Andini seorang dokter muda bertalenta yang memiliki seorang kekasih seorang abdi negara yang bernama Raka Ardiansyah. Setelah berjalan 8 tahun mereka memutuskan untuk menikah namun pada hari pernikahan tiba Raka justru malah meninggalkan nya karena suatu alasan. karena persiapan pernikahan sudah dilakukan dan acara pernikahan tidak bisa di batalkan akhirnya kembaran dari Rama menawarkan diri untuk menikahi Andini agar pesta tetap berlanjut
tidak ada yang tau bahwa sebenarnya Rama ini sudah lama jatuh cinta pada Andini karena dia tau bahwa saingannya adalah saudara kembarnya sendiri maka sebelumnya dia sudah memutuskan untuk menyerah dan melupakan Andini. namun dengan sikap Raka yang sudah menelantarkan Andini ini Rama bertekad akan membahagiakan Andini dan mempertahankan pernikahan nya dengan Andini. bagaimana kisah cinta saudara kembar ini. silahkan subscribe dan ikuti terus perkembangan cerita selanjutnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ratri Larasati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 8
Mela dengan tergesa menyusun Sinta di rumah sakit.
Mela:" suster pasien yang barusan masuk karena pingsan mana ya?"
Suster :" itu mbak masih di UGD."
Mela:" terimakasih mbak " bergegas menemui Dion. Dion gimana keadaan nya Sinta?"
Dion :" masih diperiksa Mel belum siuman juga. Ya udah gue balik ke resto dulu ya kasihan yang lainnya soal nya lagi ramai juga. "
Mela masih sabar menunggu dokter memeriksa keadaan Sinta.
Mela:" gimana dok keadaan teman saya?"
dokter : tidak apa-apa hanya wajar kehamilan di usia muda. Saran saya jangan terlalu capek, dan stress. Konsumsinya di jaga selalu konsumsi buah ". Ini nanti setelah pasien sadar ditunggu dulu sampai infusnya habis baru boleh pulang."
Mela:" apa dok hamil? " ( teriak mela terkejut) baik dok nanti pantau makan dan aktivitasnya. Terimakasih banyak dok."
Tanpa Mela sadari ternyata Sinta sudah sadar dan mendengar semua nya.
Sinta :" jadi gue hamil? ( kata Sinta di dalam hati) berlahan dia membuka mata dan bertemu dengan Mela"
Mela :" Gimana badan lho udah enak an. Mau apa minum? Bentar gue ambil in minum dulu. Ini minumnya" ( menyodorkan air ke Sinta)
Sinta :" Jadi gue Hamil? ( sambil memegang perutnya) hiks...hiks ...hiks. Kenapa dia harus hadir Mel? Gue membencinya kenapa dia harus menaruh benihnya di rahimku."
Mela:" ( memeluk Sinta) tenang Sin.. tenang lho nggak boleh stresss. lho istirahat dulu ntar kalau lho udah baikan lho bisa cerita ke gue."
Sinta diam dalam tangisan nya.
Sinta : " gue pengen balik Mel. Boleh kan gue istirahat di kontrakan lho dulu? Sampai jam pulang kerja gue aja. "
Mela :" ya udah ayo gue antar lho balik".
selama perjalanan pulang Sinta lebih banyak diam sambil memegang perutnya.
Sinta : ( gue harus gimana dengan anak ini, dia tidak bersalah tapi gue juga belum siap menghadapi ibu kalau tau tentang semua ini) kata Sinta berargumen sendiri di dalam hati.
Mela :" dah sampai yuk masuk. Jangan sungkan anggap aja seperti rumah sendiri." (gue sebenernya penasaran Sin siapa cowok brengsek yang udah memperkosa lho hingga lho seperti ini tapi kayak nya situasinya belum pas)
Sinta :" duduk sini Mel gue tau lho pasti penasaran kan siapa ayah anak ini? Gue bakalan cerita in semuanya ke lho."
Mela :" duduk di samping Sinta jadi gimana ceritanya?"
Sinta : " lho inget pas gue menemani mu ke pesta saudara sepupumu di hotel Melati itu. setelah gue pamit pulang dulu ke lho itu gue keluar gedung karena gue merasa ntar bakalan perjalanan jauh gue mutusin untuk nyari toilet dulu buat buang air kecil. Pas gue kembali dari toilet gue langsung di seret sama seseorang dia langsung menciumi gue dengan rakus memaksa gue hingga dia membawa gue ke sebuah kamar. Hiks...hiksss.. Dia terus memaksa gue hingga semua nya terjadi di antara kita berdua. Gue kehilangan kesucian yang selama ini gue jaga Mel. Dia merenggut nya secara paksa Mel." ( tangis Sinta secara sesenggukan)
Mela :" jadi waktu itu lho belum pulang Sin? Gue kira lho udah pulang naik taksi. Maafin gue Sin....maafin gue, gue yang ngajak lho kesana. ( memeluk Sinta). Apa lho inget siapa dia? "
Sinta:" gue inget banget siapa dia. keesokkan hari nya dia juga sempat meminta nomor telp gue katanya dia akan bertanggung jawab. Tapi karena gue udah emosi dan marah ke dia gue buang hp nya nggak gue kasih nomor gue dan gue bilang kalau gue nggak butuh tanggung jawab dari lho sebaiknya kita lupain semua ini! Gue nggak tau kalau gue bakal an hamil anak dia seperti ini."
Mela :" iya bener juga diri lho siapa yang nggak emosi kalau di gituin udah enak puas dapat semua nya dia nggak ngucapin maaf.Siapa cowok itu Sin?"
Sinta :" gue takut lho nggak percaya ke gue Mel kalau gue bilang dia siapa? Lho pasti kenal dengan tu cowok"
Mela :" kita sahabatan udah lama masak iya gue lebih ngebelain cowok brengsek itu ketimbang sahabat gue sendiri. Percaya sama gue gue pasti bantuin lho agar dia bertanggung jawab atas anak yang lho kandung. Jadi siapa dia?"
Sinta :" temen abang lho yang alim dan nggak minum alkohol itu lho inget?"
Mela :" ya. Allah bang Raka maksud lho?" Astaghfirullah ( membungkam mulutnya) sumpah gue nggak percaya diam-diam dia brengsek juga
Sinta :" gue takut Mel. Gue takut kalau dia nggak mau tanggung jawab gue harus gimana?"
Mela:" dah Sin lho nggak boleh stress Makasih lho udah mau cerita ke gue. Sekarang lho istirahat dulu. "
di tempat yang berbeda Raka juga mengalami morning sick parah.
Raka POV
huek...huekk...huek
gue salah makan apa ya semalam kenapa perut gue rasanya nggak enak banget. Raka memutuskan untuk membuat teh hangat kemudian tetap bersiap untuk dinas.
Gabriel :" pagi Ka. Kenapa gue lihat pucet banget wajah lho? Lho lagi nggak enak badan?"
Raka :" ish.. Bau rokok lho nggak enak banget. Huek..huek.. ( Raka kembali memuntahkan isi perutnya namun tidak ada apapun yang keluar hanya cairan bening saja)
Gabriel :" lho kayak orang hamil aja bro masak bau kayak gini aja muntah?"
Raka :" Deg...deg... Hamil apa iya gadis itu sekarang lagi hamil? ( monolog Raka di dalam hati). lho tau Bima ada di mana nggak?
Bima datang dari kantin
Bima :" ada apa lho nyariin gue? "
Gabriel : " itu di Raka habis muntah-muntah kayak orang hamil dan pucet banget"
Bima :" (byuuurrrr memuncratkan minumannya) apa lho beneran nyidam Ka? Lho ikut gue sekarang!"
Raka :" gue juga nggak tau kenapa sejak pagi gue mual-mual terus. Gimana lho udah hubungi sepupu lho itu? ada kabar apa tentang Sinta?"
Bima :" lho kayak e emang berjodoh dengan Sinta! Kemaren Mela telp gue dia ingin bertemu dengan lho katanya ada hal penting yang perlu di sampaikan ke lho. "
Raka : "Ya udah ayo kita temui Mela. Gue mau masalah ini segera beres lho tau kan hari pernikahan gue dengan Andini semakin dekat. "
Kemudian Bima mengatur pertemuan antara Raka dan Mela.