Umur ku baru 22 tahun bekerja di sebuah Cafe yang tidak jauh dari Kampus dan perkantoran... Jadi cafe tersebut sangat ramai dari pengunjung maha siswa dan karyawan kantor entah karena urusan pekerjaan atau sekedar meeting petinggi perusahaan.
Mama nya yang sudah tua kini tidak sanggup lagi mengurus anaknya karena kondisi tubuh mama nya yang sering bulak balik rumah sakit akhirnya Devan menerima perjodohan itu menjadi ibu sambung anaknya tapi Vano membuat jarak...
kita Lanjut di cerita saja ya ------>
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kienli, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 15...
"Kenapa...?" ucap Devan bertanya.
"Tidak ada tuan..." ucap Cindy lalu bangkit.
Devan pun melanjutkan tidurnya karena memang masih pagi baginya apalagi ini hari libur... Cindy yang di dapur malah tidak konsen bayangan semalam menghantui dirinya lewat di ingatannya.
"Aduh aku kenapa.?" gumam Cindy.
"Kenapa non." ucap Nita yang memang lagi di samping nya.
"Ah... Tidak ada mba." ucap Cindy.
"Hari ini nyonya dan nona Devina datang ya non.?" ucap mba Nita.
"Iya mba, jadi kita akan masak agak banyakan dan aku akan buat Ce ikan juga." ucap Cindy.
"Siap non." kata Nita... Cindy hanya tersenyum pelayan di rumah Herlambang memang sangat kagum sama istri Tuan nya.
"Nona sangat beda sekali sama nona Jihan." Ucap Nita.
Cindy hanya tersenyum dia tidak banyak tanya tentang mantan istri suaminya yang dulu karena bagi Cindy, Jihan adalah masa lalu yang penting Cindy berusaha mengambil hati suami nya agar bisa menerimanya meski Cindy sempat menyerah pada pernikahannya.
"Mama... Mama buat apa.?" ucap Tasya yang sudah bangun dan rapi.
"Putri mama sudah bangun dan wangi sekali.?" ucap Cindy yang mensejajarkan dirinya dengan Tasya lalu mencium kening serta pipi kiri dan kanan Tasya.
"Iya karena kata oma hari ini kita akan pergi liburan ke pantai mama Oma dab Aunty menunggu disana." ucap Tasya.
"Oh ya..." ucap Cindy.
"Iya, oma dari tadi menghubungi mama tapi tidak di jawab." ucap Tasya lagi.
"Ponsel mama di kamar sayang." ucap Cindy.
"Mama lagi buat sarapan ya.?" tanya Tasya.
"Iya, mama juga ada buat pudding tapi seperti nya akan akita bawa kesana saja makannya." ucap Cindy.
"Mama mandi dulu kamu sama mba Nita ya, apa papa sudah bangun sayang.?" tanya Cindy.
"Sepertinya papa belom bangun ma." ucap Tasya.
"Ya sudah, mba Nita aku titip Tasya, bi Susi tolong lanjutin saya naik dulu ke atas terimakasih." ucap Cindy sambil membawa kopi hangat untuk Devan.
Bi Susi dan Mba Nita hanya menganggukan kepala, sementara Mba Tuti sedang menyiapkan baju Tasya yang untuk di bawa ke pantai... Cindy masuk ke kamar melihat suaminya yang baru saja bangun.
"Mas, sudah bangun ini kopi nya." ucap Cindy.
"Aku bisa meminumnya di bawah kenapa kamu bawa naik.?" ucap Devan dingin.
"Maaf nanti akan saya bawa turun dan butkan yang baru untuk anda." ucap Cindy.
"Saya harap kamu bisa tahu batasan kamu di rumah ini." ucap Devan.
"Iya tuan." ucap Cindy diri nya merasa bingung kenapa suaminya berubah semalam dia mengajak ku tidur seranjang.
"Tuan, apa boleh saya menyiapkan baju anda.?" tanya Cindy meminta izin menyiapkan baju suaminya untuk di bawa....
"Aku di sana hanya 3 hari jadi kamu tidak perlu bawa banyak baju." ucap Devan.
"Tasya akan pulang sama mami dan Vina." ucap Devan lagi.
"Iya tuan." ucap Cindy.
Setelah semua sudah beres mereka pun berangkat Devan sengaja membawa mobil sendiri tanpa di supiri menuju pantai Tasya yang duduk bersama mba Nita pelayan di rumah yang di suruh bi Susi ikut karena Tuti pulang hari selesai mencuci dan menggosok baju Tuti akan pulang kerumahnya karena rumah tuti dekat dari rumah Devan.
"Tut, ini nona Cindy titip ini untuk anak anak kamu." ucap Bi susi menyerahkan paper bag.
"Iya makasih ya Bi, nona Cindy baik banget jauh banget sama nona Jihan bi." ucap Tuti
sebenci apapun itu udah jadi istrimu yg kau renggut keperawannya ...
jangan lama lama ya thor devan julid nya /Ok/