DIBUANG ANAKNYA, DIKEJAR-KEJAR AYAHNYA?
Bella tak menyangka akan dikhianati kekasihnya yaitu Gabriel Costa tapi justru Louis Costa, ayah dari Gabriel yang seorang mafia malah menyukai Bella.
Apakah Bella bisa keluar dari gairah Louis yang jauh lebih tua darinya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ria Mariana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 3
"Gabriel, kamu mengenalnya?" Pria itu bertanya pada Bella dengan mata birunya yang bersinar.
"Dia anakmu kan?" Bella mencari informasi lebih dalam.
"Kenapa aku harus memberitahumu? Kamu pasti tahu aku dan silsilah keluargaku."
Bella berdiri, dia merasa membuang waktu berbicara dengan pria yang sepertinya sudah mabuk tersebut. Ketika kakinya hendak melangkah pergi tiba-tiba tangan Bella ditarik oleh Louis sampai dia duduk di pangkuan pria itu.
"Apa maksudmu? Kamu kurang ajar! Lepaskan, aku!"
"Aku menangkapmu!"
"Dasar orang gila! Lepaskan aku! Tolong! Seseorang, tolonglah aku!"
Tak ada yang berani menolong Bella karena tidak mau terlibat dengan urusan Louis. Bella tetap berusaha untuk meloloskan diri dan tiba-tiba Louis meniup leher Bella sehingga gadis itu langsung diam seolah terhipnotis.
"Kamu tahu? Seorang Gabriel tidak pantas untukmu. Anakku sangat berharga dan aku tidak mau dia mendapatkan gadis pemabuk sepertimu," kata Louis setengah berbisik.
"Aku tidak mabuk, aku juga tidak mau memiliki hubungan dengan anakmu yang sudah selingkuh di belakangku. Aku pun menyesal pernah jatuh cinta padanya."
Bella lalu turun dari pangkuan Louis dan merapikan pakaiannya. Dia lalu menatap Louis dan menatapnya dengan kesal.
"Kamu sama saja dengan anakmu!"
Kaki Bella berlari keluar dari tempat tersebut. Sungguh sangat sial sekali ketika dia harus bertemu dengan ayah dari mantan kekasihnya.
Jalanan kota Milan masih ramai banyak kendaraan yang berlalu lalang. Tak ada tempat bagi Bella untuk pulang ke rumah saat ini karena situasi orang tua angkatnya yang masih bertengkar. Dari banyaknya orang di Bumi ini kenapa dia yang harus merasakan hal ini? Orang tua angkatnya tidak menyukainya, kekasihnya berselingkuh dan tadi malah bertemu dengan seorang mafia yang bisa saja membunuhnya saat itu juga karena dia yakin Louis membawa pistol di balik jas mewahnya.
"Aku harus kemana? Aku juga tidak ada teman dekat."
Ketiba Bella akan menyebrang jalan, tiba-tiba ada mobil yang melaju kencang. Bella terkejut dan langsung mundur akan tetapi dia malah terjatuh kemudian terbentur tiang sampai pingsan.
Louis mendekatinya dengan tatapan tanpa ekspresi.
"Tuan Louis, kamu kenal gadis ini?" tanya Alister.
"Ya, bawa dia masuk ke dalam mobil."
"Baik."
Mereka kemudian masuk ke dalam mobil mewah tersebut dan menuju ke mansion di mana Louis tinggal. Di dalam mobil Bella belum sadarkan diri dari pingsannya. Kesialan Bella kini bertambah lagi karena dibawa ke mansion milik Louis yang jarang didatangi orang lain.
Mobil membelah jalanan yang berada di tengah hutan jauh dari perkotaan. Malam semakin gelap dan di sepanjang jalan tidak ada lampu satu pun. Louis juga tidak tinggal bersama Gabriel, dia lebih memilih tinggal di mansion di tengah hutan seperti ini.
Setelah sampai mansion, Louis membawa Bella masuk ke dalam kamarnya. Siapa sangka kamarnya yang sudah lama tidak dijamah wanita kini didatangi mantan pacar dari anaknya.
Sekarang Bella sudah berbaring di atas tempat tidur. Dia masih pingsan dan keningnya terluka karena terbentur tiang tadi.
Tak berselang lama Bella pun bangun dari pingsannya. Dia pun mengucek matanya dan memperhatikan sekitar, saat matanya menangkap sosok Louis yang berdiri memperhatikannya, dia pun sangat terkejut.
"Kamu? Aku di mana?"
"Kamu belum minum whiskey tapi sudah mabuk," kata Louis menggoda.
"Sudah aku bilang aku tidak mabuk!"
Louis mendekat dan mengelus kali Bella, Bella mundur perlahan karena takut jika Louis melakukan hal mesum kepadanya.
"Apa yang kamu inginkan dariku? Kenapa kamu membawaku kesini?" kata Bella yang sangat bingung.
"Harusnya kamu berterima kasih karena kamu pingsan di jalan dan aku menolongmu."
Bella teringat jika tadi ada mobil yang hampir menabraknya dan dia malah terjatuh dengan kepala yang menghantam tiang di pinggir jalan.
"Harusnya kamu membawaku ke rumah sakit dan bukannya ke tempat aneh seperti ini," kata Bella.
"Tempat aneh? Ini kamarku, sayang."
Bella terkejut dan melihat disekelilingnya. Kamar yang sangat klasik dan dipenuhi dengan pajangan senjata di dinding.
Bella juga memperhatikan semua pakaiannya yang masih melekat di tubuhnya.
"Oh, kamu berpikir aku memperkosamu?" tanya Louis yang agak tersinggung.
"Aku ingin pulang." Bella berdiri tapi kepalanya terasa pusing, dia melangkah mundur dan duduk di tepi tempat tidur.
"Ini sudah jam 11 malam dan di luar sana hutan yang gelap. Jika kamu pulang sekarang maka kemungkinan kamu tidak akan selamat karena harimau berkeliaran saat malam hari," kata Louis.
"Lebih baik aku diterkam harimau dari pada diterkam olehmu di sini." Bella berdiri lagi tapi tubuhnya terhuyung kemudian Louis menangkapnya.
Louis membantu membaringkan Bella ke tempat tidur lagi.
"Jangan keras kepala! Asistenku akan mengantarmu besok pagi. Sekarang tidurlah dan aku juga tidak bernafsu untuk memperkosa tubuhmu yang kecil itu." Louis lalu keluar dari kamar sedangkan Bella mengusap wajahnya kasar karena tidak ada pilihan lain selain menginap malam ini di sini, di kamar seorang mafia.
Keesokan harinya.
Bella keluar dari kamar dan takjub dengan pemandangan mansion di depannya. Benar-benar seperti di dunia dongeng dan dia tidak menyangka mansion orang kaya seperti ini.
Bella lalu mencari di mana Louis berada karena dia akan menagih janji jika dia akan diantar pulang pagi ini.
"Kamu ditunggu Tuan Louis di ruang makan. Mari aku antar kesana!" kata seorang pria tua yang mengenakan pakaian pelayan.
Tak mau berpikir panjang, Bella mengikuti pria tua itu dan menuju ke ruang makan di mana Louis berada. Saat sampai di sana, dia melihat Louis sedang memakan sarapannya.
"Tidurmu nyenyak?" tanya Louis.
"Hmm... kasurnya sangat empuk tidak seperti di kamarku."
Bella duduk di seberang Louis dan di depannya terdapat steak yang sangat menggoda dan jarang sekali Bella memakan daging.
"Makanlah!"
"Di mana Gabriel. Dia tahu aku di sini?"
"Dia tidak tinggal di sini. Diam dan nikmati makananmu!"
Gadis itu segera memakan sarapannya, rasanya sangat lezat dan dia baru merasakan steak seenaknya ini.
"Kamu tidak diajari sopan santun oleh orang tuamu tentang tata cara makan di depan meja makan?" tanya Louis ketika melihat cara makan Bella yang aneh dan berantakan.
"Sebetulnya aku sudah tidak punya orang tua kandung. Aku tinggal bersama orang tua yang sudah mengadopsiku sejak kecil dan mereka memang tidak mengajariku hal tersebut."
Louis berdiri dan mendekati Bella kemudian mencium bibirnya. Bella terkejut bahkan garpu yang berada di tangannya terjatuh ke lantai.