"Lupakan Aku, Raymon !" Ucap Via getir.
Gadis cantik yang lahir dari keluarga biasa dan sederhana itu, merasa sakit hati di hina orang tua pacar nya yang kaya raya.
Apalagi saat kesucian nya direnggut paksa pacar nya, Via makin kecewa dan membenci Raymon.
Via pun nekat kabur sebelum hari pernikahan yang telah di atur oleh kedua orang tua Via dan Raymon.
Dalam pelariannya, Via menjalin hubungan cinta dengan Axel seorang pria tampan pemilik cafe.
Raymon yang terus mengejar cinta Via tiba-tiba mengalami kecelakaan mobil dan menderita amnesia.
Axel yang menjadi dewa penolong Raymon saat kecelakaan mengajak Raymon yang lupa ingatan tinggal bersama nya dan menjadi sahabat.
Apakah Ingatan Raymon bisa kembali seperti semula ?
Bagaimanakah hubungan Via dan Axel setelah ia mengetahui Via dan Raymon pernah mempunyai hubungan khusus ?
Yuk pantau cerita nya 🤗 Jgn lupa intip karya lain ku yg juga menarik utk di bac
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Afriyeni Official, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Nginap di rumah Priska
"Yuk, Masuk!"
Priska mengajak Raymon masuk ke dalam rumahnya yang tampak sunyi tanpa penghuni. Raymon sejenak ragu, karna tak ada seorang pun yang ia lihat di dalam rumah besar itu.
"Adik mu Delon?" Tanya Raymon ragu.
Raymon memandang Priska dengan wajah bimbang.
Priska tersenyum lebar seraya mendorong Raymon untuk masuk kerumahnya.
"Masuk lah dulu, nanti aku akan suruh dia turun menemui mu. Kamarnya ada dilantai atas." Ucapnya seraya menutup dan mengunci pintu rumahnya.
Mau tak mau, dengan terpaksa Raymon mengikuti langkah Priska yang langsung menariknya ke dalam ruangan yang lebih luas dari ruang tamu yang ia lewati barusan. Sepertinya itu ruang santai sekaligus ruang keluarga mereka.
Tempat itu lebih besar dan leluasa untuk bersantai. Kehidupan Priska memang jauh berbeda dengan Via. Ekonomi Keluarga gadis itu, cukup lumayan bagus di bandingkan keluarga Via yang pas-pas an. Namun, keadaan ekonomi mereka yang berbeda tak membuat persahabatan mereka terganggu.
Priska dan Bella sangat menghargai Via yang walaupun hidup susah namun berwatak keras. Ia tak gampang di taklukan dan di hina oleh seseorang hanya karna kemiskinan nya.
Mengingat Via, membuat senyuman Raymon mengembang tipis tanpa ia sadari. Priska yang melihat reaksi Raymon tampak ikut tersenyum.
"Kamu kenapa? Senyum-senyum gak jelas sendirian." Tanya Priska kepo.
Raymon melebarkan pipinya memperlihatkan deretan giginya yang tersusun rapi.
"Gak kok, ingat sesuatu." Jawab Raymon nyengir kuda.
Priska memonyongkan bibirnya meledek Raymon.
"Tunggu bentar, aku panggil adikku dulu." Ucap Priska seraya mengeluarkan ponsel dari saku bajunya.
"Turun sini, Kakak mau bicara!" Suara Priska terdengar memerintahkan adiknya turun dari via ponselnya.
Raymon tersenyum simpul melihat ekspresi Priska yang melotot saat berbicara dengan adiknya via ponsel.
"Kenapa sih?" Teriak Delon kesal.
Jeritan keras terdengar dari atas tangga yang menghubungi lantai atas dengan ruang keluarga.
Sesosok pemuda tujuh belasan terlihat menuruni tangga dengan langkah terburu-buru. Ia tampak heran memandangi Raymon yang tengah duduk diruang santai bersama Priska.
"Siapa dia, Pacar mu?" Tebak pemuda itu dengan raut wajah kurang senang saat melihat Priska bersama seorang pria yang tak ia kenal.
"Bukan, dia Raymon pacarnya Via." Sahut Priska cepat.
Wajah cantiknya langsung bersemu merah menahan malu karna ucapan adiknya yang blak-blak an.
Raymon tersenyum sumringah ia langsung menyodorkan tangannya agar bisa akrab dengan Delon yang bakal jadi teman sekamarnya malam ini.
"Aku Raymon." Ucap Raymon memperkenalkan diri.
Delon menyambut uluran tangan Raymon dengan hati yang diliputi rasa curiga.
"Delon." Jawabnya singkat seraya menyikut lengan Priska yang sontak menyikut lengannya balik.
"Raymon di usir mamanya, terpaksa malam ini kakak ajak menginap disini. Ntar kamu tidur bareng dia ya." Jelas Priska pada Delon yang tampak kebingungan.
"Kok bisa?" Tanya Delon curiga.
Pemuda itu menatap Priska dan Raymon bergantian.
"Udah, jangan banyak tanya. Pokoknya, malam ini kamu tidur bareng Raymon. Titik!" Ucap Priska tak mau berdebat dengan Delon.
"Gak bisa gitu dong kak. Aku sebagai anak lelaki satu-satunya di keluarga ini, berkewajiban untuk menjaga kamu dan rumah ini, selama mama dan papa pergi." Tegas Delon dengan wajah tampak serius seraya menunjukan sikap kedewasaannya yang tampak lucu di mata Raymon.
Priska menarik nafas pendek dan merogoh dompetnya mengeluarkan beberapa lembar uang kertas dihadapan adiknya.
"Jangan banyak cincong, nih buat jajan." Ucap Priska.
Priska menyelipkan lembaran uang itu ke tangan Delon yang tiba-tiba ditepis Delon dengan cepat.
"Ini nih, yang bikin salah kaprah. Masalah kayak gini gak bisa pake uang. Kakak harus jelas kan dulu, kenapa pacar kak Via harus menginap di rumah kita. Sedangkan Kakak cuma sahabat nya kak Via, apa kalian berdua selingkuh?" Tanya Delon makin curiga.
Ucapan Delon yang jujur tanpa basa basi membuat Priska dan Raymon membelalak kaget.
"Tidak...!" Jawaban serempak langsung keluar dari bibir Priska dan Raymon yang tampak pucat dan terkejut.
Delon menyipitkan matanya, menatap Priska yang jadi salah tingkah dan malu terhadap Raymon. Sedangkan Raymon terlihat cuek pada Priska, dan tak terlihat ada hubungan spesial di antara mereka.
"Sebenarnya, ini masalah pribadi aku dan keluarga ku. Aku tak bisa menceritakan nya secara detil pada kamu dan Priska. Kebetulan, Aku tadi bertemu Bella dan Priska. Lalu Priska menawarkan untuk menginap dirumahnya. Katanya ia punya adik lelaki dirumah. Andai saja, tak ada kamu. Aku tak bakalan mau menerima tawaran Priska untuk menginap disini." Tutur Raymon.
Raymon menjelaskan persoalannya pada Delon dengan tak menceritakan keseluruhan masalahnya yang menurutnya tak pantas untuk ia ceritakan.
"Kalau kamu tak mengizinkan, aku tak apa-apa kok. Kebetulan aku masih ada simpanan untuk nginap di penginapan malam ini." Lanjut Raymon dengan nada pasrah.
Ia tak mau merepotkan Priska dan adiknya dengan kehadirannya yang terasa mengusik mereka berdua.
Priska yang mendengar ucapan Raymon tampak berubah. Wajahnya terlihat muram dan kecewa.
"Jangan Ray, kamu kan gak punya uang banyak. Kalau masalah mu makin ber larut-larut ntar kamu gak punya uang sama sekali di kantong mu." Sanggah Priska melarang Raymon untuk mengurungkan niatnya menginap di penginapan.
Delon yang melihat sikap Priska yang tampak perhatian pada Raymon membuat ia menyadari. Di mata Delon, Priska tak bisa menutupi sikapnya yang terlihat menyukai Raymon.
Delon sangat paham dengan karakter Priska yang selalu senang di puja-puja lelaki. Rata-rata pria yang mengejar Priska akan memberikan berjuta perhatian padanya lalu ia akan bersikap sebaliknya pada pria itu. Ia akan cuek dan bersikap tak peduli dan membiarkan mereka mengemis-ngemis cintanya.
"Kakak suka ya, sama pacar kak Via?" Bisik Delon tiba-tiba ke telinga Priska.
Priska terkesiap. Matanya membelalak membesar memandang adiknya dengan mulut sedikit terbuka.
"Jangan macam-macam kamu ya, nanti bisa kedengaran sama Raymon. Aku jadi gak enak." Tepis Priska dengan wajah memerah.
Tangannya bergerak cepat mencubit Delon dengan mata melotot dan gigi bertaut rapat.
"Aduh...!" Jerit Delon meringis saat cubitan Priska terasa perih di kulitnya.
Raymon memandang dua kakak beradik itu dengan wajah kebingungan. Ia tak tahu apa yang di ributkan oleh mereka berdua.
"Ya udah, aku izinkan kak Raymon nginap disini. Tapi dengan syarat kakak langsung ke kamar denganku sekarang juga. Dilarang keluar kamar, sampai aku bangun!" Ucap Delon.
Mendadak Delon mengambil keputusan yang membuat Raymon menarik nafas lega.
Walau hatinya merasa sedikit bertanya-tanya, apa yang membuat pemuda itu berubah pikiran secepat itu.
Priska pun terlihat bingung dengan perubahan sikap Delon yang mendadak berubah pikiran. Ia tampak mengerutkan dahinya menatap Delon dengan tatapan tak mengerti.
"Kalau kakak suka sama dia, kejar dong. Jangan kucing-kucingan." Bisik Delon lagi ke telinga Priska membuat kupingnya terasa panas.
Perasaannya jadi ketar ketir karna tingkah laku Delon yang seakan meledeknya.
"Oh ya, uangnya ku ambil. Lumayan buat jajan besok." Bisik Delon lagi.
Tangannya bergerak menyambar lembaran uang kertas yang masih ada dalam genggaman Priska dengan cepat.
Priska melongo. Ia hanya bengong melihat Delon yang segera kabur naik ke tangga lantai atas.
"Kak Raymon, Cepetan naik!" Ajak Delon berteriak memanggil Raymon mengajaknya untuk naik mengikuti nya ke lantai atas.
Raymon yang kebingungan melihat tingkah pemuda itu sejenak melirik ke arah Priska dan langsung berdiri mengikuti Delon meninggalkan Priska yang tampak tersenyum sendirian.
.
.
.
Bersambung