NovelToon NovelToon
Painkiller

Painkiller

Status: sedang berlangsung
Genre:Pengganti / Cinta Paksa / Angst / Penyesalan Suami / Trauma masa lalu
Popularitas:4.1k
Nilai: 5
Nama Author: pink berry

Kehilangan mengajarkan mereka apa arti cinta yang sesungguhnya.
Ketika kehilangan datang menghampiri, mereka menyadari bahwa cinta yang sesungguhnya bukan hanya tentang memiliki, melainkan tentang pengorbanan, keikhlasan, dan bertahan di tengah luka yang mendalam. Akankah takdir memberikan mereka kesempatan kedua, atau justru memisahkan mereka untuk selamanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon pink berry, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kehilangan

...Helloooo gusyyy 👋...

...Ada yang bisa tebak sama panggilan Mine dan Love di bab sebelumnya?...

...Atau ada yang bisa nebak siapa yang pria yang menerima telpon? 😅...

...Cieeee 😚...

...Yap! Kalian benar 🥰...

...Selamat berfikir 😚...

...-...

...-...

Kode Merah! Kode Merah! ICU Kode merah!

Kode Merah menggema di seluruh rumah sakit tempat Kaluna di rawat. Ruangan yang semula tenang berubah menjadi sibuk. Langkah kaki semua orang yang terburu-buru untuk mengevakuasi para pasien dan dirinya masing-masing.

Orion yang berada dari luar, menghentikan langkahnya, ia menatap ke sekitar langkah semua orang yang sibuk berlalu-lalang. Ledakan keras dan asap mulai keluar. Jantung Orion berhenti seketika. Suara ledakan itu berasal dari tempat Kaluna di rawat.

Ia berlari menabrak siapa saja yang menghalangi langkahnya. Kaluna, nama itu terus memenuhi kepala nya sekarang. Kepulan asap mulai mengganggu penglihatan nya sekarang dan bau menyengat dari material yang terbakar.

"Tuan! Anda tidak bisa masuk! Area ICU terbakar parah!" seorang petugas keamanan menahan bahu Orion.

"Lepas! Istri saya berada di dalam! Kaluna saya di dalam! Minggir!" Orion berteriak keras pada petugas yang menghalangi jalan nya.

DHUAARRR!!!

Ledakan cukup keras berasal dari dalam ICU. Serpihan kaca mulai berhamburan mengenai para siapapun yang berada di sana.

"KALUNAAAA!" Orion berteriak histeris.

"ARGHHHH KALUNAAA!" badan itu mulai merosot ke lantai. Orion menyaksikan sendiri bagaimana ruangan itu hancur oleh ledakan dan api yang meluruhkan segalanya. Wajah itu menyaksikan sendiri bagaimana orang yang ia cintai pergi untuk selamanya. Tangis itu pecah. Keadaannya kacau sekarang.

Kaluna nya pergi. Istri dan anak nya pergi meninggalkan dirinya untuk selamanya. Dunia Orion berhenti. Ini bagai mimpi buruk untuk nya. Orion bahkan belum meminta maaf kepada Kaluna. Orion bahkan belum menyapa bayi mereka. Orion bahkan belum memberi bayi mereka nama. Kenapa.. Kenapa harus pergi secepat ini? Orion bahkan-

Dunia yang ingin Orion bangun hilang. Semuanya runtuh dalam hitungan detik. Wanita yang baru saja ingin ia bahagiakan, pergi saat itu juga dengan calon anak mereka. Orion mendapatkan hukum nya secara telak.

Dibalik semua kejadian itu, ada seseorang yang memperlihatkan Orion. Seseorang yang menatap Orion dengan ekspresi yang sulit diartikan. Ia mulai tersenyum puas. Rencana nya berhasil. Ini sesuai dengan apa yang ia rencanakan.

Ini bukan sekedar kebakaran. Ini adalah eksekusi yang dirancang sempurna oleh dirinya, sebuah sabotase untuk memalsukan kematian Kaluna.

Pria itu melihat bagaimana seorang Orion Ivander Damian hancur. Orion kehilangan istri yang sangat ia cintai mungkin? Ternyata takdir belum berhenti untuk mempermainkan Orion.

Seoul, Korea Selatan

📍Aruna Medical Center

Di dalam ruangan perawatan Kaluna, seorang dokter menatap wajah pucat Kaluna yang tampak rapuh. Ekspresi nya begitu datar, jika saja bukan karena permintaan adiknya, ia malas untuk menangani kasus Kaluna.

Kasus Kaluna begitu rumit pikirnya. Jika sampai ketahuan, ini akan membawa bencana besar, bukan pada dirinya tapi pada semua orang yang bersangkutan dengan dirinya. Termasuk keluarga nya.

Ia menatap monitor yang menampilkan kondisi Kaluna, semua nya stabil kecuali fisik wanita itu. Wanita ini terlalu rumit. Ia membawa masalah yang begitu besar. Yang nanti nya akan menarik semua orang terlibat di dalam nya.

"Kaluna, kamu benar-benar merepotkan" dokter tersebut mendengus kecil. Rayyan Skylar Aruna. Dokter yang merawat Kaluna. Tatapan nya begitu dingin dan menusuk.

Jika bukan adik bungsu nya, Alreisha, yang memohon untuk merawat Kaluna, mungkin ia tidak akan mau.

"Jika nanti adik dan keluarga saya sampai keseret dengan masalah kamu, saya pastikan kamu langsung kehilangan nyawa kamu saat itu juga" tatapan itu begitu tenang. Tapi menusuk siapa saja yang melihat nya.

Sekali lagi, Rayyan menghela nafas nya. Adik nya yang satu itu begitu sulit untuk di tebak. Dari mana ia mengenal Kaluna? Ck, Qian Kun sialan. Pria itu kenapa juga harus ikut-ikutan sih? Semuanya menambah kesal Rayyan saja.

Pria itu jika sudah menyangkut sang adik, dia tidak akan memperdulikan semua nya. Sifat bucin nya terkadang membuat Rayyan begitu kesal. Sebenarnya Rayyan sama saja. Jika menyangkut sang adik dia juga tidak akan bisa menolak.

 

Hujan deras turun ke bumi malam ini, menambah kesan sedih yang mendalam bagi Orion. Di dalam kamar nya, ia memeluk foto pernikahan nya dengan Kaluna beberapa bulan yang lalu.

Tatapannya begitu kosong. Kenapa Orion baru sadar, jika Kaluna begitu cantik. Orion mengusap lembut foto yang memperlihatkan wajah Kaluna. Istri kecilnya begitu cantik. Senyum lembut Kaluna sudah menjadi candu bagi Orion sekarang.

Air mata tak lagi jatuh di pipi Orion. Yang hadir sekarang hanya tatapan sendu. Orion yang tegas, Orion yang dingin, Orion yang tak berperasaan, sekarang sudah berganti dengan Orion yang kehilangan semangat hidup nya.

"Kaluna.. Kenapa cepat sekali meninggalkan saya? Saya bahkan belum berubah, Kaluna. Saya belum minta maaf dengan kamu. Kita belum menamai anak kita sayang". Suara itu terdengar pelan namun tegas.

Kenangan nya bersama Kaluna terlalu singkat. Secara tak sadar ia menyentuh kalung di leher nya. Kalung yang ia pasangkan kepada Kaluna di hari pernikahan mereka. Kenangan terakhir dari Kaluna.

Inisial nama Kaluna dan dirinya. Tapi Kaluna menyebut nya, Kaluna yang masuk dalam penjara nya Orion. Orion ingat waktu itu, bagaimana Kaluna mengatakan nya dengan nada penuh ketakutan. Tatapan sendu Kaluna di sepanjang acara pernikahan mereka.

Orion tersenyum tipis, Kaluna benar-benar polos dan naif pikir nya. Bagaimana bisa anak kecil itu membuat Orion tersenyum sekarang hanya dengan mengingat tingkah lucu nya. Orion sudah hampir kehilangan kewarasan nya sekarang.

Flashback

Di dalam keheningan malam, tubuh Kaluna meringkuk dalam pelukan Orion. Kepalanya ia sandarkan pada dada bidang pria itu, jari jemari nya yang lentik mengetuk-ngetuk pelan dada bidang Orion. Detak jantung Orion begitu stabil. Kaluna menyukainya.

"Capek?" Orion mengusap lembut rambut Kaluna, sesekali ia mendaratkan ciuman disana. Membuat Kaluna malu dengan pipinya yang bersemu merah. Kaluna mengangguk menahan senyum nya.

Orion yang melihatnya tertawa pelan, "Saya disini" perkataannya berhasil membuat Kaluna menatap nya. "Mas, jangan liatin aku begitu" jawab nya pelan.

"Istri kecilnya Mas cantik banget, Mas suka liatin nya, ngga bikin bosan" Kaluna yang mendengarnya semakin tersipu. Ia menutup wajahnya yang memerah dengan selimut.

"Massss, Luna malu ihhh". Orion terkekeh, bagaimana bisa Kaluna sepolos itu? Benar-benar anak kecil yang naif, pikir nya.

Orion mengecup pundak polos Kaluna, ia menaikkan selimut agar menutupi tubuh mereka. Pelukan hangat yang diberikan Orion, usapan lembut pada punggung nya, Kaluna menyukainya. Di bawah selimut itu, ada perlakuan hangat yang berhasil mereka ciptakan tanpa mereka sadari.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!