Lengkap sudah,kesedihan dan sakit hati yang Laura rasakan.
Baru saja ditinggalkan oleh ayahnya,ia harus kembali merasakan sakit hati karena
kekasih yang sebentar lagi akan menjadi suaminya,ternyata berkhianat dengan seseorang yang tidak pernah ia sangka.
Seperti apa kelanjutan kisah Laura,yuukkk baca kisahnya hanya di novel ini...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nadhira ohyver, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 29
Keesokan hari nya,ibu tiri Laura datang lagi mengunjungi Dika.
"Bagaimana bu?,apa kemarin ibu sudah pergi ke apartemen Laura?"Tanya Dika,dengan antusias.
"Sudah."Jawab ibu tiri Laura singkat.
"Terus gimana hasilnya?,saya yakin,pasti Laura tidak menolak permintaan ibu,kan?".
"Saya sudah duga,Laura gak akan tega dengan keadaan ibu yang sekarang sudah berbadan 2."Ucap Dika,dengan sangat percaya diri,ia bahkan tersenyum manis di akhir kata-kata nya.
"Kamu salah besar Dika,Laura bahkan meninggalkan saya begitu saja,masuk ke dalam kamarnya,tanpa berkata satu patah kata pun."Balas ibu tiri Laura.
"Dan Arya menyuruh saya untuk pulang saja,sampai sekarang pun belum ada kabar dari Laura,apakah dia bersedia atau tidak membebaskan kamu."Ucap ibu tiri Laura lagi.
Tubuh Dika yang tadi nya tegap dan juga senyuman yang menghiasi wajahnya,langsung menjadi bungkuk, senyuman itu pun memudar dari wajah Dika.
Harapannya untuk bebas dan bisa keluar dari penjara,hanyalah sebatas angan-angannya saja,karena ternyata Laura tidak memberikan kepastian apapun tentang dirinya.
"Ibu berusaha lagi,berusaha lebih keras bu,supaya Laura luluh sama ibu."Ucap Dika.
"Entahlah Dika,kemarin saja saya sangat gugup menemui Laura,bisa-bisanya kita sudah mengkhianati Laura,kamu berusaha melecehkannya,dan kita minta dia untuk membebaskan kamu."Jawab ibu tiri Laura.
"Tapi hanya dengan cara itu,saya bisa bebas dari sini,setelah itu baru saya bisa bertanggung jawab terhadap ibu dan juga anak saya yang ada di dalam rahim ibu."Balas Dika lagi.
"Biarlah Dika,saya masih punya tabungan,dan seperti nya itu akan cukup untuk memenuhi kebutuhan saya dan anak ini."Ucap ibu tiri Laura lagi,sambil membelai perutnya sendiri.
"Ibu jangan patah semangat,ibu harus mencobanya terus,lambat laun,Laura pasti akan luluh bu."Balas Dika lagi.
"Sudahlah Dika,saya kesini hanya ingin memberitahukan kamu,kabar itu".
"Saya permisi pulang dulu."Ibu tiri Laura berdiri,dan berjalan keluar.
Dika tidak bisa lagi berbicara apa-apa,tenggorokannya rasanya tercekat,dengan tatapan sendu,Dika memandangi kepergian ibu tiri Laura.
...****************...
Laura dan Arya,rencananya hari ini keduanya akan melihat gedung yang akan digunakan untuk acara resepsi mereka.
Sedangkan untuk akad nikah,keduanya sepakat,akan di lakukan dirumah ibu Arya,mengundang anak-anak dari panti asuhan,dan juga beberapa keluarga dekat Arya yang berada di indonesia.
Karena sebagian besar keluarga Arya,berkarier dan juga tinggal di luar negeri.
Tidak terasa 2 hari lagi keduanya akan sah sebagai pasangan suami dan juga istri.
Dan rencananya,setelah melihat gedung,Laura akan mengunjungi ibu tirinya,untuk memberikan undangan pernikahan mereka.
Laura juga sudah mengirimkan undangan pernikahannya untuk pak Bagas,Laura yakin,mantan bos nya itu pasti terkejut,ketika membuka undangan pernikahan Laura,dan tertera lengkap nama mempelai pria nya.
Tak ketinggalan untuk Citra pun ia sudah kirimkan,belum juga sah,Citra sudah menagih janjinya,untuk menceritakan bagaimana bisa Laura menikah dengan Arya.
"Gimana sayang,apa kamu suka sama konsepnya?"Tanya Arya.
"Aku suka sayang...semuanya sesuai sama apa yang aku mau."Jawab Laura.
"Syukurlah kalo begitu,berarti besok tinggal tester untuk makanan di acara resepsi yaa."Ucap Arya lagi.
...****************...
Kini Arya dan juga Laura sudah berada di depan pintu rumah Laura,yang sekarang sudah menjadi milik ibu tiri Laura.
Laura merasa ragu,mengetuk pintu rumahnya.
"Gak papa sayang,ada aku disini,ayo kita masuk."Ucap Arya.
Setelah menunggu beberapa menit,pintu pun terbuka.
Ibu tiri Laura terkejut,melihat Laura dan juga Arya.
Tanpa menunggu waktu lama,keduanya pun di persilahkan masuk.
Hati Laura tiba-tiba sakit,ia teringat semua kenangannya bersama mendiang ayahnya dan juga ibu tirinya.
Ia juga teringat,saat dirinya pertama kali mendapati perselingkuhan Dika dan juga ibu tirinya.
Arya yang menyadari gestur tubuh berbeda dari Laura,langsung menggenggam lembut tangan Laura.
"Aku kesini cuma mau antar ini untuk,ibu."Laura meletakkan undangan pernikahannya di atas meja tamu.
"Aku harap ibu bisa datang,saat acara akad nikah dan juga resepsi nanti."Ucap Laura lagi.
Ibu tiri Laura langsung mengambil undangan diatas meja,ia membuka nya dengan perlahan dan juga membacanya.
Mata nya langsung berkaca-kaca,ia merasa sedih,terharu,dan juga bahagia,putri kecil yang dulu ia jaga,kini akan melangsungkan pernikahan dan menjadi seorang istri.
Ibu tiri Laura tidak sanggup lagi,menahan air matanya,akhirnya,air mata itupun lolos begitu saja dari matanya.
"Putri kecil ibu,,,akhirnya,sebentar lagi akan menikah dan menjadi seorang istri."Ucap ibu tiri Laura,tanpa memandang ke arah Laura,dirinya hanya menunduk sambil memandangi undangan yang ada di genggaman tangannya.
Laura yang mendengar ucapan sang ibu tiri pun tak kuasa lagi menahan air matanya,Arya membelai lembut punggung Laura.
Laura mengingat semua kenangan masa kecilnya bersama sang ibu tiri.
"Nak Arya,,,tolong jangan sakiti anak ibu yaa,bahagiakan dia,nak".
"Cukup ibu saja yang membuat dia terluka dan juga kecewa,ibu harap nak Arya bisa menjadi tempat bersandar Laura yang paling aman dan juga nyaman."Ucap ibu tiri Laura.
"Pasti bu,saya tidak akan mengecewakan Laura,saya juga tidak akan menyia-nyiakan Laura,dia cinta pertama saya bu,dan insyaaAllah akan menjadi cinta terakhir saya."Balas Arya.
Laura melihat ke arah Arya,ia merasa tersanjung dan juga terharu dengan ungkapan hati Arya.
"Aku harap ibu datang,aku tunggu ibu."Ucap Laura.
Setelah itu,Arya dan Laura pun berdiri,keduanya berpamitan.
Setelah kepergian Laura,ibu tiri Laura langsung menangis tersedu-sedu,ia menyesali semua perbuatannya bersama Dika.
Padahal dirinya sudah sangat jahat terhadap Laura,tapi Laura masih mengingat dan ingin dirinya hadir di acara penting Laura.
...****************...
"Dada aku rasanya sakit dan sesak banget sayang,Liat ibu,tertunduk terus seperti tadi."Lirih Laura.
"Tarik nafas dalam-dalam sayang,terus hembuskan pelan-pelan."Jawab Arya.
Laura pun mengikuti saran dari Arya,setelah itu dirinya merasa sedikit lega.
"Gimana?,udah lega?"Tanya Arya.
"Alhamdulillah,sedikit lega."Jawab Laura.
"Aku bangga sama kamu sayang,kamu wanita yang hebat dan juga kuat".
"Kamu memilih membebaskan segala rasa sakit dengan tidak membenci orang yang menyakiti kamu,gak semua orang bisa melakukan hal seperti itu."Ucap Arya lagi.
"Aku gak mungkin membenci wanita yang sudah sangat berjasa untuk kehidupan aku sayang,jika dibandingkan dengan jerih payahnya merawat aku,tidak sebanding dengan luka yang ibu torehkan,karena perselingkuhannya dengan Dika".
"Aku justru bersyukur,ada hikmah yang sangat berharga dari peristiwa tersebut".
"Kita dipertemukan,dan sebentar lagi kita akan menikah."Ucap Laura,sambil membelai lembut wajah Arya.
Arya membalas Laura dengan memberikan senyuman terbaiknya...
sepertinya ibu tiri laura pergi dr rumah itu, dan laura menyendiri dlm kesunyian rumah itu,,,
moga aja arya datang dan menolong laura