Kisah seorang gadis bernama Selina yang terpaksa harus menikah dengan seorang pria tampan nan kaya yang bernama Lazuardi, menikah bukan karena cinta melainkan karena terjadinya sebuah accident yang tak terduga menimpa keduanya.
Akankah mereka bahagia...akankah mereka dapat membina rumah tangga seperti yang di harapkan setiap orang...????
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ennita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 4
❤️ Happy Reading ❤️
''Eh Sel, besok ikut enggak?'' tanya Nanda saat mereka berdua sedang berjalan bersama menuju lobi perusahan untuk pulang karena hari sudah menunjukkan waktu pulang kantor.
''Ikut kemana?'' tanya Selin.
''Ish...pasti lupa...'' sahut Nanda. ''Nona Selina yang cantik...besok malam itu kita ada acara tahunan perusahaan.'' sambungnya lagi.
''Eh iya kah...'' kata Selin.
''He'em.'' jawab Nanda. ''Bagaimana kalau kita mampir beli gaun dulu buat besok?'' usulnya.
''Boleh juga, aku juga gak ada gaun yang bagus...sudah lama gak beli gaun.'' jawab Selin.
''Oke...let's go.'' seru Nanda.
Mereka berdua pun akhirnya pergi menuju kesalah satu mall terbesar disana yang kebetulan juga jaraknya tak terlalu jauh dari kantor Nanda dan Selin.
Mereka berdua memutuskan untuk membeli satu buah gaun lengkap dengan semua aksen pendukungnya, seperti haigh heels serta tas dan aksesoris lainnya yang sekiranya cocok untuk id padi padankan dengan model serta warna gaun mereka.
''Heum...jadi boros deh...pengeluaran membengkak.'' gerutu Selin saat melihat struk belanjaannya sambil duduk di salah satu tempat makan siap saji yang ada di mall.
Sebuah food court yang yang ada lambang gambar kakek tuanya...makan yang termasuk dalam katagori masuk di segala kalangan dan usia.
Terlahir bukan dari keluarga kaya, terlebih lagi dengan tak adanya orangtua...membuat Selin memang sedikit perhitungan dengan yang namanya pengeluaran.
Dia harus pintar dalam memilih mana yang lebih menjadi prioritasnya, bukan hanya karena kesenangannya semata...karena cari uang itu susah...itulah yang selalu dia katakan.
''Ya ampun Sel...sesekali ini...perhitungan banget.'' kata Nanda sang sahabat.
Sahabat satu-satunya semenjak beberapa bulan ini dirinya keterima kerja di perusahaan CB...alias Cakrabuana.
''Lagian ini juga untuk menunjang penampilan kita nanti di di acara perusahan.'' sambung Nanda. ''Hem aku jadi sudah tak sabar...'' gumamnya lagi. ''Pasti banyak pria-pria tampan dan tajir di sana.'' imbuhnya.
''Cih genit.'' cibir Selin menanggapi sang sahabat dan sedetik kemudian mereka tertawa bersama.
❤️❤️❤️❤️❤️
''Wih ada uang yang habis borong nih...'' kata Dela ketika melihat adik ipar satu-satunya pulang dengan membawa beberapa tentengan paper bag di tangannya. ''Tumben...'' sambungnya lagi.
''Terpaksa kak.'' sahut Selin sambil mendudukkan dirinya di salah satu sofa ruang keluarga dimana kakak ipar, ponakan serta pengasuh sang ponakan berada berada saat ini, kalau Satria jangan di tanya...bapak satu anak itu masih berada di minimarket miliknya hingga pukul sembilan malam.
''Gimana maksudnya?'' tanya Dela sambil menatap ke arah Selin.
''Ya terpaksa karena besok malam ada acara tahunan perusahan dan para karyawan dari berbagai divisi yang ada di perusahaan pusat wajib datang.'' jawabnya. ''Sudah ah...aku mau ke kamar dulu kak.'' pamitnya. ''Oh iya ini buat Sena sayang...'' kata Selin dengan meletakan satu paper bag berisi makanan berlogo kakek tadi.
''Wah...ayam kremes...terimakasih onty.'' ucap Sena begitu melihat apa yang di beri sang onty.
''Sama-sama sayang'' sahut Selin.
❤️❤️❤️❤️❤️
Keesokan harinya karena hari sabtu, jadi para karyawan hanya bekerja sampai pukul dua siang saja.
Di tambah nanti malam akan adanya acara sehingga membuat mereka berbondong-bondong untuk segera pulang dan mempersiapkan penampilan terbaik mereka nanti malam.
''Bagaimana persiapan acara nanti malam Bob?'' tanya Lazuardi pada sang asisten untuk memastikan semuanya berjalan dengan baik.
Karena acara tak hanya di hadiri oleh para staf karyawan melainkan juga para kolega penting termasuk orang tua Ardi sendiri.
Acara tahunan ini sebenarnya adalah acara ulang tahun perusahan Cakrabuana.
''Semuanya sudah siap bos dan di pastikan aman terkendali.'' sahut Boby.
''Bagus...aku gak mau kalau sampai ada kesalahan sekecil apapun itu.'' timpal Lazuardi lagi yang memang orangnya bisa di bilang perfeksionis.
''Baik bos...nanti akan saya pastikan kembali.'' kata Boby.
Singkat cerita...malam telah tiba...ballroom salah satu hotel ternama milik keluarga Cakrabuana telah di sulap sedemikian rupa untuk acara malam ini.
Papan bunga pun sudah berderet dengan rapi memenuhi jalan serta halaman hotel yang merupakan ucapan dari berbagai divisi dari berbagai cabang perusahan juga dari para kolega bisnis Cakrabuana....eith bahkan ada dari para pejabat juga orang nomor satu dan dua di kota itu juga nomor satu dan dua di negri ini.
''Selin...'' seru Nanda sambil melambaikan tangannya ketika melihat sang sahabat baru turun dari mobil tepat di depan lobi.
''Hai...'' seru Selin yang juga melambaikan tangannya.
''Naik kendaraan online?'' tanya Nanda.
''Enggak, itu tadi aku di anter sama kakak.'' jawab Selin.
''Wah kenapa gak di ajak turun...kan aku pengen kenalan.'' sahut Nanda yang hanya tau kalau kakak Selin itu laki-laki.
''Ish...awas aja kamu...kakak aku itu sudah punya anak sama istri tau.'' kata Selin.
''Yah pupus sudah harapan buat jadi kakak ipar seorang Selina Azura.'' kata Nanda yang di buat sedramatis mungkin.
''Lebay ah.'' kata Selin. ''Masuk yuk...'' ajaknya.
Mereka berdua pun melenggang masuk. Selin yang mengenakan dress yang panjang sampai sedikit di bawah lutut dan berwarna hitam semakin membuatnya tampil cantik dan elegan...oh jangan lupakan rambut hitam legamnya yang panjang sepunggung...di urai dan sedikit di buat curly serta di beri aksen aksesoris jepit rambut di bagian agak samping...semakin membuatnya terlihat cantik, apalagi di tunjang dengan tubuh yang ramping.
Karena hari bertambah malam...acarapun segera di mulai. Tapi sayang...Selin yang baru kembali dari kamar mandi pun tak dapat melihat sosok sang Presdir saat memotong kue ulang tahun perusahaan serta memberikan sambutan, karena Selin dan Nanda mendapatkan tempat di belakang sehingga terhalang oleh para tamu yang lain.
Sedikit kecewa sih...tapi yah mau bagaimana lagi, mereka berdua cuma bisa berharap semoga nanti selama acara masih berlangsung mereka mendapatkan kesempatan untuk melihat sosok sang Presdir.
Saat acara berlangsung...tanpa ada yang tau...ternyata ada seseorang yang ingin menjebak serta menghancurkan sosok Lazuardi Cakrabuana.
Sosok yang sangat iri dengan semua yang ada pada seorang Lazuardi Cakrabuana.
''Berikan minuman ini padanya.'' kata sang pria pada salah seorang pelayan yang sudah di bayarnya.
Tanpa curiga...Lazuardi yang memang merasa haus dan tenggorokannya kering akibat terlalu banyak berbincang dengan para pengusaha lain yang hadir, membuatnya langsung menegak minuman yang di sajikan pelayan tadi di depannya.
''Kamu akan hancur malam ini tuan muda Cakrabuana...'' katanya sambil terus memandang ke arah target yang sedari tadi telah di incarnya.
Sedangkan Selin yang hendak mengambil minumannya tak sengaja mendengar apa yang di bicarakan pria tadi.
Bugh
Pyaar