BADBOY Uttara Vs Fanaya

Pertama kali Fanaya berangkat sekolah menggunakan mobil, ia tadi menolak berkali-kali karena tak ingin menyusahkan pak sopir yang di tugaskan Sonya untuk mengantarkannya ke sekolah. Tapi ibu mertuanya itu tidak menerima penolakan.

"Nggak perlu Mi, aku bisa naik ojek atau angkot aja kok ke sekolahnya" kata Fanaya tadi

"Nggak ada penolakan!"

Mau nggak mau akhirnya Fanaya naik ke dalam mobil. Biasanya Fanaya akan naik bus khusus antar jemput dari sekolahnya. Tapi, di perumahan elit seperti ini tidak mungkin anak sekolah berangkat naik bus pasti mereka punya sopir pribadi

Sementara Uttara sudah melaju menggunakan motornya sendiri, ia tidak mau membawa Fanaya ke sekolah bersamanya. Uttara justru pergi menjemput Mutiara dan pergi ke sekolah bersama gadis itu.

Fanaya meminta pak Joko sopir yang mengantarkannya tadi berhenti di persimpangan sekolah. Dia akan berjalan saja karena tak ingin ada yang curiga kalau dia yang anak beasiswa tiba-tiba ke sekolah naik mobil mewah

sesampainya di kelas Fanaya melihat Uttara yang sedang becanda dengan Mutiara. pemuda itu tidak peduli kalau dia sudah menikah. Pun Fanaya dia tidak peduli kalau Uttara berpacaran dengan Mutiara. Dia hanya akan fokus pada sekolahnya dan akan bercerai kalau sudah waktunya

"Nay, Lo dapat surat cinta" ucap Reina sambil memberikan surat yang di bungkus amplop berwarna merah muda itu

Fanaya mengernyit "Surat? Dari siapa?"

"Dari kakak kelas yang kemarin itu loh Nay!" jawab Reina sambil menggeser kursinya agar mendekat pada Fanaya

"Siapa sih? Kakak kelas yang mana?" tanya Fanaya dia benar - benar lupa dengan Regan, kakak kelas yang sudah lama naksir dengannya

"Yang kemarin ngasih kursi di kantin" Reina lupa namanya. Tapi yang jelas kata Reina kakak kelas itu ganteng

jika orang yang penasaran tentunya akan langsung membuka surat tersebut beda dengan Fanaya yang malah menyimpan surat tersebut ke dalam tasnya

"Nay, nggak niat tuh buka suratnya. Kali aja gue bisa ikut baca" ucap Reina sambil terkekeh

"Jangan Nay, nanti dia malah mau surat cinta juga" sahut Aldo dari tempat duduknya

Reina mendelik dan melemparkan penanya pada Aldo."Jangan nyambung aja Lo nggak di ajak!"

"Alah. Awas Lo butuh bantuan gue!" Aldo memutar tubuhnya menghadap belakang namun sialnya dia malah melihat Uttara dan Mutiara yang sedang becanda

"Nasib, apes banget sih gue di depan Mak Lampir di dibelakang Nenek sihir!"

Iya Aldo sekarang menyebut Mutiara adalah nenek sihir. Baru kemarin Aldo tau kalau Mutiara tidak sebaik yang terlihat di media sosial. Selebgram asal Bandung itu ternyata kasar dan suka menghina orang lain. Meskipun mutiara tidak menghinanya tetap aja dia tidak suka dengan sikap Mutiara yang sok berkuasa. Oleh karena itu Aldo menyebut Mutiara Nenek sihir

Jadi, tidak ada niat lagi untuk mendekati Mutiara, biarlah dia mencari pacar dari kalangan gadis biasa saja. Yang baik hati dan tidak suka berkata kasar. Tapi siapa?

"Rei, gue mau ngomong sesuatu sama lo" ucap Fanaya saat mereka berjalan menuju kantin "Tapi sebelumnya gue mau nanya sama Lo" sambungnya

"Hmm..."sahut Reina

"Kita sahabat kan Rei?''

"Hmm...." sahut Reina lagi

"Rei.. Lo denger nggak sih gue ngomong?"

"Gue denger Nay, kita sahabat "

Fanaya menghela napas lalu berhenti melangkah. Reina yang merasa Fanaya ketinggalan di belakang itupun ikut berhenti melangkah dan menoleh. Gadis itu terkekeh melihat Fanaya berdiri sambil menatapnya tajam. "Sorry gue tadi lagi liatin siaran langsung, Nay"

"Lo liat apa sih?" tanya Fanaya penasaran. Siaran langsung apa yang membuat Reina mengabaikannya

"Lagi liatin ini" Reina memberikan ponselnya pada Fanaya

Fanaya mengerutkan keningnya seraya bertanya "Basket? Bukannya ini sekolah kita ya?"

Reina mengangguk "Iya ini siaran langsung, coba Lo lihat siapa yang main"

Fanaya mengernyit "Siapa? Yang biasa main kan?"

"CK. Mata Lo kemana sih Nay? Masa nggak lihat ada Uttara" ucap Reina kesal

"Uttara?"

"Ini yang pake baju kaos hitam" tunjuk Reina di layar ponselnya

Fanaya baru sadar kalau pemuda berbaju hitam yang sedang mendribble bola basket itu adalah Uttara suaminya

Geli rasanya Fanaya menyebut Uttara sebagai suaminya

"Liat angka orang yang nonton makin bertambah. Yang komen juga siswi-siswi dari sekolah lain. Uttara memang punya daya tarik sendiri, Nay!" Reina begitu semangat menceritakan tentang Uttara yang begitu populer karena bermain basket

"Oo iya Lo mau ngomong apa tadi?" tanya Reina

Fanaya menggeleng dia jadi ragu menceritakan semua pada Reina. Fanaya dia di kira mengaku-ngaku menjadi istri Uttara

"Liat Nay mereka semua memang nggak ada malunya" Reina kembali menunjukkan ponselnya pada Fanaya. Kali ini dia menunjukkan komentar cewek-cewek yang menyebut Uttara sebagai suami online mereka

"Cewek jaman sekarang memang nggak punya malu!"

Fanaya dan Reina karet mendengar suara Aldo. Entah sejak kapan pemuda itu berjalan di belakang mereka

"Lo nguping ya?" tuduh Fanaya

"Iya dong, menang gue punya kekuatan yang bisa tau kalian ngobrolin apa dari jauh? Gue cuma manusia biasa yang punya kemampuan nguping yang luar biasa" jujur sekali manusia yang bernama Aldo ini

Reina menggelengkan kepalanya "Dasar Lo nggak tau malu, Do. Nguping itu bukan kebiasaan yang baik. Lo sama aja sama cewek-cewek yang mengaku sebagai istri Uttara. Sama-sama nggak tau malu!"

"Paling nggak gue nggak ngehalu kayak mereka, gue realistis Rei. Nguping jaman sekarang udah biasa "

Reina menarik tangan Fanaya dan menjauh dari Aldo. Sementara itu Fanaya menghela nafas lega, beruntung dia belum menceritakan hubungannya dengan Uttara. Kalau tidak pasti mulut Aldo yang lebar itu akan cerita kemana - mana. Fanaya juga takut di sebut perempuan tidak tau malu kalau mengatakan dia dan Uttara sudah menikah. Dia takut di kira menghalu