Seumur Hidup Yang Ku Nanti

kluntiiiiiing………..!

Rani yang masih berselimutkan kain tebal itu segera mencari ponselnya,

“Hari ini saya akan ajak kamu keluar ya sayang,kita menikmati suasana pantai sebelum kita disibukkan dengan urusan pernikahan kita nanti.!”

“Maaf mas,hari ini aku bersama teman lainnya mau ke rumah sakit,Andi kecelakaan setelah berpisah di persimpangan bersama kita saat itu.” Balas Rani yang masih mengantuk,sebab semalam dia begadang menonton film horor kesukaannya,.

Vino yang mendapati kabar itu tak terlalu terkejut,karena dia pikir dia juga tak berteman dengan Andi,disisi lain sifat cueknya juga membuat dia tak ada keinginan untuk ikut Rani.Hanya saja sekarang ini dia merasa sedikit kesal kenapa Rani lebih memilih menengok Andi daripada pergi bersamanya,gumam Vino dalam hati.

Vino tak lagi membalas pesan Rani.dia pikir dia tidak akan sibuk sibuk mengurus hal yang hanya akan membuatnya kesal,tanpa disadari dirinya pun kini sedang marah atas balasan Rani.

Rani termasuk orang yang berkomitmen dan selalu menepati janji,mana janji yang dibuat dulu maka dia akan menempatinya ,Rani juga tak lagi menunggu balasan dari Vino,Rani bukan tipe wanita yang harus marah dan menjelaskan apa maunya seorang wanita,sesekali dia cuma melihat ponsel guna melihat balasan dari Vino,takut dia tak sempat mendengar dan telat membalasnya kembali,.

Tak seperti yang diharapkan Vino memang sudah mengakhiri pesannya,Rani yang sudah biasa menghadapi Vino hanya membuang nafas pelan serasa bergemuruh di dalam hatinya.

“Kamu terlalu cuek sampai hal yang diinginkan wanita saja kamu tak pernah tau,.” Celetuk Rani yang selalu diputus dengan hal baik yang sudah dilakukan Vino terhadapnya.

Rani selalu bergelut sama hatinya ketika dirinya memaksa harus menerima dan sedikit membiarkan namun hatinya selalu saja resah jika Vino selalu mengakhiri pesan tanpa kejelasan yang bisa diterima Rani.

Rani beranjak dari tempat tidur guna bersiap siap untuk pergi ke rumah sakit menengok Andi,takut teman temannya menunggu,sebab selain Rani itu baik,ramah dan komitmen dia juga sangat disiplin waktu,dia tidak pernah melewati dari waktu yang dia janjikan.

“Ran,.kakak masuk kamar pinjam sepatumu ya” teriak Rini sembari tetap saja masuk kamar meskipun belum ada jawaban dari Rani.

Rani dan Rini kakak beradik yang jarak umur mereka cukup jauh yaitu 10 tahun,namun postur tubuh mereka hampir sama mengikuti badan Ibu Mona,.jadi mereka tak usah susah buat bertukar pakaian ataupun barang lainnya.

Rani yang sudah selesai mendapati kakaknya yang sedang mencoba sepatu,bertanya sembari mengibaskan rambutnya yang basah.

“Kakak mau ke mana pagi pagi begini,?”

“Mau olahraga ditahan,kakak bosan di rumah terus,.apalagi kakakmu Andre sadari kemarin sudah berpesan untuk tidak mengirim pesan sebab akan disibukkan dengan meeting bersama klien,.” Jawab Rini menjelaskan kekaburannya di rumah.

Rani yang mendengarnya hanya menganggukkan kepala sembari menyodorkan sepatu yang lebih bagus kepada kakaknya itu,.

RIni yang memandangi Rani tersenyum sambil mengambil sepatu itu dari tangan Rani,.

Sedangkan Ibu Mona yang melihat kakak beradik sedang bersama itu hanya tersenyum sambil melangkah mendekati mereka.

Rini yang sudah selesai berlari kecil menuruni tangga melewati Ibu Mona,.

“Kakakmu mau kemana,tumben sekali” Tanya Ibu Mona kpd Rani dengan penuh penasaran.

“Olahraga ditahan Bu, oh iya bu hari ini saya juga mau pergi sama teman teman mau menjenguk Andi bu”.tutur Rani.

“Andi anaknya Pak Ahmad kompleks sebelah bukan,?” Sahut BU Mona dengan ekspresi kagetnya

“Iya bu,kemarin kecelakaan.” Jawabnya Rani lagi.

“Ini masih pagi kamu sudah mau pergi saja,sarapan dulu,.nanti kalo Andi sudah pulang rumah kabari Ibu ya nak,!” Perintah BU Mona yang akan berniat menjenguk Andi setelah sudah dipulangkan saja,.

“ sebelum ke rumah sakit,Rani mau mampir dulu ke rumah Mas Vino buk,makanya saya harus berangkat pagi,takut nanti terlambat.

“Bawakan kue yang ibu taruh di kulkas itu nak,” perintah Ibu Mona

tanpa disadari niat Bu Mona menghampiri kamar Rani adalah mau menyampaikan pesan Vino kemarin yang hari ini akan mengajak Rani pergi,sebab kemarin Ibu Mona pun lupa,.

Setelah Rani mengambil kuenya Rani bergegas pamit sama Bu Mona,tak didapati Pak Slamet diruang makan saat itu,sebab Pak Slamet juga sedang berolahraga bersama Rini,.

Bu Mona menatap kepergian Rani,beberapa menit kemudian Bu Mona baru ingat apa yang akan disampaikan kepada Rani ,namun saat berbalik Rani sudah tak terlihat.

Alhasil Bu Mona kembali sambil berpikir,disangkanya mungkin Vino kemarin sudah membahasnya dengan Rani,makanya hari ini Rani mampir ke rumah Vino untuk mengatur jadwal kepergian mereka,.

Di tempat Lain Rini yang sedang beristirahat mendapati teman kuliahnya dulu ,Novi sedang berbincang menggunakan ponsel,saat Rini mendekatinya dia terhentikan saat dia mendengar temannya menyebut nama Mas Andre,.seketika Rini yang dibelakanginya mencoba melangkah pelan dan mendengarkan apa yang sedang dibicarakan Novi,.namun tak lama sebelum Rini mendengar jelas apa yang diperbincangkan oleh Novi,Novi menoleh dan mengakhiri teleponnya.

“Heyyyyy Rini..” teriak Novi sambil melangkah mendekati Rini dan memeluknya,Rini yang sudah diselimuti rasa penasaran dia hanya tersenyum datar dan membalas pelukan Novi,.

“Besok aku main ke rumah Pak Slamet yaaa” tuturnya spontan karena dia memang sangat terkejut mendapati Rini berada dibelakanginya.

“Mau ketemu siapa,?” Tanya Rini yang sebenarnya dari dulu gak begitu akrab dengan Novi,hanya karena dulu Rumah Novi bersampingan dengan rumah Andre,namun semenjak kuliah semester dua,Novi terpaksa pindah keluar negeri karena ayahnya memang berasal dari luar negeri tepatnya di Singapura,.

“Ya Kamu lah,siapa lagi”jawab Novi masih dengan gesture yang tidak nyaman.

“Tau dari mana saya tinggal bersama ibu dan bapakku” jawab Rini yang mulai ditambah dengan rasa penasaran nya dan detik itu juga muncullah banyak pertanyaan di dalam benaknya,,antar pengen buru buru pergi meninggalkan Novi dan menelepon suaminya itu,.

Saat mendengar pernyataan Rini,Novi benar benar gemetar tak kaget karena kecerobohannya sendiri,sebab sampai saat ini mereka Andre dan Novi diam diam saling berbalas pesan dan bertelepon,awal yang hanya bercerita dari kehidupan Novi di Singapura berujung curhatan Andre yang selama ini memang benar benar menginginkan buah hati,namun hal itu belum juga didapat..sampai akhirnya mereka saling nyaman untuk mengobrol dan Andre yang notabenenya direktur sangat tidak disangka jika dirinya selama ini bermain dibelakang Rini,sebab yang dilakukan Andre terhadap Rini semenjak menikah sangat meratukannya,.

Tanpa mendengar jawaban Novi lagi,Rini berpamitan sama Novi dengan alasan mau mengejar bapaknya,.

Novi yang belum sempat menjawab pun sangat lega dengan kepergian Rini,.

“Assalamualaikum” salam Rani sambil mengetuk pintu rumah Pak Hadi.

Pak Hadi yang sedang berkebun di samping rumah pun menghampiri Rani yang belum juga masuk,padahal pintu dalam keadaan terbuka,Kebiasaan Rani yang selalu mengetuk pintu terlebih dahulu,.

“Walaikumsalam,masuk saja nak,Vino dan Zahra ada di dalam,.kebetulan hari ini memang hari minggu,Zahra yang bersekolah pun libur dan hanya duduk di rumah bersama kakaknya itu,.

Rani yang membalasnya dengan anggukan perlahan masuk dan mendapati Vino sedang nonton Tv bersama Zahra,dengan posisi Zahra tiduran di pangkuan Vino,.

Rani yang melihatnya tidak kaget lagi,karma kakak beradik ini kalo dilihat seperti seorang kekasih,bahkan Vino yang tak malu pun selalu menarik BH Zahra dibelakang kaos yang dipakainya itu,dengan usil ya selalu ditarik biar Zahra berteriak kesakitan,.

Jujur Rani selalu bergumam sendiri dengan apa yang dilihat itu,dia sebenarnya cemburu namun dia selalu memaksa rasa cemburunya itu untuk ditempatkan ke mana mestinya,sebab Zahra adalah adiknya Vino,.

Vino yang menyadari kedunguan Rani tak beranjak sebab Zahra masih dalam posisi nyamannya,

“Katanya ada janji kok udah sampai sini saja yang,.?” Tanya Vino

Zahra yang mendengar pertanyaan Vino lalu bergegas beranjak dan duduk di sebelahnya,Zahra orang pendiam

,bisa dikatakan mirip Vino ada sedikit cueknya, bahkan mengetahui kedatangan Rani,calon kakak iparnya itu..Zahra hanya melayangkan senyum lalu beranjak masuk kekamarnya.

Perlahan Rani meletakkan kue yang dibawanya ke dapur,lalu berbalik mendekati Vino yang masih duduk didepan Tv.

Rani yang perlahan mendekati Vino menjawab pertanyaan Vino tadi,.

” aku mampir sebentar mas,,habis itu aku berangkat ke rumah sakit”

Vino hanya mengangguk sambil tersenyum,hal ini membuat Rani semakin bingung,.

Dianggapnya pesan yang disampaikan dirinya kepada Bu Mona sudah sampai pada Rani,makanya dia sedikit marah kepada Rani yang lebih memilih menjenguk Andi daripada dirinya,.

Rani yang selalu menerima semua perlakuan Vino hanya diam dan kaku duduk di samping Vino,

Setelah melihat jam Rani berpamitan sambil merencanakan ulang untuk kepergian besok ke pantai.sedangkan Vino hanya terserah saja apa kemauan Rani.