?" Tanya Aba Rasyid

"Jangan khawatir itu reaksi dari obat. Mungkin 2 atau 3 hari lagi pasieun akan siuman" Jawab Dokter

"Selama itu dok ?" Tanya Uma Rahma

"Itu termasuk cepat Bu, karena jika pasieun yang mengalami koma tidak akan memberikan respon secepat ini. Tapi nona Mukhta telah memberikan respon Slam waktu 24 jam kurang itu sebuah mukjizat dari Allah SWT. Jangan berhenti berdoa bu pak agar pasieun segera siuman" Jawab Dokter

"Masyaallah, Alhamdulillah. Terima kasih dok" Ucap Aba Rasyid

"Sama-sama, kalau begitu saya permisi pak bu" Pamit Dokter

Setelah mendengar berita tersebut Satria berpamitan kepada kedua orang tua Mukhta dan bergegas pulang dan akan meminta restu kepada kedua orang tuanya untuk pindah agama. Apakah kedua orang tua Satria akan mengizinkannya atau malah menentangnya ?

1
Iqlima Al Jazira
di tunggu karya selanjutnya thor👍🏻👍🏻
indah Mayaddah f: Sudah ada ya kak novel terbaru jadul "Santri Badung Pemikat Hati" semoga kakak suka ya /Pray//Smile/
indah Mayaddah f: Terima kasih, atas dukungannya 🙏. Ditunggu ya /Smile/
total 2 replies
Iqlima Al Jazira
next thor
indah Mayaddah f: Mohon di tunggu yah kak 🙏
total 1 replies
robleis_XD
Gak bisa berhenti membaca nih, keep it up thor!
Maria Elizabeth Pereira
Senang membaca ceritamu, thor.
indah Mayaddah f: Terima Kasih /Pray/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!