Review Season 1
Setelah Jagat Menikahi Eriska dan Di serang oleh Laskar Dedemit, Pada akhirnya Laskar Dedemit dapat di Musnahkan, tetapi sayangnya Guru Besar Laskar Dedemit yaitu Nara Dapat melarikan diri dalam keadaan luka parah.
Mandala Adijaya Yang mencintai Eriska, dan membenci jagat yang ingin balas dendam dengan mendapatkan kekuatan setelah di jadikan boneka mayat bermutasi, Akhirnya mati mengenaskan di tangan jagat.
***
Ikuti Petualangan Jagat di season 2 ini, Seperti Petualangan Jagat di Thailand,
Petualangan Jagat di Desa Terpencil dan petualangan Jagat lainnya.
***
Jangan Lupa Like And Folow Ya guys Ya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dani Sutisna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 14
Bab 14
Jagat mengeluarkan jurus pedang yang di selimuti energi petir yang lumayan kuat, tetapi energi petir yang mengenai tubuh makhluk itu seakan lenyap begitu saja.
Apa lagi jurus ajian kilat braja tidak memiliki efek apa pun terhadap makhluk itu, dan seperti tidak terjadi apa apa.
"Kurang ajar, jurus petir terkuat ku tidak berefek, sebenarnya makhluk apa ini" ucap jagat.
Wuss....
Makhluk itu kembali menyerang dengan cakarnya, jagat pun mengayunkan pedangnya kearah cakar itu dengan kembali menyelimuti pedangnya dengan energi petir.
"Jurus tebasan petir ajian kilat braja...."
Wuss.....
Duwar....
Terjadi ledakan tetapi tidak menghentikan gerakan cakar yang melesat menuju jagat, sehingga jagat harus menahannya dengan pedang petir.
Krekak....
Baam....
Pedang petir retak dan jagat terhempas sampai puluhan meter, baju yang dia pakai pun menjadi sobek dan compang camping.
Meskipun kulitnya tidak terluka tetapi saja jagat sangat kewalahan, dan dia pun menjadi bulan bulan makhluk itu.
Tidak mempan dengan ajian kilat braja jagat menggunakan ajian Kanuragan lainnya "Raungan serigala menggila...."
Auuuu....
Raungan itu mengandung energi elemen angin yang di padukan dengan gelombang ultrasonik, sehingga kabut asap putih di sekitarnya terhempas.
Makhluk itu pun mengeluarkan raungannya.
Roarrr....
Kedua raungan itu saling bertubrukan dan membentuk sebuah pusaran angin....
Dan menghilangkan kabut asap di sekitar pertarungan sehingga nampak lah jelas makhluk yang menyerang jagat tersebut.
Makhluk yang besar sebesar kontainer truk dengan gigi dan kuku yang tajam, memiliki empat kaki dengan kaki penuh dengan sisik berwarna coklat.
Wajah yang menyeramkan dan terlihat sangat ganas dengan dua tanduk di kepalanya dan tanduk itu memiliki dua cabang.
Melihat dari wajah dan tanduk, dengan sekilas jagat bisa mengenali jenis makhluk apa ini sebenarnya.
Ini adalah naga bumi yang pernah di kalahkan ratu ajag beberapa ratus tahun yang lalu, lalu di ambil inti monsternya yang sekarang di sebut combong manik.
"Sialan kenapa naga bumi ada di combong manik ini, kalau begitu aku tidak akan bisa membuat dunia kecil ku sendiri" ucap jagat kesal.
Naga bumi itu berlari menghampiri jagat kemudian berbalik dan mengibaskan ekornya yang penuh dengan duri.
Jagat pun menghindarinya, meskipun begitu dia tetap mengalami luka karena sedikitnya energi dari serangan itu mengenai jagat.
Pertarungan kembali terjadi, jagat mengerahkan seluruh kemampuan dan dia pun mengeluarkan jurus jurus andalannya.
Jual beli serangan terjadi jangan menyerang dengan energi elemen petir tetapi bisa di redam dengan mudah.
Sampai jagat kewalahan dan mengeluarkan seteguk darah "Uhuk.... Sepertinya aku akan mati di dunia kecil yang belum jadi ini"
Dia mengeluarkan jurus pamungkas terakhirnya.
"Ajian Pamungkas.... Jangan membacakan mantra....
Ong.... Sanghyang Batara Tunggal....
Niat ingsun Matek Ajian Pancasona....
Awak ingsun Bayu Geni....
Awak Kulo Bayu Sagara......
Jagat terus membacakan mantra ajian Pancasona. Ini adalah ajian Pamungkas supaya jagat terhindar dari kematian.
Pedang petir pun sudah patah dia tidak dapat menggunakan pedang itu lagi dan melemparkannya begitu saja.
Dia juga menelan pil pemulihan tingkat tinggi supaya badannya terus fit, dan bahkan luka lukanya kembali tertutup.
Itu adalah pengaruh pil obat dan ajian Kanuragan pancasona, sekarang jagat tidak lagi menggunakan senjata, dia memilih mengunakan tinju dan telapak tangannya.
"Ajian Kanuragan Tapak bara....
Ajian Kanuragan Tinju serigala...."
Jagat mengkombinasikan dia ajian Kanuragan yaitu jurus telapak tangan dan jurus tinju.
Ajian tapak bara bersipat panas karena itu merubah elemen petir menjadi elemen api, dan tinju serigala mengandalkan kecepatan dan memiliki kekuatan gelombang ultrasonik.
Hiat....
Jagat menyerang naga bumi itu dengan pergerakan yang sangat cepat.
Duwar....
Jagat terus menyerang tanpa henti dia menyerang terarah dan terfokus ke satu titik, tetapi tetap saja naga bumi itu bisa menangkis segala serangan.
Bahkan jagat tercabik cabik, tangannya putus dan kakinya bengkok, ini sangat mengerikan dan pemandangan yang tidak di sangka.
Situasi ini tidak menguntungkan bagi jagat, karena dia kalah dengan telak,
Jagat berteriak "Pancasona...."
Wuss ....
Angin berhembus kencang menerpa tubuh jagat, tangan yang patah, kaki yang bengkok dan cedera yang dia derita kembali seperti sedia kala.
Tetapi tetap saja dia sangat kelelahan sampai dia terengah-engah.
"Aku harus mengukur waktu, aku akan meminta bantuan kepada Ibunda Ratu" ucap jagat.
Dia pun mengeluarkan perewangan terkuat yang dia miliki, jagat pun memerintahkan mereka "Lawan naga bumi itu, kalian hanya mengukur waktu, jangan sampai kalian mati"
Semua perewangan yang jagat keluarkan langsung mengangguk "Siap pangeran"
Jagat mundur sampai beberapa kilometer dari tempat pertarungan, karena dia belum bisa keluar dari dalam dunia kecil ini dan dia tidak tahu caranya keluar.
Jagat bersila dengan sikap lotus kemudian dia memejamkan matanya mengirim kontak batin kepada ibu angkatnya yaitu ratu siluman serigala.
"Ibunda Ratu.... Ibunda Ratu.... Tolong anak mu ini, aku sedang terdesak, tolong anak mu ini ibunda Ratu...." Ucap jagat sambil mengirim kontak batin.
Beberapa kali jagat mengirimkan kontak batin kepada Ratu Ajag, tetapi tidak ada jawaban, mungkin karena ini di dalam dunia kecil yang ada di combong manik sehingga kontak dengan dunia luar terputus.
Tetapi ketika jagat dalam keputusan asa'an, suara Ratu Ajag terdengar "Ya anak ku pangeran Arya ada apa gerangan"
Kemudian jagat menjelaskan "Bunda ratu aku sekarang ada di dalam combong manik, dan ternyata di dalam combong manik ini ada naga bumi.
Aku sedang bertarung dan mengalami kekalahan, anak buah ku sedang mengulur waktu, supaya aku bisa menghubungi Bunda Ratu untuk meminta petunjuk"
"Anak ku pangeran Arya, elemen petir mu bertentangan dengan elemen yang di miliki oleh naga bumi, sehingga sekeras apa pun kamu menyerangnya dengan elemen yang kamu miliki itu tidak akan berefek.
Dan lagi naga bumi itu bukan naga bumi yang sebenarnya, itu adalah jiwa dari naga bumi yang terperangkap di combong manik, ilmu Kanuragan biasa tidak akan bisa mengalahkannya"
Kemudian jagat bertanya "Solusinya bagaimana mana Bunda Ratu?"
"Pakai ilmu kebatinan mu, karena yang kamu lawan itu jiwa dari naga bumi, setidaknya dia sudah ada di level Transendent tingkat 3, dulu ketika ibunda melawan naga bumi tersebut, dia berada di level Dewa.
Dengan energi kebatinan, kamu pasti bisa mengalahkannya, tetapi kamu tidak bisa membunuhnya, karena makhluk itu adalah kunci pembentukan dunia kecil combong manik.
Tundukan makhluk itu dan jadikan dia pelayan kamu, sehingga dengan dia menjadi pelayan kamu maka kamu bisa sepenuhnya Memurnikan Combong Manik. Sehingga kamu bisa membuat dunia kecil mu sendiri dengan kehendak mu.
Satu lagi, kelemahan dari naga bumi itu ada di tanduknya, kalau tanduknya di patahkan maka kekuatannya akan melemah, di sana lah kesempatan mu untuk menundukan dia"
"Terima kasih Bunda Ratu, atas petunjuk yang anda berikan kepada ku" ucap jagat.
Dia pun mengakhiri percakapan dengan Ratu Ajag, dan bersiap untuk menghadapi kembali naga bumi yang sekarang sedang melawan anak buahnya.
***
* Bersambung