NovelToon NovelToon
Gelora Hasrat Atasanku

Gelora Hasrat Atasanku

Status: sedang berlangsung
Genre:One Night Stand / Selingkuh / Cinta Terlarang / Percintaan Konglomerat / Crazy Rich/Konglomerat / Pelakor
Popularitas:214.7k
Nilai: 4.6
Nama Author: Madumanis

Tidak pernah Alana menyangka, pria yang sengaja dihindari selama lima tahun ternyata adalah atasannya.
Karena rasa benci jika pria tersebut menikah lima tahun yang lalu membuat Alana merasa kecewa dan berniat pergi. Tapi, semua itu sia-sia karena Silas menjadi Atasannya.

Silas yang memang masih mencari Alana karena rasa cinta tentu saja suka melihat wanita itu berada disekitarnya. Tanpa sengaja mereka melakukan malam panas bersama disaat Alana sedang dikuasai oleh pengaruh alkohol.

Lalu, bagaimana dengan kisah mereka selanjutnya? apakah Alana akan tetap bekerja di bawah Silas atau malah tetap menjadi simpanan pria yang sudah menikah lagi itu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Madumanis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 31

Tubuh Bella bersandar pada dinding dibelakangnya, ia tidak tahu harus berkata apa mendapatkan kabar buruk tersebut. Wendi menjadi kasihan dengan Bella bagaimanapun wanita itu terus berusaha menjadi terbaik untuk Silas hanya saja rasa cinta telah membutakan penilaian Silas sendiri akan semua hal tentang Bella. Tangan Wendi meraih tangan Bella untuk pergi menuju ruangannya, sebelum ada orang yang melihat kebersamaan mereka.

Bella tidak ada memberontak ataupun melakukan hal lain seperti yang sering ia lakukan pada Wendi. Tetap pasrah dengan semuanya karna keterkejutan dihati, dadanya juga terasa sakit.

"Silas tadi memerintahkan aku untuk mempersiapkan berkas semuanya. Dan semua sudah beres, Bella." Ucap Wendi sembari menuntun Bella untuk duduk di bangku ruangan kerjanya.

"Kau bukan istri pertama Silas Alexander lagi."

Seketika Bella tersadar dari lamunannya karena apa yang Wendi katakan. Kepalanya secara tidak sengaja menggeleng seolah tidak setuju dengan keputusan sepihak yang Silas ambil dalam pernikahan ini.

"Bagaimana bisa Silas menceraikan aku? Dia tidak berhak semena-mena seperti ini!" Bella ingin bangkit tapi ditahan oleh Wendi untuk kembali duduk.

"Sadarlah, Bella. Semua sudah sesuai dengan perjanjian, kau jangan lupa semua itu!"

Bella menatap tajam Wendi yang tidak tahu apa-apa sebenarnya tentang hubungannya dengan Silas. "Kau tidak perlu ikut campur, Wendi. Antara aku dan Silas... tidak ada satupun orang yang bisa menghancurkan hubungan kami meskipun itu Silas sendiri!"

Wendi hanya bisa menghela napas panjang saja karena Bella sangat keras kepala melebihi apapun. "Berhenti mengemis, Bella. Tidak menjadi istri Silas tidak akan membuatmu mati." Ucap Wendi asal murni karena rasa cemburu dihati.

Tangan Bella saling mengepal erat, ia langsung pergi menuju ruangan Silas untuk mempertanyakan semua ini. Kebetulan disaat itu Bella melihat sore hari dari kaca jendela, sebenarnya apa telah terjadi di dalam ruangan kerja tersebut.

"Sudah lebih satu jam Silas dan Alana tidak ada keluar sedikitpun, aku tidak mau.. kau merasakan sakit hati melihat kemesraan mereka nanti." Wendi tetap memaksa Bella untuk jangan menemui Silas.

Bella tetap bersikukuh pergi, ia membuka paksa knop pintu ruangan tersebut meskipun akan melihat adegan yang tidak senonoh nanti. Disaat pintu terkejut Bella malah melihat Silas santai duduk di bangku kerjanya sementara Alana tidak ada di ruangan tersebut.

"Dimana wanita sialan itu?" Mata Bella mengelilingi ruangan tapi tidak menemukan siapapun orang disana.

"Kau datang untuk menanyakan kenapa aku menceraikan tanpa izin?" Suara itu membuat fokus Bella menjadi teralihkan pada satu objek, yaitu Silas sendiri.

"Kau masih bertanya? Apakah menurutmu kau tidak kejam telah_"

"Sesuai perjanjian, Bella. Kita akan berpisah disaat aku sudah menemukan Ana, kau juga sudah sangat sepakat dengan semua persyaratanku waktu itu." Silas memotong perkataan Bella seakan tidak mau mendengar ocehan apapun.

Kedua kaki Bella seakan sangat lemas untuk berdiri tegak lagi, tapi susah payah menahan semuanya. "Tapi... tidak bisakah kau tetap mempertahankan pernikahan kita meskipun ada Alana disela semua ini?" tanya Bella dengan penuh kerapuhan.

"Alana adalah wanita satu-satunya yang aku cintai, Bella. Membuat dia menjadi satu-satunya dalam hidupku adalah tujuanku, lagian... Pernikahan kita ini membuatmu tersiksa." Silas tetap menyangkal setiap permintaan sedih Bella.

Silas mengeluarkan semua bukti dari laci mejanya, ia mencoba untuk mengerti apa yang dirasakan Bella. "Aku menceraikan dirimu bukan hanya karna Ana kembali, melainkan.. karna memang semua sudah tidak bisa dipertahankan lagi." Silas bangkit dari duduknya, ia berjalan menuju Bella yang menangis sesenggukan.

"Lima tahun kita bersama tidak membuatmu jatuh cinta padaku, Silas? Atau bahkan kau tidak merasa seperti yang aku rasakan?"

"Mungkin perasaanmu akan terasa benar jika kau tidak berselingkuh dengan orang sekelilingku." Jawaban Silas membuat dada Bella seakan sesak, ia tidak menyangka Silas tahu semua itu.

"Aku membebaskan mu, Bella. Agar kau tidak perlu bersembunyi lagi untuk bertemu dengan pria yang kau sukai." Tangan Silas memberikan sebuah dokumen kepada Bella, yaitu kertas perceraian yang sudah ditandatangani.

Tidak ada yang Silas katakan lagi malah kembali duduk dibangku kerjanya. Sementara tangan Bella meremas erat dokumen tersebut dengan penuh tenaga dan rasa kecewa di hati. Tidak perduli mau bagaimana cara Bella memohon tetap saja Silas tidak akan pernah merasa iba padanya.

"Kau akan menyesal telah melakukan tindakan ini padaku, Silas! Kau akan memohon untuk kembali padaku suatu saat nanti, lihat saja!" Bella mengancam, ia berlalu pergi tanpa membawa dokumen perceraian yang telah Silas siapkan.

Berjalan dengan penuh kemarahan bahkan menutup pintu dengan sangat kuat. Tidak membuat Silas berkutik sedikitpun, setidaknya Silas tetap diam selama lima tahun akan semua pengkhianatan yang Bella lakukan.

"Dia tidak sadar akan kesalahannya sendiri.." Silas menghela napas panjang saja, melupakan semuanya yang sangat menganggu. Tapi, Sesekali terus melihat jam tangannya karena Alana tidak kunjung kembali.

"Katanya hanya membeli eskrim saja lalu kenapa sampai 15 menit tidak kunjung kembali?" Silas menjadi khawatir, ia terus menghubungi Alana tapi sialnya ponsel wanita cantik tersebut tertinggal di ruangannya. "Hem, aku takut dia kabur dariku." Silas tidak bisa berpikir positif lagi, ia menghubungi seseorang untuk mencari keberadaan Alana.

~

Sementara Alana sendiri tengah duduk santai di Taman Kantor sebelum pergi menuju Mini Market. Ia memikirkan semua keputusan mendadak yang diambil, yaitu membagi satu-satunya istri yang Silas miliki.

"Kalau Silas mengatakan semuanya kepada Kakak dan Mama, Kira-kira semua bakal tetap aman?" Alana menjadi overthinking sendiri, ia terus saja memikirkan semua ini.

Bahkan disaat setelah bercinta tadi Alana melamun memikirkan semuanya.

"Apa yang kau pikirkan, sayang?" Tanya Silas karena melihat Alana seperti gundah saja, tidak nyaman sepanjang berhubungan tadi pastinya karna banyak pikiran overthinking.

"Aku memikirkan tentang hubungan kita, Kak. Apakah keluargaku atau keluargamu akan menerima aku nanti?"

"Aku tidak perduli akan setiap persetujuan orang-orang, kalau aku ingin bersamamu maka semua halangan akan aku terjang."

"Alana, jangan pikirkan hal yang tidak perlu. Percaya padaku, semua akan baik-baik saja." Terus Silas menyakinkan Alana yang tetap saja ragu.

Alana tersadar dari lamunannya karena ada yang melempar air es yang sangat dingin padanya.

"Dasar kau, jalang!" Maki Bella dengan sangat penuh emosi, kembali dia melempar Alana dengan air es lagi untuk kali kedua.

"Kau gila, ha?!" Alana menjadi ikut emosi juga, tidak ada masalah apapun lalu kenapa Bella melakukan semua ini padanya. "Kau marah karena Silas menceraikan dirimu? Lalu dengan cara sampah seperti ini kau menyerangku?!" Alana kembali menyerang Bella dengan penuh emosi habis semua pakaiannya basah kali ini karna ulah kekanakan Bella.

1
Elmi Varida
lah...emang kelakuanmu mines Bella.Hadeeeeuh...nggak nyadar diri.😤
Elmi Varida
lah...serem banget, ada ya?? seorang ibu dan abang seneng diatas penderitaan adiknya??
ada sih di novel hahahaha...
Siti Amyati
ibu ngga punya hati smoga 2 manusia biadab itu dapat balasan yg setimpal
Anonymous
Piye toh ki, kiara gak ada yang nolong 🥺
Deasy Dahlan
Lanjut
Deasy Dahlan
Semakin alana menolak semakin silas... Mengejar mu alana
Deasy Dahlan
Dimana ada alana... Disitu ada silas
Deasy Dahlan
Berharap Bella bs dpt menerima alana...
Yuliana Dewi in
kiara masih bocil ibunya lajang.kurang ajar
mbok Darmi
kalian yg bodoh silas udah mahir yg diberikan flashdisk kosong dan kalian percaya saja tdk di cek lsg lempar dibakar berani kalian macam2 bukti ajan menyebar langsung
Deasy Dahlan
Biar tau Bella.... Silas punya istri Simpanan
Deasy Dahlan
Pantesan aja hubungan Bella silas.... Seperti itu.. Memang silas gk cinta bella
Myra Myra
mne kau tahu kalau si sila BG bukti tu Jew mana tahu dia simpan bukit semua dkt tmpt aman...
Deasy Dahlan
Rapopo thor... Hiburan jg
Deasy Dahlan
Alana.... Singa kau tantang
Deasy Dahlan
Aneh nih.. Bella
adning iza
streeeess
Deasy Dahlan
Bisa bisa clbk...
mbok Darmi
knp nyalahin Alana dan Kiara disini yg salah kamu Bella suruh siapa jd jalang murahan kalau pengen silas melirik kamu hrs nya kamu jd perempuan baik2 udah punya anak dgn siapa yg suruh tanggung jawab siapa hbs itu selingkuhan nya ngeriiii dari brondong, sopir, zero jgn lupakan jajek wicaksono juga doyan menjijikan
Nur Din
saya suka cerita nya 😘😘
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!