NovelToon NovelToon
Misteri Kematian Mantan Kekasih Istri Ku

Misteri Kematian Mantan Kekasih Istri Ku

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Horror Thriller-Horror / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan
Popularitas:2.1k
Nilai: 5
Nama Author: Dayang Rindu

Dia meninggal tapi menghantui istri ku.
Ku genggam tangan Dias yang terasa dingin dan Bergetar. Wajahnya pucat pasi dengan keringat membasahi anak rambut di wajahnya. Mulutnya terbuka menahan sakit yang luar biasa, sekalinya menarik nafas darah mengucur dari luka mengangga di bagian ulu hati.
"Bertahanlah Dias." ucapku.
Dia menggeleng, menarik nafas yang tersengal-sengal, lalu berkata dengan susah payah. "Eva."
Tubuhnya yang menegang kini melemas seiring dengan hembusan nafas terakhir.
Aku tercekat memandangi wajah sahabat ku dengan rasa yang berkecamuk hebat.
Mengapa Dias menyebut nama istriku diakhir nafasnya?
Apa hubungannya kematian Dias dengan istriku, Eva?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dayang Rindu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Seina

Kami berjalan lebih dekat ke arah setitik cahaya samar, bukan senter, bukan pula api yang menyala. Sepertinya sisa nyala api, bara yang sudah tak menyinari.

Rintik hujan terasa menyentuh wajah, namun tak akan menyurutkan langkah kami, ingin mengetahui siapakah yang ada di dalam sana.

Licin dan lembab terasa di kaki, rumput yang menutupi tanah itu terasa seperti hamparan jebakan, terkadang membuat terpeleset lantaran lumpur menggenangi di bawahnya. Kami berhenti di jarak beberapa langkah.

"Biar aku yang buka." setengah berbisik, kemudian aku berlari menyentuh dinding pondok yang terbuat dari daun yang di sandarkan, di ikat tak rapat, sungguh ini hanyalah gubuk sementara yang di buat oleh seorang anak kecil, pikirku.

Eva juga mendekat dengan memegang golok penjahat itu, kini beralih menjadi miliknya. Sementara Gerry pun siaga dengan senjata andalannya, mengarah ke depan tak mungkin meleset.

"Satu, dua, ti..."

Set!

Aku membuka sebagian rerumputan yang menutupi bagian depannya.

"Ooowaaaaa..." jeritan langsung terdengar memekakkan telinga.

"Seina!" Eva langsung menjatuhkan goloknya, senter yang menyorot ke dalam pun tak berpindah lagi, Zalli sedikit gemetar, namun juga tercengang melihat siapa yang ada di dalamnya.

"Mbok Yem?"

Kami berkata bersamaan, Gerry dan aku sangat terkejut melihat perempuan tua itu memeluk Seina ketakutan.

"Mas! Mbak!" perempuan tua itu juga tak kalah terkejut. Dia maju dengan kaki mengesot, sambil memeluk Seina lalu memberikan kepada Eva.

"Mbok?" Eva pun mendekati perempuan tua yang ketakutan itu.

"Seina Mbak, dia terluka. Maafkan Si Mbok." katanya semakin menangis, ku lihat diapun memegang pisau yang sama seperti istriku, aku jadi curiga, apakah dia merupakan komplotan para penjahat itu?

"Tidak apa-apa, terimakasih sudah menjaga Seina." kata istriku, dia langsung mendekap Seina, menciumi wajahnya.

"Seina sayang." aku pun mendekati anakku, mengecup wajahnya, tangannya hingga kakinya bergantian. Kemudian Eva memberinya asi agar tidak menangis.

"Lengannya luka Mas." kata Eva,mengelus bagian yang sedikit menyisakan darah, sepertinya tergores sesuatu ketika melewati semak belukar.

Aku memegangi tangan kecil Seina, Alhamdulillah akhirnya aku menemukan Seina bersama istriku, kami berkumpul meskipun sudah babak belur.

"Mbok kenapa ada di sini." kata Gerry, sama seperti ku dia pun curiga.

"Maafkan saya Mas Gerry, kemarin saya ikut mencari Seina sama mbok Yun. Tapi malah mbok tersesat. Tapi syukurnya mbok mendengar non Seina menangis, ternyata penculiknya terluka di bagian kaki, sulit berjalan. Mbok pukul aja pakai kayu, mbok sempat rebutan Seina sama laki-laki itu. Syukurnya lagi ada ayam hutan terbang ke wajah penjahatnya. Mbok ambil pisau yang di lepaskan nya. Lalu..." mbok Yem berhenti bicara.

"Mbok yang sudah membu-nuh pria di tebing itu?" tanya Gerry.

"Ampun Den, jangan tangkap si mbok, mbok sudah tua." katanya gemetar, menangis ketakutan.

Ku lihat kakinya berdarah, kesulitan berjalan, kain yang di kenakan juga robek.

Bukan! Bukan robek tapi sengaja di belah untuk menyelimuti tubuh seina, anakku itu di lilit separuh kain mbok Yem.

"Mbok kenapa pergi, bukankah hari sebelumnya mbok Yem masih bekerja, mbok Yem masih memasak buat mas Dias?" tanya Gerry lagi, dia menatap tajam perempuan tua itu.

"Ampun Mas, mbok gak kabur, tapi mas Dias meminta mbok pergi."

"Nggak mungkin! Katakan apa yang sebenarnya terjadi?"

Perempuan tua itu tak menjawab, tapi merogoh bagian dadanya mengambil sesuatu.

"Mas Dias titip ini, katanya jangan sampai orang lain tahu selain Mas Gerry dan Mbak Eva." memberikan sesuatu milik Dias kepada Gerry.

"Mbok tahu Mas Dias dan aku?" tanya Eva, istriku tu tahu kalau mbok Yem adalah pembantu di rumah Dias.

"Iya Mbak, mbok ada di sana ketika mas Dias di bu-nuh."

"Hah!" kami semua terkejut, menatap perempuan tua itu.

"Mbok! Siapa yang membu-nuh Mas Dias? Siapa Mbok?" tanya Gerry tak sabar, mengguncang tubuh tua mbok Yem.

"Iya Mbok, katakan agar aku tidak di tuduh!" kata Eva.

"Mbok gak tau Den, dia memakai pakaian serba hitam, dia juga menutupi wajahnya. Tapi mbok pesan hati-hati sama non Lusia."

"Lusia Mbok?" aku dan Gerry terkejut, tapi tidak dengan istriku, dia menunduk menatap wajah Seina yang mulai terpejam sambil menyusu.

"Iya, mas Dias selalu bilang Lusia jahat."

Kami terdiam saling berpandangan, aneh saja mengapa Dias sampai mengatakan kalau istrinya jahat. Apa yang sebenarnya terjadi dalam rumah tangga mereka?

"Mbok ikut aku ke kantor polisi, mbok harus bersaksi!" Gerry menarik tangan mbok Yem, memaksanya berdiri.

"Nggak Mas, mbok takut. Mbok gak mau!" pekik mbok Yem, memohon kepada Gerry.

"Tapi mbok Yem itu saksi kunci, satu-satunya orang yang akan memperjelas kasus kematian mas Dias!" kesalnya.

"Nggak Mas, mbok mohon!" dia mengais, bersimpuh di kaki Gerry.

"Ger, Mbak khawatir malah mbok Yem yang akan dipenjara." kata Eva.

"Tapi dia saksinya Mbak, Mbak juga akan bebas dari tuduhan!"

"Nggak Ger, Mbak mungkin bisa bebas dari tuduhan, tapi tidak akan bebas dari ancaman."

"Apa maksudmu Dek?" aku menatap istriku penasaran, aku mulai menerka-nerka.

"Maksud Mbak apa?" tanya Gerry pula.

"Kamu lihat Mas, mereka mengejar kita sampai sedemikian ini. Tidakkah kalian curiga mereka itu siapa? Mengapa sampai menculik Seina? Mengapa sebegitunya seperti mengincar nyawa kita semua."

Seketika kami saling pandang, memikirkan kata-kata Eva yang sebenarnya masuk akal, jika mereka hanya butuh Eva sebagai tersangka, mengapa sampai begini pelik urusannya?

"Mbak tahu sesuatu?" tanya Gerry.

"Ya, Lusia adalah kakak dari Maria, mantan kekasih mas Dias sebelum bertemu aku." kata Eva, semakin membuat aku tercengang.

"Dulunya, Mas Dias cerita kalau mereka putus karena beda keyakinan. Tapi sebenarnya tidak seperti itu." lanjut Eva lagi.

"Maria itu meninggal karena sakit mbak." kata Gerry.

"Bukan, Maria meninggal setelah mas Dias menolak menikah dengannya, itu ketika kami masih menjalin hubungan beberapa bulan. Dia sempat bertemu denganku, dia bahkan pernah mengancamku. Dia begitu mencintai Mas dias. Dan akhirnya Dia mengakhiri hidupnya sendiri karena kecewa."

"Bun-uh diri?" tanya Gerry.

"Ya, Over Dosis." jawab Eva.

Kami terdiam memikirkan hal yang rumit ini, ternyata bukan hanya tentang kematian Dias yang kami hadapi, tapi ada yang belum usai, seperti kata Zalli.

"Kalau begitu, memang salah mas Dias." gumam Gerry, tertunduk lesu.

"Tidak Ger, bukan itu alasan sebenarnya mas Dias meninggalkan Maria." kata Eva lagi.

"Lalu karena apa Mbak?"

"Mereka itu bandar Ger!"

"Ya Tuhan." Gerry mendesah berat.

Aku menyesal sudah memarahi istriku. Kalau tahu ini alasannya seharusnya aku melindungi istri dan anakku.

"Apakah ini bukti Mbak?" tanya Gerry tak yakin, menatap benda sebesar ibu jari yang baru saja di berikan mbok Yem.

1
⍣⃝ꉣꉣAndini Andana
kasian yaa, yang niyat mau nolongin malah meninggoy semua, Hanif trus bang Jali eeh Zalli /Sweat/
Ai Emy Ningrum: betul sekali,org cuma taunya menjudge dr luar sj..ooo disitu tmpt ini..bla..bla..bla...ga tau aja yg krj disitu jg eneg liyat hal2 yg ga sesuai norma2 tp ini lah hidup...demi sesuap nasi ,demi anak bisa jajan dsb...😔🥺
Dayang Rindu: sedihnya Kak... Sebenarnya yang jadi korban di dalam belum tentu juga orang berkelakuan buruk. Hanya saja kita tidak tahu bagaimana cara ajal menjemput. 🥲
total 7 replies
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈
hayoo mnut ae lah va wis to penakkk penakkk
Ai Emy Ningrum
setelah sekian jam berlari lari sampai nembus hutan belantara,padang ilalang,naik bukit ,masuk jurang ,bertarung nyawa ,babak belur berdarah darah akhir nya sampe jg kau kerumh Reno...🤔🧐🤔🧐
Ai Emy Ningrum: tak kuasa menahan gelombang kantuk yg maha dahsyat 😑😞😐😴😴😴
⍣⃝ꉣꉣAndini Andana: akhirnya jempol pun menyerah 😴💤😴💤
total 8 replies
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈
wedannn yoooo
⍣⃝ꉣꉣAndini Andana
wah siyapa gerangan pria tampan yg misterius ini? apa dari jenis elf 🧝‍♀️ peri hutan yg baik hati wkwkwkw 🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️
Ai Emy Ningrum: bnr2 polusi suara jd nya /Frown//Frown//Frown/
⍣⃝ꉣꉣAndini Andana: seriosa dia /Facepalm/ serasa lagi nonton orkestra 🏃‍♀️
total 15 replies
⍣⃝ꉣꉣAndini Andana
Lusia.. lusia-sia in hidup lu cuma buat balas dendam yg salah alamat /Shy/
Lusia.. lusiapa siih, sampe seenaknya aja mau bunuh orang kek bunuh nyamuk 🦟/Slight/
Lusia.. lusialan emang 🤭🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️
Ai Emy Ningrum: nama panjang nya Lusiana keknya 🙄🤔🧐
total 1 replies
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈
wehh kok ya ketahuan sihhhh
hais jd tegang nieh a1 bacanya
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈
woalah gituuu ternyata dias emg beneran meski jadi hantu msih ttp jagain eva soooo sweert deh
⍣⃝ꉣꉣAndini Andana
Seno dah kek pendekar, sambil gendong anak sambil berantem, ciiiaaaaattttt 🤺🤼‍♀️🤺
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈: hehhee iya kk
Ai Emy Ningrum: tp kalok tajir melintir tetep weh ciwik2 pada ngantri ceu 😋
total 16 replies
⍣⃝ꉣꉣAndini Andana
apa yg sebesar ibu jari itu? yg jelas bukan batu akik kan.. 🙄🏃‍♀️
Ai Emy Ningrum: hmmm 🤔 sudah kudugong
⍣⃝ꉣꉣAndini Andana: kebal dari hutang sepertinya 🤔
total 5 replies
⍣⃝ꉣꉣAndini Andana
Zalli istighfar trs, jangan2 dia liyat yg tak kasat mata 👻👻👻
⍣⃝ꉣꉣAndini Andana: pulu pulu pulu hu ha hu ha 🤺🤼‍♀️🤺👻👻👻
Ai Emy Ningrum: 👻👻👻👻👻 huhuhuhu
total 6 replies
⍣⃝ꉣꉣAndini Andana
iyaa, amalan dgn niyat selain Allah malah mengundang jin mendekat merapat 🙀🙈🙈
Ai Emy Ningrum: yaa Allah tolong /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
⍣⃝ꉣꉣAndini Andana: di belakang meja, meja pantry, turun jabatan jadi OB wkwkwkwk 🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️
total 5 replies
⍣⃝ꉣꉣAndini Andana
iihh main 👀 intip intipan /Facepalm/ kira2 yg satunya kagets gak tuuh 🙄
⍣⃝ꉣꉣAndini Andana: apateu apateu apateu 💃🕺💃🕴️
Ai Emy Ningrum: apasi 👻👻👻
total 6 replies
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈
bunga untuk mu kk thor biar wanhi sojnh hari
Dayang Rindu: nih kak, untuk mu... 🌻🌻🌻
nanti kalau kering bisa di bikin kuaci. 🤣🤣
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈: bmaaf typo2 yah kk
total 4 replies
Ai Emy Ningrum
"bu,ini ada duit segepok 💰💵 buat ibu" ...seketika wajah ibu yg td datar kek flat tipi pun lngsung berubah sumringah..huuu ,mata duitan bnget nih emak2 😙
Ai Emy Ningrum: otw tanggal tua 🚴🏻‍♀️🚴🏻‍♀️🚴🏻‍♀️🚴🏻‍♀️
ikat perut 🙈 diet , kencangkan ikat pinggang
Dayang Rindu: betul sekali . 🤣
total 4 replies
Lina Zascia Amandia
Plot twist... ternyata ibunya Seno adalah ibu kandung Lusia.
Lina Zascia Amandia: Sabar Kak, punya kita sama. 😁😁😁😁
Dayang Rindu: sepinya.... Ya Allah... 😅
total 2 replies
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈
nahhh.. kannn tenan tp tibak e sekongkol karo ibu mertuanya oalah...
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈: mantep kalo iku mbk yu thor
Dayang Rindu: jebule Mba... udang dibalik bakwan 🤣
total 2 replies
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈
wahhh dias dan eva tau sesuatu kira2 apa coba dan kek nya laeanya bnyk apa istri dias itu ada org suruhan gtu yahhhh
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈
hahhh kok ya tega amat siap yg sudah mati itu yaaaa
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈
hayoooo kok yaaa masih di teror klo aq sih kek nya emg istrinya ini yg udh menghabisi suami nya sndri
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!