NovelToon NovelToon
Terikat Janji Dalam Kegelapan

Terikat Janji Dalam Kegelapan

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Cinta setelah menikah / Cinta Seiring Waktu / Terpaksa Menikahi Suami Cacat / Menyembunyikan Identitas / Penyelamat / Kekasih misterius
Popularitas:25.9k
Nilai: 5
Nama Author: Nana 17 Oktober

Kaivan, anak konglomerat, pria dingin yang tak pernah mengenal cinta, mengalami kecelakaan yang membuatnya hanyut ke sungai dan kehilangan penglihatannya. Ia diselamatkan oleh Airin, bunga desa yang mandiri dan pemberani. Namun, kehidupan Airin tak lepas dari ancaman Wongso, juragan kaya yang terobsesi pada kecantikannya meski telah memiliki tiga istri. Demi melindungi dirinya dari kejaran Wongso, Airin nekat menikahi Kaivan tanpa tahu identitas aslinya.

Kehidupan pasangan itu tak berjalan mulus. Wongso, yang tak terima, berusaha mencelakai Kaivan dan membuangnya ke sungai, memisahkan mereka.

Waktu berlalu, Airin dan Kaivan bertemu kembali. Namun, penampilan Kaivan telah berubah drastis, hingga Airin tak yakin bahwa pria di hadapannya adalah suaminya. Kaivan ingin tahu kesetiaan Airin, memutuskan mengujinya berpura-pura belum mengenal Airin.

Akankah Airin tetap setia pada Kaivan meski banyak pria mendekatinya? Apakah Kaivan akan mengakui Airin sebagai istrinya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nana 17 Oktober, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

22. Kagum dan Curiga

Bu Warti melangkah maju dengan tatapan tajam, suaranya tegas, penuh otoritas. "Wongso!" panggilnya, membuat semua orang di sekitar tempat itu menerka-nerka apa yang akan terjadi.

Wongso menatap Bu Warti dengan raut wajah kesal. "Apa yang kau lakukan di sini, Bu Warti?" tanya Wongso dengan nada tidak hormat.

Bu Warti tidak menggubris nada sinisnya. Ia berdiri tegap di samping suaminya yang memandang Wongso dengan tatapan tajam. "Aku datang karena banyak keluhan dari warga tentang ulahmu, Wongso," ucap Bu Warti tanpa ragu. "Dan kini aku melihat sendiri betapa biadabnya kau, bahkan berani mengancam nenek Airin. Apa kau tidak punya rasa malu?"

Wongso mendengus, mencoba mempertahankan wibawanya. "Ini bukan urusanmu, Bu Warti. Wanita itu seharusnya menjadi istriku, dan pria buta ini telah mencuri hakku!"

Bu Warti tertawa pelan, namun sorot matanya tajam menusuk. "Hakmu? Hak apa yang kau bicarakan, Wongso?" katanya dengan nada tenang tapi penuh penekanan. "Kau tidak punya hak atas Airin. Sekarang, dia adalah istri Ivan."

Wongso tersenyum sinis. "Tahu apa kau Bu Warti. Kau hanya orang luar, sedangkan aku orang asli desa ini."

Bu Warti mendekat, matanya tak lepas dari Wongso. "Jangan gunakan nama desa ini untuk menutupi keserakahan dan arogansimu! Desa ini bukan milikmu, Wongso. Dan aku tidak akan diam jika kau mengancam warga yang tak bersalah!"

Suami Bu Warti, yang sejauh ini hanya diam mengamati, maju satu langkah. "Wongso," suaranya rendah tapi penuh wibawa, "jika kau mengancam keselamatan siapa pun di sini, aku tidak akan segan menangkapmu atas tuduhan penganiayaan dan intimidasi."

Wongso tersentak, tapi mencoba bersikap santai. "Hei, Pak Tentara, ini urusan pribadi. Kau tidak punya hak campur tangan!"

Suami Bu Warti hanya tersenyum tipis, tapi senyuman itu cukup membuat Wongso merasa tidak nyaman. "Ketika kau mengancam keselamatan warga, itu bukan lagi urusan pribadi. Apalagi jika kau berani menyentuh keluarga istriku atau warga desa ini."

Bu Warti menatap Wongso tajam. "Kalau kau punya masalah, selesaikan dengan cara yang benar. Tapi ingat ini, Wongso, aku tidak akan tinggal diam kalau kau terus menebar teror di desa ini."

Wongso terdiam, rahangnya mengeras menahan amarah. Ia melirik anak buahnya yang masih kesulitan berdiri setelah dihajar Kaivan, dan suasana itu membuatnya sadar bahwa dia sedang kalah posisi. Dengan enggan, ia menggeram pelan. "Ini belum selesai," ucapnya, menatap tajam ke arah Kaivan sebelum berbalik dan meninggalkan tempat itu. Wongso pergi bersama anak buahnya yang babak belur di hajar Kaivan. Hatinya dipenuhi dendam.

Supar mengikuti majikannya dengan langkah ringan, merasa lega. "Akhirnya semua ini selesai," gumamnya dalam hati.

Bu Warti menghela napas panjang melihat Wongso pergi, lalu menoleh ke arah Airin dan Kaivan. "Kalian baik-baik saja?" tanyanya dengan nada lebih lembut.

Airin mengangguk pelan, matanya berkaca-kaca. "Terima kasih, Bu Warti... Pak Suryo," ucapnya terbata-bata.

Kaivan, yang sejak tadi diam, mengangguk hormat. "Terima kasih telah membantu kami."

Bu Warti tersenyum kecil, tapi wajahnya tetap serius. "Kalian harus berhati-hati. Wongso bukan tipe orang yang menyerah begitu saja. Pastikan kalian tidak sendirian sampai masalah ini selesai."

Suami Bu Warti menambahkan, "Kami akan mengawasi situasi. Jika dia mencoba macam-macam lagi, kami akan bertindak."

Kaivan mengangguk lagi, matanya yang samar-samar mencoba menangkap arah suara pria itu. "Kami tidak akan lupa kebaikan kalian."

Airin dan Kaivan lalu berbincang sejenak dengan Bu Warti dan Pak Suryo, sebelum akhirnya pamit pulang. Dengan senyum ramah, Airin melambaikan tangan sebelum mereka menaiki ojek yang telah menunggu.

"Kami duluan, Bu, Pak. Terima kasih banyak atas semuanya," ujar Airin sopan.

"Iya, hati-hati di jalan," sahut Bu Warti, sementara Pak Suryo mengangguk sambil tersenyum tipis.

Mereka berdua berdiri di sana, memerhatikan ojek yang membawa Airin dan Kaivan perlahan menghilang di tikungan jalan. Ketika suara mesin ojek semakin jauh, Bu Warti menghela napas panjang, pandangannya beralih pada beberapa warga yang berkumpul di sekitar. "Sebenarnya, apa yang terjadi?" tanyanya dengan nada prihatin.

Seorang tukang ojek memberanikan diri menjawab. "Tadi pagi Airin dan Ivan pergi ke kota, Bu. Begitu tahu mereka ke luar desa, Juragan Wongso langsung menunggu di gerbang desa hampir seharian. Pas Airin dan Ivan balik, juragan Wongso langsung menghadang mereka."

Ia berhenti sejenak, menelan ludah sebelum melanjutkan. "Juragan Wongso meminta Airin meninggalkan Ivan, bahkan menyuruh Ivan menceraikan Airin. Dia nggak cuma sampai di situ, Bu. Wongso juga mengancam kami, tukang ojek. Katanya kalau ada yang berani mengangkut Ivan, dia bakal 'mematahkan kaki' kami."

Bu Warti mengepalkan tangan, wajahnya menegang menahan amarah. Ia menghela napas kasar, mencoba menenangkan dirinya sendiri. Setelah sejenak terdiam, ia tampak ragu, seperti mempertimbangkan sesuatu. Namun akhirnya, dengan nada serius, ia kembali bertanya, "Anak buah juragan Wongso tadi... bagaimana ceritanya?"

Seorang warga yang menyaksikan kejadian itu langsung menjawab dengan semangat bercampur rasa kagum. "Bu, anak buah juragan Wongso tadi mencoba menyerang Ivan. Mereka pikir Ivan itu lemah karena dia buta. Tapi ternyata Ivan bisa menghajar mereka semua dengan mudah! Dia nggak terlihat gugup atau takut sedikit pun!"

Tukang ojek yang lain menambahkan, "Saya juga lihat, Bu. Ivan bisa menangkis dan menyerang balik tanpa kesalahan. Dia benar-benar tenang dan cepat, seolah-olah dia tahu serangan mereka sebelum mereka menyerang. Anak buah juragan Wongso itu nggak ada yang bisa menyentuh Ivan. Aneh, padahal matanya terus terpejam."

Wajah Bu Warti berubah kagum sekaligus bingung. Ia melirik Pak Suryo, seakan menunggu pendapat suaminya. Pak Suryo, yang tampak lebih tenang, menjawab sambil mengangguk pelan.

"Itu mungkin teknik Krav Maga dan Aikido," katanya, seperti sedang berbicara kepada dirinya sendiri namun cukup keras untuk didengar yang lain. "Dua teknik bela diri ini memang cocok untuk bertahan, bahkan melawan, tanpa harus mengandalkan penglihatan. Krav Maga fokus pada gerakan cepat untuk melumpuhkan lawan, sementara Aikido mengandalkan pergerakan lawan itu sendiri untuk menyerang balik. Kalau dipadukan, sangat efektif, apalagi kalau seseorang punya insting yang kuat seperti Ivan tadi."

Para warga mulai saling berbisik, sebagian mengangguk, sebagian tampak skeptis. "Tapi dia buta, Pak," celetuk seorang wanita paruh baya. "Bagaimana bisa secepat itu? Apa dia dilatih sejak kecil?"

Pak Suryo hanya tersenyum kecil, lalu menoleh pada ibu-ibu itu. "Saya juga penasaran. Tapi satu hal yang jelas, Ivan itu bukan orang sembarangan."

Bu Warti mengangguk, seakan sepakat. Ia bergumam, namun suaranya masih cukup jelas untuk didengar mereka yang dekat. "Dari caranya bergerak, berbicara, dan membawa diri... auranya itu lain. Saya yakin latar belakangnya pasti istimewa."

Seorang pria tua di antara warga mengangguk setuju, sementara yang lain masih tampak ragu. "Tapi kita nggak tahu pasti dia itu orang baik atau jahat," ujar pria itu, suaranya rendah namun menggantung. "Penampilannya saja... Rambut gondrong, kumis, brewok tebal. Siapa tahu dia ada hubungan sama orang-orang yang suka bikin masalah di kota."

Mendengar itu, Bu Warti langsung menyanggah dengan tegas. "Tidak, saya rasa Ivan bukan orang seperti itu. Kalau dia memang jahat, untuk apa dia melindungi istrinya seperti tadi? Anak buah Wongso itu 'kan sebenarnya bisa saja dibiarkan. Tapi dia memilih menghadapi mereka."

Pak Suryo mengangguk setuju. "Saya juga berpikiran sama. Orang seperti dia memang misterius, tapi tindakannya sejauh ini menunjukkan kalau dia lebih baik daripada apa yang terlihat."

Para warga masih saling berbisik, mencoba menebak siapa sebenarnya Kaivan. Sebagian merasa kagum, sebagian tetap curiga. Namun, Bu Warti dan Pak Suryo tampak lebih yakin dengan keyakinan mereka. Sementara itu, di kejauhan, ojek yang membawa Kaivan dan Airin sudah tak terlihat lagi.

...🌸❤️🌸...

.

To be continued

1
hatiAti
Van kalo udah ga tahan kenapa ditahan² kamu kan udah sah suami istri lagian yg cacat kan mata kamu, lagian mata kamu juga kan udah sembuh, jdi kalo unboxing juga gak bakal nyasar koq😂😂😂 burung perkutut juga udah pasti tau dimana kandangnya,🤣🤣🤣
Syavira Vira
🌹😀😀💪❤️🙏
abimasta
kaivan akan jatuh cinta pada airin
kaylla salsabella
wah senam jantung ya bang KAI
Heri Wibowo
Wah begitu penglihatan sembuh langsung mendapatkan pemandangan yang sangat indah ya van.
Asih Prawawati
Tambah penasaran aku Thour ...



Semangat Thour.
sum mia
aaaahhhhh..... meleleh hati abang dek ....
awas lho Airin.... diam-diam tingkahmu bikin Ivan lama-lama tegang berdiri loh . Kaivan tentu laki-laki normal lama-lama pasti akan merasakan yang anu-anu 🤭🤭😂😂😂
mungkinkah Ivan akan segera mengungkapkan perasaannya , dan mungkinkah Airin akan segera di unboxing oleh Ivan .
ditunggu selalu up selanjutnya kak Nana ...

lanjut terus kak semangat moga sehat slalu 😍😍😍
Mrs.Riozelino Fernandez
perlahan rasa sayang dan cinta mulai hadir untuk istri dadakan mu ya Kaivan...💓
Mrs.Riozelino Fernandez
kebohongan berbalas dengan kebahagiaan ya Ivan 😆😆😆
Mrs.Riozelino Fernandez
🤣🤣🤣🤣🤣🤣
aduuh sakit perut ku ngebayangin harus tetap tenang disaat hati sedang kacau balau 😆😆😆
Mrs.Riozelino Fernandez
🤣🤣🤣🤣🤣🤣
pagi pagi di suguhkan pemandangan yang indah ya Kaivan...
hati hati ada yang bangun 😆😆😆😆
Mamah Memey
♥️
abimasta
syukurlah kaivan sudah sembuh bisa melihat lagi
sum mia
peluk lagi aja Van.... pura-pura memeluk guling seperti biasanya . seneng banget ya Van , mata udah sembuh dan bisa melihat dengan jelas , apalagi bisa melihat wajah istrinya yang cuantik , baik , perhatian , tulus dan selalu membanggakan suaminya meski buta .
maaf ya Airin.... Ivan masih ingin di manja kamu makanya dia masih berpura-pura buta .

lanjut terus kak semangat moga sehat slalu 😍😍😍
Dwi Winarni Wina
Syukurlah kaivan bisa melihat lagi dan utk sementara dirahasiakan dulu dr airin dan nenek asih...
Sebaiknya kaivan lg lama2 memberitahukan kabar baik istrimu dan nenekmu krn airin dan nenek asih sangat tulus dan ikhlas jgn ragukan lg mereka...

Kaivan sangat terpesona kecantikan airin yg alami,,,baik hati sangat tulus dan ikhlas dan dgn telaten merawat kaivan...

Bagus airin minta pendapat suamimu dulu pasti suami akan memberikan solusinya dan keluarnya dan kaivan merasa dihargai sm istrinya....

Lanjut thor........
Dini Lestari
alhamdulillah kaivan udah sembuh..semangat
Dewi S Ayunda
slmt y van.. sudah sembuh

jgn lm lm..ksh kjutannya .takutny airin jd slh phm pas tau yg sbnrny.
Mamah Memey
🥰🥰 lanjut
Syavira Vira
💪💪👍🏻❤️❤️❤️
kaylla salsabella
Alhamdulillah akhirnya kaivan bisa melihat lagi dengan jelas ....

semoga kejutan nya gak keduluan juragan Wongso
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!