Cerita ini mengisahkan tentang perjuangan pemuda berusia 15 tahun yang mempunyai bakat bermain pedang dan ilmu bela diri yang cukup tinggi dalam menyelamatkan desanya dari penindasan oknum tak bertanggung jawab. Setelah berhasil mendapatkan kebebasan untuk desanya, satu persatu fakta keluarganya terkuak. Dia juga menyadari bahwa Alavarez yang merupakan kepala keluarganya telah di sekap oleh oknum bernama Fikron untuk di jadikan tahanannya. Tidak ada yang tau dimana Fikron mengurung Alarez, bahkan Mijay dan Altan yang menyamar sebagai anak buah Fikron saja masih belum bisa menemukan keberadaan Alvarez. Zafer pemuda 15 tahun itu memutuskan untuk memulai misi penyelamatan Alvarez, dan bersiasat menghabisi rekan-rekan Fikron yang berada di Abu Dhabi dan Oman.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siska Tiara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
C08 : DENAH
...𖣁 ࣪࣪ἨΛⱣⱣὙ ᖇ𝚬Λ𝐃𝐥ṆԌ 𖣁...
Setelah mobil jalan. Zafer nampak terus memandangi bangunan besar yang nampak sudah tua. Setibanya di kediaman Elma yang tidak begitu jauh dari bangunan tua tadi. Mereka cukup takjub melihat kemegahan istana Emla.
"Wah Emla. Apa ini benar istana?"
"Aku rasa ini bukan istana. Ini lebih dari istana, "
"Kalian tunggu apa lagi? Ayo masuk, "
Saat mereka hendak masuk, tiba-tiba Jay datang dan menghalang mereka.
"Siapa kalian?"
"Kak Jay. Mereka ini teman-teman ku. Kami mau kerja kelompok, "
"Emla kau tentu tau kakak mu tidak akan suka jika kau membawa orang asing masuk ke rumah ini, "
"Iya kak Jay. Emla tau itu. Tapi kak Jay tau kan kalau Emla tidak suka main ke rumah anak-anak desa? Jadi Emla memberi saran untuk mengerjakan tugas itu di rumah ini. Nanti Emla deh yang bicara sama kak Desmon, " ucap Emla meyakinkan Jay. Jay akhirnya memperbolehkan mereka masuk. Namun tetap Jay akan terus mengawasi pergerakan mereka semua.
"Zafer katakan apa rencana mu sekarang?" Bisik Emla.
"Umm.. Emla. Kau harus memberikan aku denah sudut-sudut di rumah ini, "
"Bentar. Sepertinya di dapur ada denahnya, " Emla ke dapur dan mengecek sebuah kertas yang merupakan denah sudut-sudut rumah tersebut. Kertas bekas pembangunan rumah itu kemudian di bawa oleh Emla ke kamarnya. "Apa yang ingin di lakukan mereka, " batin Jay yang diam-diam memperhatikan mereka.
Saat di kamar Emla. Zafer mengambil foto denah tersebut, dan mulai menyusun rencana tersebut. "Apa? Mereka ingin menentang Desmon?" Batin Jay yang mendengar semua rencana mereka diam-diam. Jay kemudian pergi meninggalkan Elma dan kawannya. Saat melintasi kamar Desmon. Jay tidak sengaja mendengar perbincangan antara Desmon dengan Eshma yang melaporkan tentang kedatang Zafer. Jay terkejut dan langsung menghampiri Elma di kamarnya.
"Elma. Aku rasa teman-teman mu itu harus segera pergi dari sini, "
"T-tapi kenapa kak?"
"Kakak mu sudah tau maksud kedatangan teman-teman mu, "
"Apa? Gawat ini Zafer. Kita harus segera kabur sebelum ketahuan, "
"Kalian ikut aku, " sahut Jay yang mengajak mereka semua keluar. Jay mengajak Zafer dan kawan-kawannya keluar melalui pintu rahasia dari belakang istana.
"Kurang lebih jalan poros sedikit lagi dari sini. Berhati-hatilah. Oh ya ini ongkos untuk kalian pulang, " ucap Jay memberikan sedikit uang kepada Zafer.
"Terima kasih kak, " jawab mereka bersama lalu lari menyelamatkan diri sebelum Desmon melihat mereka.
...· . . · 𐙚· . . ·𐙚 · . . · 𐙚· . . ·𐙚 · . . · 𐙚· . . ·𐙚 · . . ·...
"EMLA, " teriak Desmon yang langsung membuka kamar Emla.
"DIMANA TEMAN-TEMAN MU ITU? JAWAB, "
"Me-mereka sudah pulang kak, "
"APA YANG KAU BERIKAN PADA MEREKA?"
"A-aku... "
"TIDAK USAH BERBOHONG. Eshma mengatakan kalau kau memberikan denah rumah ini kepada mereka. UNTUK APA?"
"A-anu kak. Kami ada tugas membuat desain rumah. Aku rasa desain ini bisa menjadi model untuk tugas kami, "
"Dimana denah itu? DIMANA, "
"I-ini kak, " Emla memberikan denah rumah itu kepada Desmon. Untungnya Zafer sudah memotret gambar denah tersebut.
"Mulai sekarang. Kalian bertiga tidak boleh mengajak siapapun orang datang ke rumah ini. Entah untuk kerja kelompok atau hal lainnya. Dan kalian juga tidak boleh berteman dengan anak-anak desa itu. KALIAN MENGERTI?"
"Iya kak, " jawab ketiga gadis itu serentak dengan nada ketakutan. Desmon kemudian pergi meninggalkan mereka.
"Apa yang kau lakukan Eshma?"
"Aku hanya melakukan apa yang harus aku lakukan, "
"Eshma kau salah. Kau tau kan kalau Zafer datang kemari untuk menyelamatkan kita, "
"Mereka hanya ingin menyelamatkan orang-orang di desa mereka. Bukan menyelamatkan kita, "
"Eshma di mana hati mu? Kau sudah liat sendiri kan apa yang kak Desmon lakukan waktu itu? Dia memperkosa gadis-gadis yang bahkan umurnya tidak jauh dari kita, " sahur Rayla.
Eshma tidak menjawab dan pergi meninggalkan mereka berdua masuk ke kamarnya.
...· . . · 𐙚· . . ·𐙚 · . . · 𐙚· . . ·𐙚 · . . · 𐙚· . . ·𐙚 · . . ·...
"Tuan. Ada ratusan anak sekolah dasar beramai-ramai datang ke kediaman Hernandes, "
"Ngapain mereka di sana?"
"Mereka beramai-ramai mendoakan agar pemimpin mereka kembali, "
"Cepat kau kesana. Dan habisi semua anak-anak yang melakukan doa tersebut. CEPAT, " perintah Desmon.
Sementara itu di kediaman Hernandes ramai sekali anak-anak sekolah dasar mengetuk-ngetuk gerbang pintu Hernandes sambil berteriak-teriak menyebut nama Hernandes. Mereka bahkan menangis histeris meminta keadilan kepada Hernandes. Gerbang yang terbuat dari besi tebal mampu menahan diri dari ribuan tangan anak-anak Hernandes yang mencoba untuk membuka gerbang itu. Ternyata banyak warga yang mempercayainya bahwa Hernandes tidak kemana-mana, mereka hanya menutup diri di kediaman itu.
Zafer dan teman-temannya yang melihat kejadian itu tidak kuasa menahan air mata di saat anak-anak itu mulai menyanyikan lagu khusus untuk Hernandes. Lagu ini dulu nya sering sekali di nyanyikan sebagai tanda hormat untuk keluarga Hernandes. Namun semenjak Hernandes menghilang 15 tahun lamanya, lirik dari lagu itu pun di ubah.
"Kebaikanmu akan tetap terukir sepanjang waktu, seperti menggoreskan huruf pada batu, "
"Kekuranganmu akan di hapus, seperti goresan di pasir, "
Tak berselang lama, Jay bersama anak buahnya datang membubarkan anak-anak tersebut. Jay berada paling depan untuk memburu anak-anak itu. Melihat kedatangan mereka, anak-anak itu berlarian kesana kemari karena ketakutan. Untungnya tidak ada yang tertangkap dan di sakiti. Setelah semua bubar, Jay dan anak buahnya kembali ke istana Desmon. Sementara Zafer dan kawan-kawannya kembali pulang. Saat melintasi kediaman Hernandes, Zafer menghentikan langkah kakinya dan menatap tinggi ke arah kediaman Hernandes. "Mau sampai kapan kami terus mengharap kau datang menolong kami?" Batin Zafer. "Zafer. Ayoo, " tegur Zira.
...· . . · 𐙚· . . ·𐙚 · . . · 𐙚· . . ·𐙚 · . . · 𐙚· . . ·𐙚 · . . ·...
...POV : BERALIH KE NEGERI INDIA...
"Esmes. Keluarga ibumu kan berasal dari kota Dubai. Apa kau tidak mau sekolah di sana?"
"Kalian betul. Tapi ibu dan juga ayah ku pasti tidak mau, "
"Kenapa tidak mau? Kedua paman mu saja di bolehkan melanjutkan kuliah di sana. Masa kamu tidak?"
Esmes terdiam memikirkan perkataan teman-temannya. "Esmes itu ayahmu, " ucap salah satu teman Esmes. Ia kemudian berpamitan pada temannya dan segera pulang karena jemputannya sudah tiba.
"Gimana sekolah mu hari ini?"
"Baba. Aku sangattttt capek, "
"Baba tau. Tadi ada pelajaran olahraga. Dan mamah sepertinya lupa membawakan aku air mineral. Jadi tadi aku beli di kantin. Tapi baba air nya kurang, "
"Oh ya?"
"Iyaaa. Dan aku membeli lagi. Jadi, heheh hari ini Esmes tidak menabung tidak papa kan? Uangnya sudah habis Esmes belikan air, "
"Iya sayang, " Esmes tersenyum dengan respond ayahnya.