NovelToon NovelToon
Kukira Bad Boy Ternyata Sad Boy

Kukira Bad Boy Ternyata Sad Boy

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Balas dendam pengganti
Popularitas:16.5k
Nilai: 5
Nama Author: Puput

Untuk mengungkap penyebab adiknya bunuh diri, Vera menyamar menjadi siswi SMA. Dia mendekati pacar adiknya yang seorang bad boy tapi ternyata ada bad boy lain yang juga mengincar adiknya. Siapakah pelakunya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Puput, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 8

Vera duduk di dekat meja belajarnya, menatap kertas kosong di depannya dengan ekspresi serius. Tangannya menuliskan dua nama yang terus menghantui pikirannya—Dwiki dan Sagara.

Setelah menuliskan nama mereka, dia menempel kertas itu di dinding kamarnya. Matanya menelusuri tulisan tersebut sebelum akhirnya mengambil spidol merah dan melingkari nama Dwiki.

"Tersangka pertama: Dwiki."

Vera menyilangkan tangan di dada. Dari dua orang ini, Dwiki terlihat lebih mudah terpancing emosi. Dia bisa mulai penyelidikan dari sana.

Namun, sebelum dia sempat memikirkan langkah selanjutnya, ponselnya tiba-tiba berdering. Layar menunjukkan nomor yang tidak dikenal.

Alis Vera terangkat. Siapa ini?

Tanpa ragu, dia mengangkat panggilan tersebut. "Halo? Siapa?"

Suara di seberang terdengar penuh amarah. "Vera, lo bawa motor gue ke tempat gue sekarang juga! Kalau enggak, motor lo gue bakar!"

Vera tersenyum sinis, mengenali suara itu adalah Dwiki.

Dia menyandarkan punggungnya ke kursi, memainkan ujung rambutnya dengan santai. "Dih, ambil aja motor gue. Gue juga bakal ambil motor lo. Toh, motor lo lebih mahal, kan?"

"Vera! Gue serius! Lo jangan main-main sama gue!"

Vera mendengus pelan. "Gue juga serius. Gue nggak akan kejebak sama lo. Kalau lo mau motornya balik, besok pagi gue anter ke rumah lo. Mending kasih gue alamat daripada anak-anak lain tahu lo kalah sama cewek."

Tanpa menunggu jawaban Dwiki, Vera langsung memutuskan panggilan itu.

"Terlalu bahaya kalau aku langsung menuruti kemauannya sekarang."

Tak lama, sebuah notifikasi muncul di layar ponselnya. Dwiki mengirimkan pesan berisi alamat rumahnya.

"Ingat! Besok pagi lo harus ada di depan rumah gue!"

Vera menatap pesan itu tanpa ekspresi, lalu menghela napas panjang. Dia meletakkan ponselnya di meja dan berjalan menuju tempat tidurnya.

"Dia dapat nomor WA-ku dari mana? Pasti karena aku udah masuk grup kelas."

Tatapannya kembali pada kertas di dinding. Malam ini, Dwiki semakin menunjukkan sisi agresifnya.

...***...

Dwiki duduk di bangku kayu yang sudah lapuk di sudut tempat tongkrongan favorit gengnya. Asap rokok mengepul dari bibirnya, mengambang di udara sebelum menghilang. Di sekelilingnya, beberapa teman satu gengnya tertawa dan bercanda, membicarakan berbagai hal—dari balapan liar hingga rencana pesta akhir pekan nanti.

Tapi Dwiki sendiri hanya diam, sesekali menghisap rokoknya dengan tatapan kosong.

"Gila lo, bro. Lo beneran nggak bakal balas tuh anak cewek kurang ajar?" tanya Reno, salah satu temannya.

Dwiki membuang napas panjang, meniupkan asap rokok ke udara. "Biarin aja."

"Biarin aja?" Reno terkekeh. "Lo serius? Dia udah main-main sama lo, bawa motor lo tanpa izin, terus lo biarin gitu aja?"

"Kayak lo nggak punya harga diri, bro," celetuk teman lainnya, Riki, sambil memainkan korek apinya. "Kalau cewek lain, udah gue kasih pelajaran biar kapok."

Dwiki tak langsung menjawab. Dia hanya menekan ujung rokoknya ke asbak, memadamkannya dengan gerakan lambat.

Kenapa gue ngerasa beda sama Vera?

Harusnya dia marah. Harusnya dia langsung cari cara buat balas dendam. Tapi entah kenapa, saat memikirkan gadis itu, yang dia rasakan justru bukan sekadar amarah.

Vera memang nyebelin. Tengil. Sok berani. Tapi justru itu yang membuatnya menarik.

Dwiki tersenyum tipis, menyandarkan tubuhnya ke kursi. "Nggak perlu buru-buru. Gue punya cara sendiri buat beresin ini."

Reno dan Riki saling pandang, lalu mengangkat bahu. "Terserah lo. Yang jelas, kalau lo butuh bantuan, kita siap."

Dwiki hanya mengangguk tanpa ekspresi. Gadis itu berbeda dari cewek-cewek lain yang selama ini dia kenal. Dan entah kenapa, itu membuatnya semakin ingin mengenalnya lebih jauh.

...***...

Saat malam telah larut, Dwiki baru pulang dari tempat tongkrongannya. Dia mengerem motor dengan kasar begitu sampai di depan rumah. Napasnya masih berbau asap rokok yang tadi dia hisap bersama teman-temannya di tongkrongan. Namun, rasa lelahnya langsung menguap saat melihat sosok ayahnya berdiri di depan rumah dengan tangan terlipat di dada dan tatapan penuh amarah.

Dia menghela napas panjang sebelum turun dari motor Vera. Seberapa buruk pun harinya, rumah ini selalu menjadi tempat yang lebih buruk lagi.

"Kamu kalah taruhan lagi dan dapat motor butut seperti itu?" suara ayahnya terdengar dingin, penuh tuduhan.

"Bukan. Ini motor temanku. Tadi gue tambalin bannya."

Pak Dodik mendengus mendengar alasan putranya. "Alasan saja kamu!"

Tiba-tiba telapak tangan kasar itu menghantam pipi Dwiki dengan keras. Kepalanya terhempas ke samping, dan rasa perih segera menyebar di sudut bibirnya yang kini mengeluarkan darah.

Dwiki mengepalkan tangannya erat, mencoba menahan emosinya. Bukan sekali dua kali dia diperlakukan seperti ini. Tapi kali ini, sesuatu terasa berbeda.

"Kalau kamu tidak menurut apa kata Ayah! Lebih baik kamu ikut ibu kamu yang seorang pelacur itu!"

Kata-kata itu menghantam Dwiki lebih keras dari tamparan yang baru saja dia terima. Dia terdiam. Dia bahkan tidak sadar saat ayahnya mengangkat kakinya, bersiap menendang motor yang bukan miliknya.

Refleks, Dwiki menjatuhkan dirinya ke depan, melindungi motor itu dengan tubuhnya.

Brak!

Tubuhnya tersungkur ke tanah, lututnya tergores di atas paving kasar. Rasa sakit menjalar dari lengan dan kakinya, tapi dia tidak peduli.

"Dasar bocah kurang ajar!"

Dwiki tetap diam, hanya mengangkat wajahnya perlahan dengan tatapan penuh amarah. Untuk pertama kalinya, dia menatap langsung pada ayahnya dan menunjukkan bahwa dia tidak takut lagi.

Pak Dodik membuang napas kasar. Dia berbalik dan masuk ke dalam rumah dengan geraman kesal.

Dwiki masih tetap di tempatnya dengan napas yang berat. Darah dari bibirnya menetes ke paving, bercampur dengan debu.

Setelah beberapa saat, dia menghela napas panjang, lalu berdiri perlahan. Matanya menatap motor Vera. Dia menyentuh setangnya, lalu tersenyum miris.

"Vera, lo nggak tahu aja motor lo hampir dihancurin. Kalau beneran, bisa hilang motor gue."

Dengan langkah berat, Dwiki mendorong motor itu ke garasi di samping rumah. Besok pagi, dia harus mengembalikannya dalam keadaan baik. Namun, saat dia masuk ke dalam rumah, kata-kata ayahnya kembali terngiang di telinganya.

"Lebih baik kamu ikut ibu kamu yang seorang pelacur itu!"

Dwiki mengatupkan rahangnya erat. "Gue benci hidup ini."

1
jaran goyang
𝙬𝙤𝙬... 𝙢𝙩 𝙭𝙖𝙣.... 𝙜𝙠 𝙣𝙮𝙖𝙜𝙠𝙖 𝙮𝙖
Anggraheni Novitasari Dewi
lanjut kak
Ayu Ning Ora Caantiikk
saga untung kmu tepat waktu
Salim S
apakah saga dan kawan kawan bisa menolong vera dan dwiki...kita tunggu apakah akan sat set atau berlarut larut sampai episode 30 baru kebongkar semua?sabar...namanya juga cerita tentang balas dendam jadi harus sabar..
ok lanjuuut...
mbok Darmi
semoga novan tertangkap dan dibikin setengah hidup dulu sebelum diserahkan ke polisi, jgn lupa kumpulkan semua bukti penjahat kelamin ini biar lumutan di penjara
olip
lnjut...bcax smbil dag dig dug,,snam jntung thor ..
Soraya
pasti kepergok novan
jaran goyang
𝙖𝙥 𝙠𝙝 𝙢𝙪𝙡𝙪𝙨 𝙠𝙖𝙪 𝙠𝙡𝙪𝙖𝙧 𝙩𝙖𝙪 𝙩𝙙𝙠
jaran goyang
𝙨𝙥𝙧𝙩 𝙣𝙮 𝙞𝙗𝙪 𝙣𝙮 𝙣𝙤𝙫𝙖𝙣 𝙩𝙧𝙡𝙞𝙗𝙖𝙩 𝙟𝙜
jaran goyang
𝙢𝙩 𝙠𝙖𝙪
Ayu Ning Ora Caantiikk
waaah akirnya ktemuu
Salim S
apakah akan mulus..?ooh tidak semudah itu ferguso...pasti akan banyak drama...sebelum semuanya terbongkar6vo terbongkar
Giandra
semoga aman dan Sagara segera datang
Soraya
masih teka teki
mbok Darmi
novan bodoh kelihatan banget dia panik makanya jebak dwiki dia ngga tau vera dan sagara sdh curiga semoga rencana Sagara berhasil membongkar dalang yg menghamili rhea feeling ku ttp novan penjahat kelamin nya berkedok menjaga calon adik ipar ternyata di embat juga
Salim S
sampai bab 23 masih muter muter terlalu berbelit belit tapi masih di tunggu bagaimana akhirnya demi keturunan arsen naya...
Ayu Ning Ora Caantiikk
semoga cepet ktangkp plkunya
Han*_sal
apakah novan??????
Rohmi Yatun
menarik 👍👍💪
Salim S
lanjuuut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!