Gettato Nel Passato

Gettato Nel Passato

Bab 1

"Gu Zhi, Ibu, Ibu sepertinya telah kehilangan napas! "

"Ibu, Anakmu tidak berbakti!! "

Di telinga wanita tua itu terdengar ratapan.

Chu Wei tiba-tiba membuka matanya.

Dia melihat satu orang pria muda, dua orang pria dan dua wanita sedang berlutut di depan tempat tidur. Berusia kurang lebih Tiga puluh dua tahunan. Bagaimana orang setua mereka bisa memanggilnya Ibu?

Dia perempuan yang belum menikah atau bisa di katakan perempuan lajang walaupun umur nya sudah tiga puluh dua tahun, bagaimana bisa melahirkan putra dan putri sebesar itu!

Pada saat ini sebuah ingatan tiba-tiba muncul di pikiran nya, bagaikan kaset kusut yang terus berputar.

Chu Wei terkejut hingga ia seakan ingin melompati dari tempat tidur nya.

Sungguh aneh, ia seorang CEO pemilik perusahaan besar dan sedang di masa jayanya justru melakukan perjalanan kembali ke masa lalu memasuki tubuh janda anak tiga berusia tiga puluh dua tahun.

Pemilik tubuh juga memiliki nama dan usia yang sama dengan nya. Menikah dini dan melahirkan tiga orang anak laki-laki. Di depan dirinya adalah anak laki-laki tertua bernama Gu Zhi dan menantu perempuan tertuanya bernama Wu Hua Ning. Di belakang mereka anak kedua nya bernama Gu Mao dan menantu perempuan kedua nya bernama Man Yue. Dan di sisi anak kedua ada anak ketiga nya bernama Gu Yezi.

Dengan kata lain ia melewati kan pernikahan dan memiliki anak dan menjadi Ibu mertua. Menantu tertua sepertinya sedang hamil jadi dalam beberapa bulan Chu Wei akan menjadi nenek.

Suara ratapan itu membuat nya pusing terlebih Gu Zhi mengguncang tubuh nya membuat nya lebih pusing.

"Bu, Bu bangun! "

Banyak orang yang menyaksikan hal itu di depan rumah nya.

"Kakak ipar Gu kembali ke rumah orang tua nya untuk meminjam makanan, tetapi ketika dia kembali kepalanya mengeluarkan banyak darah sehingga mungkin ia akan mati."

"Kakak ipar Gu memberikan semuanya kepada keluarga Ibunya, tapi keluarga Chu terlalu tidak berperasaan! "

"Kakak ipar Gu bukan orang baik. Kehidupan keluarga nya saja sangat buruk, tapi masih bisa mensubsidi kepada keluarga orang tua nya."

Orang-orang di luar berteriak. "Kakak ipar Gu." Membuat kepala Chu Wei benar-benar sakit dan hampir memuntahkan seteguk darah.

Dia adalah gadis perkotaan yang cantik di zaman modern. Banyak pelamar dari umur dua puluh sampai delapan puluh an yang datang kepada nya. Tapi sekarang, ia di panggil Kakak ipar!

Itu saja, tapi pemilik tubuh asli tetap lah orang yang di benci nya. Sarkastik dan pemalas.

Ternyata dia tidak baik kepada Ibu mertua nya, dan jahat kepada anak dan menantunya. Setelah suaminya tewas di medan perang, ia membuat keributan besar di rumah Ibu mertua nya tentang pemisahan nya demi mengamankan uang nya, yang menyebabkan kegemparan pada saat itu.

Setelah berpisah rumah dengan Ibu mertuanya, ia mensubsidi kan semua uang nya yang ia dapat dari tewas nya suami di medan perang ke rumah orang tua nya.

Namun kini ia pulang ke rumah orang tua nya dan kembali dengan kepala berlumuran darah sehingga menjadi lelucon besar di desa.

Chu Wei membuka matanya dengan pelan dan tenang.

"Bu! Kamu akhirnya bangun! "

Gu Zhi menangis lebih keras.

Chu Wei menghelai napas, tidak peduli betapa ia buruk kepada anak-anak nya, ia tetaplah Ibu kandung mereka.

Dia berbicara dengan suara serak."Tutup pintu nya"

Orang-orang yang menonton di luar sangat berisik hingga membuat telinga nya sakit. Menantu perempuan tertua menyadari pintu nya tidak tertutup dan segera berdiri dan menutup pintu halaman. Kerumunan yang menyaksikan pun perlahan-lahan bubar.

Baru pada saat itu Chu Wei punya tenaga untuk melihat seisi rumah nya. Rumah nya berdinding lumpuh, berlantai tanah, dan beratap jerami. Banyak kebocoran di mana-mana.

Putra dan kedua menantu nya bertubuh kurus, mengenakan pakaian kasar yang compang-camping serta sandal jerami di kaki mereka.

Krauk.. Krauk...

Chu Wei mendengar perutnya keroncongan.

Dia telah hidup dua puluh delapan tahun dan tidak pernah merasa lapar. Ini pertama kalinya ia merasa lapar.

Wu Hua Ning dengan hati-hati berkata."Bu saya menggali beberapa sayuran liar pagi ini, saya akan memasaknya untuk Ibu"

Ibu mertuanya akan memarahi nya jika ia tidak senang, maka daripada menunggu untuk di marahi lebih baik ia melakukan sesuatu.

Ada tiga kamar di rumah ini, satu di tempati oleh anak tertuanya dengan istrinya, satu lagi di tempati anak keduanya bersama istrinya dan satu lagi di tempati dirinya sendiri. Sementara anak terakhir akan menggelar jerami untuk tidur di luar kamar.

Wu Hua Ning mengambil segenggam sayuran liar dan memasak nya dengan tepung soba untuk di jadikan pasta yang merupakan jatah makan harian keluarga. Musimnya tidak bagus dan tidak ada panen di ladang, keluarga ini makan sayuran liar setiap hari.

Dia atas kompor terdapat panci besar berlubang, sehingga makanan harus di masak miring agar tidak bocor.

Tidak lama kemudian semangkuk besar pasta sayuran liar di bawa ke meja kayu.

Pasta hitam dan sayuran berwarna hijau tua di hidangan kan di atas meja terlihat tidak menggugah selera.

Chu Wei benar-benar lapar, jika tidak ia tidak akan melihat makanan ini.

Ia mencicipi nya.

Rasanya sangat pahit, tidak ada garam dan pasta nya terbuat dari bubuk yang tidak di ketahui rasa nya. Rasanya ada sekam yang akan menggores tenggorokan ketika di minum dan Chu Wei tidak bisa menelan nya sama sekali.

Namun ketika dia mendongak ia melihat putra dan menantu nya menatap mangkuk pasta ini dengan menelan ludah.

Apa yang tidak bisa di telan nya sebenarnya adalah hal yang utama bagi orang-orang di zaman ini untuk bertahan hidup.

Chu Wei meletakkan mangkuk itu di atas meja.

Tindakan ini membuat menantunya menatap gemetar. Ibu mertuanya yang diam saja sungguh membuat nya takut. Lutut nya hampir jatuh ke tanah.

Chu Wei menggerakkan sudut mulut nya.

Dia tidak melakukan apapun tapi menantunya sudah ketakutan seperti melihat hantu. Berapa banyak kejahatan yang pemilik tubuh asli lakukan di rumah ini?

Chu Wei bangkit dari tempat tidur dan berkata dengan terus terang."Saya tidak nafsu makan, kalian bisa makan sendiri."

Chu Wei bangkit dan berjalan keluar rumah.

Wu Hua Ning panik." Gu Zhi, Ibu, Ibu ini... "

"Ibu mengizinkan kita makan, jadi ayo makan"

Gu Zhi mengambil mangkuk besar pasta lalu membagi nya menjadi lima mangkuk kecil untuk di berikan kepada yang lainnya.

Terpopuler

Comments

MommyRea

MommyRea

Hadir Thor... baru mampir ini..awal yg berkesan.. akan saya baca maraton... semangat ya Thor.💪..like subscribe vote komen.... bertebaran...😀😊

2025-01-24

0

RJ 💜🐑

RJ 💜🐑

awal yang menarik semoga semangat buat karyanya

2024-12-01

1

⍣⃝🦋𝕰𝖑𝖑𝖊 ღೋ─⁰⁹─

⍣⃝🦋𝕰𝖑𝖑𝖊 ღೋ─⁰⁹─

semoga sang ibu membawa perubahan buat kehidupan mereka

2025-01-20

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!