NovelToon NovelToon
Istri Sewaan Tuan Muda

Istri Sewaan Tuan Muda

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikah Kontrak / Pernikahan Kilat / Pelakor jahat
Popularitas:5.2k
Nilai: 5
Nama Author: Haraa Boo

Dipaksa menikah dengan pria beristri membuat Delia berani berbuat nekad. Ia rela melakukan apa saja demi membatalkan pernikahan itu, termasuk menjadi istri sewaan seorang pria misterius.

Pria itu adalah Devanta Adijaya, seseorang yang cenderung tertutup bahkan Delia sendiri tidak tahu apa profesi suaminya.

Hingga suatu ketika Delia terjebak dalam sebuah masalah besar yang melibatkan Devanta. Apakah Delia bisa mengatasinya atau justru ini menjadi akhir dari cerita hidupnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Haraa Boo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Perhatian kecil Devan

Dengan sigap Devan melindungi kepala Delia dengan kedua tangannya. Sikap protes yang ditunjukkan oleh Margaret benar-benar sudah keterlaluan apalagi di depan Delia langsung. Namun bagi Devan itu sudah menjadi hal yang biasa.

Margaret adalah wanita dengan emosi yang meledak-ledak, apapun keinginannya harus terpenuhi. Itulah yang kemudian membuat Erwin Adijaya, papinya Devan memilih untuk bercerai dan meninggalkan wanita itu.

Setibanya mereka di lift, Delia tampak mengamati wajah Devan. Dibalik sosoknya yang nyaris sempurna ternyata Devan juga memiliki problematikanya sendiri.

Devan mencoba meraih telapak tangan Delia lalu menggenggamnya dengan erat.

"Selanjutnya mungkin kamu akan bertemu mami tanpa aku, jadi mulai sekarang kamu harus persiapkan diri kamu, tunjukkan ke mami kalau kamu pantas untuk mendampingiku. Mami juga bukan orang yang istimewa, dia juga punya celah," ucap Devan tiba-tiba.

Delia hanya bisa terdiam sambil melirik tangannya.

"Kamu harus bisa melawan sama seperti saat kamu menghadapi ibu tirimu. Jangan biarkan siapapun merendahkan dirimu termasuk mamiku."

Sejak awal pertemuan mereka, ini adalah kalimat terpanjang yang pernah Devan ucapkan padanya.

Rupanya sikap Devan yang terlihat tegas dan dingin hanyalah sebuah tampilan luar untuk melindungi dirinya sendiri.

Sebelum pintu lift terbuka, Devan sempat melirik heels yang dikenakan Delia, ucapan Anna tadi tiba-tiba terngiang di ingatannya.

"Lepas heels-mu," titah Devan.

"Apa.. Lepas? Lalu aku-?"

Ting...

Bunyi itu menandakan bahwa pintu lift sudah terbuka, dan dengan sigap Devan sudah berjongkok di depan Delia. "Ayo naik."

"Apa?"

Delia yang masih linglung hanya bisa terdiam, namun ia akhirnya memberanikan diri untuk naik ke punggung Devan. Karena ini, Devan yang memintanya maka ia hanya bisa menurut.

"Sebenarnya aku juga bisa berjalan tanpa alas kaki," gerutu Delia pelan.

Devan hanya terdiam. Ia melangkah dengan percaya diri meski orang-orang di sekelilingnya sudah memperhatikannya.

Begitu pun dengan Margaret, wanita itu tampak mengamati mereka dari balik jendela. Perhatian yang ditunjukkan Devan pada Delia benar-benar membuatnya penasaran akan sosok Delia.

Tak lama Margaret mengeluarkan ponselnya dan mulai menghubungi seseorang.

"Kamu cari tahu siapa wanita yang bersama Devan? Dia... gadis yang cukup menarik," ucap Margaret sambil menerbitkan senyum penuh makna.

Anna yang melihat kemunculan Devan sambil menggendong Delia di punggungnya membuatnya tak bisa berkedip. Ia bahkan hanya terdiam selama beberapa detik sebelum akhirnya berlari menghampiri mereka.

"Tuan, apa yang terjadi dengan Nona Delia?" tanya Anna khawatir.

"Tidak ada apa-apa."

Usai mengucapkan kalimat itu, Devan segera menurunkan Delia lalu berjalan meninggalkan mereka. Padahal jaraknya dengan mobil hanya tinggal beberapa meter saja.

Delia dan Anna hanya bisa saling memandang dengan tatapan kosong. Lalu Delia mengedikkan bahu, memberi isyarat bahwa ia juga tidak tahu apa-apa.

"Bagaimana.. Apa semua berjalan dengan lancar?" tanya Anna pada Delia.

Delia hanya bisa menghela napas panjang sambil menatap Anna dengan wajah murung.

"Ternyata tebakkanku benar," gerutu Anna sambil kembali melanjutkan perjalanan.

Di dalam mobil Devan kembali bersikap dingin pada Delia, padahal baru beberapa menit yang lalu pria itu menggendongnya tanpa alasan yang jelas.

Delia sudah memberengutkan wajahnya.

"Tuan jadwal keberangkatan anda satu jam lagi, apa kita langsung ke bandara?" tanya Anna usai menatap fokus sebuah I-pad yang ada di genggamannya.

"Batalkan acara itu, dan untuk 4 hari kedepan jangan adakan kunjungan ke luar negeri."

Pernikahan Devan dan Delia memang tinggal 3 hari lagi, mungkin itu yang menjadi pertimbangan Devan.

"Tapi Tuan, acara ini sangat penting. Ini menyangkut-"

"Baik Tuan."

Jika Devan sudah memberikan tatapan dingin, maka mau tidak mau Anna harus menghentikan ucapannya. Meneruskannya pun akan percuma karena keputusan Devan selalu tidak bisa dibantahkan oleh siapapun.

***

Di tempat lain, seorang wanita dengan tubuh indah dan sexy sedang asik berjoget menikmati alunan musik yang menggema di sebuah club malam. Tubuhnya tampak sempoyongan namun ia sama sekali tidak berniat untuk berhenti.

Seorang pria tiba-tiba menarik wanita itu, namun wanita itu memberontak. Ia bahkan berteriak-teriak memaki pria itu.

"Heii.. lo siapa berani narik-narik gue. Lo jangan berani macem-macem ya sama gue," ucap wanita itu dengan nada bicara khas orang mabuk.

"Monic udah. Lo udah teler," ucapnya sambil mendekatkan bibirnya di telinga wanita itu karena terganggu oleh suara musik yang begitu keras.

"Nggak.. Gue nggak mau pulang." Wanita bernama Monic itu sudah menggeleng sambil mencoba melepaskan genggaman pria itu.

Pria itu segera mengangkat tubuh Monic, meletakkannya di bahu seperti membawa sebuah barang.

Monic terus meronta-ronta namun karena ia sudah mabuk, tenaganya tentu tidak seberapa. "Turunin gue. Lo tuli ya, gue minta turuni gue sekarang!"

Setelah mereka berhasil keluar dari club, tiba-tiba saja Monic memuntahkan isi perutnya membuat baju pria itu sedikit basah.

"Ahhh shittt!" rutuk pria itu. Ia semakin mempercepat langkahnya agar segera sampai ke mobil.

Begitu tubuh Monic sudah tergeletak di jok belakang, pria itu langsung melepas bajunya dan melemparkannya ke tempat sampah. Sekarang pria itu hanya mengenakan celana panjang, memperlihatkan otot perutnya yang terbagi menjadi 8 segmen.

Beberapa wanita yang melihat itu nampak menggodanya dengan kedipan mata, namun pria itu tak menggubrisnya. Ia segera masuk ke dalam mobil dan mulai melaju meninggalkan tempat yang penuh kemaksiatan itu.

"Lo bener-bener ya, bisanya cuma nyusahin gue," rutuk pria itu sambil melirik Monic dari balik spion dalamnya. Namun apa yang terjadi, wanita itu ternyata sudah terlelap.

Pria itu sudah mengambil ponselnya yang ada di dasboard lalu menghubungi seseorang yang tak lain adalah Devan.

"Van, lo dimana. Bisa-bisanya ya lo biarin Monic pergi ke club sendirian."

"Monic?"

"Iya Monic calon istri lo. Bentar lagi lo nikah kan sama dia. Ya meskipun kalian dijodohkan setidaknya lo harus bisa jaga dia."

"Siapa yang bilang kalau aku mau menikah dengan dia. Aku memang sebentar lagi akan menikah tapi bukan dengan Monic."

"Apa. Tunggu tunggu... Terus sama siapa?"

Sebelum pria itu mendapatkan jawaban, Devan sudah mematikan sambungan telponnya.

Kebingungan terlihat jelas di mata pria itu. Namun ketika ia kembali melirik Monic, ada perasaan lega yang sulit diungkapkan.

Pria bernama Tara itu memang sudah sejak lama memendam rasa untuk Monic. Namun ia tidak berani untuk menyampaikannya, bukan karena Devan atau siapapun namun karena sejak awal Monic pernah mengatakan jika ia tidak tertarik untuk berpacaran.

Devan, Monic dan juga Tara dulu adalah sahabat. Mereka menjadi dekat karena keluarga mereka sama-sama berasal dari keluarga berada. Bisa dibilang, keluargalah yang awalnya memperkenalkan mereka satu sama lain.

Hingga suatu ketika keluarga Monic dan Devan membuat kesepakatan untuk menikahkan mereka hanya semata-mata untuk kepentingan bisnis.

Tara tahu jika Devan dan Monic menolak keras perjodohan itu, tapi yang membuat Tara terkejut adalah Devan sudah memiliki pengganti Monic. Siapa dia?

"Devan.. Lo bener-bener ya..." ucap Tara sambil menyunggingkan senyumannya.

BERSAMBUNG...

Ju jing yi sebagai Monic

1
Haraa Boo
makasih kkak cntik🤩
Yoona
aku dh mampir juga, semangat nulis nya💞💞💞
Alia
Banyak plot twist nya, jadi makin kepo
Maira_
lanjut thor, sukaa🥰,
Bikin Devan salting terus sampe klepek-klepek sama Delia🥰🤭
Alia
kayanya Devan itu udah suka sama Delia sejak awal ketemu deh
Alia
Suka sama karakter Devan🥰
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!