Abel adalah gadis desa yang sudah lama merantau di kota, siapa sangka ia terkena musibah di culik saat membantu mempersiapkan pernikahan temannya. Sedangkan Tomi dia seorang pria yang kaya raya di kota tetapi ia sangat dingin terhadap wanita, ia pernah melihat Abel di sebuah cafe dan tertarik padanya. Siapa sangka karena tragedi penculikan itu mempertemukan mereka, akankah Tomi bisa bersama dengan gadis yang bisa membuatnya tertarik itu?kalau pun bisa bersama akankah hubungannya bertahan lama karena status sosial mereka yang berbeda.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ani fatmawati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 7
"Setelah beberapa hari Siska tidak masuk kerja, hari ini pun sudah mulai bekerja kembali. Abel dan pun merasa senang atas kembalinya Siska, kemudian Siska pun menyapa semua teman kerjanya".
" Setelah Abel dan Apri sampai di tempat kerja, ternyata Siska sudah masuk kerja".
" Bukannya itu Siska. Coba lihat Siska, bukankah sudah terlihat lebih kurus".Kata Apri kepada Abel
"Memang terlihat kurus, kalau di lihat dari sedotan".Jawab Abel
" Kamu itu suka ngada-ngada deh, yuk samperin Siska".kata Abel
"Sesudah menyapa semuanya, meraka pun masuk bersama dan jam kerja pun mulai.Suasana di tempat kerja pun sedikit lebih ramai karena Siska yang tidak bisa diam dan selalu heboh. Setelah selesai pulang bekerja Abel, Apri dan Siska berencana untuk pergi ke cafe untuk merayakan kembalinya dan kesembuhan Siska".
"Setelah pulang kerja mereka pun langsung pergi ke cafe menggunakan mobil Apri, dalam perjalanan terasa menyenangkan di tambah dengan tingkah konyol Siska dan sampai lah mereka di cafe".
" Ni bener cafe yang biasa kita datangi nih?".Tanya Siska
"Bener lah, tetap di tempat kok nggak ada yang mindahin ".Jawab Apri
" Kok ada yang beda ya? ".Kata Siska
"Nggak ada, mana ada yang beda. Pak parkir orangnya masih sama, penjaga cafe pun masih sama".Jawab Abel.
" Jangan aneh-aneh deh, baru berapa hari nggak mampir ke sini udah ngelantur".Ucap Apri
"Aku nggak ngelantur, memang beda. Bedanya tuh ,, kok sepi, biasanya rame banget".Jawab Siska sambil tertawa
"Ok, ternyata kita yang kurang peka, yuk masuk".Kata Apri
" Emang jam segini masih sepi, kitanya aja yang datang di waktu yang kurang tepat".Kata Abel sambil masuk ke dalam cafe
"Sore mbak yang cantik, lama nggak jumpa. Kita pesan yang seperti biasanya ya" Kata Siska sambil menyapa penjaga cafe
"Ok, siap. Di tunggu ya". Kata si penjaga cafe
"Kamu pesan yang kaya biasanya Sis, nggak takut diare lagi kamu kan baru aja sembuh jadi jangan makan yang terlalu pedas dulu".Tanya Abel
" Oh iya,,, kan pedas".Kata Siska sambil berlari menghampiri mbak penjaga cafe untuk menyuruhnya agar tidak menambahkan cabai di makanannya.
"Dia terlalu bersemangat".Ucap Abel sambil menggelengkan kepalanya
" Lalu Siska kembali ke tempat duduk, untung di ingatkan. Kata Siska
"Pesanan pun siap, lalu mereka menikmati makanannya. Tiba-tiba Abel melakukan tantangan, siapa yang gerak dia yang bayar" Kata Abel
"Mereka pun langsung terdiam dan tidak bergerak sedikit pun, mereka mencoba untuk bertahan tapi karena posisi Siska yang kurang di untungkan pun tidak bisa menahannya lebih lama lagi".
" Aku menyerah, aku nggak kuat lagi"Kata siska sambil mengunyah makanannya.
"Jadi kita sepakat ya, kalau yang bayar makan adalah Siska".Ucap Apri
" Ok deh".Jawab Siska
"Karena Siska gagal dalam tantangan jadi dia yang membayar semua makanan mereka. Tapi tiba-tiba Apri bilang kalau tidak bisa lama-lama di sini, karena dia sudah ada janji dengan kekasihnya dan sebentar lagi akan menjemputnya".
"Kok nggak bilang si, kalau ada janji sama pacar".Kata Siska
" Maaf, ini juga dadakan. Dia baru aja ngabarin kalau mau ngajak ketemu, nggak papa ya kalau aku tinggal" Jawab Apri
"Iya nggak papa kok, santai aja. Mau jemput jam berapa".Kata Abel
" Ini bentar lagi nyampe katanya. Itu dia udah ada di luar".Jawab apri
"Pacar apri pun masuk dan menemui apri".
" Maaf ya temen-temen, aku tinggal. Ini kunci mobil nanti pulangnya bawa mobil aku aja".Kata apri
"Ok, Hati-hati selamat bersenang-senang,tapi gimana nih makanan mu belum habis".Ucap Siska
" Buat kamu, habisin aja"Kata apri sambil pergi keluar cafe
"Mengapa mereka berkenan hari ini, biasanya orang memilih berkencan itu pas malam minggu, kenapa mereka memilih hari ini".Ucap Siska
" Memangnya kenapa, suka-suka mereka lah. Siapa tau ada kepentingan,udah ah lanjutin aja makannya".Jawab Abel
"Iya iya,,, ".Jawab Siska
" Makan pun selesai dan mereka pergi keluar".
"Lihat deh Bel, Orang-orang sudah mulai datang tapi kita malah pergi. Udah mulai ramai kan".Kata Siska
"Namanya aja cafe sis, pasti ada yang dateng dan pergi. Udah deh kamu jangan aneh-aneh, sekarang kita pulang".Jawab Abel
" Tapi gimana caranya kita pulang, rumah kita berlawanan".Tanya Siska
"Gampang, ni kunci kamu bawa mobilnya lalu antar aku pulang dulu, kan rumahku lebih dekat dari cafe".Jawab Abel
" Nggak deh,, kamu aja yang bawa terus anterin aku pulang".Kata Siska
"Mana ada,, rumah mu terlalu jauh. Nanti memakan waktu terlalu lama buat ke sana sini".Jawab Abel
"Baiklah tuan putri".Kata Siska sambil membukakan pintu mobil untuk Abel.
"Kemudian Siska mengantarkan Abel ke kosnya lalu pulang ke rumah".
"Siang hari di rumah Tomi, nenek yang sedang menikmati secangkir teh tiba-tiba di datangi pelayannya kalau ada tamu yang ingin bertemu dengan nenek, lalu nenek menyuruhnya untuk membawanya masuk dan membuatkan minuman. Kemudian pelayan pergi untuk membawa tamunya masuk menemui nenek, tamu itu adalah Pak Arun teman dari almarhum ayah Tomi. Karena sudah sangat lama tidak bertemu nenek pun lupa dengannya".
"Selamat siang nyonya".Sapa Pak Arun
"Siang".Jawab nenek
" Lalu Pak Arun memperkenalkan dirinya, kalau dia itu teman almarhum ayah Tomi, nenek yang lupa pun mencoba mengingatnya. Nenek pun membutuhkan waktu yang lama untuk mengingatnya".
"Dulu saya pernah datang kesini waktu pemakaman anak ibu, saya juga mitra bisnis anak ibu yang sering datang ke sini".Kata pak Arun
" Kemudian nenek berlahan mulai mengingatnya".
"Ya, , aku mengingatnya".Jawab nenek
" Maaf jika kedatangan ku yang tiba-tiba, sebenarnya saya ingin berkunjung ke sini tapi saya harus tinggal di luar negeri karena ada bisnis di sana,saya juga baru beberapa bulan kembali ke kota ini".Ucap Pak Arun
"Lalu Pak Arun menanyakan tentang Tomi".
" Bukannya anak ibu memiliki seorang putra yang bernama tomi, di mana dia sekarang. Pasti sudah tumbuh dewasa".Kata pak Arun
"Tomi sudah tumbuh dewasa dan menjadi orang yang hebat,sekarang masih berada di luar negeri karena ada urusan pekerjaan".Jawab nenek
" Saya juga memiliki seorang anak gadis, dia seumuran dengan Tomi,dia juga tinggal di luar negeri tapi beberapa hari lagi berencana pulang untuk tinggal di kota ini bersama kami".Kata pak Arun
"Kalau sudah pulang bawa dia ke sini, Tomi pasti senang memiliki teman baru".Ucap nenek
" Baik lah bu, jika sudah pulang pasti saya akan membawanya ke sini".Jawab Pak Arun
"Setelah selesai mengobrol Pak Arun pun pamit untuk pulang".