Bercertia tentang anak laki2 yang segala kelebihannya di sembunyikan oleh teman masa kecilnya
Ketika SMP mereka pun mulai berpacaran, namun selama hubungan mereka. Anak laki2 itu justru malah di perlakukan seperti babu.
Puncaknya ketika SMA, anak laki2 itu kerap kali di buat layaknya seperti anjing peliharaann yang selalu patuh dan menurut pada gadis teman masa kecilnya itu.
Namun, setelah sekian lama di posisi itu, anak laki2 itupun akhirnya merasa muak dan memutuskan gadis teman masa kecilnya itu.
Bagaimana kira2 kehidupan anak laki2 itu setelah putus dari teman masa kecilnya itu..?
Yuk simak ceritanya..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RizSlide, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 08 : Keluarga Sawamura..
Sesampainya dirumah, Seiji langsung menuju ruang keluarga dimana ibu dan kakaknya sedang menonton televisi disana..
"Aku pulang.." ucap Seiji memberi salam
Ibunya langsung menoleh kearahnya, sedangkan Kyoko langsung bangkit dan berlari memeluk adiknya itu.
"Selamat datang.." ucap ibunya
"Selamat dataaang adiku yang tampan.." ucap Kyoko sambil memeluk adiknya itu
"Hei kak, bisakah kau tidak selalu memelukku seperti ini..?" kata Seiji
"Tidak mau, aku sudah menunggumu seharian. Jadi biarkan aku mendapat bayarannya dengan memelukmu.." ucap Kyoko sambil terus memeluk Seiji
"Buuu.." ucap Seiji mengeluh
Reiko hanya tersenyum melihat tingkah kedua anaknya itu.
"Sudah Kyoko, biarkan adikmu beristirahat, dia baru saja tiba.." ucap Reiko
"Tidak mau buuu.. Aku ingin memeluk Seijiii.." ucap Kyoko dengan gaya manjanya
Reiko hanya tersenyum bahagia melihat kedekatan putra dan putrinya itu, dia bahagia setiap kali melihat tingkah lucu dan perdebatan kecil mereka.
Ya, inilah potret keluarga Seiji yang sebenarnya. Suasana rumah yang seperti inilah yang membuatnya bisa bertahan setelah bertahun2 di tekan oleh mantan pacarnya itu.
Karena ketika kembali kerumah, dia selalu menerima perlakuan hangat dan juga penuh kasih sayang dari keluarganya.
Setelah berjibaku untuk berusaha lepas dari pelukan Kyoko dengan segala cara, Seiji pun berlari naik ke kamarnya di lantai dua serta langsung menutup pintu dan menguncinya.
Itu membuat Kyoko tidak dapat masuk dan memeluknya lagi.
"Seiji ayo buka pintunya, aku belum mendengar ceritamu di sekolah hari ini.." ucap Kyoko memohon pada adiknya
"Aku lelah kak, aku akan ceritakan padamu lain hari.." ucap Seiji dari dalam kamarnya
"Ayolah Seiji, buka dan ceritakan padaku sekarang.." ucap Kyoko terus memohon
Karena beberapa alasan akhirnya Kyoko menyerah mengintrogasi adiknya tentang tanggapan teman2 di sekolahnya hari ini.
Diapun membiarkan adiknya untuk beristirahat dan kembali menghampiri ibunya di bawah yang masih menonton TV di ruang keluarga.
Meskipun di kamar mereka masing2 ada televisi, namun keluarga Sawamura tetap mempertahankan suasana kekeluargaan dengan menonton televisi bersama di ruang keluarga.
Itu mereka lakukan agar ikatan kekeluargaan mereka tetap hangat dan harmonis mengingat Miura(ayah) jarang di rumah karena bisnis juga pekerjaanya dan Reiko(ibu) adalah seorang koki di hotel mewah yang kadang pulang larut malam.
Itu membuat keluarga mereka agak sedikit sulit memiliki waktu untuk kebersamaan, meski begitu baik itu Miura atapun Reiko selalu berusaha menyediakan waktu bagi keluarganya dengan memgambil cuti seperti yang Reiko lakukan saat ini.
Keesokan harinya..
Seiji pulang kira2 tidak lama setelah mata hari terbenam dan dia langsung menuju kulkas yang ada di dapur rumah mereka.
"Aku pulang bu.." ucap Seiji
"Selamat datang.." jawab ibunya yang sedang memasak makan malam
Seiji mendekati ibunya dan memberikan ciuman kecil di pipi ibunya. Itu membuat Reiko terkejut karena sudah sangat lama Seiji tidak melakukan hal kecil yang membuatnya sangat bahagia seperti itu.
"Hmm? Tumben sekali, sudah lama kau tidak mencium ibu seperti ini nak.." ucap Reiko seraya mematikan kompor dan mendekati Seiji
Seiji sedang menuangkan segelas softdrink di kitchen island dapur rumah mereka ketika Reiko menghampirinya.
"Benarkah..?" kata Seiji sambil fokus menuangkan segelas softdrink
"Iya, sudah lama kau tidak mencium ibu seperti tadi.." ucap Reiko
Seiji sempat terdiam dan menatap ibunya..
"Maaf bu, lain kali aku akan lebih mengingat itu.." ucap Seiji
Reiko tersenyum sambil mengusap kepala purtanya.
"Tidak apa, meski hanya sesekali itu sudah membuat ibu sangat bahagia.." kata ibunya
Sekali lagi Seiji mencium pipi ibunya lalu setelahnya dia menuju ruang keluarga yang jadi satu dengan ruang makan dan dapur rumah mereka untuk menonton TV.
Reiko jadi merasa setelah putus dari mantan pacarnya kini putranya itu nampak lebih ceria dan sering tersenyum. Dia jadi mengerti kalau selama ini mungkin putranya itu sering melamun dan nampak murung pasti karena mantan pacarnya itu.
Tapi Reiko tetap tidak mau ikut campur dengan urusan percintaan anak2nya kecuali putra dan putrinya meminta saran atau bantuan darinya secara langsung.
Selesai memasak dia langsung menghampiri putranya yang sedang menonton acara TV.
"Jadi bagaimana harimu di sekolah..?" tanya Reiko
"Yah setelah penampilan ku berubah kemarin, seisi sekolah sangat terkejut setelah melihatnya. Bahkan mereka sampai berkata Pangeran atau semacamnya yang membuatku merasa malu.." kata Seiji
Reiko tersenyum mendengar cerita anaknya itu..
"Itu berarti mereka senang melihat perubahanmu nak.." ucapnya
"Yah kau benar bu, bahkan aku juga sudah memiliki beberapa teman baru.." ujar Seiji
"Benarkah..? Apa mereka laki2 atau perempuan..?" tanya ibunya pura2 penasaran
"Keduanya bu, ada laki2 dan juga perempuan.." jawab Seiji
Seiji pun sempat bercerita pada ibunya tentang kemarin ketika dia di ajak pergi karaoke sepulang sekolah bersama teman2nya.
Dia awalnya sempat ragu karena yang mengajaknya itu adalah murid2 paling populer di sekolahnya, dia merasa tidak yakin pada awalnya. Tapi akhirnya dia bersyukur karena itu dia akhirnya bisa dekat dan menjadi teman mereka.
"Aku sangat bersyukur karena itu.." ucapnya
"Itu karena kau itu anak yang baik, tentu akan banyak orang yang senang dekat denganmu.." kata ibunya
"Tapi bu, jika aku tidak merubah penampilanku. Apa mungkin mereka mau berteman denganku..? Itu masih sedikit menggangu fikiranku.." kata Seiji
Reiko mengerti apa yang di maksud putranya itu, dan dia mencoba meyakinkan putranya dengan menjelaskan beberapa hal padanya.
"Seiji, dengar.. Terlepas dari penampilanmu, kau adalah yang anak baik, tentu akan ada orang yang mau menjadi temanmu.." kata Reiko
"Tapi sejujurnya ibu merasa kalau perubahanmu juga menjadi faktor dirimu sulit mendapatkan teman. Jadi setidaknya kau memang harus merubah penampilanmu sedikit untuk itu.." sambung Reiko
"Begitu ya bu.." kata Seiji
"Dengar, apa yang di lakukan kakakmu dengan merubah penampilanmu adalah yang terbaik untukmu, dan kau harus bersyukur karena itu.." kata Reiko
"Iya bu, aku sangat bersyukur kaka begitu perhatian dan sangat menyayangiku. Bahkan dia sampai bergadang mengajariku bagaimana bersikap kedepannya.." kata Seiji
"Itu benar.." kata ibunya
Seiji kembali terdiam sejenak memikirkan semua perkataan ibunya. Apa yang ibunya katakan semuanya benar dan dia meyakini hal itu.
Seiji mengatakan kalau dirinya sangat bersyukur terlahir di keluarga ini. Dengan cara mereka masing2, perhatian dan kasih sayang yang dia dapatkan membuatnya selalu merasa bahagia dan senang.
Terutama pada kakaknya, Kyoko.
Dia berkata meski kadang dia sedikit jengkel karena kakaknya selalu menempel dan memeluknya, namun dia sejujurnya merasa begitu di sayangi dan cintai oleh Kyoko. Dan dia juga begitu menyayangi kakaknya itu.
Tanpa Seiji sadari Kyoko sedari tadi mendengarkan pembicaraan mereka dari ambang pintu ruang keluarga mereka. Namun karena posisi duduk Seiji membelakanginya, dia tidak menyadari kalau kakaknya ada disana sejak tadi dan mendengarkan setiap perkataannya terutama tentang Kyoko sendiri.
Karena merasa senang dan bahagia mendengar perkataan adiknya, dia langsung berlari dan melompat pada Seiji untuk memeluknya.
Tentu tingkah laku Kyoko seperti itu kembali membuat kedua kakak beradik itu kembali berdebat terkait sikap Kyoko yang sangat manja padanya.
Reiko hanya tersenyum melihat tingkah kedua anaknya itu dan sesekali tertawa melihat lucunya mereka ketika beradu argumen.
Tak berselang lama sang ayah pun datang..
"Whoa.. Sedang ramai rupanya, biarkan aku bergabung.." ucap Miura seraya meletakan tas kerjanya
"Ayah cepat kemari dan lihat penampilan baru Seiji.." ucap Kyoko
"Whoa kau setampan diriku ketika muda nak.." ucap Miura sambil melepas jas kerjanya di bantu oleh istrinya
Miura langsung berlari kecil menuju sofa tempat Kyoko sedang berdebat dengan adiknya dan ikut nimbrung memeluk Seiji.
"Tolong aku buuu.." ucap Seiji mengeluh
Reiko hanya tertawa melihat tingkah suami dan anak2nya itu sambil merapikan barang2 suaminya. Dia begitu bahagia karena memiliki keluarga yang harmonis dan saling menyayangi satu sama lain.
kukira cinta, ternyata permisi ya..