NovelToon NovelToon
Give Me A Clue: Why Should I Stay Alive?

Give Me A Clue: Why Should I Stay Alive?

Status: tamat
Genre:Tamat / Transmigrasi ke Dalam Novel / Epik Petualangan / Masuk ke dalam novel / Roh Supernatural / Fantasi Wanita / Menyembunyikan Identitas
Popularitas:1.5k
Nilai: 5
Nama Author: And_waeyo

[ARC 1] Demallus-Hellixios-Rivenzha

Seorang perempuan terbangun di dunia lain dengan tubuh orang asing. Tak cukup dengan tak mengingat kehidupannya di masa lalu, sejak ia datang ke dunia itu, situasinya kacau.

Di kehidupan itu, nyawanya juga akan hilang hanya dengan satu kata dari seorang raja atau kaisar.

Namun, ia menemukan berbagai hal luar biasa dalam perjalanan, seperti makhluk sihir, teman seperjalanan yang menarik, dan alasan sekecil apa pun untuk bertahan hidup.

Meski tak terlalu dihargai, ia juga tak begitu peduli. Tapi kegelapan tak diketahui perlahan memanggilnya. Seolah memaksa melukai orang-orang yang mulai ia anggap berharga.

"Jika Anda menimbulkan kekacauan dan pergi ke jalan kegelapan di masa depan. Apa Anda bersedia membunuh diri Anda sendiri?"

Akankah kematian menjadi satu-satunya hal yang menunggunya lagi?

Give Me a Clue: Why Should I Stay Alive?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon And_waeyo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 8. Keputusan

"Kami berhasil mengakses ingatan masa lalu Anda selama Anda tidak sadarkan diri," ucap penyihir Axena.

Nexa sudah kembali ke ruangan semula, lalu diberitahu bahwa ia tidak sadarkan diri selama empat hari. Kemudian di hari ketiga, seorang penyihir agung dan muridnya datang dan berhasil menerobos ingatan Nexa. Tapi yang membuat gadis itu khawatir adalah ingatan mana yang mereka ketahui? Jika itu ingatan kehidupan sebelumnya, apakah mungkin ia berada dalam masalah yang lebih besar jika ketahuan?

"Tapi hanya sebagian saja, kami tidak bisa melihat sepenuhnya ingatan Anda." Axena menambahkan.

"Benarkah? Apa artinya itu? Bisakah saya mengetahui ingatan apa itu?"

Sebenarnya jika mereka saja tahu ia bukan berasal dari dunia ini, maka tidak ada yang bisa lagi disembunyikan kecuali fakta bahwa ia pernah hampir membuat cerita yang terjadi ratusan tahun lalu tentang Shadow, ia penasaran apakah plot atau garis besar yang ia pikirkan namun tak ia tulis terjadi atau tidak. Bagaimanapun, apa yang terjadi di ruang interogasi hanya diketahui oleh 4 orang termasuk dirinya. Kecuali mungkin jika mereka memberi tahu raja dan orang penting lain, maka orang yang tahu tentu akan bertambah.

"Kami sudah menyimpannya dalam bola ingatan. Semoga saja ini bisa membuat Anda mengingat banyak hal. Penyihir agung berpesan mungkin sebaiknya Anda juga melihat ingatan itu jika tidak bisa mengingat masa lalu. Mungkin itu akan membantu kedua belah pihak."

Sebuah bola kristal dengan warna ungu di dalamnya muncul dari tangan penyihir Axena. Ia menampilkan sesuatu seperti proyeksi.

"Ini dari proyeksi ingatan. Murid penyihir agung bisa memproyeksikan banyak hal, salah satunya saat penyihir agung memasuki ingatan Anda."

Di sana muncul cuplikan-cuplikan yang ditampilkan berdasarkan sudut pandang pemilik tubuh asli. Seperti yang pernah ia lihat, ada pembunuhan dan pembantaian, tangan kecil tubuh yang ia rasuki berusaha menggapai mereka. Nexa rasa itu kejadian pemilik tubuh saat masih kecil.

Lalu rekaman itu sepertinya meloncati banyak kejadian. Hanya nampak kabut merah dalam bola itu selama beberapa saat. Ketika Nexa pikir itu sudah selesai, bola itu menampilkan adegan saat ia pertama kali datang ke dunia ini.

Waktu Nexa dipenjara sampai kabur dan tak sadarkan diri.

"Hanya itu yang kami dapatkan. Kami tidak bisa menggali lebih dalam," ucap penyihir Axena.

Itu sama saja saat pertama kali ia mengingat tentang memori pemilik tubuh. Tidak ada yang ditampilkan lebih dari itu. Tapi tidak ada ingatan ia di kehidupan sebelumnya. Berarti ingatan itu tidak boleh diketahui sembarangan. Sepertinya penyihir agung itu sendiri yang menduga bahwa ia bukanlah pemilik tubuh yang asli, ia membuktikannya saat interogasi dan memberi pil kejujuran.

"Apa tidak ada yang Anda ingat lagi setelah melihat itu?" tanya Vielran dengan nada ketus, ia biasanya menempel dengan pangeran sebagai pelindung pribadi, sekarang ia hanya sendiri dan pangeran mungkin sedang di istana, itu sebabnya ia tampak gelisah dan kesal.

"Maaf, sayangnya tidak."

Vielran menghela napas berat, Axena hanya diam sambil menggelengkan kepala melihat tabiat pria itu. Ksatria khusus yang berjaga di dalam hanya Damatriss, ia juga tampak canggung untuk pertama kalinya.

"Untuk saat ini, mari menunggu kabar dari pangeran Celarion," kata Axena.

Mereka akhirnya memilih kembali ke posisi masing-masing di ruangan itu.

🔮🪄🔮

Sehari kemudian, pangeran dan beberapa orang berkunjung sekaligus ke ruangan Nexa.

"Ada beberapa keputusan yang telah kerajaan ambil terkait keberadaan kau. Kerajaan Hellixius berada paling dekat dengan Kekaisaran Demallus. Akan berbahaya bagi kerajaan ini dan kau juga, jika masih berada di sini. Maka dari itu, kerajaan memutuskan supaya utusan agung melakukan perjalanan. Meskipun keberadaan kau membahayakan, namun memiliki potensi besar menjadi pelindung. Ini adalah keputusan yang tidak bisa dibantah, jika utusan agung menolak, kami akan mengambil tindakan eksekusi di tempat," ucap pangeran.

Tindakan eksekusi di tempat mungkin akan sering ia dengar mulai saat ini. Di kehidupan sebelumnya, Nexa berharap ia akan mati secepat mungkin. Tapi sekarang, di dunia yang penuh keajaiban ini, dimana monster dan sihir tidak ditemukan di dunia sebelumnya. Ia tidak ingin mati dalam waktu dekat.

"Saya akan mendengarkan dan mematuhi semua keputusan yang ditetapkan untuk saya."

Beberapa dari mereka bertatapan, Nexa pikir mereka ragu dan mencurigainya karena ia cukup patuh.

"Untuk saat ini, saya tidak punya pembelaan apa pun terhadap diri saya yang mungkin cukup untuk meyakinkan kalian, jika kalian curiga, itu hak kalian karena saya juga tak punya bukti untuk membuktikan bahwa saya tidak berbahaya karena kehilangan ingatan. Jika saya memang berbahaya di masa depan, saya tidak keberatan dengan eksekusi di tempat. Namun jika saya memang harus dieksekusi, saya harap mendapatkan penjelasan dan alasan yang masuk akal, serta bukti atas kesalahan yang saya buat," ucap Nexa tegas.

"Anda cukup berani, Nona. Kerajaan bisa mengeksekusi Anda bahkan tanpa memerlukan alasan. Jika raja bilang Anda harus mati, maka Anda harus mati. Anda tidak punya akan punya kesempatan, jadi Anda harus lebih sadar diri," ucap seorang pria yang tadi sempat dikenalkan padanya sebagai seorang jenderal kesatria.

"Tapi bukannya akan merugikan? Sejauh ini yang bisa saya simpulkan, hanya saya yang bisa membunuh kaum Demallus. Mereka tidak akan mati jika bukan karena sihir seribu mata panah utusan agung bukan? Kalian juga tak akan tahu kapan utusan agung berikutnya akan muncul."

"Hei jaga sikapmu! Kau bahkan kesulitan kabur, bagaimana mungkin kau melawan Demallus?" ucap Vielran.

"Tapi tetap saja ini adalah sebuah kesempatan, nona utusan agung tidak salah juga," ucap Axena.

Ini mungkin pertama kalinya Nexa benar-benar ingin bertahan hidup. Meskipun belum mengerti semua situasi yang terjadi, ia harus menunjukkan kegunaannya dan meyakinkan mereka bahwa ia harus hidup dan bukanlah musuh.

"Berhenti bertengkar!" titah pangeran. Ia menghela napas pelan. Lalu lanjut berbicara, "Nona, saya tidak tahu apakah Anda mengetahui situasi macam apa yang terjadi di dunia ini. Tentu bantuan sekecil apapun akan dihargai hanya saja itu tidak menghapus bahwa karena keberadaan Anda juga terjadi penyerangan pada kerajaan ini. Kami bisa saja langsung mengeksekusi atau membiarkan Anda tertangkap. Kematian Anda tentu saja akan terjadi tergantung keputusan yang ditetapkan."

Atmosfer ruangan itu lebih tegang dari biasanya, pangeran berbicara formal sepenuhnya. Di ruangan selain Nexa, ada Pangeran Celarion, penjaga Vielran, Jenderal Kesatria Rodelon, Kesatria khusus Kaltaz, petinggi penjara menara Expell Aluka, dan penyihir tingkat atas Axena.

"Semenjak ratusan tahun lalu, utusan agung sering berpindah tempat dan bepergian sendiri sambil menyembunyikan identitas karena khawatir keselamatan orang lain. Ia jarang berhubungan dekat dengan orang lain karena diburu oleh Demallus dan orang-orang di bawahnya untuk membebaskan kutukan bulan hitam dan pembatasan kebebasan, itu tetap sebuah kutukan meski membuat mereka menjadi makhluk abadi sampai seribu tahun. Yang bisa mengubah mereka menjadi makhluk fana dalam waktu dekat hanyalah Anda, dan itulah satu-satunya kesempatan kita untuk menyerang mereka—

—Tapi Anda tidak dalam posisi untuk menawar hidup dan mati Anda, itu hanya akan tergantung pada keputusan raja atau jika kami tidak bisa melindungi Anda dan Anda tidak bisa melindungi diri sendiri. Perlu Anda ketahui bahwa, setelah Anda setelah secara sengaja atau tidak membunuh beberapa orang yang baru saja terbebas dari kutukan saat peristiwa bulan hitam, jika Demallus menangkap Anda kembali, sudah pasti penderitaan tiada akhir adalah satu-satunya yang menanti Anda."

Jenderal kesatria tampak puas, begitu juga dengan yang lain, sementara Axena hanya menundukkan kepala. Nexa tak bisa berkata-kata lagi karena tekanan yang luar biasa itu membuatnya kelu, dan semua yang dikatakan pangeran benar adanya.

"Saya harap Anda paham, status Anda tidak lebih dari seorang tawanan. Anda bisa saja mati saat ini atau besok. Tidak semua tahanan mendapatkan hak istimewa seperti ini, jadi harap lebih perhatikan sikap Anda. Setidaknya untuk saat ini. Jadi, Anda harus lebih kuat untuk ke depannya, dan buktikan bahwa kami salah."

Nexa menatap lelaki itu, pangeran yang hanya tersenyum samar setelah menyelesaikan ucapannya. Sekarang Nexa berpikir, situasi ini cukup mengingatkan ia di masa lalu, seseorang yang tak cukup berarti. Ia tak punya kebebasan di sini tanpa membuktikan dbahwa dirinya cukup baik.

Ia harus cukup baik untuk semua orang. Sial sekali, di dunia lain pun sama saja. Tapi entah kenapa, ucapan pangeran memang mendorongnya untuk sedikit membuktikan pada orang-orang, bahwa ia tidak berbaya seperti apa yang mereka pikirkan.

"Baik, saya mengerti."

"Untuk selanjutnya, utusan agung dalam perjalanannya akan pergi dengan ksatria kami, Anda hanya harus mengikuti dan mematuhi semua perkataannya. Akan kami siapkan semua kebutuhan dan hal yang perlu Anda ketahui besok. Kami akan pergi sekarang, Kaltaz akan tetap berjaga di sini."

Selain nama yang disebut pangeran, semuanya pergi meninggalkan ruangan. Hanya keheningan mengisi ruangan itu setelah beberapa saat.

"Kau tidak perlu terlalu memikirkan ucapan tadi. Atmosfernya sangat serius sampai rasanya akan membunuhku. Kau bahkan tidak melakukan kesalahan apa-apa secara sengaja di sini, setidaknya kita belum tahu."

Kaltaz selalu tampak ramah dan mudah didekati dibanding yang lain. Orang yang juga sedikit santai padanya juga ada Axena, meski di sisi lain Axena juga sangat formal.

"Terima kasih, tapi mereka memang benar, saya memang harus tahu diri akan posisi saya."

Nexa hanya memiliki sedikit keberanian karena setelah interogasi, penyihir agung berbicara empat mata saja dengannya, ia mengatakan Nexa akan berguna dan punya potensi sihir yang baik jika mengeksplorasinya. Tapi, itu tidak berarti semua orang mau melihat atau pun menerimanya. Ia harus punya 'nilai', seperti yang dikatakan pangeran Celarion.

🪄🔮🪄

1
Ind
suka heran sm penulis yema fantasi,.mereka dapat inspirasi dari mana sih,..bisa banget otaknya nyampe ke tahap itu,🥹🥹🥹..
salut sihhhh...🤩
and_waeyo: Aw makasih dah mampir sayang
total 1 replies
Dòng sông/suối đen
Jadi ingin jadi penulis.
and_waeyo: Ayoo gas nulis😖🪄
total 1 replies
AngelaG👁💜
Hati-hati, kalau terlalu sering baca cerita ini bisa jatuh cinta sama karakternya loh 😆
and_waeyo: Terima kasih, saya sumpahin pada jatuh cinta beneran deh🤍😂
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!