Bercerita Tentang Seorang Pria Berusia 22 Tahun Yang Tiba-tiba Bereinkarnasi Ke Benua Douluo Saat Sedang Menonton Anime Naruto, Dia Juga Membawa Cheat Dari Dunia Naruto.
Apa Yang Akan Terjadi Jika Kekuatan Dari Dunia Naruto Dengan Kekuatan Dari Benua Douluo Bertabrakan?
maaf kalo ada yg kurang enak bahasanya, karna aku masih pemula. makasih :)
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Na-Kun, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Takdir
Saat Lin Feng sedang menjelaskan ke salah pahaman kepada Zhu Zhuqing, suara seorang gadis terdengar dari belakang Kucing kecil.
"Kau!! Menjauh lah dari adikku sekarang."
Zhu Zhuyun berjalan mendekat lalu menarik adiknya ke belakang tubuhnya.
Zhu Zhuqing tertegun sejenak melihat kakaknya datang.
"Kakak, kenapa kamu ada di sini?"
Zhu Zhuyun yang di tanyai langsung kebingungan tidak tau harus menjawab apa.
Lin Yun melihat mereka berdua bersikap canggung merasa bingung, lalu saat dia melihat wajah Zhu Zhuyun matanya menyipit.
"Apakah kamu kakak dari gadis kecil ini? Saudaraku melihat dia menangis di jalan sendirian tanpa pendamping, makanya dia mencoba untuk menenangkannya. Apa kau tau bahwa sebagai kakak, harusnya kamu bisa menjaga adikmu? Untungnya adikmu bertemu dengan kami berdua, coba kalau bertemu dengan orang jahat?"
Zhu Zhuyun tidak bisa berkata-kata mendengar perkataan Lin Yun, setiap kata yang di ucapkannya membuat hatinya terasa seperti di tusuk dari jarum.
"Aku..." Zhu Zhuyun tidak bisa menjawab pertanyaan beruntun Lin Yun. Dia menundukkan kepalanya dengan sedih lalu melihat adiknya yang juga membuat ekspresi bingung.
Lin Feng melihat saudarinya berbicara tanpa ampun pada Zhu Zhuyun sedikit bingung. 'Kenapa aku merasa saudari punya dendam dengan Zhu Zhuyun.'
"Saudari tenang, mungkin dia mempunyai alasan melakukan hal itu." Lin Feng mencoba mencairkan suasana tegang ini.
Kemudian dia menoleh ke arah kucing kecil dan Zhu Zhuyun. "Hei Nona, sebagai permintaan maafku atas apa yang terjadi kemarin malam, bagaimana kalau saya mengundang anda dan adik anda makan malam?"
Zhu Zhuyun mengangkat kepalanya lalu melihat pria di depan mengundang dirinya dan adiknya makan malam dengan senyum cerah.
Dia bingung, tapi saat dia menoleh kebawah lalu melihat Zhu Zhuqing kecil yang menatap dirinya dengan mata berair, ia menghela nafas.
Setelah pertimbangan lama, dia setuju dengan undangan Lin Feng.
..................
Lin Feng dan Lin Yun duduk bersebelahan, Zhu Zhuyun dan Zhu Zhuqing duduk di depan mereka berdua.
Lin Feng kemudian memanggil pelayan lalu memesan makanan, dia menawari apa yang mau di pesan kakak beradik di depannya.
Beberapa saat kemudian, saat pelayan itu sudah menulis pesanan mereka, dia pergi.
"Perkenalkan sama saya Lin Feng dan yang di sebelahku adalah Lin Yun saudariku." Lin Feng memulai percakapan dengan perkenalan.
"Nama saya Zhu Zhuyun dan ini adikku Zhu Zhuqing." Zhu Zhuyun menjawab dengan wajah datar.
"Ternyata anda berdua dari keluarga Zhu, suatu kehormatan bisa mengenal anda." Lin Feng menjawab dengan sopan.
Zhu Zhuyun mengangguk padanya kemudian diam lagi.
Lin Feng yang melihat itu merasa tidak berdaya, lalu menoleh ke arah Kucing kecil, dia kelihatannya merasa gelisah, mata kecilnya terus-menerus melirik kakaknya.
"Nona Zhu Zhuqing, aku sedikit penasaran kenapa kamu menangis di jalan, apakah ada yang membulimu?"
kucing kecil yang merasa gelisah seolah ingin mengatakan sesuatu pada kakaknya tiba-tiba di tanyai, lalu menatap orang yang berbicara kemudian dia menundukkan kepala kecilnya tidak menjawab, Matanya perlahan basah.
Zhu Zhuyun di sebelah merasa makin bersalah ketika melihat adiknya tidak menjawab.
Suasananya kembali hening.
Saat Lin Feng membuka mulutnya hendak bicara, sorang pelayan membawakan makanan ke mejanya.
Beberapa saat kemudian, meja penuh dengan makanan.
"Ayo makan nona kecil, kalau tidak mau membicarakan itu tidak apa, saudara tidak akan memaksa." Lin Feng kemudian menawarkan makanan apda kucing kecil.
Zhu Zhuqing yang tadi sempat sedih melihat banyak makanan perutnya tiba-tiba berbunyi. Wajah kecilnya langsung memerah, dia memegang perutnya dengan malu.
Lin Feng dan Lin Yun mendengar suara kelaparan dari perut kucing kecil salin memandang lalu tertawa, Zhu Zhuyun juga tanpa sadar ikut tertawa tapi langsung sadar dan kembali ke wajah datarnya.
Suasana yang hening itu perlahan mereda karena kucing kecil.
Zhu Zhuqing melihat kakaknya tertawa terkejut sejenak lalu sudut mulutnya sedikit naik, walaupun sebentar ia merasa senang.
Karena sejak tadi siang dia membangkitkan Jiwa Bela Diri kakaknya yang dulunya sering tersenyum sekarang tidak. Bahkan kakaknya menjauhi dirinya yang membuatnya merasa bingung.
beberapa menit kemudian
Makanan di meja habis, Lin Feng tertegun dengan nafsu mereka bertiga. Dirinya hanya makan 1 piring tapi ketiganya makan beberapa piring. Apalagi Zhu Zhuqing, dengan perut kecilnya, dia memakan 3 piring orang dewasa.
'Pantas saja kucing kecil di masa depan mempunyai gunung besar, nafsu makannya sangat banyak?' dia menganggukkan kepalanya sambil menatap kucing kecil.
Zhu Zhuqing yang kekenyangan merasa di tatap seseorang, lalu mengangkat kepala kecilnya dan melihat Lin Feng menatap kosong padanya.
Dia langsung tersipu malu tidak berani menatap Lin feng.
"Feng-kun, kamu tidak benar-benar lolicon kan? Di depanmu dan sebelahmu ada wanita cantik tapi kamu malah terus menatap Zhuqing kecil." Lin Yun menatap tajam ke arahnya.
Zhu Zhuyun yang di puji cantik merasa malu sedikit.
Lin Feng sedang menatap kucing kecil, tapi di benaknya dia sedang membayangkan Zhu Zhuqing versi besar.
Tiba-tiba dia mendengar perkataan saudarinya yang membuat dia terbangun dari lamunan, lalu memandang Zhu Zhuyun dan Lin Yun yang menatap dirinya dengan niat membunuh.
"Uhuk uhuk, Saudari, tolong jangan memfitnah kepolosan saya, walaupun aku suka anak kecil apalagi imut kaya nona kecil, saya bukan seorang lolicon." Lin Feng menjawab dengan tegas.
"...."
"...."
Lin Yun dan Zhu Zhuyun menatap dirinya seolah memandang orang bodoh. Seolah-olah berkata dalam hati 'Apa kau pikir kami akan percaya?'
Saat Lin Feng ingin membuka mulut untuk membela diri, kucing kecil yang dari tadi diam tiba-tiba berbicara pada kakaknya: "Kakak, apakah kakak membenci Zhuqing?"
Pertanyaan yang tiba-tiba itu membuat Zhu Zhuyun tidak siap, lalu dia menoleh ke arah Zhu Zhuqing yang membuat ekspresi menyedihkan ingin membuka mulutnya untuk menjawab, tapi tidak jadi kemudian diam.
Melihat kakaknya diam tidak menjawab, mata kecil Zhu Zhuqing perlahan memerah lalu menitikkan air mata, dia turun dari kursi langsung berbalik lari keluar sambil terisak pelan.
Zhu Zhuyun melihat adiknya berlari keluar sambil menangis merasakan hatinya sangat sakit, ia ingin berdiri memanggil dan mengejar, tapi rasanya tubuhnya tidak mau bergerak.
Kemudian dia menitikkan air matanya menatap arah Zhu Zhuqing pergi : 'Maafkan aku Zhuqing, kakak terpaksa melakukan ini, karena sudah menjadi takdir kita untuk saling berhadapan di masa depan.'
Lalu Zhu Zhuyun terisak pelan di tempat.
Lin Yun melihat tingkah laku kakak beradik itu merasa bingung, lalu melihat Zhu Zhuyun yang menangis. Sebagai sesama wanita, dia merasa tidak tega, kemudian menghampiri tubuh Zhu Zhuyun lalu duduk di sebelahnya terus memeluknya.
Zhu Zhuyun yang dipeluk merasakan kehangatan yang tidak pernah di alaminya di keluarga selain bersama adiknya, dia tertegun sejenak, tanpa sadar dia membalas memeluk Lin Yun dengan erat, lalu menangis sedikit keras di pundaknya.
Lin Feng merasakan rasa ketidakberdayaan yang di alami Zhu Zhuyun sebagai seorang kakak, bagaimanapun dia hanya sorang gadis kecil berusia 12 tahun.
'Aku sudah di beri kesempatan untuk bertemu dengan dewi impianku di sini, bagaimana mungkin aku bisa tega membiarkan mereka seperti ini, aku harus membantunya' Lin Feng sudah membuat keputusan kuat.
Beberapa menit kemudian.
Zhu Zhuyun sudah merasa baikan, dia melepaskan diri dari pelukan Lin Yun.
Dia merasa malu sudah menangis di pundak orang yang baru di kenal, kemudian menundukkan kepalanya tidak berani menatap mereka berdua.
"Apa kamu sudah baikan?" Lin Yun berkata dengan lembut
"um" Zhu Zhuyun mengangguk lembut.
Lin Yun ingin bertanya tentang apa yang terjadi antara Zhu Zhuyun dan adiknya, tapi tiba-tiba Lin Feng memberi isyarat padanya untuk diam.
Lin Feng menatap Zhu Zhuyun dengan serius yang membuatnya semakin malu, tapi kemudian dia terkejut dengan omongannya.
"Apakah kamu ingin menjadi kuat dan melepaskan diri dari takdir omong kosong itu?"
Bab Berakhir.
{Terima Kasih}