Menikah karena wasiat, itulah yang di alami Clea. ia terpaksa menikah dengan Renei Suprapto, pria tampan, mapan dan matang dan juga suami orang. Margareth istri Renei yang menginginkan pernikahan itu terjadi karena ia sedang sakit keras. Margareth tidak ingin sepeninggal dirinya Renei kesepian karena itu ia menjodohkan suaminya dengan Clea gadis berusia dua puluh tahun yang tak lain adalah petugas terapis Margareth selama sakit.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nur danovar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 35 Hati Kecil Renei
Renei duduk diam di kursi belakang mobilnya ia sedang berpikir pertemuannya dengan Valeri. ternyata Margareth dan Valerie dia sosok berbeda meski wajah mereka serupa. dari cara bicara memang mirip tapi hati Renei tidak bisa di bohongi. Renei hanya penasaran saja siapa sebenarnya Valerie.
"Kenapa menghentikan mobil disini?!" omel Renei.
Yudi menghentikan mobilnya karena ia seperti melihat seseorang yang di kenalnya. kalau tidak salah ia melihat dokter Hermawan memasuki mobilnya dengan seorang wanita. wanita itulah yang mencuri perhatian Yudi.
"Maaf pak" Yudi kembali menjalankan mobil.
Setibanya di rumah, Renei tidak mendapati Clea di ruang tengah atau di ruang makan. biasanya. Clea sibuk menyiapkan makan malam.
"Bi dimana Clea?"
"Nyonya di kamar tuan, baru saja pulang dengan non Marisa"
Renei menghela napas perlahan pasti adiknya yang mengajak Clea kelayapan jadi tidak sempat memasak untuk makan malam. entah kenapa Renei lebih suka makan malam di rumah sejak Clea memasak untuknya. Renei sudah mulai terbiasa dengan kopi buatan Clea dan juga masakan istri mudanya itu.
Renei berjalan menuju kamar, dilihatnya Clea duduk di depan meja rias sedang membersihkan makeup. Clea langsung gugup dan berdiri dari duduknya begitu melihat Renei datang.
"Kau sibuk shoping dengan Marisa? sudah ku bilang jangan meladeni dia" kata Renei sembari melepas jasnya. Clea membantu Renei melepas jas.
Pandangan Renei teralih pada ibu jari Clea yang di plester. ia meraih tangan Clea membuat Clea terkejut.
"Ada apa dengan jari mu?"
"Tidak apa-apa mas hanya luka sedikit terkena pecahan vas"
"Kenapa kau ceroboh? sepertinya kau tidak cocok membuka toko vas, kaki mu tertusuk.pecahan vas sekarang jari mu besok apa lagi?"
Clea menarik perlahan tangannya yang masih di pegang Renei. ia berjalan menggantung jas di ruang khusus sebelum di laundry.
Renei berdiri memasukan kedua tangannya ke dalam saku celana. ia mengamati gerak gerik Clea.
Ponsel Renei berbunyi, ia mendekati benda itu yang tergeletak di atas tempat tidur. nama Valerie terpampang di layar ponselnya.
"Ya, aku akan datang" suara Renei sedikit pelan. sekarang ia seperti pria yang sedang berselingkuh dan mendapat telepon dari selingkuhannya. sebenarnya Renei merasa bersalah pada Clea karena akan menemui Valerie. tapi ia ingin bertemu wanita itu.
"Mas mau pergi lagi?" tanya Clea begitu melihat Renei mengganti kemeja dan stelan jasnya.
"Aku ada urusan, kau makanlah dan istirahat tidak perlu menunggu ku pulang"
Renei bergegas pergi meninggalkan kamar. Clea hanya diam mematung, ia merasa ada sesuatu yang aneh. akhir-akhir ini Clea merasa kembali jauh dengan Renei. hubungan yang dekat dan membaik kini kembali terasa datar dan hambar.
Apa aku membuat kesalahan?
Clea berdiri di dekat jendela kamar menatap mobil Renei yang pergi meninggalkan halaman rumah.
Di sebuah bar Renei nampak menghampiri Valeri yang melambaikan tangan ke arahnya.
"Mau pesan?" tanya Valerie.
"Aku ingin satu gelas whiskey" kata Renei.
ia mengamati Valerie, lalu ia teringat Clea di rumah, lagi-lagi hatinya dihantui rasa bersalah padahal ia tidak sedang berselingkuh dengan Valerie.
Valerie duduk mendekat ke arah Renei ia melirik cincin pernikahan di jari Renei.
"Kau pria yang setia rupanya" kata Valerie.
Renei tersenyum, ia melirik cincin pernikahannya dengan Clea.
"Apa kau datang kemari istrimu tahu?"
"Tidak"
"Apa kalau dia tahu di akan marah?"
"Mungkin tidak"
Jika Clea melihat Valerie mungkin ia tidak akan marah tapi lebih tepatnya heran dan terkejut. Clea yang polos pasti bingung bagaimana bisa wajah Valerie mirip dengan Margareth sama seperti Renei Yaang juga bingung kenapa Margareth punya kembaran.
