NovelToon NovelToon
Menikahi Cewek Pesantren

Menikahi Cewek Pesantren

Status: tamat
Genre:Tamat / Nikahmuda / Cinta Paksa / Teen School/College / Bad Boy
Popularitas:7.1M
Nilai: 4.9
Nama Author: Pasha Ayu

TAMAT 02 NOVEMBER 2023

Ning Aisha menangis setelah King tak sengaja menciumnya. "Jangan dekati aku lagi!"

"Terus, gimana cara Gue jagain Lo, Cengeng?"

"Nggak perlu, aku bisa jaga diri baik-baik! Kita bukan mahram, jangan deket-deket! Setan pasti suka godain Kita, terutama kamu yang nggak kuat iman! Nggak mau shalat. Pasti jadi temen setan!"

"Lo mau dihalalin sama temen setan ini? Bilang! Besok Daddy sama Mom biar ngelamar Lo buat Gue!"

"Sinting..."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pasha Ayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB DUA

"Kiiing!"

Yang punya nama justru membekap telinganya dengan dua bantal. Tak mau sekolah, tak mau bangun, apa lagi shalat subuh, itu sangat tidak mungkin bagi King.

Menjadi seorang ibu dari pemuda badung, sungguh melelahkan. Andai saja ada gadis cantik yang bisa merubah hidup putra pewaris suaminya ini.

Lilyana akan segera menikahkan King Miller secepatnya tanpa lagi menunggu lulus sekolah.

"Udah kamu nikah ajah sama gadis shalihah yang bisa bimbing kamu kayak kakak kamu, Kak Khaira tuh dapatnya Gus Emyr yang shaleh! Bisa bimbing Kak Khai kan!"

"Emang ada Gus Emyr versi ceweknya?" King hanya menjawab selengean.

Lilyana menggeleng kepalanya sambil berharap jodoh shalihah putranya akan segera datang. Walau rasanya tak mungkin ada gadis shalihah yang mau dengan pemuda badung seperti King.

"King mau nikah. Tapi sama cewek yang seru. Bisa dikerjain. Bisa dikibulin, bisa dibully, bisa dijadiin mainan kayak Aisha yang songong itu!" King tertawa dengan batin jahatnya.

🖋️~

^^^🖋️~^^^

Pendaftaran sudah dilengkapinya kemarin, maka untuk hari ini, Aisha sudah bisa masuk seperti murid-murid yang lain.

Setelah Aisha menyelesaikan sarapan, Ummi Zivanna mengambil tas untuk putrinya. Ummi Zivanna juga mencium kening Aisha sambil berpesan banyak.

"Jangan lupa shalat, jangan telat makan siang, kalau ada apa-apa bilang sama Ummi atau Pak Lek."

"Ok, Ummi." Aisha berlari keluar setelah menguluk salam, di depan pagar sana sudah ada mobil milik paman dan tantenya. Mereka segera melaju untuk segera mengantarkan Aisha ke sekolah baru.

Tak ada dua puluh menit, mereka sampai di sekolah yang sangat mewah. Dari jok belakang, Aisha mencium punggung tangan Emyr lalu beralih ke Khaira, sebelum kemudian ia turun dari mobil hitam tersebut.

Emyr tersenyum, menatap keponakannya dari balik kaca jendela. "Kalau ada apa-apa, hubungi Pak Lek, Ummi, atau King."

Aisha memutar maniknya heran, kenapa harus ada nama King di list peserta penjaga dirinya.

Padahal semua tahu, pemuda itu sangat tidak layak dijadikan andalan, selain arogan, jutek, bicaranya nylekit, King juga sombong level dewa.

Apa pun itu, Aisha tersenyum melambaikan tangan pada mobil paman dan bibinya yang kian melaju menjauh darinya.

Segera ia bersiap masuk ke dalam gedung yang disebut-sebut sekolah internasional termahal se-Jakarta.

Pandangannya lantas berpencar, melihat-lihat seisi halaman sekolah barunya. Masih sedikit siswi yang berhijab, jika diakumulasikan, mungkin tidak ada sepuluh persennya dari yang tidak berhijab.

Memang agak kontras dengan sekolah sebelumnya, dan saking minoritasnya, dari tatapan mata siswa lain pun jadi lebih terkesan menyorotinya.

Tak apa, Aisha yakin, dua tiga hari ke depan ia menjadi tidak penting bagi mereka yang saat ini menatapnya penuh tanya. Dia yakin, dia akan aman dengan atau pun tanpa bantuan King.

"Oh, jadi itu gadisnya King?"

"Mungkin calon tunangannya."

Berwajah gamang Aisha melirik kiri dan kanan. Mendadak, Aisha merasa menjadi buronan seantero gedung persekolahan.

Di mana-mana semua mata tertuju padanya dengan bisik-bisik yang masih samar-samar terdengar di telinganya. "Ini beneran cewek King?"

Aisha melotot, ia terpaku bingung, apa yang barusan dibicarakan mereka? Cewek King?

Ia terus berjalan meski pelan, menerobos kerumunan yang terbuka seiring ayunan langkahnya.

Masih berani dia merotasikan pandangan. Yang mana semua orang terlihat menerbitkan senyum, tapi lebih terkesan terpaksa tiada ketulusan.

Sampai tiba langkahnya di majalah dinding yang dikerumuni oleh para siswa-siswi. Aisha melenggangkan maniknya ke arah sana.

-Daebak...

Dia terpaku dengan keterkejutannya. Foto wajahnya terpampang jelas di paling atas dinding dengan keterangan di bawahnya: Anak ini milik King.

Aisha bergeming dengan pandangan yang mengitari sisi-sisi tubuhnya. Tidak salah lagi, dia diperhatikan seisi sekolah karena alasan ini. Dirinya diklaim sebagai kepunyaan King.

"Aisha, kelas mu di sini." Aisha shock, bahkan, murid yang terlihat sangat cantik dan tampan sudi menunjukkan jalan padanya.

"Aisha, tempat duduk mu di sini." Oh tidak, Aisha semakin tak bisa berkata-kata, tempat duduknya pun sudah disiapkan siswa lainnya.

Terlalu lebay mungkin, tapi napas Aisha tercekat seakan oksigen di lingkungannya telah terkikis. Oya, jadi se- berpengaruh itukah nama King Miller di sekolah ini? Pantas saja, gelagat songongnya tidak tertolong.

Di tengah gamangnya, Aisha duduk sambil menyunggingkan senyum kaku yang lebih terkesan keki, pada semua teman satu kelas barunya.

Tak berselang lama, semua siswa dan siswi ikut tergesa-gesa duduk di masing masing kursinya.

Mungkin ada guru yang datang, sampai di detik berikutnya, Aisha baru paham, bukan guru atau sejenisnya yang membuat kelas mereka tenang, melainkan pesona King Miller.

Pemuda berjaket hitam itu mengayun langkah ke arahnya. Sekilas iris legamnya bertemu dengan manik biru tersebut sebab King Miller masih keturunan bule Inggris.

Keberadaan King, bukan untuk menegur, menyapa, atau pun berbasa-basi padanya, melainkan duduk di kursi yang terletak tepat di belakangnya.

Keheningan kelasnya benar-benar membuat Aisha merinding. Jadi apa saja yang sudah King lakukan selama ini, sampai semua murid seolah tunduk padanya.

-Mungkinkah King sejenis Sumanto?

Penasaran membuat Aisha menoleh sedikit, lalu mengerlingkan matanya ke belakang, di sana, King tampak tenang dengan posisi menyandar dan mata terpejam.

-Klik...

Pesan teks mengejutkannya. Aisha sampai mengangkat seluruh bahunya karena terlalu histeris pada keadaan sekitar. Gus Emyr yang mengirimkan chat padanya.

📩 {Gimana Nduk? Aman kan? Kamu tidak dibully kan? Ingat ya, kalau ada apa-apa, jangan segan bicara...}

Aisha melayangkan desah ke udara. Sumpah demi tas barunya, dia lebih suka dibully daripada diperlakukan seperti ini.

Rasanya terlalu aneh, dia merasa sudah ada stempel bertuliskan milik King Miller di wajahnya yang sekarang.

1
Tuti Tyastuti
aq galfok sama undanganya🤣🤣🤣🤣
Kalsum
💪💪💪💪king
Tuti Tyastuti
ngambek tapi pada hebohhh benekkkk🤣🤣🤣🤣🤣
Tuti Tyastuti
semangat ka pasha💪
Kalsum
Luar biasa
Tuti Tyastuti
lanjut
Tuti Tyastuti
semangat king💪
Tuti Tyastuti
🤣🤣🤣🤣🤣
Tuti Tyastuti
ron aq jadi ikutan meleyott leyott di bibir bacanya🤣🤣🤣🤣🤣
Tuti Tyastuti
syukurin emang enak
Tuti Tyastuti
astagaa🤣🤣🤣
Tuti Tyastuti
oh ya ampun😂😂
Tuti Tyastuti
demit pelakor snowy aya"wae🤣🤣🤣🤣
Tuti Tyastuti
semoga cepat selesai masalahnya
Tuti Tyastuti
gila si billy
Tuti Tyastuti
king di jebak kah
Tuti Tyastuti
asiha dah kecanduan sama si jojo😂😂🤭
Tuti Tyastuti
kenapa billy ada di situ
Tuti Tyastuti
ngadonya jangan sampai bantet ya🤣🤣🤣
Tuti Tyastuti
lanjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!