Terjebak Dalam Novel

...Bismillahirrohmanirrohim....

...Sebelum baca jangan lupa bismillah dan shalawat dulu 🤗...

...بسم الله الر حمن الر حيم...

...Allahumma soli ala sayyidina Muhammad wa ala ali sayyidina Muhammad....

...اللهم صلي عل سيدن محمد و عل ال سيدن محمد...

...🍒Selamat membaca semua🍒...

Acara lelang sebagai pembukaan acara pesta malam ini telah selesai. Pesta masih terus berlanjut dengan acara-acara lain.

Satu persatu tamu undangan mulai memperluas relasi mereka, banyak yang mendekati keluarga Sky dan Lin agar bisa memilik hubungan kerja sama dengan dua keluarga berpengaruh di kota.

Raka adalah salah satu tamu yang menyapa kedua keluarga itu, mereka juga sudah memiliki hubungan kerja sama dengan baik. Bagaimanapun Sania masih keturunan dari keluarga Lin.

"Paman, aku kira paman tidak akan datang menghadiri acara pesta malam ini," sapa Sania ramah pada pamannya itu.

"Tentu saja paman pasti datang, acara sebesar ini terlalu sayang untuk dilewatkan," pria paruh baya itu menanggapi sapaan Sania dengan senyum.

"Apakah kalian hanya datang berdua?" tuan Lin menatap Raka memastikan.

"Benar paman, aku datang bersama Sania. Senang rasanya bisa bertemu dengan paman Lin disini." Raka memberikan senyum hangatnya pada tuan Lin.

Mereka tidak tahu jika Jia memperhatikan interaksi ketiganya dari ruang Vvip miliknya. Berbeda dengan tamu lain berbaur satu sama lain untuk memperluas relasi. Jia hanya bermalas-malasan di ruangannya.

"Malam ini aku harus terus mengawasi kedua orang itu," ujar Jia masih fokus pada Sania dan Raka dibawah sana yang terlihat sangat romantis.

"Sungguh pasangan yang serasi." Jia dapat melihat banyak para tamu undangan yang menyapa Raka dan Sania.

Yakin sekali Jia jika para tamu yang menyapa kedua karakter utama dalam novel ini memuji Raka dan Sania yang merupakan pasangan serasi dan menganggap Jia sebagai orang ketiga. Begitu cerita asli dalam novel, bedanya kali ini tidak ada Jia disini mereka sehingga keributan yang ditulis dalam novel tidaklah terjadi.

Saat sedang bersantai di ruangannya, Jia dikagetkan dengan kedatangan Nia yang terlihat buru-buru.

"Nia! Ada apa sih? Kamu membuatku sangat kaget," hampir saja Jia tidak jatuh dari duduknya, karena kedatangan Nia yang tiba-tiba.

"Maaf nona, tolong ikut saya. Tuan...Arsan...Sebagai pemilik pesta ingin bertemu dengan Anda..." Nia sampai terbata-bata menyampaikan pesan pada Jia.

Siapa yang tidak senang jika tamunya akan bertemu dengan orang berpengaruh nomor 1 di kota. Nia sebagai pelayan yang disedikan untuk Jia juga akan mendapatkan untung karna majikannya bisa bertemu dengan tuan Arsan.

"Tuan Arsan?" ulang Jia memastikan dia tidak salah dengar akan perkataan Nia barusan. Anggukan yakin dari kepala Nia membuat Jia semakin tidak percaya sekaligus senang.

"Yes, syukurlah."

'Jika tidak salah dalam cerita asli dalam novel, harusnya yang bertemu dengan tuan Arsan. Raka dan Sania, tapi sekarang berbeda justru aku yang akan bertemu dengan tuan Arsen. Plotnya benar-benar berubah, sekarang aku tau! Agar bisa terus bertahan di dunia ini harus mengubah plot aslinya.'

Nia mengarahkan Jia menuju ruangan tuan Arsan, saat mereka berjalan menuju ruangan tuan Arsan. Jia malah tak mendapatkan sebuah kejutan besar, dia tak menyangka tidak perlu susah payah mencari bukti perselingkuhan Raka dan Sania justru kedua orang itu datang sendiri pada Jia.

"Wow, sungguh luar biasa. Aku tidak boleh menyia-nyiakan kesempatan ini," sebelum bertindak Jia menyuruh Nia untuk menunggunya sebentar.

"Selama ini dugaanku benar Raka dan Sania memang memiliki hubungan spesial, aneh nya kenapa mba Mika tidak menulis secara ditel perselingkuhan mereka berdua. Justru disandingkan sebagai sahabat kecil sehingga membuat Jia asli percaya saja jika mereka berdua tidak pernah selingkuh."

Menggunakan handponenya Jia memotret semua kelakuan Sania dan Raka yang semakin lama malah semakin membuat Jia jijik sendiri menyaksikan kedua orang itu.

"Astaga, mata suciku sudah ternodai," sudah tidak tahan Jia melihat kedua orang itu, bahkan Jia sempat melihat Raka dan Sania masuk ke dalam sebuah kamar.

Raymon yang tak sengaja ikut memergoki kelakuan Raka dan Sania dibuat heran akan tingkah Jia, tadi Raymon kira Jia akan membuat kekacauan besar melihat suaminya bersama perempuan lain. Tapi semua itu diluar dugaan Raymon, Jia justru memotret mereka tanpak sangat jijik melihat semuanya.

Melihat Jia sudah pergi Raymon juga ikut pergi. "Sungguh sangat berbeda dari rumor yang beredar, bahkan dia tak melabrak suaminya sendiri, tidak mungkin sangat mencintai Raka jika melihat perselingkuhan suaminya dia bersikap biasa saja."

Setelah menyuruh asisten Liu mencari informasi gadis di rumah sakit waktu itu, Raymon akhirnya tau jika gadis yang menabraknya adalah Jia. Istri dari seorang Raka. Raymon tidak menyangka dia akan kembali bertemu dengan Jia malam ini, dia juga merasa rumor yang tersebar tentang Jia tidak benar, sialnya Raymon justru semakin tertarik dengan Jia, perempuan bersuami.

Jia sudah sampai di dalam ruangan tuan Arsan tapi tidak ada siapa-siapa disana, Jia merasa jantungnya berdebar kencang tidak tau apa sebabnya.

"Apakah aku sangat takut bertemu dengan tuan Arsan?" bingung Jia merasa ada yang aneh dengan dirinya.

Suara langkah kaki yang mendekat membuat Jia memutar tubuhnya untuk melihat siapa yang datang benar dugaan Jia. Tuan Arsan datang bersama seorang pria tampan yang tampak tidak begitu asing bagi Jia.

'Aku tak menyangka walaupun tuan Arsan sudah paruh baya tapi masih terlihat tampan dan dan berwibawa.' Jia senyum-seyum sendiri tidak sadar jika ada yang bisa membaca pikirannya.

'Perempuan ini, apakah dia menyukai pria paruh baya? Pantas saja tidak marah saat suaminya bersama perempuan lain,' pria yang datang bersama tuan Arsan menatap Jia tak percaya.

'Jia apa yang sedang kamu pikirkan! Tapi tuan Arsan memang tampan mirip seperti kakek.'

Jia bergegas menyapa tuan Arsan dengan ramah. "Halo tuan Arsan, senang bertemu dengan anda."

Tuan Arsan tersenyum. "Apakah kamu yang menuju lukisan dilelang malam ini?" Jia mengangguk membenarkan.

"Saya kira tidak akan melihat lukisan itu lagi, tapi syukurlah. Saya sangat berterima kasih kamu mau mengeluarkan lukisan itu."

"Tidak perlu sungkan tuan Arsan."

"Kakek ayo duduk dulu jangan berdiri terus," ucap Raymon membuat Jia sadar jika tuan Arsan tidak datang seorang diri.

"Saya hampir lupa, perkenalan nona Jia. Ini cucu saya Raymon baru pulang dari luar negri jadi jarang terlihat." sambil berjalan menuju kursi tuan Arsan memperkenalkan Raymon pada Jia.

Jia menatap Raymon dengan saksama. 'Cucu? bukankah dalam cerita aslinya tuan Arsan tidak memiliki pewaris, kenapa sekarang tiba-tiba punya cucu? Raymon, nama ini juga tidak ada dalam cerita. Jadi siapa dia? Apakah karena plotnya berubah ada karakter baru yang masuk?'