seorang gadis remaja yang lemah lembut, di pertemukan dengan seorang pria yang sangat kejam dan sangat kasar.
siapa sangka gadis ini bisa mengubah segalanya.
dan kenapa bisa...?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dilla Mustari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 29 Malam yang nikmat
Alvin memegang tangan Dela dan mengecupnya. "Tidak perlu berterima kasih begitu, yang dulu biarlah menjadi pelajaran buat kita berdua." kata Dela sambil tersenyum kepada Alvin.
Dela menyandarkan kepalanya ke bahu Alvin, dan sementara Alvin memeluk Dela. "Apa kamu masih lelah, dan kalau masih lelah tidur aja.?" Dela melihat Alvin. ",Kamu juga pasti lelah juga." ayo kita tidur.
Alvin hanya mengangguk, sambil mengecup dahi Dela dengan lembut. Kini Dela sudah tertidur, sedangkan Alvin masih terjaga.
Alvin bangun dari tidurnya, dan melihat Dela yang sudah tidur pulas. Alvin mengusap-usap kepala Dela dan mencium dahinya Dela. Lalu Alvin keluar dari kamarnya itu.
Beberapa menit kemudian Alvin kembali ke kamarnya lagi. Dela terbangun karena mendengar suara pintu dan orang berjalan. "Kamu dari mana.? Dan kenapa belum tidur." kata Dela kepada Alvin. Alvin menghampiri Dela. "Aku dari luar sebentar, kamu kenapa bangun." Dela menguap dan menggosok matanya itu. "Aku mendengar kamu menutup pintu jadi aku terbangun."
"Kamu tidur lagi aja." katanya Alvin "Tapi kamu harus tidur juga." Alvin mengangguk saja, aku gemas sekali sama kamu Dela." Dela hanya tertawa mendengar Alvin berkata seperti itu.
"Hahaha..."
"Kenapa ketawa hmm.?" Alvin mendekati Dela. Dela langsung saja mendorong alvin, dan menyelimuti dirinya Dela sampai kepalanya. Alvin membuka selimut Dela yang membungkus dirinya Dela. Alvin mengklitiki Dela. Sampai-sampai mereka berdua tertawa.
"Hahahaha.."
"Sudah-sudah aku sudah capek, aku nyerah." kata Dela kepada Alvin. Alvin membaringkan tubuhnya dekat Dela, sambil memeluk Dela. Dan mereka berdua menikmati malam pertamanya dengan penuh kehangatan dan kenikmatan.
*******
Dela terbangun dari tidurnya, dan melihat ke samping. Alvin masih tertidur pulas, Dela bangun dari tidurnya dan merasakan area sensitifnya sangat nyeri dan sakit. Dengan hati-hati Dela berdiri dan berjalan pelan-pelan menuju ke kamar mandi.
Dela masih di dalam kamar mandi, sementara Alvin meraba tempat tidurnya dan bangun melihat Dela sudah tidak ada di tempat tidur. Alvin menyibakkan selimut itu dan melihat noda darah di seprei. Alvin bangun dan langsung saja melepas seprei itu dari tempat tidur.
Tidak lama kemudian Dela keluar dari kamar mandi, dan masih merasakan perih dan sakit di area itu, Dela berjalan keluar dengan pelan-pelan. Melihat Dela berjalan seperti itu Alvin langsung saja menggendong Dela ke tempat tidur. "Makasih ya." Dela berbisik ke telinga Alvin.
Alvin menurunkan Dela dari tempat tidur, Alvin duduk di dekat Dela. "Kenapa tadi tidak membangunkan ku tadi." kata Alvin sambil melihat Dela. "Kamu tadi tidur nyenyak sekali, jadi aku tidak membangunkan mu."
"Kamu mau sarapan di sini atau kita turun di bawah, kumpul sama papa mama dan yang lainnya." kata Alvin. "Kita turun aja deh, tidak enak dengan yang lain kalau aku sarapan di sini." Alvin hanya mengangguk saja.
Alvin dan Dela turun ke lantai bawah untuk sarapan bersama dengan keluarganya. "Wah-wah anak mama sudah datang ayo dekat mama sayang." kata mamanya Alvin ke Dela. Dela hanya tersenyum saja sambil berjalan pelan-pelan untuk menuju kursi yang di tujukan tadi oleh mamanya. Untung tidak ada yang melihat Dela berjalan seperti itu.
Dela duduk di tengah-tengah dengan mamanya dan Alvin sendiri. Mereka makan sambil bercanda ria. Setelah selesai makan Alvin mengajak istrinya Dela ke kamar, Sesampainya di kamar Alvin menyuruh Dela untuk istirahat saja. "Apa masih sakit.?" Alvin bertanya kepada Dela, Dela hanya mengangguk saja. "Sebentar sore kita pulang ke rumah, atau masih mau tinggal di sini untuk beberapa hari lagi.?" Kata Alvin. "Kita pulang aja aku bosen di sini." Kata Dela. Alvin hanya tersenyum dan mengusap-usap pipi Dela.
"Apa masih mau kayak tadi malam.?" Alvin berbisik kepada Dela. "Ngga mau, ini saja masih sakit." Dela cemberut, Alvin tertawa melihat ekspresi Dela.
"Hahahaha."
"Kenapa ketawa, kamu ketawain aku ya." Dela melempar kan bantal ke Alvin. Alvin langsung saja menangkap bantal tersebut. Dan Alvin mendekati Dela, Alvin memeluk Dela dan mencium pipi dan bibirnya Dela.
*******
Kini Dela dan Alvin pulang ke rumah Alvin, mereka berdua berjalan beriringan masuk ke dalam rumah. "Ayo kita ke kamar dulu, baru turun makan. Mungkin mama dan papa masih di kamarnya." Dela tidak mengatakan apa-apa dan langsung saja mengikuti Alvin masuk ke kamar mereka.
"Akhirnya aku kembali lagi di kamar ini, kok kamarnya tidak berubah sih.?" ,Dela bertanya pada Alvin. "Aku sengaja tidak mengubah kamar ini dan semua barang-barang mu dulu masih saya simpan di lemari." Sambil menunjuk ke lemari. Dela berjalan melihat isi lemari tersebut dan membukanya. Dela melihat foto almarhum ibunya. Dela mengambil foto itu dan duduk di kursi depan meja rias dan memeluk foto ibunya. Tak terasa Dela meneteskan air matanya.
Alvin tidak sengaja melihat Dela dan langsung menghampiri Dela. Lalu Alvin berjongkok di depan Dela. "Kamu jangan sedih lagi, ikhlas kan ibumu supaya ibu di sana tenang." Alvin mengusap air mata Dela. "Kamu jangan sedih lagi aku ada di sini." Alvin menyimpan foto itu di meja, dan berdiri sambil memeluk Dela. "Aku kangen sama ibu." Dela melap ingus di kemeja Alvin yang di pakainya itu.
"Iya saya tahu, kalau kamu sedih pasti ibu juga sedih. Jadi kamu harus bahagia ada aku di sini." Alvin mengusap-usap punggung Dela. Dela dan Alvin melepas pelukannya. "Jangan nangis lagi." Dela hanya mengangguk dan tersenyum kepada Alvin. "Begitu dong istri nya aku, senyum." kalau begitu aku mau bersihkan diri dulu." Dela mengangguk, sementara Alvin masih di kamar mandi, Dela menyiapkan baju yang akan di pakai Alvin sebentar.
Setelah Dela mengambil bajunya Alvin, Dela duduk di tempat tidur sambil menunggu Alvin membersihkan diri. Tidak lama kemudian Alvin keluar dari kamar. "Terimakasih sayang sudah nyiapin baju aku." kata Alvin. "Ini tugasku, menjadi istri mu." setelah usai memakai bajunya Alvin langsung mengecup dahi Dela. "Kalau begitu saya juga mau membersihkan diri." kata Dela. Kini Dela masuk ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya.
Sementara itu Alvin keluar kamar dan turun ke bawah dan ternyata mama dan papanya ada di ruang keluarga nonton. "Kapan kamu datang nak.?" Kat mamanya Alvin. "setengah jam yang lalu mah pah." mereka berdua hanya mengangguk. "Lalu istri mu mana.?" mamanya bertanya lagi kepada Alvin. "dia di kamar Mah.."
"Ooooo."
Alvin duduk di dekat mama dan papanya di ruang keluarga. Tidak lama kemudian Dela pun datang, Dela ikut duduk di dekat Alvin. "Alvin Dela jangan di tunda-tunda lagi ya, mama mau pengen cepat dapat cucu dari kalian." Alvin dan Dela saling bertatapan mendengar pernyataan seperti itu.