Di tengah kota yang selalu bising, ada sebuah arena rahasia tempat para petarung dari berbagai latar belakang berkumpul untuk menguji kemampuan mereka dalam pertarungan tanpa aturan. Riko, seorang pemuda biasa dengan masa lalu yang penuh dengan kesulitan, tiba-tiba terjun ke dunia yang keras ini setelah menerima tantangan yang tak bisa ditolak. Dengan kepercayaan diri yang tinggi, Riko siap menghadapi musuh-musuh terberatnya, termasuk Kuro, legenda petarung yang namanya sudah terkenal di seluruh arena.
Namun, hidupnya tak semudah itu. Selain fisik yang harus terus dilatih, Riko harus belajar bagaimana mengendalikan emosinya, memahami strategi pertarungan, dan yang terpenting—mengenal dirinya sendiri. Dalam dunia yang keras ini, setiap kekalahan bisa menjadi pukulan besar, tapi setiap kemenangan juga membawa tantangan yang lebih berat.
Dengan dukungan sahabat sejati, Tatsu, dan berbagai teman baru yang ditemuinya di sepanjang jalan, Riko berusaha untuk bertahan hidup, mengatasi rasa t
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zylan Rahrezi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
PERSIAPAN UNTUK PERTARUNGAN
Hari yang ditunggu-tunggu akhirnya tiba. Riko merasa campur aduk. Di satu sisi, dia bersemangat untuk membuktikan dirinya, tetapi di sisi lain, dia tahu tantangan yang akan dihadapinya tidak mudah. Setelah beberapa hari latihan intens, dia merasa sudah mulai berkembang sedikit, meskipun masih banyak yang perlu diperbaiki.
Pagi itu, Riko bersama Tatsu sudah tiba di tempat latihan lebih awal, seperti yang diperintahkan oleh Ryo. Riko masih merasa sedikit tegang, sementara Tatsu tampak lebih santai, seolah-olah dia sedang menunggu film terbaru untuk ditonton.
"Bro, kenapa lo kelihatan kayak orang yang baru mau ujian? Santai aja, lo udah latihan kok," kata Tatsu sambil menyandarkan punggung ke dinding.
Riko memutar matanya. "Tatsu, kalau lo ngomong kayak gitu, gue malah jadi tambah cemas."
Tatsu tertawa kecil. "Ya udah deh, lo santai aja. Yang penting, inget, lo bukan cuma mau jadi jagoan, lo mau jadi orang yang dicontoh. Jadi, nggak ada yang perlu ditakutin, cuma pura-pura nggak takut aja."
Riko mengangguk pelan, meskipun masih merasa ada yang mengganjal. "Gue harap lo bener, Tatsu."
"Jangan khawatir, bro. Lo bakal jadi legenda, atau paling nggak, jadi orang yang nggak malu disebut legenda!" Tatsu berkata sambil melambaikan tangan dengan ekspresi lebay.
Riko hanya bisa menggelengkan kepala sambil tersenyum, merasa bahwa tak peduli seberapa canggung atau gila situasinya, Tatsu selalu berhasil meringankan suasana dengan komedi absurd-nya.
---
Pertarungan Pertama: Kejutan di Arena
Setelah persiapan yang cukup, tim akhirnya tiba di arena pertarungan. Tempat itu cukup besar, dipenuhi oleh penonton yang sudah tidak sabar menantikan aksi. Riko merasa tertekan oleh kerumunan yang ada di sekitar. Dia tidak pernah bertarung di hadapan banyak orang sebelumnya, dan sekarang dia harus melawan seseorang yang sudah berpengalaman.
"Lo tenang, bro. Kalau lo mulai gugup, inget aja, ini cuma pertunjukan," Tatsu membisikkan kata-kata itu sebelum Riko masuk ke arena. "Lo nggak perlu jadi pahlawan, yang penting jangan sampai jatuh dan jadi meme. Kalo lo jatuh, kita bakal jual merchandise foto lo."
Riko tertawa kecil, berusaha menenangkan diri. Dia melangkah maju, melawan rasa gugup yang mulai muncul. Begitu dia memasuki arena, sorakan penonton langsung terdengar. Riko melihat lawannya, seorang pria tinggi besar yang tampak seperti raksasa. Wajahnya dingin dan tidak menunjukkan ekspresi apapun.
“Riko, lo udah siap?” suara Ryo terdengar di earphone yang dia kenakan. "Ingat, ini baru pemanasan. Jangan terlalu memikirkan kemenangan. Yang penting, lo belajar."
Riko menegakkan punggungnya, mengangguk. “Oke, Ryo. Gue siap!”
Lawannya, yang tampaknya bernama Kenta, hanya berdiri diam dan memandang Riko dengan tatapan tajam. "Siap-siap jadi bagian dari kenangan," katanya dengan suara rendah, membuat suasana semakin tegang.
Tapi, seperti yang sudah diprediksi, Tatsu, yang masih berada di luar arena, mulai beraksi dengan cara yang sangat... berbeda.
"Yo, Kenta! Jangan terlalu serius, bro! Ini cuma latihan, nanti gue bakal kirimkan TikTok lo!" Tatsu berteriak, mencoba mengalihkan perhatian Kenta dengan cara yang aneh.
Kenta menoleh sejenak ke arah Tatsu, bingung, tetapi tidak membiarkan gangguan itu menghalangi fokusnya. "Jangan coba ganggu, anak kecil," jawabnya dengan nada penuh sindiran.
Riko hanya bisa tertawa kecil, meskipun masih terfokus pada lawannya. "Gue harus bisa ngelawan ini. Ini bukan saatnya takut," pikirnya.
---
Pertarungan Dimulai
Begitu bel berbunyi, Riko langsung memulai gerakan pertamanya. Dia mencoba untuk bergerak cepat, melakukan tendangan ringan untuk mengukur jarak dengan Kenta. Namun, Kenta dengan mudah menghindar dan balas menyerang dengan pukulan keras yang hampir mengenai wajah Riko.
Riko dengan sigap menundukkan kepalanya dan menghindari pukulan itu, namun dia kehilangan keseimbangan dan hampir jatuh. "Aduh, gue nggak mau jadi meme!" Riko bergumam sambil berusaha bangkit.
Di luar arena, Tatsu terus memberi dukungan dengan cara yang lebih tidak terduga lagi. "Woi, Riko! Kalau lo jatuh, lo bisa jadi 'Riko Si Jatuh Sejuta Kali' di Instagram! Lo bisa jadi influencer!" Tatsu berteriak dengan antusias.
Riko hampir gagal menahan tawanya, tetapi dia segera mengalihkan perhatiannya kembali ke Kenta yang sudah bersiap untuk serangan berikutnya. Kali ini, Riko menghindar dengan lebih hati-hati, mencoba untuk tetap menjaga jarak. Namun, dia tahu bahwa Kenta lebih cepat dan lebih berpengalaman.
Riko mencoba untuk memanfaatkan kelemahan Kenta yang terlihat tidak terlalu fleksibel. Dengan sedikit keberanian, dia melancarkan serangan dengan tendangan ke arah kaki Kenta. Tendangan itu berhasil, meskipun Kenta tidak terjatuh, dia terlihat sedikit goyah.
"YES!" Riko berseru dalam hati. "Ini dia, kesempatan gue!"
Namun, sebelum Riko bisa melanjutkan serangannya, Kenta langsung balas menyerang dengan sebuah pukulan berputar yang begitu cepat hingga Riko hampir tidak sempat menghindar. "Hmph!" Kenta mendengus, dengan tatapan penuh tantangan.
Tapi di luar arena, Tatsu melambaikan tangan dan teriak, "Lo hebat banget, Riko! Sekarang lo jadi terkenal!"
Riko merasa sedikit bingung, tetapi dia tahu bahwa dukungan Tatsu yang aneh selalu membuatnya merasa lebih ringan. "Oke, gue harus lebih serius. Ini baru babak pertama," pikirnya, sambil kembali fokus pada pertandingan yang semakin intens.
---
Bersiap untuk Menang
Dengan nafas yang terengah-engah, Riko merasa tubuhnya mulai terbiasa dengan tekanan. Setiap gerakan yang dia lakukan semakin terasa lebih halus, meskipun belum sempurna. Kenta mulai terlihat sedikit lebih terkejut dengan ketangguhan Riko yang terus berusaha berdiri meskipun beberapa pukulan keras berhasil mengenai tubuhnya.
"Lo nggak jelek juga," kata Kenta sambil mengangkat alis, merasa terkejut dengan ketahanan Riko. "Lo lebih dari yang gue duga."
Riko balas tersenyum, meskipun sedikit lelah. "Gue cuma mulai. Lo belum lihat apa yang bisa gue lakukan."
Tiba-tiba, Tatsu berteriak lagi dengan suara penuh semangat. "Riko! Lo pasti bisa menang, bro! Kalau lo menang, gue yang bayar makan siang buat kita semua, dan lo bakal jadi legenda TikTok!"
Riko tertawa keras mendengar teriakan Tatsu, dan saat itulah, dia mendapatkan energi tambahan. "Gue nggak akan biarkan diri gue kalah, Tatsu," gumamnya. "Gue nggak mau jadi meme! Gue mau jadi juara!"
Dengan semangat baru, Riko bersiap untuk serangan berikutnya, kali ini lebih percaya diri. Pertarungan ini belum berakhir, dan meskipun lawannya kuat, Riko tahu dia punya peluang untuk menang.