di kota pemalang, tepatnya jalan sudirman terdapat sebuah toko boneka yang terlihat sangat biasa. pemiliknya seorang pemuda bernama sugi, semua orang menaruh hormat kepadanya, karena kesaktianya tiada tanding, segala macam ilmu hitam tidak berpengaruh padanya, ucapanya seperti mantra itu sendiri, segala jenis pusaka tidak berani menunjukan kadigdayaanya di depan sugi. para orang orang sakti yang menunjukan kesaktianya hanya di anggap orang gila di matanya. namun sugi sendiri tidak menyadari bahwa dia adalah orang sakti.
"kenapa kalian berlutut padaku...?"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Abdul Rizqi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
tugimen dan boti
Waktu berjalan cepat tidak terasa pagi datang begitu saja, dengan langkah malas Sugi berjalan keluar dari kamarnya. rasa malas sugi bertambah derastis begitu melihat pemandangan boneka boneka seram di tokonya yang di penuhi debu. Saat sugi akan berjalan ke arah kamar mandi mata sugi tidak sengaja menatap boneka badut yang tersenyum.
Sugi memandangi muka boneka tersebut. dengan mata yang terlihat lelah dan tidak bersemangat , Alis yang terlihat turun, wajah yang terlihat kusam, dan mulut yang menggantung tidak tersenyum. benar benar mengekspreksikan wajah malas sugi saat ini.
Sugi mengambil boneka badut yang menurutnya mengesalkan itu, dan langsung melemparkanya ke sembarang arah.
Sugi kemudian kembali berjalan ke arah kamar mandi. Setelah mandi sugi duduk di Sofa dan sarapan, sambil menonton televisi di tokonya.
Kaki sugi tingkring di atas meja dengan tangan kanan yang mencendok nasi dan di masukan ke mulutnya.
"Hahahaha..!!!" Terkadang kadang sugi tertawa, melihat acara televisi yang menurutnya Lucu.
Jam delapan lebih sepuluh, sugi selesai dengan tingkah malasnya, kemudian bangkit dari singgah sananya menuju ke arah kamar mandi.
Sugi mengisi air ke ember besar. Ember tersebut sangat besar membuat sugi meninggalkan air keran yang masih mengisi ember tersebut.
Sugi menghela nafas melihat boneka boneka seramnya.
"Kenapa nenek menjual boneka seperti ini.." ucap sugi sambil memegang boneka dengan jubah hitam dan muka tengkorak hitam, serta tangan kanan memegang tongkat sabit.
Dengan perasaan kesal sugi mengambil boneka boneka yang menurutnya seram.
Kemudian sugi membawa boneka boneka seram tersebut ke arah gudang, sugi tertegun melihat isi gudang, sampai sampai sugi melemparkan boneka boneka yang di tanganya begitu saja.
Isi dari gudang tersebut adalah berbagai macam senjata tajam dan tikam. seperti pedang, parang, keris, golok kujang, rencong tombak dan masih banyak yang lainya.
"Mayan bisa di jual ini.." gumam sugi kemudian memilih milih barang barang yang menurutnya masih bisa di jual.
Dalam proses sugi memilih barang yang akan di jual, sugi baru kefikiran bahwa dia belum mematikan air keran.
Sugi langsung berlari ke arah kamar mandi. Sampai di kamar mandi sugi mengerutkan keningnya karena keran tersebut sudah mati, dan ember terisi air penuh.
"Ehhh... udah mati apa tadi aku udah matiin yah..?" Gumam sugi dengan ketolollanya.
Sugi memilih tidak perduli, sugi kemudian kembali ke arah gudang memilih milih barang barang yang masih bisa di jual.
Setelah beberapa saat memilih barang. sugi kemudian membawa barang barang yang terlihat masih bagus, untuk di bawa keluar dan di pajang di tokonya.
Setelah memajang senjata senjata tajam tersebut, sugi memilih milih boneka boneka yang menurutnya tidak seram untuk di jual seperti boneka beruang coklat besar seukuran balita. boneka singa dan masih banyak boneka lainya.
Sugi kemudian mencuci boneka boneka tersebut hingga bersih, dan terlihat baru setelah di cuci sugi mengeringkan boneka boneka tersebut di belakang tokonya, sambil menunggu bonekanya kering, sugi mengelap ngelap senjata senjata tajam temuanya dari gudang.
Waktu berjalan cepat begitu saja, saat ini adalah malam hari, toko sugi saat ini sudah siap berbagai macam boneka bersih dan lucu terpajang di rak rak toko sugi. dan berbagai macam senjata senjata tajam terjejer rapih di tembok toko sugi.
Sugi meregangkan otot otot tubuhnya yang terasa lelah di Sofa singgah sananya.
"Huahhhh..!!!" Sugi menguap dan perlahan lahan kelopak matanya menutup.
"Krrr... Krr.." tidak lama kemudian suara galih mengorok terdengar keras.
Hal yang tidak di ketahui sugi adalah pintu tokonya lupa dia kunci.
***
Rintik rintik hujan gerimis membasahi jalan sudirman, Semilir angin menerpa wajah kusut pria paruh baya bernama tugimen. tugimen merupakan sosok orang yang memiliki kesaktian luar biasa, dia adalah ketua dari kelompok mafia di semarang.
Tugimen saat ini berjalan di jalan sudirman dengan langkah sempoyongan, dia saat ini berjalan sempoyongan karena di kejar kejar teluh kiriman dari musuhnya. belum lagi putri tugimen yang masih berumur 18 tahun Harus berbaring di kamar, karena kiriman makhluk halus yang sangat banyak, bersarang di tubuh anaknya.
"Sialll...!!! kenapa ini bisa terjadi padaku..!!!" Teriak tugimen.
Brukk..!! Karena tugimen tidak memperhatikan langkahnya, tugimen menabrak dinding toko boneka sugi.
"Ehh... ada toko di jalan sepi kaya gini.." gumam tugimen.
Tugimen kemudian melihat ke arah depan toko tersebut.
"Toko boneka manis.." tugimen membaca tulisan di papan nama toko sugi.
"Cih, namanya buruk sekali..!!" Ucap tugimen.
Bress...!! Hujan besar tiba tiba saja mengguyur Jalan sudirman, tugimen langsung berteduh di depan toko sugi karena tugimen tidak memperhatikan langkahnya tugimen tersandung.
Brukk..!! Kepala tugimen menabrak pintu toko sugi, seketika pintu toko sugi terbuka.
"Aduhhh..!! Sekarang Hanya kecedot saja aku bisa merasakan kesakitan, apa selamah ini aku sekarang." Gumam tugimen.
Tugimen kemudian berteduh di depan toko sugi karena pintu toko sugi terbuka, tugimen iseng iseng melirik ke dalam toko. Tugimen bisa melihat senjata senjata tajam, dan boneka boneka yang terlihat sangat biasa di mata tugimen.
"Krrr..!!" Sugi mengorok sangat keras membuat tugimen menutup telinganya.
Tugimen menatap sugi yang tidur dengan ekspreksi jiji.
"Cih boti..., sebenarnya apa yang di jual bocah ini..? papan nama toko ini menjual boneka, tetapi di dalamnya malah lebih banyak alat alat tawuran anak stm, apa bocah ini waras..?" Gumam tugimen sambil memandangi sugi yang tertidur dengan mulut menganga lebar, dan aliran sungai Amazon mengalir di pipinya.
Tugimen kemudian mengalihkan pandanganya ke arah depan menatap derasnya hujan, dari pada menatap bocah boti penjual alat tawuran anak stm.
"Bzzzz... bzzzz.... bzzzz..." suara bunyi tawon yang sedang terbang.
Tugimen yang mendengar bunyi tersebut langsung memasang sikap waspada.
Tugimen tahu betul bunyi tersebut adalah bunyi dari tawon jelmaan dari teluh yang selalu mengejarnya, kemanapun dia pergi hingga dia sampai di jalan sudirman.
"Keparat..!! Kenapa tawon itu selalu tau keberadaan ku." Gumam tugimen.
Sementara itu di alam mimpi Sugi. saat ini sugi sedang berada di taman, dan bermain ayunan wajah sugi terlihat sangat senang di dalam mimpi tersebut bagaikan bocil smp yang baru jadian. karena sangat senang sugi mengayunkan ayunan tersebut dengan sangat cepat.
Saking cepatnya sugi bermain ayunan sugi kehilangan keseimbangan dari duduknya.
Sugi terhuyung huyung kemudian terjatuh, sebelum terjatuh menyentuh tanah. sugi tiba tiba sadar dari mimpinya dengan mata melotot, dan mulut menganga, serta air liur di pipi kanan dan kirinya sugi memandangi sekitar tokonya dengan pandangan plonga plonga seperti orang tolol, bahkan menatap pintu yang terbuka dengan mulut menganga lebar.
Klo di hutan ada boneka harimau ama siluman kapal yg td dilepas ama Sugi. Maaf klo aku sok tau😁.