Sinopsis :
Seakan tak percaya pada hidup yang seolah khayalan. Baru semalam ia tertidur karena kelelahan dan sekarang ia berpindah jiwa ke masa lampau, Chu Wei memasuki tubuh seorang janda berusia 32 tahun yang namanya sama dengan nya, memiliki 3 anak laki-laki yang sudah dewasa. Beruntung di keajaiban masih ada keajaiban, DING! "Sistem Pasar, beli dengan harga murah, jual dengan harga mahal" setidaknya ada sistem yang bisa membantu nya dari kelaparan.
"Ibu mertua saya sangat misterius sekarang, dia selalu mengeluarkan barang-barang secara misterius. Mengapa selalu mengumpulkan sayuran? Darimana uangnya itu datang? Namun saya tidak berani bertanya, asalkan ada makanan untuk di makan, itu sudah cukup."
Note : Slow Update
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RAS( BY.AR), isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 8
Di rumah gubuk Chu Wei.
Gu Yuzi menepuk perutnya yang penuh."Sudah lama sekali perut ini tidak kenyang, saya sangat puas "
"Tapi Bu apakah besok kita masih bisa makan?... "
Chu Wei terdiam, ia berpikir akan ada sisa makanan untuk hari esok. Tapi tanpa sadar mereka menghabiskan semuanya.
Tanpa mengucapkan apapun Chu Wei masuk ke dalam kamar nya. Di sana ia membuka sistem pasar nya.
Ia berencana membeli perhiasan untuk di jual di dunia kuno ini. Ia harus memilih perhiasan yang cocok, agar tidak terlalu mencolok ketika di jual.
[ Jepit rambut emas, berharga 1 tael perak ]
[ Gelang Giok hijau berharga 5 tael perak ]
Harga perhiasan emas maupun Giok berharga perak, ia tahu jika ia menjual nya di dunia ini kemungkinan harga nya akan berkali-kali lipat.
Tapi jika ia mengeluarkan benda bagus ini, bagaimana ia menjelaskan nya? Sudahlah, bukankah mereka disini menurutinya?
[ DING! Berhasil membeli Jepit rambut emas berharga 1 tael perak ]
[ DING! Berhasil membeli gelang Giok ungu seharga 5 tael perak ]
Chu We membungkus kedua perhiasan tersebut menggunakan kain putih. Setelah nya ia keluar dari kamar.
Chu Wei duduk kembali di tempat semula.
Tangan nya terulur mengeluarkan kain putih tadi.
"Ini adalah barang berharga peninggalan Ayah kalian" Alibi Chu Wei memulai perkataan nya.
Mata anak-anak melebar ketika melihat dua perhiasan berharga itu. Mereka pikir tidak ada barang berharga di rumah, karena telah di berikan kepada keluarga Chu. Tapi ternyata masih ada gelang Giok dan jepit rambut emas.
Namun mendengar ucapan Chu Wei jika ini adalah barang terakhir peninggalan Ayah mereka, mereka menjadi sangat emosional.
Mereka memiliki kesan baik kepada Ayah mereka, meskipun saat itu Ayah mereka meninggal dan Gu Yuzi masih berusia dua tahun. Ia sudah pernah merasakan kehangatan Ayahnya meskipun hanya sekali.
"Saya berpikir untuk menjualnya ke kota besok untuk memenuhi kebutuhan kita semua." Ucap Chu Wei.
Mata anak-anak memerah. Ini adalah peninggalan terakhir Ayah mereka, dan jika di jual maka tidak ada yang tersisa.
"Namun saya sangat tidak rela, ayo jual salah satu di kota besok." Putus Chu Wei.
Anak-anak mau tak mau mengangguk. Mereka berharap mereka punya uang kelak dan akan membeli kembali peninggalan Ayah mereka yang akan mereka jual.
"Gu Zhi kamu akan pergi dengan saya besok, sisanya tetap di rumah dan lakukan pekerjaan seperti biasa." Ucap Chu Wei.
Dengan begini sudah di putuskan, besok ia dan Gu Zhi akan ke kota untuk menjual salah satu perhiasan ini dan akan kembali dengan membawa barang untuk kebutuhan sehari-hari.
Keesokan harinya.
Chu Wei dan Gu Zhi berangkat menuju kota dengan menggunakan grobak sapi.
Grobak sapi milik Samo adalah alat transportasi umum di desa. Penduduk desa akan naik gerobak menuju kota dan membayar 1 koin tembaga sebagai bayaran.
Di pagi hari ini tidak hanya ada Chu Wei dan Gu Zhi, tapi masih ada beberapa Ibu-ibu yang akan pergi ke kota. Mereka semua bercengkrama, namun Chu Wei hanya diam. Ia bersyukur tidak ada yang mengajak mengobrol karena pemilik tubuh adalah orang yang memiliki reputasi buruk.
"Tahun lalu ada wabah belalang, menyebabkan hasil panen buruk sehingga tidak ada makanan untuk kita. "
"Ya, dan sekarang terjadi bencana kekeringan yang panjang. Sangat sulit air! "
"Semoga musim kemarau ini segera berakhir dan hujan tiba"
Ibu-ibu desa mengeluh kan bencana tahun lalu dan sekarang yang mereka lalui. Benar-benar terasa berat.
Chu Wei hanya mendengarkan, 'wabah belalang? ' pikirnya. Ia tidak pernah melihat secara langsung seenaknya apa wabah belalang.
Beberapa waktu berlalu mereka sampai di kota. Mereka membayar satu sen lalu mulai berpencar.
Chu Wei berjalan menuju toko perhiasan yang tidak terlalu ramai pembeli.
"Tunggu di sini" Ucap Chu Wei pada Gu Zhi dan di turuti nya.
Chu Wei masuk ke dalam, hari ini ia memakai pakaian terbaiknya. Walaupun pakaian terbaik, tapi masih ada beberapa tambalan.
Chu Wei menghampiri kasir dan menunjukkan gelang Giok nya.
"Bos, saya ingin menjual gelang Giok."
Penjaga kasir terkejut melihat Giok yang bersinar indah. Ia pamit sebentar untuk memanggil pemilik toko.
Tidak lama kemudian pemilik toko datang dengan wajah serius.
"Saya mendengar anda ingin menjual gelang Giok, coba saya lihat"
Penjaga toko itu melihat gelang Giok dengan seksama.
"Gelang ini terlihat murni dan bersinar cerah, darimana anda mendapatkan nya?" Tanya pemilik toko.
"Gelang ini adalah warisan turun temurun dari keluarga saya. Di musim kemarau ini keluarga kami sangat miskin dan tidak memiliki makanan. Jadi aku dengan terpaksa harus menjual barang ini"
Tentu saja ia harus menambahkan kebohongan, jika begitu tidak akan ada yang percaya orang desa memiliki perhiasan yang begitu indah dan murni.
"Giok ini sangat cantik dan murni, dapat di jual dengan harga bagus. Namun anda tidak memiliki surat sah untuk gelang Giok ini, maka kami tidak bisa memberikan harga terlalu besar."
Chu Wei diam. Ia memang sudah berpikir akan hal itu, namun jika harga yang di tawarkan pemilik toko rendah maka ia tidak akan menjualnya.
"Begini, aku hanya bisa membeli gelang ini dengan 50 teal! Tidak bisa lebih! "
Walaupun Chu Wei percaya jika Giok ini akan berharga beberapa kali lipat dari harga yang ia beli, namun ia tak bisa percaya jika harganya 10 kali lipat, bahkan itu harga terendah!
Chu Wei terlihat tenang. "Baik, sepakat! "
Pemilik toko menghitung uang lalu membayar nya pada Chu Wei.
Chu Wei berjalan keluar, Gu Zhi menunggu di luar. Ia langsung bereaksi ketika Ibunya keluar.
"Bagaimana bu? Apakah dapat terjual? "
"Ya, gelang itu terjual dengan harga tinggi"
Meskipun tak tahu seberapa besar, namun ia merasa lega.
"Kamu ke toko kelontong dan beli lah panci besar, aku akan ke toko pangan. "
Chu Wei memberi uang lalu mereka pergi.
Toko bahan pangan.
Terdapat banyak biji-bijian yang di jual di toko ini, tak hanya biji-bijian ada juga beberapa bumbu masak.
Chu Wei tiba, saat ia akan masuk ia mendengar percakapan di dalam.
"Harga nya terus naik! 1 kati millet jagung berharga 10 koin tembaga, biji halus(beras) berharga 15 koin per kati dan biji-biji kasar 8 koin tembaga per kati nya. Aku hanya mampu membeli 1 kati biji millet dan 3 kati biji kasar!"
Para wanita mengeluhkan harga yang terus naik. Padahal bulan lalu harga biji kasar hanya 5 koin, sekarang naik 3 koin, benar-benar mahal!
Langkah kaki Chu Wei mundur kembali. Ia berjalan mencari gang kosong lalu mulai membuka mal sistem.
semangat terus ya buat ceritanya Thor 💪😊👍
semangat yah
semangat ya buat ceritanya Thor 💪😊👍