NovelToon NovelToon
Penjagaku Kalong Wewe

Penjagaku Kalong Wewe

Status: sedang berlangsung
Genre:Epik Petualangan / Kumpulan Cerita Horror
Popularitas:1.9k
Nilai: 5
Nama Author: Ncess Iren

Beberapa belas tahun yang lalu, di kota bilangan depok telah hilang seorang anak kecil, disebuah hutan bambu. Ternyata anak tersebut disembunyikan kalong wewe, syukurnya di balikin lagi pada ibunya.

Setelah pemuda itu menginjak remaja, diusia 16 tahun dia menjelma menjadi pemuda yang gagah dan memiliki kelebihan. Bahkan memiliki wajah yang mirip sang pangeran, kalong wewe yang telah bertobat dan berubah wujud menjadi putri raja yaitu bernama Sekar Kencana berjanji akan selalu menjaganya.

Namun imam ditugaskan oleh Ki Sabdo untuk mencari 3 anak manusia, yang memiliki kelebihan sepertinya.

Dapatkah imam bertemu ketiga orang tersebut?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ncess Iren, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Setiap Hari Diintipin Kunti

Tiba_tiba tubuh imam melayang sejengkal dari lantai, dan seperti ditarik mendekat kearah kakek tersebut. Beberapa detik kemudian imam, sudah berada disampingnya.

"Wajahmu memang mirip sekali dengan putraku, jaga tirta. pantas saja sekar kencana, berniat sekali untuk memilikimu ngger... katanya dengan suara yang lembut.

"Maaf kalau tidak sopan, tapi siapakah gerangan kakek dan gadis itu? mengapa saya juga dilibatkan... ujar imam penasaran, dan memberanikan diri untuk bertanya.

"Aku adalah kakek moyangmu, dari ratusan tahun yang lalu. Terpaksa aku muncul disini untuk mengembalikan menantuku, sekar kencana yang telah di butakan oleh dendam untuk kembali ke jalan Allah. Cukup lama aku mengawasinya, yang terkadang membuat resah manusia. Dengan ulahnya menjadi mahluk yang kalian sebut kalong wewe, sekarang sudah waktunya aku kembali ke alamku sekaligus membawa sekar pulang... Terang ki suta panjang lebar.

"Tunggu ki suta,.. kata sekar kencana sambil setengah bersujud.

"Bangunlah cah ayu, sujudlah hanya kepada Allah swt bukan dihapanku.. ucap ki suta. lalu sekar pun berdiri dengan sedikit meringis, mungkin nampaknya luka dalam akibat pukulan ki suta masih berbekas.

"Ampuni aku ki, aku mohon izinkan aku untuk mendampinginya. Dan menuntun pemuda itu, karena sempat menerawangnya. Di masa depan akan ada banyak kesulitan yang ia hadapi, terutama karena mata batinnya yang sudah terbuka saat ini. Akan sulit baginya yang masih muda, untuk menerima perubahan itu.. kata sekar sambil tertunduk.

Ki suta tampak tertegun sambil memainkan jenggot panjangnya yang memutih, beliau menatpku aku pun menunduk rasanya segan sekali untuk membalas tatapannya.

"Kamu memang istimewa, baiklah aku izinkan. Kau untuk mendampingi keturunanku, karena aku yakin kau tidak bodoh untuk mengelabuiku.. ucap ki suta, sambil melirik ke arah tasbih yang melingkar lehernya.

Sekar kencana tertunduk.

"Mohon eyang boleh saya tahu apa arti matabatin? tanya saya menyela.

"Kelak sekar kencana yang akan menjelaskannya, kepadamu ngger waktuku sudah cukup sampai disini. Sebelum aku pergi terimalah hadiah kecil dariku, ki suta menepuk bahu imam sekali replek imam menangisnya. Bahu imam terasa sangat panas, namun seetelahnya berubah menjadi sedingin es ki suta tersenyum.

"Suatu saat kau bisa menggunakannya untuk membela diri, jika sedang dalam kesulitan ngger. Cukup sebut saja nama jaga tirta, karena tasbih milik putraku sudah tertanam ditubuhmu.

Imam mencoba melirik bahunya, memang terlihat ada jejak ada sebuah benda melingkar disana.

"Aku undur diri sekar kencana, aku titip keturunanku kepadamu Assalamualaikum... ucap ki suta sebelum menghilang.

"Walaikumsalam.. jawab kami serentak.

"Apa yang harus aku lakukan disini sekarang? tanyaku, gadis itu tersenyum genit dan berjalan ke arahku.

"Masih ada beberapa waktu sebelum aku mengembalikanmu imam, tidak ada salahnya kan kita lanjutkan permainan kita yang tadi sempat tertunda.. kata sekar dengan wajah menggoda sambil menggigit ujung bibirnya.

"Ogah.. teriak imam dengan suara kencang.

"Abang bangun... teriakan ibuku, memaksa aku untuk membuka mata badanku terasa sedikit lemas.

"Imam.. teriaknya lagi sambil menggedor gedor pintu, kamar imam.

"Iya bu.. balasku dengan teriakan juga. dengan sedikit malas imam berjalan ke arah pintu, dan membukanya perlahan. Ku lihat wajah ibu yang masih berdiri di depan pintu, dengan raut muka yang sedikit masam langsung membuka mataku. bakalan apes jika pagi_pagi udah cari masalah, sama orang yang ku sayangi itu.

"Ayah, ibu dan ayu mau sholat di musholla. Kamu sholat di rumah aja kata ibu, yang memang sudah mengenakan mukenah. Lalu berjalan keluar menyusul ayah dan ayu, tanpa basa basi imam langsung kabur ke kamar mandi.

Suasana memang masih sepi, karena waktu subuh baru saja masuk. Dengan cepat imam melepas pakaian dan membasahi badan, dengan dinginya air dalam bak mandi. Saat matanya menatap langit_langit kamar mandi, sambil mulai menyabuni badannya. Betapa terkejutnya imam sekaligus berteriak, saat melihat sesosok mahluk berambut panjang berwajah hangus dan bermata merah menyala.

Serta mengenakan pakaian putih lusuh yang panjang, sedang asik menatapnya dengan posisi duduk. Beruncang_uncang kaki di atas dinding pemisah, antara wc dan kamar mandi.

_ Sekedar informasi dirumahnya imam itu, jadi antara kamar mandi dan wc hanya di sekat dengan tembok yang tingginya sebatas di atas kepala. Nah bagian atasnya terbuka kalian bisa bayangin ya_ lanjut.

Bukannya menutup perabot lenongnya, imam malah menutup matanya.

"Aduh perih_perih.. imam melupakan kalau tangannya masih banyak busa sabun, alhasil matanya terasa sangat pedih.

Terdengar suara cekikikan mba kun dari jauh, imam masih memejamkan matanya. Meski matanya sudah di bilas dengan air, sementara tangannya menyibak_nyibakan air berusaha mencari gayung, setelah mendapatkannya imam langsung membersihkan air seadanya.

Karena bulu kuduknya mulai meremang, meskipun badan masih terasa licin. karena mungkin masih menyisakan sabun, dia langsung mencari handuk.

"Kampret bukannya tadi gue taro handuk diats dinding pembatas, terus gimana cara ngambilnya coba? tuh kunti masih duduk disana lagi.. aku berkata pada diri sendiri.

Samar_samar dia melihat kakinya yang tertutup gaunnya masih terayun_ayun, imam masih berada di posisi yang sangat_sangat tidak menguntungkan.

"Kalau gue berlari keluar dari kamar mandi, dengan kondisi yang masih bugil. dan kalau masih tetap disini tuh setan makin betah liatin tubuh gue yang masih perjaka, pikirnya konyol.

Akhirnya dengan susah payah mengumpulkan keberanian, perlahan tangannya terulur mencoba menggapai handuk. Tangannya meraba_raba dinding pembatas dinginnya, permukaan dinding pembatas yang lembab begitu terasa di kulit telapak tangannya. Saat tangannya menyentuh kain yang lembut, dia membuka mata kembali meyakinkan bahwa yang dipegangnya itu memang handuk.

Bukan malah baju yang dipakai mba kun itu, agak lega rasanya begitu melihat memang handuk yang dipegangnya. Tapi tiba_tiba wajah kuntilanak itu sudah ada di hadapan wajah imam, imam pun berteriak dengan sangat kencang.

Matanya yang tadi sedikit terbuka, kini menjadi melotot. Dengan gerakan cepat ditariknya itu handuk, lalu lari tunggang langgang keluar dari kamar mandi. Pintu kamar mandi pun ia banting dengan kencang, lalu ia memakai handuknya asal kemudian menyandarkan badannya di balik pintu kamarnya.

Imam bersandar pada pintu dengan niat menahan pintu itu dengan badannya, siapa tau kan kunti itu mengikutinya. Dengan nafas yang masih memburu, akibat berlari guna menghindari tuh setan yang ada dikamar mandi.

Pandangannya dengan nanar menjelajahi sekiling kamar tidurnya, dia memastikan setan itu tidak berpindah tempat kesini. Telinga kirinya sengaja ia tempelkan ke pintu, untuk mendengarkan suara dari luar.

Beberapa saat imam menunggu sesuatu, entah itu penampakan atau suara_suara dari luar. Tapi suasana tetap hening, imam mencoba mengatur nafas sambil menyentuh dadanya. Detak jantungnya masih terdengar cepat, setelah mulai sedikit tenang dan merasa yakin kalau dirinya aman.

Imam mulai berjalan mundur ke belakang, matanya masih tertumpu pada pintu kamar yang sudah di kunci dari dalam.

"Kenapa segala ada setan sih, di rumah gua.. entah bertanya pada siapa, sambil melepas handuk dan mencoba menyeka sisa air yang melekat di badan. Perasaan takut, tentu masih ada di benaknya.

"Kamu mau aku usir dia?.. tanya seseorang tiba_tiba dari sampingku, aku pun berteriak karena terkejut dan spontan meloncat keatas kasur. Tanpa di sadari handuk yang tadi menutup perabotnya lenong pun terlepas, dengan cepat dia mengambil bantal untuk menutupi mukanya.

"Ya Allah tuh setan kenapa pakai ikut kekamar sih? tanyaku pada diri sendiri, dengan mulut bergetar badanku menggigil karena takut.

"Bagaimana kamu bisa menutupi wajah dengan tubuh telanjang.. kata suara itu lagi. Imam terperanjat lalu meraba\_raba selangkangannya, Astaga gua dalam keadaan tanpa busana pekiknya. lalu ambil satu bantal lagi, untuk menutupi perabot lenongnya.

Bersambung....

1
Pikachu Gosong
saran aja, untuk nama tokoh awal huruf harus menggunakan huruf kapital
contoh
Bu Sumi
Pikachu Gosong
saran aja ni buat penulisnya, kalau ada kata yang pengucapannya diulang-ulang mending pakai tanda (-) daripada tanda (_) contohnya:

Teman-teman
Hati-hati

udah segitu saran dariku
🦀🪄𝒏𝒄𝒆𝒔𝒔𝒊𝒓𝒆𝒏 🪄🦀
like
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!