SANG PENGUASA JIWA

Setibanya didalam kamar.

"Hisss", Xiao Yi menghembuskan napas berat sambil menggertakkan giginya.

“ Tuan, ada apa denganmu?” tanya Yiyi dengan cemas.

"Tidak apa-apa, hanya hal sepele tak perlu kau cemaskan." Xiao Yi menjawab.

" Dasar tubuh sampah, baru dua jurus Xingyiquan yang ku pakai sudah tidak bisa menahannya lagi, sungguh lemah." Mengumpat dalam hati Xiao Yi.

Memang kenyataannya penggunaan ilmu Xingyiquan membutuhkan fisik yang kuat. Seandainya pertarungan tadi, tidak diselesaikan-nya dengan cepat, sudah dipastikan dia akan mengalami kekalahan. Karena tubuhnya tidak mampu bertahan lagi, untuk waktu yang lebih lama.

Berbeda dengan tubuhnya sewaktu di Bumi, bertarung selama tiga hari tiga malam pun, tubuhnya masih sanggup untuk menahan beban dari ilmu Xingyiquan.

Saat pertarungan terakhir melawan Xiao Shi, ia sudah merasakan sakit pada tubuhnya, beruntung dengan cepat ia dapat menyelesaikan pertarungan tersebut.

" Krakkk...krek..." Xiao Yi menggerakkan lehernya yang terasa kaku.

Rasa sakit disekujur tubuhnya sedikit membuat ia tak nyaman. Meskipun tubuh ini memiliki tingkat kultivasi, namun hanya berada ditahap awal, itu pun masih sangat lemah.

" Ohh yah Tuan muda, ini obatnya sudah hampir dingin, silahkan diminum dulu!" Ucap Yiyi tiba-tiba.

Xiao Yi mengambil mangkuk yang berisi cairan obat. Cairan itu berwarna hitam pekat dan sedikit bau menyengat menyebar tercium. Tanpa dihiraukan-nya ia langsung meminum obat tersebut.

Baru saja cairan obat itu memasuki perut, Xiao Yi langsung merasakan sakit disekujur tubuhnya perlahan menghilang.

" Hmmm, obat yang sangat mujarab, meridianku juga terasa hangat." Gumam Xiao Yi sambil tersenyum.

" Tuan, itu adalah cairan penyembuh tingkat enam. Obat ini dimurnikan langsung oleh Tetua Agung, atas permintaan Tetua ke-tiga. Obat ini sangatlah berharga." Ucap Yiyi menjelaskan.

Sambil tersenyum, Xiao Yi mendorong mangkuk obat kehadapan Yiyi.

"Kamu minum saja sisanya,"

Yiyi tertegun.

"Ah tidak usah, Tuan saja yang meminumnya, lagi pula yang sakit itu kan Tuan." Ucap Yiyi sambil tertunduk malu.    

" Ayo minum saja, apakah sekarang kamu sudah tak mau lagi menuruti perkataanku?" lanjut Xiao Yi

" Bu...bu...bukan begitu Tuan, tapi obat ini khusus dibuat untuk Anda, saya tidak pantas untuk meminumnya." Berkata Yiyi sambil terus tertunduk dengan wajah memerah.

" Sudah, tidak usah banyak alasan kamu Yiyi, ayo minum saja!" Ucap Xiao Yi sambil menyodorkan mangkuk obat.

" Baiklah, kalau itu yang Tuan muda inginkan, saya akan meminumnya." Ucap Yiyi sambil mengambil mangkuk obat dengan tangan gemetar karena gugup.

Xiao Yi kemudian melakukan gerakan tangan yang rumit sambil berucap pelan ; "Xingyiquan, kekuatan Bangau."

Tiba-tiba saja tubuhnya diselimuti siluet berbentuk burung bangau.

Dalam kitab Xingyiquan, fungsi utama dari jurus Bangau ini adalah untuk mempercepat penyembuhan pada tubuh yang terluka. Sehingga waktu di Bumi, terluka seberat apa pun Xiao Yi, ia akan segera pulih kembali setelah melakukan jurus ini.

Yiyi yang saat ini sedang memperhatikan Xiao Yi, muncul belbagai rasa heran dan penuh tanda tanya dihatinya.

Bagaimana bisa, Tuan mudanya mengalahkan Xiao Jie dan Xiao Shi dengan begitu mudahnya?

Kenapa Tuan mudanya tidak melampiaskan kemarahan kepada dirinya seperti biasanya? Malahan sebaliknya, Tuan mudanya malah bersikap sangat baik kepadanya dengan memberikan cairan obat yang sangat berharga untuk ia minum.

Akhirnya Yiyi mengambil keputusan untuk tidak memikirkannya lagi. Dengan wajah tersenyum ia menghabiskan cairan obat, tanpa meninggalkan setetes pun. Karena baginya, apa saja yang diberikan Xiao Yi merupakan harta karun yang tak ternilai harganya.

Setelah meminum cairan obat tersebut, tiba-tiba saja kulit Yiyi yang awalnya pucat, berubah menjadi sedikit merah merona dan memar seperti lebam diwajahnya, perlahan memudar.

Xiao Yi yang saat ini sedang melakukan proses penyembuhan, melirik Yiyi sambil tersenyum tipis.

" Ahhh...akhirnya aku menjadi segar kembali." Ucap Xiao Yi sambil berjalan perlahan mendekati Yiyi.

Dia kembali memperhatikan wajah dan kulit Yiyi yang sedikit berubah.

" Ternyata gadis ini cantik juga, kalau ia melakukan perawatan secara terus menerus, saya yakin dia akan menjadi wanita tercantik di Benua ini."

" Selain cantik, perilaku gadis ini sangatlah baik, tulus, ikhlas, ditambah lagi lemah lembut serta begitu penyayang, sungguh wanita yang sempurna." Gumam Xiao Yi dalam hati dengan pandangan takjub kearah Yiyi.

Yiyi yang merasa dirinya ditatap seperti itu, hanya tertunduk dengan wajah memerah karena malu. Entah kenapa ia merasa jantungnya berdegup kencang setiap kali Xiao Yi menatapnya.

" Lain kali, jika ada bahaya yang mengancamku, kamu jangan berdiri didepanku seperti itu!"

" Seandainya tadi kalau aku tidak bertindak cepat, kamu pasti sudah mati sekarang." Menasehati Xiao Yi.

"Hidup Yiyi adalah milik Tuan muda, Yiyi..."

“ Cukup....Aku tidak butuh perlindungan dari orang lain!” Xiao Yi menyela dengan tatapan dingin.

" Dan ingat!, jangan pernah lagi kau mengatakan bahwa hidupmu adalah milikku. Aku tidak terbiasa memikul hidup orang lain di punggungku."

Sebagai seorang pembunuh, Xiao Yi terbiasa dengan kesendirian. Ia hanya memiliki dua prinsip tentang kehidupan, Membunuh atau dibunuh.

Oleh karena profesinya itu, ia tidak mau menjalin hubungan yang dekat dengan yang lain. Sehingga, jika ia terlibat dalam suatu masalah, hanya dirinya sendiri yang akan menanggungnya tanpa membahayakan jiwa orang lain.

Tidak bisa dipungkiri, bahwa dikehidupan Xiao Yi yang sekarang sangatlah berbeda. Sekarang ia memiliki saudara kerabat yang bersikap baik padanya, seperti Yiyi dan Tetua ketiga, meskipun ada juga yang memusuhinya.

" Baiklah." Yiyi mengangguk patuh, lanjut berkata; "Hidup dan mati Yiyi milik Tuan muda, semuanya terserah Tuan muda."

"Kau..." Xiao Yi mengerutkan kening.

“ Semuanya terserah saya, kan?” Xiao Yi tersenyum.

"Ya." Yiyi mengangguk.

" Baiklah kalau begitu." Lanjut berkata Xiao Yi; "Mulai sekarang aku tidak mau lagi mendengar ucapan bodohmu itu! "Hidup Yiyi adalah milik Tuan muda."

" Kalau kau ingin berucap, kau bilang saja, Tuan muda Xiao Yi sangat ramah, baik, dan juga tampan."

" Saya rasa kata-kata seperti itu lebih baik, apakah kau mengerti?" Ucap Xiao Yi sambil tersenyum.

" Hmm, Yiyi mendengarkan tuan muda."

" Tapi, bisakah Tuan muda kembali mengucapkan-nya secara perlahan? Yiyi tidak bisa mengikuti semuanya." Ucap Yiyi dengan wajah polosnya.

" Hahhh? Sudahlah, dasar kamu saja yang bodoh." Ucap Xiao Yi perlan.

Xiao Yi kemudian mengambil tas yang ditinggalkan sebelumnya oleh Tetua ke-tiga.