NovelToon NovelToon
Luka Dan Air Mata Pernikahan

Luka Dan Air Mata Pernikahan

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Selingkuh / Percintaan Konglomerat / Crazy Rich/Konglomerat
Popularitas:6.4k
Nilai: 5
Nama Author: PRINCESSNOVITA

Hanita Ralingga Ayu Mahendra dan Satya Prawira Arya Dewantara, keduanya menikah karena saling mencintai setelah mereka menghabiskan waktu selama 10 tahun pacaran. Keduanya adalah cinta pertama untuk satu sama lain. Mereka sama-sama berasal dari kalangan atas, Hanita adalah seorang Psikiater terkenal sedangkan Satya pewaris dari perusahaan keluarganya

Tapi setelah menikah, cinta mereka justru berubah. Hubungan keduanya yang semula hangat menjadi sangat dingin. Hanita dan Satya sama-sama tidak dapat menemukan kecocokan meski 2 orang anak telah hadir diantara mereka. Kesalahpahaman mengelilingi keduanya

Hingga suatu ketika, Satya harus mengalami sebuah kondisi yang tidak pernah dia bayangkan sebelumnya. Akankah kondisi baru Satya akan membuat Hanita luluh dan memperbaiki hubungan mereka? Atau justru akan meninggalkan Satya yang tak lagi sama?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon PRINCESSNOVITA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ajakan dari Satya

Satya baru saja keluar dari dalam ruang ganti, sudah menggunakan kemeja panjang dan celana kerjanya. Lelaki itu melirik sang istri yang tengah asik dandan di depan meja riasnya

Tidak mau ambil pusing, Satya meneruskan langkahnya. ''Nanti malam, Papa dan Mama mengundang kita ke mansion." Satya berujar sembari memasang kancing kemeja pada pergelangan tangannya

"Dalam rangka?" Tanya Hanita tanpa menghentikan gerak tangan menyapukan bedak ke atas pipi mulusnya

"Hari jadi pernikahan Papa dan Mama'' sahut Satya

"Apa yang harus kubawa?" Tanya Hanita

Wanita itu berdiri, merapikan kembali penampilannya. Sama sekali tidak menoleh ke arah Satya, meksi sebenarnya dia mengamati sang suami secara diam-diam melalui kaca yang ada di depannya.

Satya diam sejenak, berpikir mengenai hadiah apa yang harus dia bawa untuk kedua orang tuanya.

"Terserah kamu saja. Apapun itu" ujar Satya

Hanita berdecak kesal, "Kurasa tidak ada hadiah yang bernama terserah didunia ini. Tidak bisakah kamu memberiku ide? Aku ingin hadiahku terpakai kali ini." Hanita berujar sembari menekankan kalimat terakhirnya

Bukan apanya, hanya saja Hanita tahu kalau selama ini setiap hadiah yang dia beri kepada keluarga mertuanya sama sekali tidak pernah terpakai. Tersentuh saja tidak

Mama kandung dari Satya akan membuang atau memberikan apapun barang dan hadiah dari Hanita kepada para pelayannya. Bagaimana Hanita bisa tahu? Tentu karena dia memiliki mata dan telinga yang selalu menyampaikan informasi apapun mengenai kedua mertuanya.

"Mama menyukai apapun dari kita, Hanita" sergah Satya

"Kamu bersikap seolah sangat mengenal Mama mu" gumam Hanita pelan

Tidak ingin ribut di pagi hari, Hanita pun memutuskan untuk mengiyakan saja perkataan Satya. Wanita itu masuk ke dalam ruang ganti, menyambar jas kerja lalu menggunakannya didepan cermin

Satya sebenarnya sangat ingin mengajak Hanita mengobrol, ingin berusaha mencairkan suasana dingin diantara mereka. Sepertinya, insiden steak beberapa waktu lalu masih mengganggu perasaan Satya. Mungkin dengan membalas niat baik Hanita akan membuatnya tanang dan kembali nyaman

"Nit...Hanita" sapa Satya

Hampir saja lelaki itu keceplosan memanggil Hanita dengan panggilan Nita, panggilan kesayangan untuk sang istri.

Hanita tersenyum tipis tanpa sepengetahuan Satya, "Apa? Punya ide?"

Satya memainkan dasinya, demi apapun tapi dia tidak menyangka kalau akan seberat ini meski sekedar untuk mengajak Hanita mengobrol.

"Kamu...sibuk siang nanti?" Tanya Satya

"Kurang tahu. Kenapa?" Hanita balik bertanya

Satya berdehem lalu menghembuskan nafas berat. Lelaki itu bahkan tidak berani menoleh ke arah sang istri

"Mari makan siang. Bersama, kamu dan aku" ucap Satya

Satya salah tingkah, terlebih kala Hanita langsung memutar kepala ke arahnya. Kening wanita itu berkerut, dia yakin kalau sedang tidak bermimpi

''Kamu mengajakku makan siang bersama? Aku tidak mimpi kan?" Hanita memastikan

Satya menggaruk kepalanya yang tidak gatal, tingkah lelaki itu jujur saja terlihat lucu di mata Hanita.

"Ya, aku ingin makan siang bersama denganmu. Sekalian membeli kado untuk Mama" sahut Satya

Hanita memalingkan wajah, sungguh tidak bisa percaya kalau Satya tiba-tiba mengajaknya makan siang. Bahagia? Senang? Jelas Hanita merasa sangat bahagia, tapi semua itu tentu dia sembunyikan.

Satya sendiri mulai gelisah karena Hanita tak kunjung mengiyakan ajakannya. Akan sangat memalukan kalau sampai dia ditolak oleh istrinya itu.

"Kamu tidak mau?" Tanya Satya hati-hati

Hanita mempertahankan wajah datarnya, ia mengibaskan rambut ke belakang. "Aku mau, lagipula lebih baik kalau kamu ikut memilihkan hadiah untuk Mama. Kamu pasti lebih tahu mana yang Mama suka"

Sudut bibir Satya terangkat ke atas, membentuk senyuman tipis. "Baiklah, kita makan di restoran langgananku."

"Perlu ku jemput?" Tawar Satya

"Tidak perlu. Aku akan langsung ke butik setelah itu" sahut Hanita

Satya menganggukkan kepala, paham dan bisa mencerna alasan sang istri dengan baik.

"Aku akan membawa Kenzie nanti malam. Minta Suster Elia bersiap" ucap Satya

Secuil rasa senang di dalam hati Hanita langsung luntur, dia sangat tidak menyukai ide ini. Tapi juga tidak ingin membantah Satya, lebih tepatnya tidak ingin merusak suasana yang sedikit baik ini.

"Terserah kamu saja"

Hanita menyambar tas miliknya, tanpa pamit atau mengatakan sepatah katapun. Hanita berlalu keluar dari kamar mendahului Satya

Satya juga tidak menghentikan sang istri, meski lelaki itu cukup terheran karena Hanita tidak membantahnya kali ini.

''Tumben sekali"

Hanita memutuskan untuk bergegas berangkat ke rumah sakit sekarang juga. Selain agar prakteknya bisa lebih cepat selesai, Hanita juga sedang enggan menyantap sarapannya.

Masalah perintah dari Satya, dia akan memberitahukannya pada Suster Elia nanti saja melalui ponsel. Hanita mengemudikan sendiri mobil mewahnya, meski sedikit kesal karena Satya yang akan kembali membawa Kenzie ke acara malam nanti

Tapi Hanita juga tengah merasa sangat bahagia. Senang karena setelah sekian lama, Satya kembali mengajaknya makan diluar bahkan suaminya itu menawarkan diri untuk menjemputnya.

Rasa senang itu tidak bisa ditutupi oleh Hanita. Terbukti dari senyuman yang terus menghiasi wajah cantiknya.

"Mungkin dia kerasukan hantu cinta" celetuk Hanita

Hanita sedikit menyesali keputusannya yang menolak tawaran Satya untuk menjemputnya tadi.

Siang harinya,

"Aku senang karena kerjasama ini berjalan baik,Shan" Satya berujar

Shanum tengah merapikan laptop dan peralatan kerja yang dia bawa dari kantor. Wanita itu mengulum senyuman, ikut senang karena melihat Satya senang

"Aku bersyukur kalau kamu senang. Keberhasilan ini milikmu, Satya" sahut Shanum

Satya menggelengkan kepala, "Keberhasilan ini tidak akan kudapatkan tanpa bantuan darimu. Semua berkat kepintaranmu, ide dan seluruh gagasan meeting berasal darimu."

Shanum hendak kembali membantah tapi Satya lebih dulu menghentikan. Meletakkan jari telunjuk ke depan bibir tipis wanita itu.

"Sebagai hadiah, aku akan mengabulkan apapun keinginanmu" ucap Satya

Shanum senang mendengarnya, wanita itu mulai memikirkan hadiah apa yang dia inginkan dari Satya. Shanum teringat akan suatu hal

"Nyonya Besar mengundangku datang ke mansion nanti malam" kata Shanum

Kedua alis tebal Satya saling bertaut, "Mama? Benarkah?"

Shanum menganggukkan kepala antusias, "Benar, jadi aku ingin membelikan hadiah untuk Nyonya Besar. Dan aku ingin kamu menemaniku." Ujar Shanum antusias

Raut wajah Satya langsung berubah, lelaki itu ingat kalau dia sudah ada janji makan siang dengan Hanita. Istrinya itu juga berniat membelikan hadiah untuk sang Mama.

Tapi menolak permintaan Shanum pun tidak mungkin, terlebih wanita itu sudah terlihat sangat antusias. Satya  tidak ingin mengecewakan Shanum tapi bagaimana dengan Hanita.

"Satya, kenapa diam? Kamu tidak mau ya? Kamu takut kalau Hanita akan melihat kita?" Tanya Shanum senduh

Satya memutar kepalanya, makin tidak tega melihat ekspresi sedih Shanum. Satya memejamkan matanya dengan erat, lelaki itu lebih dulu mengecek ponsel miliknya. Tidak ada notifikasi apapun dari sang istri, entah panggilan suara ataupun video.

Apa Nita melupakan janji makan siang kami? Dia tidak menghubungiku. Satya membatin

1
Tutiks
lanjut lagi up nya
Tarminah Tarminah
no komen lo soal penghianat karena pernah berada dposisi terhianati
Puji Lestari
cerita nya bagus ,, tlng up-nya lebih di banyakin agar pembaca lebih semangat lagi
Puji Lestari
good job hanita buruan sekalian mertua kamu ♥️♥️
Puji Lestari
keren Thor ,, tinggal ngasi pelajaran sama ibunya Satya yg suka menghina hanita
Sri Utami: nah ini baru puas baca critanya.istri yg cerdas,gambaran wanita jaman sekarang
total 1 replies
Juna Kamis Sae
jangan mau balikan lagi hanita
paling benci ma penghianat kelamin😾😾
Puji Lestari
kenapa g di bikin lumpuh j Thor ,, coba selingkuhannya mau ngurusin g klw lakinya lumpuh ,,, kebanyakan pelakor kan maunya enaknya doank
Novita Putri: itu udah stroke kak 😅
total 1 replies
Osie
hantar gitu si saya cacat..cuuusss langsung gugat cerai n bye..biarin dia dirawat sm selingkuhannya..no maaf bagi seorang pengkhianat
Osie
moga sibangsat mati
Osie
keren hanita..pelakor memang harus dibasmi
Puji Lestari
bikin Satya mati j Thor biar kapok klw g kasih dia penyakit mematikan lelaki egois buat shanum jadiin dia gelandangan orang tidak tau diri udh di tlng nusuk dr belakang
Juna Kamis Sae
buat greget masa karma Satya mati thorrr
Juna Kamis Sae
lanjuttt
Tutiks
lanjut lagi up nya
Fajar Nuryati
sedih banget JD wanita udh capek ngurus anak masih kerja tp kadang suami maunya di ngertiin z ..padahal istri jg mau di ngertiin..dan saat istri lelah dg segala perilaku suami ..justru suami nyari yg lain ...kejam GK sih laki2 tuh
Fajar Nuryati
lanjuttt.kak
Nafisa Aprilia: lanjut kk
total 1 replies
Juna Kamis Sae
lanjuttt
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!