Seorang gadis bernama Sheritta yang bekerja di sebuah toko pastrynya bersama dengan kedua orang temannya yaitu Ethelia dan Vienna yang juga membantunya untuk membuka toko itu sampai akhirnya sekarang dapat berjalan dengan beberapa karyawan lainnya.
Ia menyadari pria yang lebih tua darinya 2 tahun yang merupakan langganan toko pastrynya itu ternyata adalah orang yang sama yang dulu pernah menyelamatkannya dari sebuah musibah.
Pria itu bekerja di perusahaan kosmetik yang di mana terdapat suatu rahasia yang selalu ditutup oleh perusahaan kosmetik yaitu portal yang berada di sebuah ruangan diskusi dipercaya pada zaman dulu portal itu selalu terbuka lebar dan tidak pernah tertutup.
Apakah isi dari portal itu? Bagaimana bisa terdapat portal rahasia di sana? Dan apakah kehidupannya Sheritta berubah total setelah kejadian aneh ini?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Carmellia Amoreia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
CHAPTER 2 - THE PORTAL?
Pada jam 15.00 sore, di sebuah perusahaan kecantikan yang memproduksi berbagai kosmetik. Seorang CEO berencana untuk memproduksi sejenis lipstik yang sempurna dan dapat menutupi kekurangan di bibir seperti kondisi bibir yang kering tanpa harus menggunakan lipbalm atau kosmetik yang lain terlebih dahulu. Ia berencana membuat produk lipstik karena di perusahaannya selama ini hanya memproduksi blush on, foundation, bedak dan eyeshadow. Karena ingin membuat inovasi baru, bapak CEO itu akhirnya membuat keputusan untuk memproduksi lipstik dengan berbagai varian warna dan wangi yang dikeluarkan dari lipstik itu.
Tak lama kemudian, pria tadi yang baru saja dari RS, datang ke kantor perusahaan kosmetik itu dengan terlambat. Pria itu pun berkata dengan menyesal kepada CEO dan membungkukkan badannya sedikit, “Aku minta maaf atas keterlambatanku, aku janji akan kerja lembur hari ini”
Namun pak CEO sedang ceria hari ini, jadi ia meminta agar semuanya tidak usah kerja lembur, dan untuk proyek baru kali ini tidak harus diselesaikan dengan cepat. Tapi jika sudah mengerjakan semuanya maka akan lebih baik.
Sekretaris perempuan CEO yang berumur 27 tahun dengan blazer putih dan bawahan celana panjang putih mengikuti pak CEO kembali ke ruangannya.
Tak lama kemudian, seorang gadis berumur 23 tahun yang sedang magang di perusahaan itu masuk ke ruangan CEO untuk memberikan laporan yang baru saja diselesaikannya. Namun tak sengaja gadis magang itu melirik ke cermin yang ada di atas meja pak CEO itu dan mata gadis itu berubah menjadi hijau pekat lalu balik lagi seperti normal. Sekretaris CEO yang melihat itu pun menyadarinya dan menandainya sejak itu.
Saat anak gadis magang itu balik dari ruangan CEO, ia langsung balik ke ruangan ia bekerja. Tak lama, Virissa yang adalah teman kerjanya dan sedang duduk di sampingnya mulai mengobrol dengan dia.
“Ehh kamu tahu tidak? Ada sesuatu tersembunyi di balik cermin yang di ruangan pak CEO, banyak orang yang setelah melihat cermin itu tak lama mereka sakit parah bahkan sekarat di RS, tapi tidak banyak orang tahu tentang itu” tanya Virissa dengan penasaran.
“Lahh, kok kamu bisa tahu?” gadis magang itu bertanya balik karena ingin tahu.
Virissa pun mengeluarkan ponselnya dan menunjukkanku sebuah foto yang isinya sebuah cermin yang bercahaya seperti sedang membuka portal, tapi dari latar tempatnya itu seperti dari ruangan CEO. Lalu ia berkata dengan ketakutan “Di sini ada kekuatannya tahu, kakakku adalah manajer umum dan dia ingin mengambil kekuatan dari portal itu untuk mengganti pak CEO”
“Maksudnya nanti yang sakit jadi pak CEO? Bukan kakakmu itu ya?” tanya gadis magang itu untuk memperjelas.
“Iyaa begitu deh, makanya aku takut banget kalo nanti kita yang jadi tumbalnya, oh iya aku mau cepat pulang soalnya adikku lagi di RS” pamit Virissa kepada gadis magang itu.
“Owhh oke kalo begitu, hati-hati yaa” ucap gadis magang itu.
Tak lama kemudian, anak gadis magang itu menerima pesan chat dari sekretarisnya CEO untuk ke ruangan diskusi di lantai 67 segera. Anak gadis magang itu pun meminta izin kepada beberapa rekan kerjanya untuk pergi ke ruangan diskusi itu, lalu ia pun langsung pergi ke ruangan itu setelah rekan kerjanya memberikan izin.
Sesampainya di ruangan itu, sekretaris CEO belum datang. Ia akhirnya mencoba untuk mengelilingi ruangan sebentar di sana, tapi tak lama kemudian ia menyadari kalau papan tulis di ruangan diskusi tersebut sangat membuatnya merasa terpanggil.
Ia pun mendekati papan tulis itu dan menyentuhnya dengan tangan kanannya, tapi tak lama kemudian papan tulis itu mengeluarkan cahaya putih di sekitar tanganku dan tiba-tiba anak gadis magang itu ditarik dari dalam papan tulis itu.
Anak gadis magang itu pun kaget dan panik lalu refleks menarik tangannya kembali, setelah itu cahaya putih itu pun menghilang. Lalu, sekretaris CEO itu pun masuk ke ruangan itu dan melihat anak gadis magang itu sedang berdiri di depan papan tulis.
Sekretaris CEO itu dengan lembut menyuruhnya untuk duduk saja, ia pun duduk di samping sekretaris CEO dan tak lama, sekretaris CEO itu menyadari adanya simbol kupu-kupu di tangan kanannya. Ia pun menoleh ke arah anak gadis magang itu seperti curiga dengannya dan menunjuk tangan kanannya sambil bertanya dengan rasa ingin tahu, “Oh iya kamu tatoan ya? Lucu sih gambar kupu-kupu”
Anak gadis magang itu pun kaget karena ia tidak pernah tatoan, saat ia melihat tangan kanannya, ternyata ada simbol kupu-kupu di sana. Ia pun membela diri karena ia juga baru sadar jika tangan kanannya ada simbol kupu-kupu, “Ohh, aku tidak tahu ini dari mana, tiba-tiba ada dan aku tidak mengerti”
Sekretaris CEO itu pun menunjukkan tangan kanannya kepada anak gadis magang itu dan berkata, “kamu tidak perlu khawatir, aku juga ada dan sebenarnya kita tidak boleh merasa terpanggil oleh papan tulis itu atau kita akan dibawa ke dunia lain”
Anak gadis magang itu pun menatap tangan kanan sekretaris CEO itu dengan kebingungan, lalu bertanya “Lalu apa gunanya simbol kupu-kupu ini? Terus orang yang udah terbawa ke dunia lain gimana?”
“Aku tidak tahu kalo nasib mereka, tapi ini simbol yang melambangkan bahwa kita telah ditumbalkan karena menolak ke dunia lain itu, dan kutukan dari simbol itu adalah kita harus tetap bekerja di perusahaan ini sampai kapan pun atau kita akan meninggal saat pindah pekerjaan” jawab sekretaris CEO itu seperti memberi peringatan padanya.
“Hahh, kakak tahu dari mana ya?” tanya gadis magang itu.
“Aku pernah dulu magang juga, tapi karena perusahaan memutuskan untuk tidak memperpanjang kontrak maka besoknya aku langsung kecelakaan parah, tapi santai saja karena di hari itu juga perusahaan mengirimkan email kalo aku kontrakku akan diperpanjang” jawab sekretaris CEO itu dengan menceritakan ceritanya dulu.
...***...
Pada jam 16.00 sore di RS, Virissa datang ke ruangan ICU untuk menjenguk adiknya yang bernama Sheritta, ia merupakan anak gadis berumur 23 tahun yang dirawat karena barusan kejatuhan lampu besar di toko pastrynya.
Saat Virissa datang menemui adiknya itu, ruangan di sana kosong dan tidak ada siapa pun. Virissa menoleh ke wajah adiknya dengan khawatir setelah adiknya menceritakan kalau besok ia akan datang ke perusahaan tari balet yang menerimanya magang menjadi ballerina di sana dan bertanya dengan rasa bersalah karena ia tidak bisa menjenguk lebih awal, “Kamu kenapa gini rit? Lagi sakit gini, mendingan besok tidak usah ke sana dah”
Aku melihat warna suaranya, coklat dan merah, juga merah muda yang berarti ia merasa bersalah juga marah dan kesal pada keputusanku yang mengatakan masih ingin ke perusahaan itu walaupun sedang sakit namun ia juga mulai sayang padaku. Aku pun membalas dengan singkat, “Tidak apa-apa cee, aku bakal tetap masuk bentar, habis itu aku balik lagi kok”
Kedua orang tua kami sedang bekerja di luar negeri dan tidak memungkinkan untuk menjenguk diriku, tak lama kemudian ada seseorang masuk ke ruanganku.
Ternyata ia adalah seorang pria yang mengurusi keuangan dan pajak dari toko pastryku, ia bisa kuanggap sebagai ayah sendiri karena sangat pintar dalam keuangan dan dapat memberikan nasihat yang baik tentang bagaimana sebaiknya mengurusi toko pastry agar lebih hemat dan tidak makan biaya. Ia bernama Elio juga berumur 26 tahun dan memakai kemeja garis-garis merah dan celana panjang coklat tua, menggendong tas ransel yang sepertinya dia habis balik dari studio film karena ia bekerja sebagai desain film di sana.
“Tidak apa-apa rit, besok aku akan mengantarkanmu ke tempat magangmu itu” kata pria itu sambil memegang tanganku.
“Kamu udah tahu semuanya lio?”
“Iya tadi temanmu, Vienna yang kasih tahu semuanya. Santai saja, pasti mereka butuh keperluan kamu untuk data personal doang dan tanda tangan kontrak doang kok. Kamu tidak bakal bekerja di hari pertama banget, pasti bakal dikasih jadwal sama mereka” jawab Elio menenangkan diriku yang agak gugup karena besok banget aku harus ke sana dengan keadaan sakit.
yuk mampir kenovel aku