NovelToon NovelToon
Kontrak Pernikahan 360 Hari

Kontrak Pernikahan 360 Hari

Status: sedang berlangsung
Genre:Lari Saat Hamil / Hamil di luar nikah / Nikah Kontrak / Mengubah Takdir / Wanita Karir / Keluarga
Popularitas:13.6k
Nilai: 5
Nama Author: Araya Noona

"Hanya satu tahun?" tanya Sean.
"Ya. Kurasa itu sudah cukup," jawab Nadia tersenyum tipis.
"Tapi, walaupun ini cuma pernikahan kontrak aku pengen kamu bersikap selayaknya istri buat aku dan aku akan bersikap selayaknya suami buat kamu," kata Sean memberikan kesepakatan membuat Nadia mengerutkan keningnya bingung.
"Maksud kamu?"
"Maksud aku, sebelum kontrak pernikahan ini berakhir kita harus menjalankan peran masing-masing dengan baik karena setidaknya setelah bercerai kita jadi tau gimana rasanya punya istri atau suami sesungguhnya. Mengerti, sayang!"
Loh, kok jadi kayak gini?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Araya Noona, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Rindu

Tidak ada yang lebih Nadia rindukan tiga hari ini melebihi rindunya pada Yuna. Tadi setelah Sean berangkat bekerja, Nadia juga langsung bergegas menuju panti asuhan.

Dia masih punya jatah libur selama beberapa hari ke depan sebelum masuk bekerja di rumah sakit sang mertua. Dan itu akan Nadia manfaatkan untuk menghabiskan waktu bersama Yuna.

Seperti biasa, Nadia akan disambut hangat oleh Bu Lia dan anak-anak panti. Terlebih Yuna yang sejak Nadia datang sudah tidak ingin turun dari pangkuan.

"Yuna, kasihan Tante Nadia loh kalo harus pangku kamu terus," tegur Bu Lia dengan nada yang begitu lembut. Layaknya seorang ibu.

Wajah anak itu ditekuk dengan bibir yang maju ke depan. Dia lalu mendongak menatap Nadia.

"Tante Nadia capek gak pangku Yuna?" tanya gadis kecil itu polos.

Nadia tersenyum simpul kemudian menggeleng. "Enggak kok. Soalnya Tante kan kangen banget sama Yuna." Jawaban yang seketika membuat Yuna tersenyum lebar namun justru membuat Nadia memalingkan wajahnya.

Tidak. Demi apapun senyum Yuna itu sangat manis hanya saja Nadia baru sadar jika senyum anak itu sangat mirip dengan sosok yang ingin Nadia lupakan.

"Katanya Tante Nadia gak capek kok, Bunda. Malahan Tante Nadia katanya kangen sama Yuna. Jadi, gak papa ya kalo Yuna dipangku sama Tante Nadia?" kata Yuna memohon dengan mata bulatnya yang terlihat sangat cantik dan menggemaskan.

Dan jika sudah seperti itu, Bu Lia akan terasa seperti dihipnotis sampai tak tega menolak keinginan gadis kecil itu.

"Iya, Bu. Gak apa-apa kok," kata Nadia meyakinkan Bu Lia. Wanita paruh baya itu menyadari perubahan raut wajah Nadia namun dia tidak ingin bertanya sebab setelah itu Nadia kembali sibuk mengobrol dengan Yuna.

Sudahlah biarkan saja pasangan anak dan ibu itu melepas rindu.

"Nadia, aku pulang duluan ya," kata Gina datang dengan terburu-buru. Bahkan wanita itu terlihat begitu kesulitan memasukkan semua barang-barangnya ke dalam tas dalam keadaan berdiri.

Ya. Nadia memang tidak datang sendiri. Sebelum ke sana dia sempat menemui Gina dan mengajaknya.

"Ada apa, Gin?" tanya Nadia berdiri sembari menggendong Yuna.

Setelah bersusah payah akhirnya peralatan dokter seperti stetoskop dan kawan-kawan masuk juga ke dalam tas besar milik Gina.

"Ada masalah di sekolah anak-anakku," jawab Gina. Wajahnya tampak sangat frustasi, entah masalah apa yang sedang terjadi. "Kamu masih akan di sini kan?" tanyanya kemudian pada Nadia.

Wanita itu mengangguk pelan sebagai jawaban. "Iya. Mungkin aku pulangnya sore."

"Ya udah kalo gitu aku duluan, ya."

"Oke! Hati-hati di jalan."

Gina tersenyum simpul. "Pasti," dia lalu melihat Bu Lia. "Saya permisi ya, Bu," pamitnya.

"Iya. Hati-hati dan semoga masalah anak-anakmu cepat selesai," sahut Bu Lia.

Setelah menganggukkan kepala, Gina pun berlalu dari sana dengan sangat tergesa-gesa.

"Semoga masalah anak-anaknya cepat selesai," gumam Nadia lalu kemudian mengajak Yuna untuk bermain bersamanya lagi.

***

Nadia menatap puas hidangan yang dengan spesial dia siapkan untuk sang suami. Jam makan malam sudah hampir tiba dan Sean sebentar lagi pasti akan segera pulang.

Panjang umur, baru saja Nadia memikirkannya seseorang sudah menekan tombol bel rumah.

Tapi, kalau memang itu Sean kenapa dia harus menekan bel rumah? Dia kan bisa langsung memasukkan kode rumah saja dan masuk. Meski bingung Nadia tetap membuka pintu tersebut sembari tersenyum. Namun senyum Nadia seketika luntur ketika melihat siapa yang berdiri di ambang pintu tersebut.

"Mama Indira," gumamnya membeo lalu mengulas senyum lagi. Semoga saja mertuanya itu tidak terlalu memperhatikan karena yang ditampilkan Nadia itu senyum terpaksa.

"Selamat datang, Ma!" sambut Nadia.

Indira hanya menatap sebentar menantunya tanpa mengatakan apa-apa. Dia langsung saja melenggang masuk ke dalam apartemen sang anak yang seharusnya ditinggali bersama Arumi.

Ck! Seharusnya yang menyambut Indira saat ini itu adalah Arumi. Sungguh Indira sudah membayangkan betapa senangnya dia seandainya benar-benar Arumi yang ada di sana. Namun yang menyambutnya justru wanita asing yang sama sekali tidak disukainya.

"Sean udah pulang?" Akhirnya Indira bersuara juga. Nadia sudah hampir putus asa karena sejak tadi dirinya seperti berbicara sendirian.

"Belum, Ma. Mungkin sebentar lagi," jawab Nadia melihat sang mertua duduk dengan anggunnya di sofa. "Mama, mau minum sesuatu?" tanyanya kemudian.

"Boleh," jawab Indira. "Saya mau green tea."

"Baik. Tunggu sebentar ya, Ma," tukas Nadia dengan nada begitu semangat. Dia berpikir mungkin Indira sudah mulai mau menerimanya. Itulah sebabnya Nadia harus melakukan yang terbaik untuk mengambil hati mertuanya itu.

Nadia membuatkan wanita itu minuman dengan sepenuh hati dan sesuai seleranya.

"Semoga aja Mama Indira suka," gumam Nadia sebelum membawa minuman tersebut ke ruang tamu dimana Indira menunggu. Jujur saja dia gugup sekali. Apalagi ketika menghidangkan minuman itu di depan Indira dan wanita itu langsung meminumnya.

Nadia sudah membayangkan, mungkin saja Indira akan langsung memuntahkannya setelah itu dia akan memaki-maki Nadia dengan kata-kata kasar. Seperti mertua-mertua jahat di novel yang sering dibacanya.

Namun sepertinya Nadia yang berlebihan di sini karena buktinya Indira terlihat sangat menikmati teh buatannya tanpa berkata apa-apa.

Sepertinya Nadia benar-benar harus mengurangi membaca novel karena dia selalu membayangkan apa yang terjadi di novel yang dia baca akan terjadi di kehidupan nyatanya. Meski memang ada beberapa momen Nadia hampir sama dengan momen di dalam novel yang dibacanya.

Nadia duduk di sofa tunggal yang berada di sebelah kiri Indira. Tak ingin membuat suasana hening, Nadia pun mencoba mengajak ibu mertuanya itu untuk mengobrol ringan.

"Ma, kebetulan aku baru selesai masak. Nanti kalo Sean pulang, Mama gak keberatan kan makan malam bareng kami?" Nadia bertanya dengan sangat hati-hati sekali. Dia takut sekali salah bicara dan membuat Indira tersinggung.

"Kamu udah hamil belum?"

Ditanyanya apa dijawabnya apa. Nadia sampai dibuat melongo di sana.

"Eh?"

"Saya nanya, kamu udah hamil apa belum?" Indira kembali bertanya dengan nada sedikit jengah. Dia sangat yakin jika Nadia mendengar pertanyaannya. Kenapa wanita itu harus menampilkan raut wajah bingung?

Nadia sedikit kelabakan dan salah tingkah. Sebab sejauh ini mereka baru melakukannya satu kali saat berada di desa itu. Apa mungkin Nadia bisa langsung hamil?

"Saya dengar beberapa hari yang lalu kalian baru saja pulang bulan madu," kata Indira.

"Iya, Ma," jawab Nadia dengan wajah tertunduk.

"Kalo begitu segera pastikan kamu hamil atau tidak," timpal Indira. "Karena jika tidak, saya akan suruh Sean menceraikan kamu dan menikah dengan wanita yang bisa memberinya keturunan," katanya lagi begitu enteng seakan tanpa beban dan begitu menuntut.

1
Hp Onlay
seru👍👍👍
Araya Noona: terimakasih sudah membaca😁
total 1 replies
Hp Onlay
next Thor 🥰🥰🥰
Araya Noona: siyaappp kakak
total 1 replies
Anto D Cotto
lanjut thor
Anto D Cotto
menarik
Araya Noona
Jangan lupa komen dan vote yah kalo kalian suka cerita ini. Terimakasih😉
Nur Adam
lnjut
Araya Noona: Terimakasih sudah membaca kak. semoga suka yah dengan ceritanya😉
total 1 replies
Aery_your
good
Araya Noona: Terimakasih sudah membaca. semoga suka ya😉
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!