Putra adalah salah satu anak yang mempunyai kelebihan bisa melihat bangsa jin. Dan kelebihan itu dia dapatkan di usianya yang masih 12 tahun.
"Yen dudu kowe, mbok menawe anakmu bakal oleh warisan ilmune mbah buyut"
"kau memiliki aura yang sangat positif, energi mu juga sangat besar. Itulah yang membuat bangsa seperti kami tertarik padamu"
"Aku yakin bahwa suatu saat nanti kau akan menjadi orang yang hebat kelak nanti. Jadi jika kau sudah berada di titik itu, aku minta kunjungi lah aku lagi nantinya" pinta lele truno pada putra.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon anggara putra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 8 mba kunti
"Loh, bukan nya di rumah mu banyak benda pusaka yah cep? Kok yang membantu ibu mu cuma tombak itu saja" tanya putra.
"Iya put tapi tombak itulah yang terkuat diantara mereka. walaupun mereka bersatu untuk mengalahkan kujang itu, mereka hanya akan bisa memukul mundur kujang itu saja tidak sampai mengalahkan nya" Jawab cecep.
"Memang sekuat itu yah kekuatan kujang itu?" tanya putra lagi.
"Iyah put kata ibu ku kekuatan kujang itu tiga kali lipat dari kekuatan tombak milik keluargaku itu. jadi tidak mungkin untuk mengalahkan nya" jawab cecep.
"Memang nya siapa yah yang punya kujang itu cep, kayak nya dia orang yang sangat sakti deh" ucap putra.
"Ya kayak nya sih gitu put. tapi aku masih tidak tau apa sebenar nya maksud dan tujuan dari penyerangan kujang itu, sampai-sampai menyerang rumah ku. padahal kata ibu ku keluargaku ini tidak punya masalah dengan satu orang pun di luar sana. jadi tidak ada sebab yang pasti apa sebenar nya maksud penyerangan itu" ucap cecep dengan wajah sedikit kesal karena ulah kujang itu.
"Yaudah cep, kamu yang sabar semoga ibu mu cepat sembuh yah. kalo gitu aku lanjut ke rumah raka dulu ya, keburu malem nanti. titip salam buat kedua orang tua mu ya cep" ucap putra mendoakan ibu nya cecep sekaligus berpamitan pada cecep.
"Amin, terima kasih put. hati- hati di jalan" balas cecep.
"Ayok rak kita ke rumah mu" ajak cecep.
"Yok lah" jawab raka.
Mereka berdua pun meninggalkan rumah cecep saat itu.
Di perjalanan putra merasa seperti ada yang mengikuti mereka berdua di belakang, padahal tidak ada siapa-siapa saat itu selain mereka berdua.
Ahh palingan juga perasaan ku saja. gumam putra dalam hati.
Sampai dirumah raka, mereka bermain hp sampai-sampai lupa waktu saat itu.
"Nak, put kamu gak pulang nak? udah malem loh" ucap ibu nya raka yang bernama fatimah.
"Iyah nak nanti besok lagi dilanjutin main nya. kalian kan sekolah besok nya" timpal ayah nya raka yang bernama joko ikut mengomentari.
Tak terasa jam sudah menunjukan pukul 10:13 WIB.
"Rak aku pulang dulu yah, nanti kita lanjutin lagi besok" ucap putra.
"Mau om anterin gak?" tawar ayah nya raka.
"Gak usah om gak papa, biar putra sendiri aja lagian juga deket kok" jawab putra menolak halus permintaan pak joko.
"Yakin kamu? gak takut di culik setan" ucap ayah nya raka coba menakut-nakuti putra.
"Ah om bisa aja, lagian mana ada om yang mau sama saya" balas putra.
"Ah masa sih put" jawab pak joko lagi.
"Kayak nya sih iya om hehe" balas putra.
"Yaudah sana keburu larut malem loh nanti" ucap ibu nya raka tiba-tiba menimpali pembicaraan putra dan pak joko.
"Iyah tan, rak aku pulang dulu yah terima kasih sudah mengaja ku main malam ini" ucap putra berpamitan pada raka.
"Iya put slow, jangan sungkan buat main kesini lagi" balas raka.
"Oke rak, aku pulang dulu assalamualaikum" ucap putra memberi salam.
Pada Saat itu tidak terasa jam sudah menunjukan pukul 11:48 WIB. saat putra pulang ke rumah. di tengah jalan.
Putra melihat ada wanita cantik yang mengenakan pakaian berwarna putih bermotif bunga sedang berjalan menuju arah yang berlawanan dengan nya.
Dan tiba-tiba dia memberhentikan laju sepeda putra.
"Dek aku boleh minta tolong gak?" tanya wanita itu pada putra.
"Boleh-boleh mba, mau minta tolong apa ya mba?" tanya putra dengan ramah.
"Jadi gini dek, saya kan bukan orang sini, saya lagi nyari rumah anak saya, yang tinggal sama ayah nya kata nya dia tinggal di desa ini. apakah kamu bisa membantu saya untuk mencari nya?" tanya wanita itu pada putra.
"Emmm!! gimana ya mba, sebenar nya sih saya mau-mau aja bantuin mba, tapi cuman ini sudah malem mba, saya takut diomelin ibu saya mba, jadi maaf yah saya tidak bisa membantu emba" ucap putra merasa bersalah.
Kirain mba mau minta tolong apa gitu, tau nya mba mau minta tolong saya buat temenin mba cari anak mba. kalo itu sih saya gak bisa mba karena pasti memakan waktu ber jam-jam. apa lagi kalo mba gak tau pasti alamat nya pasti itu bakal lama mba buat nemuin nya. sambung putra.
Tapi dia tiba-tiba saja dia marah-marah gak jelas kepada putra dan memaksa nya untuk membantu nya.
"Gimana sih kamu, kata nya mau bantuin saya, kok sekarang malah banyak alesan sih. kamu gak kasian apa? sama saya. saya sudah jauh-jauh dari kota menuju kesini, untuk mencari anak saya loh. tapi kamu malah mempermainkan saya kata nya mau bantu saya, eh sekarang malah gak jadi. pokok nya saya gak mau tau kamu harus bantu saya buat cari anak saya sampe ketemu. kalo kamu gak mau juga, maka kamu yang akan saya bawa pulang bersama saya" ucap wanita itu dengan nada tinggi sambil memarahi putra.
"Maaf mba, saya tidak bermaksud untuk mempermainkan emba tapi saya harus sekolah besok nya, saya juga takut di marahi sama ibu saya karena pulang nya terlalu malem. jadi mba minta bantuan ke orang lain saja yah, saya juga bukan orang sini mba. saya dari kampung sebelah" ucap putra menolak permintaan wanita itu dengan halus.
Tapi tiba-tiba saja dia berubah wujud.
Yang tadi nya cantik sekarang menjadi sangat menyeramkan dengan bola mata yang melotot seperti ingin keluar dari sarang nya, kuku-kuku yang sangat tajam, muka yang borokan, dan rambut yang berantakan. Kini dia terbang memutari putra sambil tertawa.
"Hihihi..... hihihi"
"Kau harus ikut denganku bocah, aku suka pada mu, hihihihi hihihi"
Tawa nya begitu melengking di udara yang membuat putra menjadi patung seketika karena tawa nya itu.
Saat itu, putra hanya bisa duduk terdiam di tanah dengan kondisi keringat dingin yang tak henti-henti nya mengalir. jantung nya pun seakan mau copot saat itu. dia benar-benar mematung beberapa menit di tempat itu.
Sampai akhir nya setelah beberapa menit tubuh putra tidak bisa digerakkan, kini sudah bisa ia gerakan kembali.
Putra langsung menaiki sepeda nya, lalu dia pun pergi tanpa menghiraukan wanita itu lagi.
Tapi tawa nya itu masih saja terdengar oleh telinga putra dan dia seperti mengikuti nya dari belakang. tapi putra tidak berani untuk melihat nya lagi karena wujud nya benar-benar menyeramkan.
Karena kejadian malam itu. putra mengalami demam yang cukup lama, yang mengharuskan nya di rawat di rumah sakit karena tidak sembuh-sembuh dan ini sudah menginjak hari ke 8 dia mendekam di rumah sakit.
Siang itu teman-teman putra menjenguk nya di rumah sakit.
"Put kamu sakit apa?" tanya rangga.
"Cuma demam biasa kok ga, ini juga sudah mendingan" jawab putra.
"Kok bisa sih put kamu sakit, kan biasa nya juga kamu sehat-sehat aja tuh. perasaan dari awal kita ketemu nih dari kelas 1 sampe sekarang nih kelas 6 kamu hanya beberapa kali aja loh mengalami sakit. itu juga gak lama. tapi kok ini udah lebih dari seminggu belum sembuh juga apa jangan-jangan kamu di pegang setan yah" ucap denis ngawur.
"Ah kamu nih den, ngawur aja kalo bicara, masa aku dipegang setan sih" ucap putra menepis perkataan denis.
"Ya kirain put, kan biasa nya juga kamu gak pernah sakit, aneh aja gitu. biasa nya kamu yang paling ceria di kelas kita, eh sekarang karna kamu sakit di kelas jadi gak asik tau put" ucap denis.
"Mang ea" balas putra.
"Iya lah serius aku put" jawab denis.
"Oh iya put sebenar nya kamu kenapa kok bisa demam selama ini sih. kan normal nya demam tuh hanya tiga sampe empat harian aja, kok kamu lebih dari seminggu sih?" tanya raka menyela pembicaraan putra dan denis.
"Iya put" ucap yang lain ikut bertanya.
"Eeee sebenar nya waktu aku pulang dari rumah kamu itu rak, aku melihat kuntilanak dan dia seperti ingin membawaku gitu, nah pagi nya aku langsung demam tinggi. Aku juga gak tau kenapa" jawab putra.
"Emang iya put? bentukan mba kunti nya gimana" tanya rangga.
"Serem banget deh pokok nya, mata nya melotot muka nya borokan sekujur bada nya pun penuh luka dan baunya tuh busuk banget, pokok nya serem deh" jawab putra.
"Kok bisa sih put kamu ketemu sama kuntilanak itu" tanya cecep yang ikut penasaran.
"Jadi gini cep, kan aku pulang tuh dari rumah raka, nah di tengah jalan aku lihat ada wanita cantik banget, nah dia minta tolong ke aku buat cari anak nya yang tinggal di daerah situ. tapi aku nolak karena sudah malem, tapi dia malah gak terima kata nya aku mempermainkan nya, dia marah. dan saat itu angin berhembus sangat kencang lalu dia berubah menjadi sosok kuntilanak yang sangat menyeramkan. nah dia malah bilang. kalo kamu gak mau bantu saya, kamu yang akan ikut pulang dengan saya kata nya gitu. nah aku langsung jadi patung tuh karena ketakutan, setelah beberapa menit akhir nya aku bisa bergerak lalu aku langsung pergi dari tempat itu gitu cerita nya cep" ucap putra menjelaskan.
"Ohh gitu, kayak nya sih dia suka sama aura kamu put" ucap cecep.
"Emang iyah cep, dia juga bilang gitu ke aku. kata nya, aku suka kamu bocah, entah apa maksud nya itu aku juga gak tau" ucap putra lagi.
"Cie-cie putra di sukai sama mba kunti kiw, kiw" ledek temen-temen nya.
"Ih ogah, masa aku mau pacaran sama mba kunti sih. liat wujud nya sekali aja aku trauma apa lagi suruh pacaran, hihh gak deh" ucap putra sambil bergidik ngeri.
"Ahahah.... hahah" seru temen-temen menertawakan putra.
"Makan nya put jangan asal kalo ngomong. waktu itu kamu bilang seru bisa liat bangsa mereka, eh sekarang kok kamu jadi ciut sih setelah melihat nya langsung" ledek cecep.
"Hehe ya udah deh maaf" balas putra sambil menggaruk kepala nya yang tidak gatal.