Terlihat seorang gadis yg tengah berlari demi menghindari dari orang yg terus mengejarnya. Dengan sisa tenaganya yg ia punya. Dia syeril agatha dewantara
"Agrrrh sial"
"Berhenti kau disana" teriak salah satu orang yg mengejar gadis itu.
"Cik bodoh"
Dorr
Dorr
Dorr
Tetap saran dengan tiga tembak yg langsung mengenai jantung sang lawan. Menang ya itulah yg sekarang gadis itu alami, karena lawan nya sudah tumbang dia pun bergegas untuk kearah mobil dan pulang ke rumahnya.
Setelah sampai didalam mobilnya ia langsung menjalankan mobilnya itu dan pergi dari tempat kejadian.
Dengan kecepatan tinggi membelah jalanan yg sepi nan gelap itu. Dengan pakaian kotor banyak sekali bercak darah di pakaian nya itu, tapi ia tak peduli dengan itu yg terpenting adalah ia sampai di rumahnya dengan selamat.
Dari arah depan ada sebuah truk yg berlawanan arah dan terlihat bahwa truk itu yg mulai menghampiri mobil yg syeril kendarai. Melihat itu syeril pun dengan terp
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rendi 20, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
21
Typo bertebaran ><
"Neng, Lily apa kabar nih?" Tanya Abi dengan genit sambil memberikan wink pada Lily.
"Baik, kalau kau bagaimana?" Tanya Lily balik sambil tersenyum manis tak lupa dengan wink nya itu hingga membuat sang empu merona dipipinya.
"Kau sangat lucu Abi, kalau bisa aku ingin mengurung mu agar tidak ada orang yg boleh melihat mu kecuali diri ku" canda Lily disela tawa kecil hal itu membiat orang yg ada disekitarnya terpesona kala melihat tawa dari Lily. Tapi, Lily mengabaikan itu semua bahkan para pawangnya pun menatap tajam ke arah Lily.
Sedangkan Abi yg mendengar perkataan Lily semakin dibuat malu nya oleh gadis cantik yg kini menjadi rebutan para laki-laki.
"Ternyata kau bisa membuat nya malu seperti itu, padahal selama ini tidak ada yg bisa membuatnya tersipu malu seperti itu" ucap Fabian.
"Benar kah?" Tanya Lily.
"Iya, walaupun Abi itu playboy tapi selama ini tidak pernah ada satu orang pun bisa membuat Abi seperti itu" jawab Fabian.
"Ouh, kalau Abi playboy, berarti kau juga?" Tanya Lily.
"Ouh tentu saja tidak, walaupun gw nakal tapi gw gak pernah mainin hati seorang perempuan" jawab Fabian sombong.
"Alah bohong bae lo, waktu itu apa? Lo malah nge-gosting cewe" julid Abi.
"Eh diam deh lo, ember banget sih" ucap Fabian sambil menatap tajam ke arah si kembarannya. Ya, terjadi lah aksi cekcok antara mereka berdua, sedangkan yg lain hanya bisa menggelengkan kepala mereka. Berbeda dengan Alister, laki-laki itu tengah asik menatap ke arah gadis yg kini sedang tenang memakan makanannya.
"Lo emang baik, tapi lo bodoh dengan mudah dibohongin" batin seseorang.
"Aku tidak bodoh, hanya saja aku sedang melihat sampai kapan kalian melakukan permainan membosakan ini" batin berucap seakan tau isi hati dari seseorang tersebut.
Tiba-tiba kantin kembali bising kala melihat seseorang masuk ke dalam kawasaan, hal itu membuat Lily dkk, Avex, The Lions dan juga Maudy terganggu tak ayal mereka pun menengok ke arah pintu masuk untuk melihat siapa yg membuat keributan dan ternyata itu adalah....
Seorang laki-laki dengan jas kantoran masih melekat ditubuh kini terlihat sedang memasuki sebuah kantin sekolahan. Sesudah sampai nya ia di dalam kawasan kantin lalu menatap ke sekeliling untuk mencari tujuan untuk dia datang ke kantin, setelah menemukan objek itu, dia pun mengahampiri objek itu.
Setelah sampai didepan seseorang diapun mengeluarkan senyum manis hingga membuat se isi kantin menahan nafasnya. Seseorang yg dikenal karena sikapnya yg dingin dan tak tersentuh itu kini dengan berani nya menunjukan senyuman itu didepan umum.
***
Setelah melihat siapa yg baru saja masuk ke dalam kantin hal membuat terkejut kala melihat siapa yg masuk kedalam kantin tak sampai disitu saja mereka kembali dikejutakan kala seseoran itu berjalan menuju meja mereka bahkan sambil tersenyum manis.
Kira-kira siapa ya dia?....
"Bagaimana kabar mu, gadis kecil?" Tanya orang itu sambil mengelus lembut rambut seorang gadis yg kini tengah menatap nya dengan tatapan layak nya seekor kucing.
"Kau kenapa kemari?" Tanya Lily. Heran kerana kenapa laki-laki itu datang sekolahnya.
"Apa lagi jika bukan untuk menemui mu gadis kecil" ucapnya sambil tersenyum manis, hingga membuat mereka menahan nafas kala melihat senyuman dari laki-laki itu.
"Kau kesini hanya untuk menemui diri ku? Memangnya kau tidak ada kerjaan?" Tanya Lily lagi pada laki-laki yg kini tengah duduk disampingnya.
"Kerja? Apa itu kerja?" Tanya nya dengan candaan hingga membuat Lily menatapnya dengan malas.
"Cik, terserah diri mu saja, Tuan Joey yg terhormat" ucap Lily lalu memakan makanan yg sempat ia tunda kerana laki-laki disamping nya yg menggaanggu acara makannya.
"Haha, tertanya gadis ku sangat menggemaskan ketika merajuk" ucap laki-laki itu yg tak lain adalah Joey, sembari mencubit gemas pipi Lily yg berisi itu.
"Diam lah" ucap Lily kelas kala pipinya dicubit oleh Joey.
"Tapi sayang aku tidak mau berhenti, kerena pipi mu sangat menggemaskan"ucap Joey.
"Jeoy! Liat situasi, kita sedang dikantin sekolah" tutur Lily memperingati akan hal kalau mereka sedang berada dikantin. Joey yg mendengar itu pun sontak melepaskan cubitan itu dan tersenyum menatap wajah cantik milik Lily.
"Tau nih, kita berasa jomblo tau gak, rasanya gw pen balik ke rahim emak gw" tutur Abi dramatis.
"Alay lo" ucap Bian sambil menyentil jidat Abi hingga membuat sang empu meringis.
"Kalau begitu balik lah" ucap Rea.
"Jahat sekali diri neng" ucap Abi dramatis lagi tapi kali ini dimemeluk Bian. Bian yg dipeluk secara tiba-tiba pun sontak mendorong Abi hinggi membuat Abi tersungkur kelantai hal itu membuat mereka tertawa.
"Kalian berdua tidak ada habis-habis untuk berkelahi" ucap fatwan yg sedari tadi terdiam.
"Ya, namanya juga adik kakak pasti mereka tidak akan ada akur-akurnya" sahut Kevan.
"Yg dikatakan Kevan ada benarnya juga, aku saja dengan Lily sering berantem hanya karena masalah sepele" sambung Devan.
"Iya, masalah sepele. Tapi, masalah sepele itu lah yg menyebabkan Lily berhenti untuk mendapatkan perhatian dari kalian" ucapan dari Novi mampu membuat mereka terdiam seketika. Dan keheningan pun menyelimuti mereka sampai pada akhirnya Maudy berucap.
"Kau Joey Alvano Dirgantara kan? Pewaris tunggal dari keluarga Dirgantara kan? Yg terkenala karena dingin, cuek bahkan tidak tersentuh dan anti dengan namanya seorang wanita kan? Kenalkan aku Maudy Ayunda" ucap Maudy dengan tersenyum sambil menjukurkan tangannya tapi tidak digubris oleh Joey. Lily yg melihat itu hanya bisa tertawa kecil sedangkan Maudy hanya bisa menunduk kesal.
"Haha, kasian banget dicuekin" uacp Lisa dengan tawa nya dan itu membuat tawa Rea ketika pecah kala mendengar ucapan dari Lisa.
"Iya, kasian banget, makannya jadi cewe jangan caper deh" ucap Rea disela tawa nya.
"Hiks, aku kan ha-nya ingin berkenalan hiks" pecah sudah tangis Maudy sontak itu membaut merema menatap Maudy dan menatap tajam ke arah Rea dan Lisa terutama Alvaro.
"Bisa gak sih gak usah buat Maudy nangis" bentak Alvaro lalu membawa Maudy ke dalam pelukannya sedangkan Lisa Rea tersentak mendengar bentakan dari Alvaro.
"Bisa tidak kah kau tidak usah membentak sahabat ku" ucap Lily dingin.
"Mereka yg mulai dulu" bentak Alvaro kembali.
"Mereka tidak akan mulai jika tidak dipancing dulu" balas Lily.
"Maudy kan hanya ingin berkanalan dengan Joey, lalu apa salah nya?" Tanya Alvaro remeh.
"Apa salahnya, kau tau kan Joey ini orang nya anti perempuan apa lagi sentuhan dari perempuan sebab itubJoey menolak juluran tangan Maudy dan Maudy juga tau kan kalau Joey anti terhadap sentuh perempuan lalu kenapa kau menjulurkan tangan mu?" Tanya Novi.
"Hiks ta-pi kena-pa ka-kalau sama Lily di-dia hiks beda?" Tanya Maudy.
"Kau tau kenapa? Karena Lily ini special dibandingkan perempuan diluar sana apa lagi seorang kupu-kupu malam" jawab Novi lagi.
"Sudah lah Maudy percuma kau seperti itu, kau tidak pernah digubris oleh Joey, dan berhenti lah menangis" bentak Novi diakhir kalimat bukannya berhenti Maudy malah mengencangkan tangisannya dan itu membuat Alvaro geram lalu hampir menampar Novi jika tidak dihalang oleh.
"Jangan pernah kau menyentuh sahabat ku dengan tangan kotor mu itu"ucap Lily dingin lalu menghempaskan tangan Alvaro dengan kasar.
"Dia yg membuat Maudy menangis lagi" ucap Alvaro dengan meninggikan nada bicaranya.
"Lagi pula apa yg dikatan Novi benar, hanya masalah sepela kau menangis sekencang itu, seakan kau tengah dibulyy" ucap Lily menatap tajam ke arah Maudy.
"Sudah gadis kecil, biarkan saja dia percuma saja kau mengatakan itu, itu membuang waktu saja" ucap Joey melerai lalu mengelus lembut rambut Lily. Dan akhirnya Lily pun menurut dan mereka pun kembali terdiam sampai lonceng masuk berbunyi.
"Lomceng sudah berbunyi sebaiknga kita kembali kekelas masing-masing" ucap Farel.
"Ya, lo benar"
"Yuk kita kekelas" ajak Kevan lalu berdiri dan diikuti yg lain dibelakang.
***
Ruftoop
Terdapat dua orang gadis yg sedang bersantai dipembatas Ruftoop. Menikmati angin sepoi-sepoi yg menerpa wajah cantik mereka.
"Novi, apa kau percaya dengan Transmigrasi?" Tanya seorang gadis yg masih stay menatap para siswa/i yg berlalu lalang dibawah sana.
"Percaya tidak percaya sih" jawab seorang gadis yg dipanggil Novi. "Memangnya kenapa kau bertanya seperti itu?" Tanya gadis itu balik.
"Tidak ada hanya ingin bertanya saja" jawab gadis itu.
"Aku tau kau tengah menyembunyikan sesuatu dari ku, katakan lah Lily jangan kau sembunyikan" ucap gadis itu pada gadis yg tadi ia panggil Lily.
"Jika aku mengatakannya apa kau akan percaya? Atau kau akan membenci ku dan menjahui ku?" Bukannya menjawab Lily malah balik bertanya.
"Membenci mu? Haha konyol sekali. Sekali pun kau melakukan kesalah kecil atau pun besar aku tidak akan pernah membenci mu, jadi katakan lah apa yg kau sampai kan" ucap Novi. Sedangkan Lily hanya terdiam lalu mengehela nafasnya.
"Aku.... ah sudah lah lupakan saja. Aku pamit kembali ke kelas karena sekarang ada ujian kelas" ucap Lily lalu berlalu perhi dari sana meninggalkan Novi yg terdiam sambil menatap punggu Lily yg hampir menghilang dengan banyak pertanyaan dibenak nya. "Seperti ada yg aneh dengan Lily" pikir Novi.
"Transmigrasi?" Gumam Novi. Lama memikirkan tentang perkatakan lily akan Transmigrasi sampai dia tidak menyadari ada seseorang dibelakanya. Namun Novi tersentak kala ada sebuah tangan yg melingkar diperutnya.
"Apa yg sedang kau pikirkan? Baby" tanya orang itu sambil meletakan dagu nya dibahu Novi.
"Kau! Bisa tidak kah untuk tidak membuat ku terkejut?" Tanya Novi tanpa menjawab pertanyaan dari orang itu.
"Kalau tidak bisa memang nya kenapa?" Tanya orang itu.
"Akan ku buang kau kekandang singa milik ku" jawab Novi dingin.
"Haha, memang nya kau berani membuang ku kasana?" Tanya orang itu.
"Tentu saja" jawab Novi singkat. "Dan bisa kah kau lepaskan pelukan mu itu?" Tanya Novi.
"Ayo lah, sayang. Aku sangat merindukan mu"jawab orang itu kini kian mengerat pelukan itu hingga membuat Novi jengah akan kelakulan orang itu.
"Haha, merindukan ku? Lalu kemana saja kau selama ini?" Tanya Novi ketus.
"Kau tau kan aku sibuk kerja, apa lagi sekarang aku sedang merungus oraganisasi sahabat ku" jawab orang itu.
"Kenapa kau yg mengurus nya? Kan sahabat mu bisa merungus nya sendiri lalu kenapa harus dengan kau?" Tanya Novi kesal.
"Kau tau kan sahabat itu super sibuk, apa lagi dia sekarang sedang fomus untuk menjaga gadisnya itu" jawab orang itu.
"Ya ya terserah diri mu saja" ucap Novi kesal.
"Ngambek, hm?" Tanya orang itu.
"Tidak"
"Benarkan kah? Haha maaf kan aku, gimana sebagai permintaan maaf ku kita pergi jalan-jalan akhir pekan ini. Seterah kau ingin kemana saja akan ku turuti" ucap orang itu membujuk Novi agar tidak marah.
"Kemana saja?"
"Iya, kemana saja yg kau suka" jawab orang itu.
"Baiklah"
"Jadi kau tidak marah lagi kan kepada ku?" Tanya orang itu dan diangguki oleh Novi. Dan akhirnya mereka menikmati masa perdua mereka sampai mereka tidak menyadari ada seseorang yg sedang melihat mereka.
"Aku senang kau mendapat seseorang yg mau menerima mu dengan apa ada nya Novi. Aku akan mendukung mu" ucap seseorang itu dengan tersenyum lalu pergi dari sana.
(Hm kira-kira siapa ya orang yg sama Novi itu?)
Kalian tim mana?
Lily & Joey
Lily & Alvaro
Lily & Alister
Or
Lily & kevan
Thanks