Sovia dan Angga baru menikah beberapa Minggu, ayah Angga kemudian menikah dengan seorang wanita yang usianya sana seperti Angga. pernikahan Sovia di penuhi kebahagiaan, namun setahun setelah itu tiba-tiba banyak kejadian yang mencurigakan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon shafrilla, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Adi dan Shofia ke perusahaan.
Beberapa hari kemudian.
Pagi itu di perusahaan Wijaya Sofia sudah pergi ke perusahaan bersama dengan Adi yang ditemani oleh Wati. Angga dan Inggrid tidak tahu mengenai Sofia dan Adi yang sekarang mulai kembali aktif di perusahaan, di kantor pribadi milik Adi pria itu meminta Sofia untuk menangani beberapa laporan keuangan perusahaan. Karena menurut beberapa info yang diterima oleh Adi, di perusahaannya sekarang ini banyak yang melakukan penggelapan dana perusahaan. Hal itu membuat Adi semakin mengkhawatirkan kondisi perusahaan miliknya.
Di kantor tempat Angga bekerja pria itu nampak melihat beberapa laporan yang ada di meja kerjanya. "Oh ya, di mana laporan keuangan yang aku minta?" tanya Adi kepada kepala bagian keuangan perusahaan.
"Laporan keuangan?" tanya kepala bagian keuangan perusahaan.
"Iya, di mana laporan yang aku minta waktu itu?" Angga kembali bertanya.
"Lho, bukannya laporan keuangan sudah diminta oleh Tuan Adi." jawab kepala bagian keuangan.
"Diminta oleh ayahku? maksudnya?" tanya Angga yang sedikit bingung.
"Iya Tuan, sudah beberapa hari ini Tuan Adi kembali aktif di perusahaan. Tuan Adi juga membawa orang kepercayaannya untuk melakukan beberapa perjanjian kerjasama dengan dua pengusaha." jawab kepala bagian keuangan.
"Tunggu sebentar, apa yang kamu maksudkan?" Angga seolah tidak percaya dengan apa yang dikatakan oleh kepala bagian keuangan.
"Iya tuan, yang Saya dengar Tuan Adi kembali mengambil kekuasaan perusahaan ini." jawab kepala bagian keuangan yang bisa melihat kalau Angga benar-benar sangat terkejut.
Melihat dari reaksi yang ditunjukkan oleh Angga, pria itu nampak tidak tahu apapun mengenai sang ayah yang kembali aktif di perusahaan. Karena yang Angga tahu kalau ayahnya masih belum bisa berjalan bahkan dia masih membutuhkan bantuan kursi roda untuk pergi ke manapun.
"Di mana ayahku?" tanya Angga.
"Tuan Adi berada di kantornya, Tuan." jawab kepala bagian keuangan yang kemudian pergi dari tempat itu.
Angga segera pergi ke tempat Adi, karena kabar yang di berikan oleh kepala bagian keuangan membuat Angga sangat terkejut. Dia segera bergegas untuk mencari tahu mengenai kabar itu. Saat berada di depan kantor Adi, Angga sedikit merasa cemas. Dia segera mengetuk pintu kantor Adi kemudian masuk ke dalam.
"Ayah." panggil Angga.
Adi yang sedang memeriksa beberapa berkas, dia menatap putranya. "Angga, duduklah." suruh Adi.
"Ayah, apa yang terjadi? Kenapa ayah sudah berada di perusahaan?" tanya Angga.
Beberapa berkas yang ada di tangannya langsung diletakkan oleh Adi, pria itu menatap putranya kemudian tersenyum. "Memangnya kenapa aku tidak boleh berada di perusahaan ku, Angga? Aku sudah lebih baik dan ayah tidak betah berada di rumah. Karena itu Ayah lebih memilih untuk berada di perusahaan agar pikiran Ayah lebih rileks." jawab Adi.
Angga tidak bisa mengucapkan apapun, entah mengapa tiba-tiba ayahnya ingin kembali memegang tampuk kekuasaan perusahaan kembali, hatinya sedikit bergejolak namun dia tidak mungkin mengatakan tidak. Angga kemudian duduk dengan begitu tenang dan berusaha untuk meminta penjelasan kepada sang ayah.
Sesaat kemudian pintu kantor Adi mulai terbuka, seorang wanita memasuki kantor itu dengan senyum yang terlihat lebar bersama salah satu rekan bisnis mereka.
"Kami akan bekerja sama dengan anda sebaik mungkin, Tuan. Semoga kita tidak saling mengecewakan dan semoga kerjasama ini menguntungkan dua belah pihak." ucap Sofia.
Mendengar suara yang begitu familiar itu seketika Angga mendongakkan kepalanya, dia menatap sang istri yang berada di kantor sang ayah. Penampilannya begitu memukau, terlihat begitu cantik dengan balutan celana panjang juga kemeja berwarna sedikit pink.
"Semoga kita akan memulai hubungan yang lebih menguntungkan ke depannya, aku tidak pernah menyangka kalau nyonya Sofia begitu pandai." puji salah satu pengusaha.
"Tentu saja putriku itu sangat pandai, Tuan. Dia juga menangani kerjasama dengan Tuan Kemal." ujar Adi.
"Apa yang kamu lakukan di sini sayang?" tanya Angga ketika melihat sang istri berada di kantor ayahnya juga bersama salah satu pengusaha.
"Kamu ada di sini mas?" Sofia berbalik bertanya. walaupun dalam hati dia suka ketika melihat raut wajah terkejut dari suaminya.
"Tentu saja aku ada di sini sayang, aku kan yang memegang perusahaan ini." jawab Angga.
Adi nampak tersenyum saat mendengar jawaban yang diucapkan oleh Angga, memegang kekuasaan? entah mengapa bibir Adi nampak sedikit tertarik dengan begitu banyak ejekan di dalamnya.
"Oh ya, terima kasih karena tuan sudah menandatangani perjanjian ini, karena Tuan tahu kondisi saya seperti ini.. untuk segala urusan perusahaan akan diawasi penuh oleh putri saya." ucap Adi.
"Baiklah kalau begitu, Tuan. Terima kasih dan semoga kerjasama ini memajukan dua perusahaan." jawab si pengusaha yang kemudian pergi dari kantor Adi.
Setelah pengusaha itu pergi Angga nampak sedikit tidak percaya dengan perkataan yang diucapkan oleh ayahnya. "Apa maksud Ayah? kenapa ayah kembali mengambil keputusan?" tanya Angga.
"Apa yang terjadi denganmu Angga, ini adalah perusahaan ayah, ayah mengambil keputusan atau memberi keputusan itu adalah hak Ayah. selama Ayah masih bernafas dan ayah masih bisa berjuang, maka ayah akan selalu berdiri di perusahaan ini." kata Adi.
Sofia yang berdiri bersama dengan ayah mertuanya membuat Angga sedikit kebingungan, namun ada perasaan yang tidak nyaman ketika ayahnya mulai mengambil alih seluruh kepemimpinan di perusahaan Wijaya.
"Oh ya Angga, mulai saat ini Sofia yang akan memantau seluruh perusahaan milik Ayah, sebagai direktur utama kamu harus melaporkan semua yang ada di perusahaan ini kepada Sofia. Jadi aku minta kamu bekerja sama lah dengan istrimu." ujar Adi.
Angga masih berusaha untuk mencerna setiap perkataan ayahnya, tiba-tiba saja seluruh kekuasaan yang dia miliki tiba-tiba tergantikan oleh istrinya. Inggrid yang berada di salah satu ruangan, dia juga baru mengetahui kalau Adi kembali memegang kekuasaan perusahaan dan dia juga kembali aktif di perusahaan. Setelah mendengar kabar itu Inggris bergegas mencari keberadaan Angga, namun ketika dia berada di kantor Angga pria tidak ada di sana.
Salah satu karyawan mengatakan kalau Angga pergi ke ruang komisaris perusahaan, itu artinya Adi Angga berada di kantor Adi. ketika Inggrid membuka pintu kantor itu betapa terkejutnya wanita itu saat melihat Adi berada di sana bersama dengan Sofia juga Angga.
"Sayang apa yang kamu lakukan di sini?" tanya Inggrid.
"Kamu bertanya padaku sayang?" Adi berbalik bertanya.
"Tentu saja sayang aku bertanya padamu." jawab Inggrid.
"Karena aku benar-benar bosan berada di rumah dan kondisiku sudah lebih baik, walaupun aku tidak bisa berjalan normal jadi aku memutuskan untuk kembali ke perusahaan. Aku tidak ingin terus-menerus terpuruk di rumah dengan segala kebosanan yang ada di otakku." jawab Adi.
Inggrid langsung menatap Angga setelah itu dia menatap Sofia yang juga berada di tempat itu. "Lalu, kenapa Sofia juga berada di perusahaan ini, sayang?"
"Oh ya, mulai sekarang dia akan menjadi wakil dari komisaris perusahaan ini, dia bertugas untuk memantau seluruh pekerjaan dari para karyawan dan juga kalian." jawabnya. Adi bisa melihat raut wajah kecewa dari Putra dan istrinya yang telah berkhianat itu.
*Bersambung*
terima kasih atas dukungannya semoga kalian senang dengan novelku ini. jangan lupa baca novelku yang lain.
*istri barbar bos mafia*
*My sugar Daddy.
*Sugar baby tuan muda lumpuh*