Tuan Renzo yang terkenal dingin dan sangat Arogan itu sekarang lagi di landa keresahan karena seorang gadis muda yang dia liat sesaat.
Seika gadis muda yang berhasil memikat hati tuan muda Renzo
Mereka di pertemukan dan menikah dalam keadaan terpaksa karena sesuatu hal yang mengharuskan Seika menerima pernikahan ini
Apakah pernikahan mereka bisa di pertahankan atau jalan perpisahan yang harus mereka tempuh?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mande Qita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 13
Dian yang ditanya oleh Seika hanya diam sambil menatap kasihan pada rekan kerja nya itu
"dicoba saja Sei, mana tau di kasih, tapi setahu mbak kalau pinjam ke kantor kalau untuk keperluan darurat seperti kamu pasti dikasih kok" sahut Dian
"tapi aku kan baru kerja mbak, belum satu tahun" jelas Seika
"iya juga sih,tapi dicoba dulu tidak apa apa Sei,namanya juga usaha" balas Dian
Mereka berdua diam sibuk dengan pikiran masing masing, tiba tiba Kiki datang membawa makanan di kedua tangan nya
"wah dapat dari mana nih, tumben bawa makanan banyak dan enak lagi" ucap Dian
"tadi aku lagi ke lobby perusahaan mbak, katanya tadi Tuan Renzo datang dengan asisten nya Joan dan mereka membawa banyak makanan, dan ini hasilnya taraaaa" sahut Kiki
"tumben Tuan renzo datang kesini, biasanya hanya Tuan Joan yang datang kesini, tidak biasanya seperti ini" ungkap Dian dia penasaran dengan apa yang dilakukan oleh bos besar nya itu
Bertahun tahun dia bekerja di perusahaan ini, belum pernah ada petinggi perusahaan dari pusat yang membawakan makanan
"mungkin saja karena perusahaan kita baru mendapatkan proyek yang cukup besar makanya dikasih hadiah makanan sebagai ucapan terima kasih, ya sudah lah mbak tidak usah dipikirkan mari kita makan" sahut Kiki
"oh iya bisa jadi karena itu ya, ayo kita makan sepertinya makanan nya enak, ayo Sei..." ajak Dian
Seika hanya tersenyum dan mengambil makanan yang di bawa oleh Tuan Renzo dan Asistennya itu
Flashback on
"Jo...pagi ini aku mau ke kantor cabang X" ucap Renzo tadi pagi ketika mereka sudah berada di dalam mobil menuju perusahaan Adinata
"kau mau ngapain kesana Ren, jangan aneh aneh deh ini masih pagi, nanti siang ada meeting dengan para petinggi perusahaan" balas Joan sambil menatap heran dengan apa yang dikata kan Renzo tadi
"iya aku tau Jo, tapi kita meeting nya kan siang, jadi pagi ini kita kesana dulu aku ada perlu" sahut Renzo dengan santai nya
"perlu apa sih Ren, tidak ada pekerjaan disana yang mengharuskan kau datang berkunjung" sela Joan makin bingung
"ikut saja Jo jangan banyak protes, nanti kau akan tau juga, tapi nanti sebelum kesana kita beli roti dulu " sahut Renzo yang membuat Joan melotot kan kedua matanya
"apa..! Apa aku tidak salah dengar,kau masih waras kah?!" teriak Joan kali ini dia benar benar kaget mungkin sedikit jantungan melihat sikap Renzo yang ajaib menurut nya
"kenapa sih Jo kaget nya biasa saja kali, apa ada yang salah" sahut Renzo
"tidak ada yang salah, tapi kau yang kurang waras sudah deh jangan bikin aku jantungan lagi, kalau mau kesana ya kesana saja tidak usah beli roti segala kau mau ngapain?" tanya Joan
"mau bawa roti kesana Jo, kenapa kau bilang aku kurang waras, kan bagus Jo menyenangkan hati karyawan juga termasuk ibadah" ucap Renzo
"ya terserah kaulah, pusing lama lama, mau beli roti dimana?" tanya Joan pasrah dengan keinginan Renzo
Joan terdiam sejenak sambil berpikir, tiba tiba dia ingat sesuatu,lalu memandang Renzo dengan lekat, Renzo yang di tatap sedemikian rupa oleh Joan langsung bertanya
"kau kenapa menatap ku sampai begitu nya?" tanya Renzo dengan wajah tanpa merasa bersalah nya karena telah membuat Joan pusing
"apa kau ingin bertemu dengan Seika gadis muda yang sepat menarik hatimu?" tanya Joan balik dia harus memastikan sesuatu saat ini karena melihat tingkah Renzo yang diluar nalar
"ha ha ha ha kenapa kau berpikir seperti itu, apa kau mencurigai sesuatu?" sahut Renzo sambil tertawa lepas karena dia tau Joan pasti bisa menebak apa mau nya saat ini
"jangan tertawa Ren aku serius bertanya, apakah menyukai gadis muda yang bernama Seika itu?" desak Joan
"menurutmu apa aku terlihat suka pada nya?" tanya Renzo balik
"aah tau lah, kau kalau sudah suka sama seseorang pasti akan berbuat hal di luar nalar, kau tunggu lah disini aku mau beli roti buat dibawa kesana" jawab Joan
"ha ha ha terima kasih Jo" ucap Renzo yang membuat Joan cemberut karena kesal dengan apa yang dilakukan saudara angkatnya itu
"aku kenapa ya...kenapa aku ingin sekali kesana?" gumam Renzo dalam hati dia sendiri juga bingung dengan sikap nya pagi ini
Tidak berapa lama Joan sudah kembali datang dengan membawa banyak sekali kantong yang berisi roti untuk dibawa ke kantor dimana Seika bekerja saking banyak nya sampai dibantu oleh karyawan toko roti itu
Flaskback off
"beneran Sei kamu lagi butuh uang untuk biaya berobat ayah kamu?" tanya Kiki
"iya Ki, aku lagi bingung" jawab Seika sambil memakan roti yang dibawa kiki tadi
"kamu pinjaman saja Sei,mana tau di kasih pinjaman oleh kantor" balas Kiki
"nanti deh Ki aku pikir kan lagi" sahut Seika lalu mereka pun melanjut kan pekerjaan nya saat ini.
"mau kemana Ki?" tanya Dian
"mau foto copi dulu mbak,ada yang mau nitip?" tanya balik Kiki
"mbak ikut Ki, ini berkas banyak banget kasian kamu kalau mengerjakan sendirian" sahut Dian
Seika pun memberikan berkas untuk di foto copy, segera Kiki berjalan kelantai yang ada foto copi nya bersama Dian
Kiki dan dian lalu masuk kedalam lift yang akan membawanya ke tempat foto copy, sampai disana Kiki langsung mengerjakan semua berkas yang mau di fotocopy
"kasian sekali seika ya mbak, ayah nya sakit dan dia perlu biaya banyak, sedang kan peraturan disini harus satu tahun dulu baru bisa pinjam, dan Seika butuh uang yang cukup besar" ucap Kiki
"iya Ki,mbak juga kasian tapi harus bagaimana lagi, mbak tidak bisa bantu , kalau 10 juta mbak masih bisa kasih pinjam" sahut Dian
"tapi Seika sudah mbak suruh coba untuk mengajukan pinjaman ke kantor, mudah mudahan di setujui oleh kantor, kasian Seika sekarang sangat kebingungan, tidak tau mau pinjam kemana lagi" jelas Dian lagi
"seratus juta angka yang sangat besar mbak, pusing juga ya kita tidak bisa bantu, pantas minggu minggu ini Seika terlihat murung sekali" balas Kiki
"kita doakan saja semoga masalah yang dihadapi Seika cepat menemukan solusinya, karena ayahnya harus segera di operasi" terang Dian
"amin mbak.."ucap Kiki
Tanpa mereka sadari pembicaraan mereka di dengar oleh renzo yang kebetulan dari toilet
"Seika lagi butuh uang untuk berobat ayah nya yang lagi sakit....apa ini yang membawa aku ingin mampir ke kantor ini?" gumam Renzo dalam hati